Maya berusaha menahan emosinya kepada saudara-saudara jauhnya yang menatap aneh dengannya.Dia tidak ingin malu kalau harus berantem dengan Dewi dan Sandra yang selalu menatap iri dengannya.
Kedua wanita itu adalah saingan beratnya di keluarga mereka,keduanya memang juga orang yang cukup berada karena mereka berdua seorang ASN juga yang punya penghasilan setiap bulannya tapi gaya Maya yang paling norak yang notabene dia tidak punya pekerjaan sama sekali.
Setelah acara pesta di berakhir dan orang-orang sudah mulai pulang,tinggal hannya keluarga dekat saja yang masih berkumpul di sana.
Maya meredam emosinya karena Sandra dan Dewi juga sudah tidak menatapnya seperti yang mereka lakukan tadi pagi.Maya dan beberapa keluarga lainnya bercerita panjang lebar,Maya yang selalu berbicara angkuh dan sombong,serta memuji anaknya yang sukses membuat sebagian orang merasa jijik dan muak.
Kenan membantu orang-orang yang lain untuk membereskan piring-piring kotor,sebenarnya itu bukanlah bagiannya tapi mendengar mertuanya yang selalu memuji keluarganya dan juga suaminya yang katanya sukses membuat Kenan muak dan akhirnya pergi ke belakang.
"Hahaha...Begitu lah Bu...Ini hannya sebagian perhiasan ku yang di rumah,masih ada kok beberapa berlian yang belum pernah aku pakai semenjak Leo memberikannya kepadaku." Ucap Maya dengan senyum bangganya saat seorang sanak famili memuji kecantikan perhiasan yang dikenakannya hari ini.
"Enak banget jadi Bu Maya selalu di bahagiakan anak,sementara aku...Belum pernah mendapat apa pun dari anakku malah mereka yang meminta uang kepadaku karena mereka ingin bangun rumah." Jawab Yani teman ngobrolnya.
"Hahaha Bu Yani bisa saja,masak kamu membandingkan anakku Leo dengan anak mu Tomi yang hannya kuli pabrik,kamu kan tau sendiri aku menjual banyak tanah dan juga sawah untuk mendapat posisi Leo hari ini,wajar dong Leo bisa sukses seperti sekarang ini." Ucap Maya dengan gaya angkuhnya.Yani yang mendengar itu hannya bisa diam,dia menyesal sudah memuji Maya setinggi langit malah wanita itu menjatuhkan harga dirinya di hadapan orang-orang.
Tidak seorang pun yang berani menegur kesombongan Maya,mereka seakan mengalah karena sudah tau dari dulu sikap Maya memang selalu begitu bahkan semakin berlebihan.
"Kamu tidak capek ya Bu Maya dari tadi kamu terus berbicara memuji keluargamu dan juga anakmu yang sukses itu,rasanya kupingku sudah panas mendengar mu dari tadi,kamu tidak tau ya kalau disini masih banyak orang anaknya yang jauh lebih sukses dari pada anak mu,lagian ya Bu Maya untuk apa kamu terlalu banyak memuji diri orang-orang juga sudah tau kamu mertua macam apa,lihat gaya mu..Pakai mas sampai beberapa kilo,lihat menantu mu pakaiannya saja tidak layak sama sekali,untuk apa punya suami kaya kalau hannya bisa membahagiakan ibunya...Semoga anakku tidak punya sikap seperti anak mu." Ucap Sandra dengan ketus.
Kata-kata sandra sungguh membuat Maya dan Leo malu,wajah Leo langsung merah padam mendebat ucapan bibinya yang begitu menusuk hatinya hari ini,sementara itu Maya tidak terima dengan ucapan Sandra.
"Apa maksud kamu Sandra bilang saja kamu tidak mampu sepertiku karena anakmu tidak bisa membahagiakan kamu,jangan membawa-bawa menantu ku,dia banyak baju hannya saja dia tidak mau memakainya karena tidak suka." Ucap Maya mengelak hingga membuat orang mencibirnya.
"Maya...Maya kalau anakmu sukses seharunya itu bagian dari istrinya dan juga anaknya jangan kamu serakah ingin menguasai semuanya dan kamu juga Leo ingat ya...istri mu yang akan merawat mu disaat kamu sakit dan istrimu juga yang melayaninya perlakukan dia dengan baik aku lihat tubuh istrimu semakin hari semakin kurus,kamu jangan menyakiti hati istri mu karena dia adalah ibu dari anak-anak mu." Ucap Sandra.Leo hannya diam dan wajahnya sudah memerah dia merasa dirinya cukup di permalukan hari ini.
Tidak tahan dengan cibiran dan tatapan keluarga besarnya,Leo akhirnya pamit dari pesta dia memanggil istrinya Kenan yang masih sibuk di dapur mencuci piring.
"Ini semua gara-gara istrimu yang tidak berguna ini mas,bagaimana bisa kamu membawanya tadi ke pesta ini,kali ini aku benar-benar malu."Sungut mertuanya saat mobil mereka sudah meninggalkan pesta.
"Apa lagi salah aku Bu..." Tanya Kenan yang duduk di belakang dengan wajah kebingungan karena dia tidak tau apa yang terjadi di pesta tadi.
Mertuanya yang duduk di depan menoleh ke belakang lalu dia beranjak dan melewati kursinya lalu menjambak rambut menantunya hingga dia meringis kesakitan.
"Kamu memang wanita sialan...Kamu telah mempermalukan kami berdua di pesta tadi_
"Bu....Tidak baik Naira melihat ibu memarahi Kenan bu jadi tolong hentikan." Ucap Leo dengan wajah menahan amarah.Kenan yang tidak tau apa-apa sangat ketakutan melihat wajah mertua dan suaminya.
💗💗💗 bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Agustina pandiangan
Banyak kayak gitu kak di dunia nyata
2023-05-29
1
kagome
punya mertua kayak gitu tak sianida kali 😏
2023-05-29
0