Mendengar keributan di ruang tamu Naira yang masih umur dua tahun lebih berjalan perlahan menuju ruang tamu,dia menangis saat karena mungkin ketakutan karena mendengar keributan yang di buat Leo.
Leo berlari menghampiri Naira lalu menggendongnya dan berusaha menenangkannya.
"Pergi kamu dari sini sebelum emosi ku semakin tinggi.Kebodohan mu itu akan membuat anakku trauma,kamu memang manusia menjijikkan." Maki Leo kembali hingga Kenan tidak tahan lagi lalu pergi ke rumah mertuanya untuk menyetrika pakaian yang di suruh mertuanya.
Kenan menyetrika pakaian sambil menangis sesenggukan,dia tidak tahan lagi menerima makian demi makian dari suaminya,lelah dengan semua penderitaan yang di jalaninya selama ini.
Pada saat itu pintu kamar tempatnya menyetrika tiba-tiba ada yang membuka,Kenan menyeka air mata yang membasahi matanya dia tidak ingin ibu mertuanya yang kejam melihatnya menangis.
"Kamu menangis Kenan? apa yang membuatmu menangis,apa yang di katakan oleh Leon semua benar,kamu menikah dengannya hannya membawa tubuhmu saja,kamu tidak punya simpanan sama sekali dan juga tidak punya emas seperti menantu tetangga-tetangga disini,kamu datang hannya membawa tubuh mu yang kurus kerempeng itu,untungnya orang tua mu tidak meminta mahar atau apa pun waktu pernikahan mu,kalau saja mereka minta aku tidak akan memberikan apa pun." Ucap mertuanya dengan nada angkuh.
Kenan hannya diam dengan semua ucapan mertuanya,karena jika dia menjawab maka keributan yang lain akan muncul dan Kenan tidak ingin itu terjadi karena sudah lelah dengan semua ini.
"Coba kamu bayangkan Kenan betapa beruntungnya kamu menikah dengan Leo,kamu menjadi istri pegawai negri,kamu sudah punya rumah yang bagus,dan kamu tidak pernah merasakan bekerja di ladang seperti orang-orang disini,kurang enak apa coba hidup mu? jangan merasa kamu orang yang paling menderita,asal kamu tau masih banyak wanita di luar sana yang mau menikah dengan anakku kalau kalian cerai jadi turuti semua keingian ku dan juga keingian anakku." Ucap Maya dengan wajah yang angkuh dan nada yang sombong.
Kenan tetap melakukan pekerjaannya dan mengabaikan kata-kata mertuanya,hingga akhirnya Maya keluar dari dalam kamar mungkin karena Kenan tidak mau berbicara dengannya.
Kenan sudah merasakan lelah yang luar biasa apa lagi perutnya sudah sangat lapar karena belum makan sama sekali.Pada saat itu dia mendengar suara mobil suaminya meninggalkan rumah.
Kenan keluar dari dalam kamar dan melihat mertua dan suaminya pergi,mereka membawa Naira mungkin mereka ingin makan diluar.Pada saat itu Kenan menggunakan waktu untuk makan dia sudah sangat lapar dia takut mati kelaparan jika harus ditahan kan.
Satu hal yang membuat hati Kenan terkadang bisa memaafkan semua keburukan suaminya adalah saat suaminya Leo sangat menyayangi putri mereka,Leo tidak pernah sekali pun membuat Naira kelaparan atau kekurangan apa pun bahkan dia selalu membawa Naira jalan-jalan yang tidak pernah dia rasakan selama tiga tahun pernikahan.
Kenan makan dengan terburu-buru,dia takut mertua sama suaminya pulang,jika sampai mereka melihatnya makan begitu banyak mertuanya akan marah besar dengannya.
Setelah menghabiskan makanannya,Kenan buru-buru melanjutkan pekerjaannya dia tidak mau suami dan mertuanya pulang dia masih menyetrika disana.
Pada saat seperti ini,tiba-tiba Kenan teringat dengan kedua orang tuanya,sudah lama dia tidak mengunjungi orang tuanya sejak dia menikah dengan suaminya tiga tahun yang lalu,dia hannya menanyakan kabar orang tuanya dari tetangga orang tuanya yang masih dia simpan nomornya.
Dia sudah mencoba untuk menghubungi kedua orang tuanya melalui ponsel genggamnya tapi mereka sudah memblokir nomornya.Masih teringat kemarahan bapaknya saat dia memilih murtad dari agamanya demi suaminya yang ternyata tidak pernah sekali pun menghargai pengorbanannya.
Tiga tahun yang lalu saat Leo dan ibunya datang melamarnya ke pada kedua orang tuanya bapaknya dengan tegas menolak lamaran Leo,satu alasannya bapaknya tidak ingin dia pindah agama hannya demi kekayaan sementara di dunia.
"Kenan apa pun yang kamu katakan aku tidak pernah sekali pun merestui hubungan mu dan juga pernikahan mu dengan pria itu,dia bukan pria yang baik untukmu dan juga keluarga ini,hannya karena dia pegawai negri apa kamu mau menjadi durhaka kepada kedua orang tuamu?" Ucap Rojak saat itu.
"Pak..aku mencintai dia tolong ijinkan aku pak untuk menikah dengan mas Leo,aku mohon pak...!!" Kenan bersujud sambil menangis memohon kepada orang tuanya tapi saat itu bapaknya Rojak tetap bertahan pada keputusannya.
"Sekali bapak bilang tidak...Kalau kamu berani menikah dengan pria itu dan pindah agama aku haramkan kamu menjadi anak dan darah daging ku." Rojak langsung keluar dari dalam rumah setelah mengucapkan kata-kata itu.
Rika ibunya yang berdiri tidak jauh darinya membantu Kenan untuk untuk bangkit lalu duduk di sopa usang milik mereka.
"Kenan...Apa yang bapak mu bilang itu untuk kebaikan mu,coba kamu pikirkan nak matang-matang,tidak kah kamu melihat bagaimana sombongnya keluarga itu bahkan calon mertua mu itu luar biasa angkuhya,lagian kamu tau bapak mu guru ngaji apa kata orang nanti anak guru ngaji malah murtad bapak mu bisa di bully orang pikirkan lagi nak." Ucap Rika lembut sambil mengelus rambut Kenan.
Seminggu setelah keluarga Leo datang kerumah,Kenan masih mogok makan,dia sama sekali tidak mau keluar kamar hingga akhirnya Rika ibunya masuk ke dalam kamarnya.
"Kenan kalau kamu tetap pada pendirian mu pergilah,ibu dan bapak tidak memberikan restu untuk mu,kamu pergi karena keinginan mu,satu hal yang harus kamu tau sebesar apa pun rasa sakit yang kamu terima suatu saat dari mertua dan suami mu jangan pernah kembali lagi ke rumah ini,ibu dan bapak sudah menganggap kamu mati."Ucap Rika dengan nada lembut tapi cukup menyakitkan.
Rika cukup kecewa dengan Kenan karena tidak mau makan sama sekali dan bahkan dia tidak mau keluar dari dalam kamar.Setelah memberikan ancaman yang cukup pedas Rika berfikir Kenan akan berubah pikiran kenyataannya dia malah menyusun pakaiannya ke dalam tas lalu pergi meninggalkan rumahnya menemui Leo yang sudah menunggunya di depan gang.
Kenan menagis tiba-tiba saat mengingat semua ucapan dan umpatan dari kedua orang tuanya,sekarang dia baru menyesal setelah semaunya terjadi.
"Mungkin ini karma untukku,aku meninggalkan orang tua bahkan agama ku hannya untuk pria seperti Leo dan ibu."Ucapnya sambil menangis sesenggukan.
Saking sedihnya perasaanya dia tidak mendengar suara mobil suaminya yang sudah sampai di rumah bahkan mertuanya sudah masuk kembali ke dalam kamar untuk memeriksa pekerjaannya.
💗💗💗 bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments