"Haikal!". Panggil Mandor saat melihat Haikal sudah bersiap ingin pulang bersama Imran..
"Lo pulang aja dulu, aku di panggil mandor". Imbuh Haikal pada Imran.
"Yaudah gue pulang duluan yah, soal nya takut mokap gue nungguin". Sahut Imran.
Mereka berdua berpisah, Imran lanjut pulang ke rumah nya manakala Haikal menghampiri mandor terlebih dahulu. "Ya pak". Balas Haikal saat sudah di hadapan mandor.
"Kamu tolong hantar kan dua orang kakak ganteng ini ke kontrakan bapak di dekat rumah kamu itu. Ini kunci nya kamar nomer lima yang masih kosong itu, kamu tolong bersihkan dulu yah untuk mereka, ini upah untuk kamu". Ujar mandor sambil menyerah kan kunci kontrakan beserta selembar uang biru pada Haikal.
Haikal terbeliak, ia mendapatkan selembaran uang biru hanya dengan membersihan kamar kontrakan yang menurut nya sangat kecil dan mudah di bersihkan. "Wah ini terlalu banyak pak, kamar itu nggak susah di bersihkan kok". Tolak Haikal segan.
"Nggak papa, ambil aja. Ini rezeki untuk kamu. Tapi dengan syarat kamu nggak boleh menyerahkan nya pada bapak kamu atau siapa pun itu. Simpan uang ini untuk diri kamu sendiri". Imbuh Mandor sambil menepuk pundak anak remaja itu.
"Wah terima kasih banyak pak. Kalau begitu saya pamit pulang dulu". Balas Haikal senang. Ia kemudiaan beralih pada dua orang pria yang di maksud sang mandor. "Mari bang, saya hantar ke kontrakan nya pak Mandor". Seru nya.
Josep dan Kali pun mengikuti Haikal. Sepanjang perjalanan mereka selalu mengajak Haikal ngobrol tapi hanya di balas seperlunya saja oleh remaja itu. Sesampai di kontrakan, Haikal langsung mengambil pengampu dan pel untuk membersihkan kamar kontrakan itu seperti biasa ia lakukan di rumah nya. Hampir setengah jam ia mengerjakan tugas nya baru lah ia mempersilahkan dua pria itu masuk.
"Silakan bang, kontarakan nya udah bersih. Saya harus segera pulang sebelum keluarga saya tahu saya di sini". Haikal tampak tergesa - gesa ingin pulang tapi Josep menahan nya.
"Tunggu dek. Ini uang dari kami, terima kasih sudah tolong kami..". Ujar Josep sambil menyodorkan selembar uang merah pada Haikal.
Haikal kaget karena ia kembali akan menerima uang tapi ia sudah mendapat upah dari mandor jadi ia berniat untuk menolak. "Nggak usah bang. Mandor tadi sudah memberi saya upah jadi nggak perlu lagi". Tolak Haikal segan.
"Terima lah dek. Abang ikhlas kok...". Bujuk Josep.
Haikal tetap tidak ingin menerima uang itu tapi....
"Sok menolak pula anak ini. Kalau di kasih ya terima aja bodoh jangan sok kaya kamu!". Seorang pria paruh baya merebut uang itu dari tangan Josep.
"Bapak!..". Seru Haikal kaget.
"Dia anak saya, jadi uang ini sekarang uang saya juga". Ketus Pria itu pada Josep yang menatap nya bingung.
Setelah mendapat kan uang merah itu, pria itu langsung menarik tangan Haikal pulang dengan kasar. Sebelum semakin jauh, Haikal sempatkan berterima kasih pada Josep. "Terima kasih bang". Sambil tertunduk segan..
Sesampai di depan rumah, tubuh kurus Haikal di hempaskan ke lantai oleh bapak nya. "Kamu memang anak yang bodoh yah. Uang sebanyak ini kamu tolak. Bodoh!". Kesal pria bernama Karim yang merupakan bapak angkat Haikal..
"Terserah bapak saja. Ambil lah uang itu, bayar hutang bapak". Sahut Haikal cuek.
"Enak saja kamu bilang, ini aku mau gunakan untuk berjudi dan beli tuak malam ini. Gaji kamu kan ada untuk bayar hutang aku. Ha ha ha". Karim pergi lagi dengan membawa uang pemberian Josep tadi. Tapi....
"Enak aja kamu pak. Ini untuk mamah beli ayam besok, asik makan tempe aja terus kamu pikir aku nggak bosan!". Sukma merebut uang itu dari tangan suami nya, Karim.
"Hei, itu uang ku! Kembali kan!". Karim berusaha merebut uang itu kembali dari tangan istrinya. "Kamu suruh saja anak angkat kamu itu cari kan kamu duit, apa guna nya selama ini kita besar kan dia kalau nggak pandai balas budi". Sambung Karim.
Haikal yang tahu apa yang akan terjadi pada kedua orang tua angkat nya memilih masuk ke dalam rumah dan membersihkan diri lalu menyiapkan makan malam untuk seisi keluaga. Baru saja ia ingin mengupas bawang tiba - tiba. ..
Pranngggg....
Panci kecil mendapat ke kepala Haikal. "Aduh, mama kok memukul ku?". Lirih Haikal sambil meringis kesakitan memegang kepala nya.
"Itu karena kamu jadi anak yang nggak becus! Kenapa uang itu malah kamu berikan pada bapak sialan kamu itu, hah? Kamu nggak pikir apa kalau aku ini kepengen makan ayam, hah! Dasar anak nggak guna". Sukma kembali ingin menyerang Haikal dengan panci di tangan nya.
Ia tidak peduli Haikal kelelahan habis bekerja bahkan wajah nya saja masih lebam - lebam akibat pukulan Rudi di sekolah.
"Ampun, mah, ampun. Lain kali Haikal akan usahakan untuk membeli kan mamah ayam. Tapi aku mohon jangan pukul lagi, aku harus segera masuk untuk mama dan adek". Sahut Haikal mengelak.
"Aku mau besok kamu beli ayam nya, aku nggak tahu alasan kamu kalau tidak tangan kamu itu yang aku potong lalu masak sebagai ganti nya". Ujar Sukma mengancam.
Haikal menghela nafas lalu mengangguk setuju atas permintaan mamah nya.
"Awas kamu kalau pulang nggak bawa ayam besok. Cepat masak aku udah lapar!". Sukma akhirnya pasrah dengan keinginan nya. Ia harus menunggu esok hari sampai Haikal membawa kan nya ayam baru bisa menikmati makanan lezat yang hanya bisa ia nikmati saat lebaran tiba.
"Ini semua gara - gara pria brengsek itu! Kenapa aku bisa menikah dengan nya yang sama sekali tidak pernah membuat ku bahagia sedetik pun. Tahu nya hanya mabuk - mabukan dan berjudi. Membuat hidup aku makin sengsara saja...". Omel Sukma kesal dengan suami nya.
"Bawa balik anak pun yang nggak guna, sama juga nggak guna nta dengan nya. Ihh, kesal aku!". Teriak Sukma nggak puas hati dengan dua pria dalam hidup nya itu.
"Mamah kok marah - marah gitu, sih? Awas loh mah, nanti cepat tua dan akhirnya cepat ma....". Anak kandung Sukma dan Karim menegur mamah nya.
"Diam, kamu! Kamu doa kan mamah cepat mati gitu? Dasar anak nggak tahu diri". Sukma ingin menjewer telinga putri nya itu tapi kaki nya malah tersandung kaki kursi. "Aduh, sakit". Rintih nya.
"Ha ha ha, maka nya jangan kejam pada anak sendiri, kan kena sakit sendiri. Aku ini anak kandung mamah bukan anak pungut seperti Haikal itu, jadi nggak boleh di kabarin. Ha ha ha". Ujar Karina menertawakan Sukma yang meringis kesakitan.
"Ini anak, aku tampar baru tahu". Kesal Sukma.
"Nggak usah kesal gitu deh mah, Haikal sudah masak belum? Aku udah laper banget nih". Tanya Karina sambil memiringkan kepalanya melihat ke dalam dapur..
"Kamu masuk gih tolong dia. Dia lambat pulang hari ini maka nya baru masak. Mana perut mamah udah laper banget lagi". Imbuh Sukma pad anak gadis nya.
"Aku? Masak? Ogah. Nanti kuku ku jadi rusak dan badan ku bau busuk!". Ogah Karina. "Mamah aja yang tolong dia. Mamah kan udah tua, udah keriput udah jelek dari situ nya. Jadi nggak risau kalau - kalau mamah tambah jelek lagi". Saran Karina membuat Sukma semakin kesal pada nya.
Haikal sudah terbiasa mengerjakan nya sendiri dan membuat dia orang wanita itu ratu dalam rumah ini. Dia nggak keberatan melakukan nya karena ia berhutang budi pada keluarga itu yang sudah menyelamatkan hidup nya. Maka nya meskipun mendapat perlakukan kejam dari mereka, Haikal tetap bertahan dan tidak memilih minggat dari rumah meskipun usia nya sudah beranjak dewasa.
*
*
Di tempat berbeda dengan suasana yang berbanding terbalik dengan kehidupan yang di jalani Haikal saat ini. Sepasang suami istri sedang menikmati makan malam nya di taman dengan suasana romantis.
"Kamu suka dengan kejutan ini?". Tanya sang suami.
"Suka banget sayang. Terima kasih ya di usia kita yang tidak lagi muda ini tapi kamu masih tetap sepeti dulu. Tetap romantis seperti awal kita nikah dulu". Sahut sang istri terpesona.
Tiba - tiba Pundas seorang pria datang mengagetkan mereka dan mengganggu kencan mereka. "Maaf mengganggu tuan, nyonya. Tapi aku ada berita baik untuk kalian berdua". Sahut nya dengan bersemangat.
"Kamu boleh tidak nggak ganggu kami berdua?". Kesal sang suami tapi mendapat tatapan tajam dari sang istri jadi ia memilih melanjutkan menikmati hidangan nya.
"Katakan apa kabar baik itu?". Tanya wanita itu.
"Saya sudah menemukan tuan muda, nyonya". Sahut sang bawahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
DewaSistem05
ketika keluarga asli haikal tahu kira kira gimana ya??
2023-04-08
0