Bab 3 ~ Melawan ~

Maya masuk ke dalam kamar dimana Kenan menyetrika pakaian mereka,dia cukup kaget saat melihat Kenan tiduran dengan santai di atas ranjang.

"Apa yang kamu lakukan Kenan,enak banget kamu tiduran santai disini!! memangnya pekerjaan kamu sudah selesai hingga kamu bisa santai tiduran disini?" Ucap ibu mertuanya dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Kenan ketakutan.

"Maaf Bu aku kelelahan,aku baru saja istrahat sebentar." Ucap Kenan dengan nada gugup dan tubuhnya yang gemetaran.

Mungkin Kenan sudah terlalu trauma hingga sedikit saja mertua dan suaminya marah, seluruh tubuhnya akan ketakutan dan gemetaran.

"Alah...Banyak sekali cerita mu,masak hannya menyetrika saja kamu harus kelelahan,bagaimana kalau kamu harus aku suruh bekerja lagi ke ladang apa kamu mampu,jadi menantu jangan terlalu manja aku tidak suka akan hal itu." Ucap mertuanya dengan kata-kata sinis.

Setelah mertuanya meninggalkannya di dalam kamar,Kenan bergegas keluar dari sana dan kembali ke rumahnya,di dalam rumah dia sudah melihat Naira dan suaminya duduk santai di ruang tamu sambil menonton.Naira tampak anteng di pangkuan papanya dan terkadang pandangan seperti ini yang membuat obat bagi Kenan saat dia merasa sakit yang luar biasa dari suami dan mertuanya.

Pada saat dia berdiri di depan pintu,tiba-tiba suaminya melihatnya tatapan suaminya yang sangat tajam membuatnya merinding tidak ingin mendapat makian yang menyakitkan Kenan beranjak masuk ke dalam rumah dan menghampiri mereka.

"Mas apa kamu ingin makan aku akan menyiapkan makanan untuk kalian."

"Tidak perlu kami sudah makan.Makan diluar akan selalu terjadi kalau punya istri yang tidak tau memasak sama sekali.Masakan mu sangat membuat ku tidak suka." Ucap Leo dengan bahasa yang sangat tegas.Kenan menelan ludah saat mendengar keluhan suaminya,terkadang dia bingung dengan sikap suaminya terlalu banyak tuntutan makan tapi uang belanja selalu saja tidak sesuai.

Kenan berdiri di hadapan mereka sambil memandang semua belanjaan suaminya,semua makanan ringan ingin sekali dia memintanya tapi dia takut suaminya marah.

"Mama...Mama..."

"Mau sama mama sayang,cium papa dulu." Naira berdiri lalu mencium wajah papanya lalu pergi menghampiri ibunya.

Saat mereka akan pergi kebelakang,Naira kembali ke arah papanya dan mengambil cemilan yang ada dimeja.

"Naira kamu mau makan cemilan lagi sayang,ambil saja ya makan yang banyak supaya kesayangan papa cepat besar." Ucap Leo.Kenan membawa Naira ke belakang lalu dia makan sendiri makanan yang dia masak tadi sore.

Dia membuka cemilan milik Naira lalu dia berikan kepada Naira tapi entah kenapa bayi umur dua tahun setengah itu tidak mau memakannya seakan dia membawa itu untuk mamanya yang tidak pernah makan cemilan apa pun kalau bukan makan sembunyi-sembunyi.

"Kamu sengaja ya sayang minta makanan ini sama papa supaya mama bisa makan juga terima kasih yang sayang." Kenan menciumi Naira beberapa kali hingga tidak sadar air mata menetes dari matanya.

"Mas aku mau mandi aku titip Naira."

"Hmm." Jawab Leo singkat lalu kembali memangku putri kesayangannya.

Setelah selesai mandi,Kenan meminta Naira yang sudah tidur di pangkuan suaminya untuk dibawa ke dalam kamar.

"Bawa Naira ke dalam kamar lalu kembali kesini." Ucap suaminya disaat seperti itu Kenan sudah mengerti kalau suaminya ingin meminta jatah.

Walaupun sangat lelah setelah pekerjaan satu hari ini Kenan takut untuk menolak keinginan suaminya,karena dia takut disaat suaminya marah itu adalah hal yang sangat menakutkan untuknya.

Setelah melayani suaminya kurang lebih dari satu jam,Kenan kembali ke dalam kamarnya dia dan suaminya jarang sekali tidur bersama semenjak Naira lahir Leo takut tidur dengan mereka karena dia termasuk orang yang tidur lasak.

Keesokan paginya setelah selesai mandi,Kenan mulai melakukan semua aktifitasnya seperti biasa,hari ini dia sengaja bangun pagi dia tidak ingin semua pekerjanya terkendala hannya karena dia telat bangun.

"Kenan hari ini kamu tidak usah masak,nanti jam delapan kita menghadiri undangan Tante Rina."Ucap suaminya yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya lalu masuk ke dalam kamar mandi dan buang air kecil.

"Iya mas." Jawab Kenan singkat.Di saat seperti ini Kenan selalu bingung kalau ada keluarga yang mengundang mereka karena dia tidak punya pakaian sama sekali yang layak dipakai ke pesta.

Setelah jam tujuh pagi suaminya sudah bangun,Naira juga sudah cantik karena Kenan sudah memandikannya sejak dia bangun tadi pagi.

"Kamu belum siap Kenan lama sekali kamu?" Ucap Leo.Sebenarnya dia sudah selesai dari tadi tapi karena tidak ada baju yang layak dia pakai akhirnya dia hannya mengurusi Naira.

"Mas aku tidak punya pakaian sama sekali,semua pakaian ku baju-baju lama,aku malu pergi ke pesta keluarga dengan pakaian buruk seperti itu." Ucap Kenan dengan nada ketakutan.

"Apa kamu bilang kenan? kamu tidak punya baju,memangnya kamu cari siapa disana makanya harus pakai baju yang layak,kamu pakai saja yang ada tidak usah banyak menuntut kalau orang cantik tampa pakai baju yang bagus pun pasti cantik." Ucap mertuanya dengan nada sinis sementara dia sebagai ibu mertua sudah memakai semua perhiasannya dengan baju yang sangat cantik berbanding terbalik dengan menantunya yang tidak menunjukkan kalau dia istri seorang ASN dengan pangkat yang sudah tinggi.

Setelah memakai pakaiannya yang sudah buruk,Kenan keluar dari dalam kamar,karena kalau sudah mertuanya berbicara di rumahnya maka tidak akan ada lagi bantahan apa pun darinya.

Mereka menaiki mobil Leo,mobil yang sangat jarang dia tumpangi kecuali ada acara penting seperti sekarang ini.Sesampainya di pesta semua orang menatap mereka,gaya mertuanya yang angkuh dengan memakai semua perhiasan emasnya dan juga pakaian mewahnya berbanding terbalik dengan menantunya yang hadir seperti orang asing diantara keluarga itu.

Orang-orang mulai berbisik dan berkomentar tentang Maya,yang begitu norak dan sombong sementara pakaian menantunya tidak lebih seperti kain lap.

Orang-orang menatap iba kepada Kenan,dari penampilannya orang-orang sudah tau kalau dia tidak bahagia dalam pernikahannya.

"Lihat lah si Maya,tinggi sekali ngomongnya,aku paling tidak suka melihat mertua model dia,gayanya selangit sementara menantunya bagaikan orang yang tidak makan,coba lihat baju menantunya aku saja yang petani tidak memakai pakaian seperti itu lagi.Aku yakin Maya pasti menguasai gaji Leo hingga Kenan terlihat menderita lihat saja sorot mata Kenan seperti orang yang ketakutan." Ucap seorang wanita yang kebetulan tidak pernah suka dengan sifat Maya yang angkuh dan tinggi hati.

Maya merasa ada yang aneh dengan tatapan orang-orang kepadanya,dia menahan emosi karena pesta belum usai.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Episodes
1 Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2 Bab 2 ~ Sakit hati ~
3 Bab 3 ~ Melawan ~
4 Bab 4 ~ Keributan di pesta ~
5 bab 5 ~ Kita cerai saja mas ~
6 Bab 6 ~ Siksaan dalam ranjang ~
7 Bab 7 ~ Mertua kejam ~
8 Bab 8 ~ Istri tidak berguna ~
9 Bab 9 ~ Bosan dengan kata-kata itu ~
10 Bab 10 ~ Aku bukan pesuruh ~
11 Bab 11 ~ Ikhlas ~
12 Bab 12 ~ Sabar ku ada batasnya ~
13 bab 13 ~ Ular berkepala dua ~
14 Bab 14 ~ Berubah ~
15 Bab 15 ~ Aku sudah mulai muak ~
16 Bab 16 ~ cemburu buta ~
17 Bab 17 ~ Aku tidak peduli mas ~
18 Bab 18 ~ Mertua yang selalu ikut campur ~
19 Bab 19 ~ Aku mencintai mu ~
20 Bab 20 ~ Pacaran diam-diam ~
21 Bab 21 ~ Mencari istriku ~
22 Bab 22 ~ Ancaman Kenan ~
23 Bab 23 ~ Takut ~
24 Bab 24 ~ Aku tidak mau ~
25 Bab 25 ~ Aku tidak suka ~
26 Bab 26 ~ Mulai menyesal ~
27 Bab 27 ~ Dijebak ibu sendiri ~
28 Bab 28 ~ Di Nikahkan ~
29 Bab 29 ~ Puas kamu Bu ..."
30 Bab 30 ~ Lebih baik kamu diam ~
31 Bab 31 ~ Yang terbaik ~
32 Bab 32 ~ Kamu memang bajingan mas ~
33 Bab 33 ~ Pulih ~
34 Bab 34 ~ Nafkah batin ~
35 Bab 35 ~ Menemui Kenan ~
36 Bab 36 ~ Kejam sekali ~
37 Bab 37 ~ Kamu bukan anakku lagi ~
38 Bab 38 ~ Bersama keluarga ~
39 Bab 39 ~ Keributan ~
40 Bab 40 ~ Dokter bodoh ~
41 Bab 41 ~ Maafkan aku istriku ~
42 Bab 42 ~ Kamu juga salah ~
43 Bab 43 ~ Ampun mas ~
44 Bab 44 ~ Itu semua gara-gara kamu ~
45 Bab 45 ~ Aku tidak peduli ~
46 Bab 46 ~ Balasan ~
47 Bab 47 ~ Jual perhiasan ~
48 Bab 48 ~ Karma datang tepat waktu ~
49 Bab 48 ~ jatuh sakit ~
50 Bab 49 ~ Mulai tampak aslinya ~
51 Bab 51 ~ Kabur ~
52 Bab 52 ~ Minta maaf ~
53 Bab 53 ~ Akhirnya ~
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2
Bab 2 ~ Sakit hati ~
3
Bab 3 ~ Melawan ~
4
Bab 4 ~ Keributan di pesta ~
5
bab 5 ~ Kita cerai saja mas ~
6
Bab 6 ~ Siksaan dalam ranjang ~
7
Bab 7 ~ Mertua kejam ~
8
Bab 8 ~ Istri tidak berguna ~
9
Bab 9 ~ Bosan dengan kata-kata itu ~
10
Bab 10 ~ Aku bukan pesuruh ~
11
Bab 11 ~ Ikhlas ~
12
Bab 12 ~ Sabar ku ada batasnya ~
13
bab 13 ~ Ular berkepala dua ~
14
Bab 14 ~ Berubah ~
15
Bab 15 ~ Aku sudah mulai muak ~
16
Bab 16 ~ cemburu buta ~
17
Bab 17 ~ Aku tidak peduli mas ~
18
Bab 18 ~ Mertua yang selalu ikut campur ~
19
Bab 19 ~ Aku mencintai mu ~
20
Bab 20 ~ Pacaran diam-diam ~
21
Bab 21 ~ Mencari istriku ~
22
Bab 22 ~ Ancaman Kenan ~
23
Bab 23 ~ Takut ~
24
Bab 24 ~ Aku tidak mau ~
25
Bab 25 ~ Aku tidak suka ~
26
Bab 26 ~ Mulai menyesal ~
27
Bab 27 ~ Dijebak ibu sendiri ~
28
Bab 28 ~ Di Nikahkan ~
29
Bab 29 ~ Puas kamu Bu ..."
30
Bab 30 ~ Lebih baik kamu diam ~
31
Bab 31 ~ Yang terbaik ~
32
Bab 32 ~ Kamu memang bajingan mas ~
33
Bab 33 ~ Pulih ~
34
Bab 34 ~ Nafkah batin ~
35
Bab 35 ~ Menemui Kenan ~
36
Bab 36 ~ Kejam sekali ~
37
Bab 37 ~ Kamu bukan anakku lagi ~
38
Bab 38 ~ Bersama keluarga ~
39
Bab 39 ~ Keributan ~
40
Bab 40 ~ Dokter bodoh ~
41
Bab 41 ~ Maafkan aku istriku ~
42
Bab 42 ~ Kamu juga salah ~
43
Bab 43 ~ Ampun mas ~
44
Bab 44 ~ Itu semua gara-gara kamu ~
45
Bab 45 ~ Aku tidak peduli ~
46
Bab 46 ~ Balasan ~
47
Bab 47 ~ Jual perhiasan ~
48
Bab 48 ~ Karma datang tepat waktu ~
49
Bab 48 ~ jatuh sakit ~
50
Bab 49 ~ Mulai tampak aslinya ~
51
Bab 51 ~ Kabur ~
52
Bab 52 ~ Minta maaf ~
53
Bab 53 ~ Akhirnya ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!