Luka batin

"Astagfirullah!

Pak Idrus tolong bantu kami angkat tubuh Maharani ke mobil saya. Ayo, cepat. Kita harus segera bawa Rani kerumah sakit, semoga dia baik baik saja." Semua panik dan berjalan sangat cepat menuju parkiran, Amelia yang terus terisak melihat tubuh tak berdaya sahabatnya.

"Kalian harus bertanggung jawab atas penderitaan Maharani, aku bersumpah akan memberi pelajaran untuk kalian semua." geram Amelia di dalam hatinya, yang meyakini kalau semua itu adalah perbuatan Belinda Cs.

"Amel, tolong kamu hubungi orang tua Maharani, kabarkan keadaan Maharani, ya!" Bu Sandra menepuk pelan bahu Amelia yang tergugu, ikut merasakan perih nasib sahabatnya.

"Iya, Bu!" Amelia merogoh ponselnya dan menghubungi ibunya Maharani. Dengan suara bergetar Amelia memberitahukan keadaan Maharani.

"Innalilahi, astagfirullah, ya Alloh Rani!" Bu Hananiah histeris mendengar kabar putrinya. Maharani adalah anak satu satunya.

"Ada apa Bu?

Kenapa kamu teriak teriak begitu, Rani kenapa?" tanya pak Danu, ayah Maharani yang baru saja pulang dari ladang.

"Sekarang kita ke rumah sakit, pak!

Rani di rawat di rumah sakit, katanya, Amelia menemukan Rani pingsan di toilet!" jelas Bu Hana dengan raut cemas dan air mata yang sudah mengeras, sangking khawatirnya.

"I-ya, Bu!

Bapak bersih bersih dulu sebentar, habis itu langsung kerumah sakit. Ya Alloh, ada apa ini?" Pak Danu juga tak kalah cemasnya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Pak Danu dan istrinya berjalan tergopoh-gopoh menuju ruangan Maharani. Bu Hana tak sanggup menahan tangisnya saat melihat keadaan putrinya, wajahnya banyak luka memar, bahkan tangan dan kakinya juga nampak luka sayatan.

"Astagfirullah, siapa yang tega lakukan ini pada Anakku?

Apa salahnya?

Amelia, ini perbuatan siapa, nduk?

Katakan!" Bu Hana terisak menatap sedih tidak buah lemah Maharani. Pak Danu hanya diam mematung, dadanya terasa sesak, kedua tangannya terkepal menahan emosi.

"Kenapa Rani bisa seperti ini, Bu guru?

Dimana tanggung jawab sekolah dan keamanan disana, kenapa putriku bisa babak belur seperti ini?" herdik pak Danu dingin menyoroti Bu Sandra yang bingung harus menjawab apa.

Karena itu memang kesalahan dari sekolah yang sudah lalai menjaga keamanan murid muridnya.

"Maafkan kami, pak!

Kami sudah lalai menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah, sehingga bisa terjadi hal yang tidak di inginkan pada Maharani. Sungguh kami mohon maaf, dan biaya pengobatan akan kami tanggung sampai Maharani sembuh." sahut Bu Sandra dengan tubuh bergetar, takut menghadapi kemarahan pak Danu yang terlihat tidak terima.

"Apakah hanya cukup dengan membayar semua biaya semua bisa selesai?

Bagaimana jika anak saya mengalami trauma?

Apa pihak sekolah tidak punya itikad untuk memberi hukuman pada pihak pelaku?

Apa karena mereka semua anak orang kaya, sehingga kalian takut memberi hukuman, benar begitu, Bu?" tekan pak Danu dengan mata menatap tajam, tangannya terkepal dengan rahang mengeras.

"Maafkan kami!

Kami akan menyelidiki dan mencari pelakunya. Tolong beri kamu waktu!" balas Bu Sandra yang terlihat gentar dengan tatapan tajam dari pak Danu.

Pak Danu tersenyum sinis mendengar jawaban dari Bu guru, mereka pasti tidak akan pernah di adili, karena mereka adalah anak anak orang kaya.

"Amelia, kemari lah. Ikut bapak dan ceritakan seperti apa kejadiannya!" Pak Danu meminta Amelia untuk mengikutinya, keluar dari ruangan Maharani di rawat menuju salah satu bangku panjang yang ada di taman rumah sakit.

"Apa yang terjadi, nak?

Kenapa Maharani bisa seperti ini?" tanya pak Danu dengan suara bergetar, matanya sudah dipenuhi kabut.

Amelia menceritakan semuanya, dan mengungkapkan kecurigaannya pada Belinda Cs.

"Mereka anak anak yang tak tersentuh, akan sulit mencari keadilan di sekolah itu!

Setelah Maharani sembuh, bapak akan memindahkan dia di sekolah negri, itu juga tak kalah bagus dan lebih baik buat Maharani."

"Mungkin, Amelia juga akan ikut pindah. Amelia akan sekolah bersama Maharani. Insyaallah papa pasti setuju dan tidak keberatan." balas Amelia serius dan pak Danu menatap haru pada gadis yang begitu baik pada putrinya. Amelia meskipun anak orang kaya, tapi memiliki sifat baik dan sikap sopan santun, orang tuanya benar benar mendidiknya dengan sangat baik.

"Terimakasih Amel, kamu sudah begitu baik pada Maharani, bapak berhutang banyak kebaikan sama kamu, nak!"

"Maharani anak baik dan pintar, Amelia suka dan senang berteman dengannya, pak!

Jadi pak Danu tidak perlu berlebihan. Maharani teman terbaik buat saya. Mama papa juga menyayangi Maharani karena dia baik dan pintar."

"Masyaalloh, terimakasih, nak!"

"Kita lebih baik kembali ke ruang rawat, Rani, pak!

Siapa tau dia sudah sadar!"

"Baiklah, ayo!"

"Rani, kamu sudah sadar?

Alhamdulillah!" lirih Amelia yang menyeka sudut matanya saat melihat sahabatnya sudah sadar dari pingsannya.

"Amel, Safa! Terimakasih!" Maharani menatap sahabatnya sendu, terharu karena masih ada yang perduli dan mau berteman dengannya, padahal hampir seluruh temannya tidak menginginkan kehadirannya di kelas.

"Sama sama. Jangan mikir macam macam. Fokus sama kesehatan kamu. Kamu harus kuat, dan kita akan buktikan, kalau kita akan jadi yang terbaik diantara mereka yang sudah berbuat jahat sama kamu!" Amelia menggenggam erat jemari Rani, memberikan kekuatan dan semangat untuk sahabatnya.

"Jangan takut, Rani!

Aku dan Amel, akan berada di pihak kamu, dan jadi sahabatmu selamanya. Iya kan, Mel?" sambung Safa yang sedari tadi diam dengan mata yang sudah basah dengan air mata. Harinya ikut perih melihat keadaan Maharani.

"Iya, kita akan terus jadi sahabat, selamanya.

Cepat sembuh, kita akan buktikan sama sama kalau kamu lebih berharga dan lebih baik dari mereka, anak anak sombong yang cuma bisa berlindung dari kekuasaan orang tuanya." ucap Amelia yakin dan benci mengingat Belinda bersama geng nya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)

#Coretan pena Hawa (ongoing)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)

#Sekar Arumi (ongoing)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )

New karya :

#Karena warisan Anakku mati di tanganku

#Ayahku lebih memilih wanita Lain

#Saat Cinta Harus Memilih

#Menjadi Gundik Suami Sendiri

#Bidadari salju

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

Yeni Aryani

Yeni Aryani

aku mampir thor..

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!