Bab 3 - Anaya dan Harsya

Tepat pukul 4 sore, Intan dan Rama sudah berada di bis. Mereka akan menuju bandara untuk kembali ke pulau seberang.

Sepanjang jalan, Intan tertidur di bahu bakal calon suaminya. Dan Rama sendiri meskipun matanya ngantuk, ia berusaha tak tidur.

Pukul 10 lewat 20 menit malam, bus mereka tumpangi tiba di bandara.

Rama dan Intan harus menunggu keberangkatan pesawat pada pukul 1 dini hari.

"Kakak tidak mengantuk?"

"Ya." Rama memijit pelipisnya.

"Kenapa tidak tidur?"

"Jika aku tidur, siapa yang akan menjagamu?"

Intan yang mendengarnya menjadi tersanjung.

Rama menarik hidung Intan, "Warna pipimu berubah."

"Oh, Tuan Dingin. Kenapa kamu begitu romantis?" pujinya.

Rama tertawa kecil.

"Aku tidak sabar segera menjadi istrimu," ucap Intan.

"Kita akan menikah setelah Biom dan Nona Rissa," ujar Rama.

"Kenapa begitu?"

"Karena Nona Rissa usianya lebih tua dari kamu."

"Kalau kita bersamaan dengan mereka, bagaimana?"

"Tuan Muda takkan mengizinkannya."

Tepat jam 5 pagi, Rama dan Intan tiba di hotel. Mereka sementara akan beristirahat di tempat itu sebelum kembali ke rumah utama Harsya.

***

Di kediaman Harsya....

Anaya turun bersama Harsya yang menggendong putri kecilnya.

"Apa Rama belum pulang?" tanya Harsya pada Biom ketika berada di meja makan.

"Mereka tiba tadi pagi, Tuan."

"Jika dia sudah berada di rumah, suruh menemuiku," ucap Harsya.

"Baik, Tuan."

Biom pun pergi.

Di meja kini hanya ada Harsya dan istrinya sedangkan Hana berada di stroller baby.

"Sebentar lagi mereka akan menikah, pasti rumah ini terasa sepi," ujar Anaya.

"Pelayan di rumah ini lebih dari sepuluh, kamu tidak akan kesepian."

"Biasanya ada Intan dan Kak Rissa yang menemaniku," ucap Anaya lagi.

"Kamu 'kan yang menginginkan mereka menikah, jadi biarkan mereka menikmati hidupnya dengan orang tercinta."

"Kalau mereka berada di sisimu selama seharian penuh, bagaimana mereka menikmati waktu berduaan dengan pasangannya," singgung Anaya.

"Aku akan tetap memberikan waktu untuk mereka bersama pasangan dan keluarga," ucap Harsya.

"Dan kamu juga jangan sering ke luar kota."

"Aku ke luar kota karena Biom sedang ada urusan dengan keluarganya, kalau tidak ku juga akan menyuruhnya," ungkap Harsya.

"Iya, tapi kamu tak memberikan ku ponsel. Bagaimana aku bisa menghubungimu yang lagi di luar kota, tidak mungkin selalu meminta bantuan para anak buahmu tuk meneleponmu."

"Aku bukan tidak mau memberikanmu ponsel, ku tak ingin ada seseorang yang mempengaruhimu. Karena aku sayang kamu dan Hana."

Anaya begitu terkesima dengan penuturan suaminya.

"Cepat selesaikan sarapannya, aku akan mengajakmu pemakaman ayahku," ucap Harsya.

Sesampainya di pemakaman, Harsya menggenggam tangan istrinya. Berjalan menuju tempat pembaringan terakhir ayahnya.

Di samping pusara itu Harsya dan Anaya berjongkok.

"Ayah, hari ini aku datang untuk memperkenalkan wanita yang telah memberimu cucu."

"Dia gadis yang ku kira adalah musuhku tetapi dialah bidadari. Aku tidak membawa cucumu yang cantik karena dia masih terlalu kecil, nanti akan ku katakan bahwa dia memiliki seorang kakek yang hebat," lanjutnya.

Anaya menatap wajah suaminya dengan senyuman, ia mengusap punggung lelaki itu memberikan kekuatan.

"Ayah, aku janji akan menjaga dia sepertiku melindungi ibu dan Elia," ucapnya.

Tak sampai 10 menit di tempat itu, Harsya dan Anaya meninggalkan tempat pemakaman.

Mereka kembali ke rumah, Hana kini berada di pangkuan Rissa.

"Tadi Hana menangis makanya ku menggendongnya, mungkin dia haus," ucap Rissa.

"Tunggu sebentar 'ya, Hana. Ibu mau mengganti pakaian, kamu dengan Tante Rissa saja dulu," Anaya mengajak bicara putrinya, ia lalu bergegas ke kamar.

"Kapan kamu dan Biom akan mengadakan lamaran?"

"Aku menunggu Kak Darrell," jawabnya.

"Kenapa kamu harus menunggunya? Dia itu tak memperdulikanmu selama ini," ucap Harsya.

"Iya, walaupun ia tak pernah peduli. Dia satu-satunya saudara kandung yang ku miliki," ujar Rissa.

"Apa Biom tahu tentang Darrell?"

"Aku sudah memberitahunya dan Biom akan melamar jika Kak Darrell tiba di negara ini," jawab Rissa.

"Semoga saja dia tak berbuat ulah dan mengatur hidupmu," harap Harsya.

"Semoga saja."

-

-

Sore harinya, Rama dan Intan kembali ke rumah Harsya.

Anaya memeluk Intan dan memberikan selamat.

"Kak, aku belum resmi dilamar. Jangan mengucapkan selamat," ucap Intan.

"Aku sangat bahagia kamu dan Kak Rissa akan segera menikah."

"Iya, terima kasih. Tapi, masih ada beberapa proses yang harus kami lewati. Kak Rissa belum tahu kapan akan dilamar," ucap Intan.

"Memangnya kamu kapan?"

"Jika tak ada halangan atau kendala, dua minggu lagi keluarga Kak Rama akan melamarku," jawab Intan.

"Wah, aku turut senang dengan kebahagiaanmu. Walaupun ketika ku menikah tak ada kata lamaran semua karena paksaan," ujar Anaya mengingat ketika pertama kali di bawa ke rumah ini bertemu dengan suaminya.

"Tapi, sekarang Kak Ana sudah bahagia. Tuan Muda sangat menyayangi Kakak apalagi ada Hana yang melengkapi kehidupan kalian."

"Iya, aku bersyukur suamiku begitu menyayangiku."

"Kita sama-sama berdoa agar selalu diberikan kebahagiaan selalu," ucap Intan.

"Ya."

"Di mana Hana?"

"Dia lagi di taman dengan ayahnya."

"Kalau begitu nanti saja ku menyapanya, aku tidak berani jika ada ayahnya," Intan berkata sembari tersenyum nyengir.

"Beristirahatlah, kamu 'kan sangat lelah di perjalanan tadi. Dan jangan lupa bantu Tuan Pelayan menyiapkan makan malam buat kami."

"Baik, Kak. Siap laksanakan perintahnya!" Intan lalu melangkah ke kamarnya.

Rama menghampiri Harsya di taman, setibanya di rumah.

Harsya melihat kedatangan lantas menyuruh pelayan untuk menyerahkan putrinya kepada Anaya.

Setelah Hana dan 2 orang pelayan wanita itu pergi. Harsya menyuruh Rama untuk duduk di sebelahnya.

"Bagaimana perjalananmu ke sana?"

"Lumayan melelahkan, Tuan."

Harsya tertawa kecil.

"Apa kamu sudah mendapatkan izin dari kedua orang tuanya?" tanya Harsya.

"Sudah, Tuan."

"Kapan kamu akan resmi melamarnya?"

"Dua minggu lagi, Tuan."

"Apa yang kamu butuhkan untuk acara itu?"

"Mobil dan sopir untuk menjemput keluarga Intan datang ke kota ini, Tuan."

"Hanya itu saja?"

"Iya, Tuan."

"Di mana kamu akan mengadakan acaranya?"

"Gedung kecil yang berada dekat dengan rumah orang tua saya, Tuan."

"Baiklah, kalau begitu aku akan memberikan izin seminggu untukmu khusus buat acara itu."

"Terima kasih, Tuan."

"Jika ingin sesuatu, katakan saja!"

"Iya, Tuan."

"Kembalilah bekerja!"

Rama lantas berdiri memiringkan tubuhnya menghadap Rama yang disampingnya, ia lalu sedikit menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat, "Permisi, Tuan!"

Episodes
1 Bab 1 - Mengunjungi Orang Tuanya Intan
2 Bab 2 - Menikmati Liburan Di Kampung Calon Istri
3 Bab 3 - Anaya dan Harsya
4 Bab 4 - Kegundahan Hati Rissa
5 Bab 5 - Lamaran dan Kebimbangan
6 Bab 6 - Alpha dan Masalahnya
7 Bab 7 - Alpha Lamaran dan Rama Menikah
8 Bab 8 - Aku Akan Memaksanya
9 Bab 9 - Aku Tidak Mau Ada Gangguan
10 Bab 10 - Elia Kembali Mendapatkan Teror
11 Bab 11 - Kayla dan Rino
12 Bab 12 - Kembali Memohon
13 Bab 13 - Mengirim Nayna Buat Membujuk
14 Bab 14 - Misi Nayna
15 Bab 15 - Masih Membujuknya
16 Bab 16 - Rissa Kecelakaan
17 Bab 17 - Darrell Menyesal
18 Bab 18 - Rissa Telah Sembuh
19 Bab 19 - Menemani Darrel Kembali Ke Luar Negeri
20 Bab 20 - Rissa Resmi Dilamar
21 Bab 21 - Pernikahan Rissa
22 Bab 22 - Siapa dia?
23 Bab 23 - Darrell dan Nayna
24 Bab 24 - Cerita Astrid Di Rumah Mertua
25 Bab 25 - Cemburu
26 Bab 26 - Darrell Mengungkapkan Perasaan
27 Bab 27 - Cerita Pasca Pernikahan
28 Bab 28 - Cerita Pasca Pernikahan (2)
29 Bab 29 - Kabar Baik
30 Bab 30 - Kabar Baik (2)
31 Bab 31 - Kabar Baik (3)
32 Bab 32 - Rissa Lahiran Dan Rencana Perjodohan
33 Bab 33 - S2- Bertemu Dengan Pria Misterius
34 Bab 34-S2- Memeriksa Barang
35 Bab 35 - S2- Berhasil Mengetahui Si Peneror
36 Bab 36- S2- Mendekati Elia
37 Bab 37 -S2- Makan Malam Dengan Harsya
38 Bab 38-S2-Berikan Aku Kesempatan
39 Bab 39-S2-Berusaha Mengejar
40 Bab 40-S2- Elia Dijebak
41 Bab 41-S2- Berlemah Lembut
42 Bab 42-S2- Telah Dibohongi
43 Bab 43-S2- Mengunjungi Cindy
44 Bab 44 - S2 - Siapa Kekasihmu?
45 Bab 45 - S2 - Elia Menghilang
46 Bab 46 - S2- Mengejar Elia
47 Bab 47 - S2- Elia Melahirkan
48 Bab 48 - S2 - Masih Peduli
49 Bab 49 - S2 - Menjaga Randy
50 Bab 50 - S2 - Menemui Elia
51 Bab 51- S2- Tak Senang Dengan Kedatangan Randy
52 Bab 52 - S2 - Berdamai Dengan Randy
53 Bab 53- S2 - Mendapatkan Tantangan Dari Madya
54 Bab 54 - S2 - Randy dan Elia Menikah Lagi
55 Bab 55 - S2- Orang-orang Yang Mencurigakan
56 Bab 56 - S2 - Elra Diculik
57 Bab 57 - S2 - Elra Telah Ditemukan
58 Bab 58- S2 - Pesta Ulang Tahun Putrinya Darrell
59 Bab 59 - Berakhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 - Mengunjungi Orang Tuanya Intan
2
Bab 2 - Menikmati Liburan Di Kampung Calon Istri
3
Bab 3 - Anaya dan Harsya
4
Bab 4 - Kegundahan Hati Rissa
5
Bab 5 - Lamaran dan Kebimbangan
6
Bab 6 - Alpha dan Masalahnya
7
Bab 7 - Alpha Lamaran dan Rama Menikah
8
Bab 8 - Aku Akan Memaksanya
9
Bab 9 - Aku Tidak Mau Ada Gangguan
10
Bab 10 - Elia Kembali Mendapatkan Teror
11
Bab 11 - Kayla dan Rino
12
Bab 12 - Kembali Memohon
13
Bab 13 - Mengirim Nayna Buat Membujuk
14
Bab 14 - Misi Nayna
15
Bab 15 - Masih Membujuknya
16
Bab 16 - Rissa Kecelakaan
17
Bab 17 - Darrell Menyesal
18
Bab 18 - Rissa Telah Sembuh
19
Bab 19 - Menemani Darrel Kembali Ke Luar Negeri
20
Bab 20 - Rissa Resmi Dilamar
21
Bab 21 - Pernikahan Rissa
22
Bab 22 - Siapa dia?
23
Bab 23 - Darrell dan Nayna
24
Bab 24 - Cerita Astrid Di Rumah Mertua
25
Bab 25 - Cemburu
26
Bab 26 - Darrell Mengungkapkan Perasaan
27
Bab 27 - Cerita Pasca Pernikahan
28
Bab 28 - Cerita Pasca Pernikahan (2)
29
Bab 29 - Kabar Baik
30
Bab 30 - Kabar Baik (2)
31
Bab 31 - Kabar Baik (3)
32
Bab 32 - Rissa Lahiran Dan Rencana Perjodohan
33
Bab 33 - S2- Bertemu Dengan Pria Misterius
34
Bab 34-S2- Memeriksa Barang
35
Bab 35 - S2- Berhasil Mengetahui Si Peneror
36
Bab 36- S2- Mendekati Elia
37
Bab 37 -S2- Makan Malam Dengan Harsya
38
Bab 38-S2-Berikan Aku Kesempatan
39
Bab 39-S2-Berusaha Mengejar
40
Bab 40-S2- Elia Dijebak
41
Bab 41-S2- Berlemah Lembut
42
Bab 42-S2- Telah Dibohongi
43
Bab 43-S2- Mengunjungi Cindy
44
Bab 44 - S2 - Siapa Kekasihmu?
45
Bab 45 - S2 - Elia Menghilang
46
Bab 46 - S2- Mengejar Elia
47
Bab 47 - S2- Elia Melahirkan
48
Bab 48 - S2 - Masih Peduli
49
Bab 49 - S2 - Menjaga Randy
50
Bab 50 - S2 - Menemui Elia
51
Bab 51- S2- Tak Senang Dengan Kedatangan Randy
52
Bab 52 - S2 - Berdamai Dengan Randy
53
Bab 53- S2 - Mendapatkan Tantangan Dari Madya
54
Bab 54 - S2 - Randy dan Elia Menikah Lagi
55
Bab 55 - S2- Orang-orang Yang Mencurigakan
56
Bab 56 - S2 - Elra Diculik
57
Bab 57 - S2 - Elra Telah Ditemukan
58
Bab 58- S2 - Pesta Ulang Tahun Putrinya Darrell
59
Bab 59 - Berakhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!