"Sikapmu membuat aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia.
Caramu memperlakukan diriku membuat aku merasa bahagia.
Kau sempurna....
Sangat sempurna ....
Sementara aku ....
Aku tak lagi sempurna,
Maafkan aku yang tak bisa sempurna...."
🌷🌷🌷
Happy reading ....
“Sayang, ini rumah baru kita.” ujar Arzan seraya merangkul bahu Aisyah. Rumah bergaya minimalis modern itu tidak terlalu besar, tapi terlihat sangat nyaman dengan cat berwarna putih yang mendominasi.
“Mas, bagus banget.” wanita itu tersenyum lalu membalas rangkulan sang suami. Hari ini setelah acara pernikahan yang cukup melelahkan, Arzan segera memboyong sang istri untuk tinggal di rumah yang ia beli dengan hasil keringat sendiri. Ia tahu bagaimana sikap Ibu mertuanya dalam memperlakukan Aisyah. Sehingga ia tidak ingin jika sang istri tertekan untuk waktu yang lebih lama lagi.
Arzan mengajak Aisyah berkeliling, memperkenalkan pada asisten rumah tangga yang sudah seperti Ibu kandungnya sendiri. Setelah puas berkeliling, pria itu mengajak istrinya memasuki tempat tidur mereka yang berada di lantai atas.
“Masya Allah mas, kamarnya bagus.”
Arzan hanya tersenyum menanggapi. “Aku akan mandi terlebih dulu, badanku lengket. Atau kamu mau jika kita mandi bersama?”
Wajah cantik Aisyah bersemu, memikirkan ritual mandi bersama membuatnya malu. Sehingga wanita itu hanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
“Ya ampun sama suami sendiri masih malu. Ya sudah, aku mandi duluan. Lain kali jangan menolak dan kita akan sering mandi bersama.” pria itu mengelus lembut ujung kepala istrinya. Lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
“Ternyata kamu mesum juga mas.” gumam Aisyah pada dirinya sendiri. Ia pun segera menepis pikiran kotor yang melintas barusan, melangkah menuju balkon kamar yang menyuguhkan pandangan indah di malam hari. Taman bunga yang berhias lampu kecil berwarna warni di bawah sana membuat pemandangan lebih indah.
“Wah kenapa aku baru melihat jika ada taman di sana? Apa mas Arzan sengaja membuat taman itu karena tahu aku sangat menyukai bunga?” ia tersenyum sendiri. Menikmati suasana indah yang sepertinya sengaja suaminya ciptakan untuknya.
“Ah kamu manis sekali, mas.” seketika Ia merasa sangat beruntung karena telah di cintai begitu besar oleh suaminya.
“Sedang apa sayang?” wanita itu terkesiap, merasakan sebuah tangan yang kini melingkarinya. Membungkus tubuh mungilnya dengan tubuh kekar sang suami yang hanya berbalut kimono putih dengan tetesan air yang sedikit mengalir dari rambut.
“Mas, apa yang kamu lakukan?” tanya Aisyah kikuk.
“Memeluk istriku. Memangnya apa lagi?”
“Mas, aku malu. Nanti ada yang lihat bagaimana?” kepala wanita itu celingukan bak pencuri.
“Ya ampun sayang. Siapa yang akan melihat kita, hmm? Lagi pula jika ada pun mereka pasti akan paham karena kita adalah pengantin baru.” mendaratkan kecupan ringan di pucuk kepala sang istri. Sementara istrinya hanya tersenyum menikmati momen bahagia ini. Mencium lamat-lamat aroma tubuh sang suami.
“Mas, aku mau mandi dulu.” ucapnya malu-malu.
“Mau aku mandikan?” Arzan tersenyum jahil.
“Astaga mas, apaan sih. Aku bisa mandi sendiri.” satu cubitan mendarat di lengan pria itu.
“Ishh sakit, sayang. Baru sehari menikah kamu sudah KDRT.” ujar pria itu seraya mengerucutkan bibir.
“Makanya. Jangan mesum terus.” ia berusaha melepaskan diri dari rengkuhan sang suami.
“Biarin sih. Kan mesum sama istri sendiri. Udah HALAL.” sengaja menekankan kata halal seraya mengedipkan sebelah mata dan memasang seringai jahil.
“Sak karepmu.” Aisyah berlenggang menuju kamar mandi, meninggalkan Arzan yang tak melepaskan pandangan darinya hingga tubuh wanita itu menghilang di balik kamar mandi.
Aisyah baru keluar dari kamar mandi setelah hampir setengah jam. Ia keluar hanya menggunakan jubah mandi berwarna Pink. Sesuai warna kesukaannya. Sepertinya sang suami telah mengatur semuanya. Bahkan perihal jubah pun ia memilih kesukaan sang istri. Lagi-lagi, Aisyah merasa sangat beruntung telah menjadi istri dari pengusaha muda tersebut.
Kamar itu terlihat sepi, tidak ada suami mesum yang ia cari. Kepalanya tak mau diam mencari keberadaan Arzan yang tidak berada di ruangan ini.
“Ke mana dia?” saat netranya sedang berkelana, tak sengaja menangkap sebuah lingerie berwarna maroon yang tertata rapi di atas ranjang dengan seprey berwarna putih. Kaki jenjang wanita itu maju beberapa langkah, meraih sebuah kertas kecil yang berada di atas lingerie seksi yang ia temukan.
“Istriku sayang, pakailah lingerie ini untukku. Aku ingin melihatmu mengenakannya. Aku ke ruang kerja sebentar. Jangan rindu, suamimu ini hanya sebentar.”
Wanita itu kembali tersipu, semenjak kapan suaminya bisa bersikap seromantis ini? Bahkan selama ini sikapnya terkesan cuek. Ia meletakkan kertas yang baru saja di bacanya, meraih lingerie berbahan satin yang di siapkan suaminya.
“Haruskah aku mengenakannya?” ia menggigit bibir. Mengamati betapa seksi lingerie hadiah suaminya itu.
***
Arzan memasuki kamar tak lama setelah Aisyah terlelap. Ia tersenyum mendapati sang istri yang tidur miring di bungkus dengan selimut tebal. Seketika dahinya berkerut heran, apakah ia kedinginan?
Ia merebahkan tubuhnya di samping sang istri. Tangannya terulur membelai surai coklat yang halus. Menyampirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Aisyah ke belakang telinga.
“Maaf telah membuatmu menunggu.” bisiknya seraya mengecup dahi wanita yang terlihat lelah itu.
“Mas dari mana?” tanya Aisyah yang segera membuka mata setelah merasakan kehadiran sang suami. Arzan tersenyum, membelai lembut surai panjang itu.
“Maafkan mas, sayang. Tadi ada pekerjaan sebentar.”
Aisyah mengangguk.
“Sudah selesai?”
“Sudah sayang.” ia tersenyum. Meraih tubuh sang istri lebih merapat ke tubuhnya.
“Apa pesanku tadi kamu terima, sayang?” Arzan tersenyum jahil. Wajah wanita cantik itu bak udang rebus. Gurat merah terlihat sangat jelas di sana. Ia pun menunduk malu, di dalam rengkuhan sang suami.
“Aku ingin melihatnya. Jangan di tutup selimut begini.”
“Aku malu.” cicit Aisyah tanpa mau mengangkat kepala.
“Dengar sayang, aku suamimu. Jangan malu lagi denganku.” pria itu meraih dagu sang istri dengan jermarinya. Menatap dalam wajah yang merona malu itu. Mengecup bibir berwarna merah jambu itu dan menyesapnya. Mereguk manisnya bibir semanis madu, yang selama ini tak pernah ia rasai.
Ciuman yang semula lembut, kini berubah menjadi gairah dan menuntut lebih. Keduanya baru melepaskan tautan bibir keduanya setelah kehabisan napas. Arzan menyatukan kening keduanya dengan napas yang memburu, netranya terpejam seraya menghela napas berat.
“Aku menginginkanmu,” bisiknya mesra.
“Apakah boleh?” wanita itu menggigit bibir bawahnya. Lalu beberapa saat ia mengangguk samar, anggukan yang membuat Arzan tersenyum bahagia. Pria itu menjauhkan dahinya yang semula menyatu, membuka perlahan selimut yang sejak tadi membungkus tubuh sang istri. Matanya semakin di liputi gairah menatap tubuh mulus Aisyah yang mengenakan lingerie pilihannya.
“Honey, you look so sexy...."
“Aku malu.”
“Kamu sempurna.”
Lingerie berwarna maroon itu terlihat sangat pas di tubuh Aisyah. Kulitnya yang putih bersih terlihat sangat kontras.
“Apakah kamu siap sayang?”
“Tenang, awalnya mungkin akan terasa sakit. Tapi lama-lama kamu akan menikmatinya.” bisik Arzan dengan sensual. Sementara jantung wanita itu berdetak lebih cepat, kekhawatiran seketika menyeruak di dalam hatinya.
Dengan hati-hati, pria itu memasuki inti tubuh sang istri. Seperkian detik berikutnya, tubuhnya menegang. Matanya melebar, wajahnya yang semula memerah di selimuti gairah kini berubah menjadi pucat. Sementara wanita yang berada di bawahnya hanya memejamkan mata bahkan telah meneteskan air mata.
“A-aisyah. Ka-kamu? Su-dah ti-dak pe-rawan?” ucap pria itu dengan tergagap. Mencari jawaban yang sebenarnya ia sudah tahu apa jawabannya.
🌻🌻🌻
Kebayang nggak gimana kecewanya Arzan? Duh .... gimana ya perasaan Arzan?
Jangan lupa like, komentar, vote n giftnya yah
Biar author makin semangat 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
JW🦅MA
waduh kekecewaan yang mendalam ya atas iztrinya Adzan ke Aisyah lah udah jalan tol ki
2023-04-06
0
🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸
gak kebayang, yah pasti ngamuk lah
2023-04-06
0
Andariya 💖
oh..oh..Aliyah Uda jebol gawang nya 😅😅😅😅
2023-04-04
0