"Iya, suasana yang lebih adem dan ramah. Alhamdulillah.
Semoga kita bisa lebih fokus untuk ujian yang sebentar lagi. Aku ingin kuliah di Jakarta. Lalu mendapatkan pekerjaan disana, di perusahaan besar milik GM, pasti gajinya sangat besar. Bismillah!" ujar Maharani dengan senyuman cerah di wajahnya yang cantik.
"Aamiin, semoga ya!
Aku juga mau kuliah di Jakarta, dan papa memintaku untuk meneruskan usahanya yang ada di Bandung. Semoga harapan dan impian kita terwujud dan kita bahagia!" sahut Amelia dengan binar bahagia.
"Hay, boleh ikut gabung?
Kenalin namaku Faisal dan ini Dino." saat asik berbincang tiba tiba ada dua anak lelaki yang menghampiri Amelia dan Maharani.
Mereka saling menyebut nama dan saling berkenalan.
Faisal cukup tampan dan ramah, murah senyum dan asik di ajak ngobrol.
Sedangkan Dino lebih pendiam dan terlihat malu malu, tapi juga tak kalah tampan dengan Faizal.
Mereka berdua bukan pemuda biasa, Faizal dan Dino terlahir dari keluarga kaya raya, tapi gaya hidup mereka yang sederhana, membuat tidak ada yang tau siapa mereka sebenarnya.
Sejak perkenalan itu, mereka menjadi sahabat baik . Sering menghabiskan waktu bersama saat istirahat dan juga mengerjakan tugas bersama dengan akrab.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Waktu terus bergulir, sudah tiga bulan Maharani menjalani harinya di sekolah baru dengan nyaman dan lebih bahagia. Tidak ada satupun yang usil dan mengganggunya. Bahkan hampir semua teman satu kelasnya bersikap baik dan ramah. Apalagi Maharani anak yang sangat cerdas, membuatnya jadi pusat perhatian, karena kebanyakan para guru selalu memuji otak encer milik Maharani. Dan itu membuat Faizal diam diam menaruh rasa pada Maharani.
"Seminggu lagi kira ujian, gimana kalau kita pulang sekolah belajar bersama?" Ide Faizal dengan semangat dan disetujui Dino, Maharani dan juga Amelia.
"Enaknya dirumahnya siapa?" sahut Dino tak kalah seriusnya.
"Gimana kalau di rumahnya Rani saja?
Di halaman rumah Rani enak sejuk dan juga ada saungnya, pasti bikin nyaman belajar disana, jadi bisa fokus." sahut Amelia memberikan usul dan di setujui oleh semua teman temannya.
"Mulai kapan?
Kalau besok gimana?" tanya Faizal yang kembali berkomentar.
"Boleh, aku ngikut saja. Asal kalian benar benar belajar, gak ada ya main sama bercanda doang nantinya." sahut Maharani dengan wajah serius dan membuat Amelia tertawa.
"Wah kalian seru banget, lagi bahas apa?" Ririn salah satu teman satu kelas mereka ikut nimbrung, niatnya mau minta di ajari Maharani, karena Ririn salah satu siswa yang nilainya rendah.
"Ini lagi bahas belajar kelompok, persiapan ujian besok." sahut Amelia ramah dengan senyum hangatnya.
"Wah kebetulan, aku kesini sebenarnya mau bicara sama Maharani, mau minta diajarin, karena kalian tau sendirilah, nilai ku paling buruk sendiri di kelas." ucap Ririn menunduk malu dan terlihat sedih.
Maharani tersenyum dan senang temannya ada yang membutuhkan bantuannya, itu artinya keberadaannya dianggap ada.
"Kamu bisa gabung sama kita, Rin!
Kalau kamunya gak keberatan, kami senang karena akan makin rame dan seru belajarnya." Sahut Maharani dengan senyuman manis yang di ikuti anggukan kepala semua sahabat sahabatnya.
"Alhamdulillah, terimakasih banyak ya!" sahut Ririn haru sekaligus bahagia.
Saat jam pulang sekolah, seperti biasa, Maharani dan Amelia selalu pulang bersama dengan menaiki motor milik Amelia.
"Kita mampir ke toko buku sebentar saja ya, Ran!
Aku mau beli buku, nanti kalau ada yang pingin ambil saja, biar aku yang bayar. Anggap saja sedang aku traktir karena aku lagi dapat rejeki dari abangku. Hahahaa!" Amelia tertawa begitu renyahnya, membuat Maharani ikut senang melihat kebahagiaan sahabatnya itu. Amelia selalu ceria dan begitu di sayangi oleh keluarganya. Hidup Amelia begitu sempurna. Memiliki orang tua kaya yang baik hati, memiliki Abang yang baik dan sangat menyayangi Amelia dan memiliki adik yang begitu lucu dan menggemaskan.
Saat sedang melihat lihat buku koleksi terbaru, tiba tiba Maharani menghentikan langkahnya, matanya menatap benci pada Haris yang berdiri tak jauh darinya dengan tatapan mengintimidasi.
Maharani membelokkan langkahnya ke arah Amelia yang tengah sibuk dengan buku ditangannya.
"Dasarnya sudah culun dan miskin, kemana mana ya gak ada bedanya.
Cemen juga ya kamu, segitu saja sudah kabur dan pindah sekolahan." Cibiru Haris dengan tatapan meremehkan.
Maharani terdiam, menahan sesak di dalam dadanya. Tak mau terpancing emosi, sama saja akan mempermalukan dirinya sendiri jika harus meladeni laki laki jahat seperti Haris.
"Hay, kenapa kamu diam saja.
Sadar kalau kamu memang ndeso dan buruk rupa?" sambung Haris dengan sedikit menaikan volume suaranya, sehingga menarik perhatian orang orang sekitar.
Maharani yang sudah tidak tahan dengan hinaan Haris, akhirnya memberanikan diri untuk melawan laki laki tak berperasaan itu.
"Aku tidak pernah tau, apa masalah kamu denganku, sehingga kamu sering kali mengganggu hidupku.
Dan aku juga tidak pernah tau, apa kesalahan yang sudah aku lakukan ke kamu dan teman temanmu itu, sampai sampai kalian senang sekali membuatku menderita.
Tapi satu hal yang aku tau, kebencian dan perlakuan hina kalian padaku, akan kalian bayar suatu saat nanti. Dan aku akan membuatmu menyesali semua sikapmu padaku selama ini.
Permisi!" Maharani menatap penuh benci pada laki laki kejam yang kini nampak terkejut dengan sikap beraninya.
"Mel, kita pergi sekarang. Aku gak mau melihat orang jahat disini terlalu lama." Maharani menarik tangan Amelia yang masih sibuk memilih buku.
"Ada sih Ran, kamu kenapa?" tanya Amelia bingung.
"Ada Haris disini, dan dia kembali menghinaku di hadapan banyak orang!" sahut Maharani datar.
"Apa?
Mana dia?" sahut Amelia tak percaya dan matanya sibuk mencari keberadaan Haris.
"Dasar laki laki mulut ember dan kelakuan minus." sungut Amelia kesal saat matanya bertatapan dengan Haris yang terlihat menyunggingkan senyuman sinis.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)
#Coretan pena Hawa (ongoing)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)
#Sekar Arumi (ongoing)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )
New karya :
#Karena warisan Anakku mati di tanganku
#Ayahku lebih memilih wanita Lain
#Saat Cinta Harus Memilih
#Menjadi Gundik Suami Sendiri
#Bidadari salju
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Fay
mampir baca lg nih thor 👍
2023-10-16
0