Bab 2 akhirnya menemukan nya

Semua nya malah kaget karena atasan mereka malah tiba - tiba memeluk Haikal dengan erat sambil meneteskan air mata. "Tuan muda!! Akhirnya aku menemukan mu!!". Lirih pria itu.

Karena syok dengan interaksi yang tiba - tiba ini, Haikal sontak mendorong atasan nya itu sehingga hampir terjatuh. Beruntung Mandor dan beberapa pekerja lain sikap menangkap tubuh kekar nya. Tatapan mandor menjadi semakin tidak bersahabat pada Haikal, Haikal yang tahu sikap nya salah langsung menghampiri atasan nya itu untuk meminta maaf.

"Maaf pak, saya tidak sengaja". Lirih Haikal menyesal.

"Sudah nggak papa, saya baik - baik saja. Nama kamu siapa?". Tanya pria itu sambil mengulurkan tangan nya berkenalan dengan Haikal.

"Nama saya Haikal pak". Jawab Haikal singkat.

Pria itu masih menatap Haikal dengan tatapan haru. Tapi beberapa detik kemudian ia sadar dan langsung bersikap seperti biasa. "Sudah kalian bisa lanjut kerja!". Titah pria itu dingin pada semua buruh yang masih berbaris seperti tadi.

"Baik, pak". Seru mereka serentak. Semua nya bubar termasuk Haikal.

Sebelum melanjutkan pekerjaan nya, Haikal kembali menatap pria itu dengan binging dan benar saja, pria itu juga menatap nya tapi bukan tatapan tajam melain kan tatapan sendu. Haikal tunduk memberi hormat lalu melanjut kan pekerjaan nya.

Terlihat pria itu masuk ke dalam mobil bersama mandor. Mandor tampak nya sedikit takut tidak seperti biasa nya.

"Semoga tidak terjadi masalah pada mandor atas sikap kurang sopan ku tadi. Tapi kenapa pria kaya itu tiba - tiba memelukku dan mengatakan sesuatu yang aneh? Dengan penampilan ku yang seperti sekarang apa kah dia nggak jijik?". Haikal terus bergumam bingung dengan kejadian yang terjadi dalam waktu singkat tadi.

Beberapa saat kemudian Mandor tiba - tiba datang mengagetkan Haikal dengan menepuk pundak nya dengan perlahan.

"Letakkan dulu semen itu, ada yang ingin saya sampai kan pada kamu". Kata mandor dengan wajah yang ceria.

Haikal nurut dan meletakkan semen yang berada di punggung nya ke tanah. Ia penasaran dengan sikap mandor nya yang tiba - tiba berubah ceria tidak seperti saat masuk ke dalam mobil bersama pria tadi.

"Ya ada apa pak?". Tanya Haikal penasaran..

Tiba - tiba mandor memeluknya. "Kamu memang membawa keberuntungan untuk ku, Haikal. Semoga hidup mu di limpahkan kebahagiaan". Bisik mandor sambil mengusap punggung Haikal.

"Ada apa ini pak Mandor? Kenapa anda tiba - tiba bersikap aneh seperti ini?". Bingung Haikal.

Mandor melepas pelukannya karen teringat pesan atasan nya tadi saat di dalam mobil. Ia harus menjalan kan tugas nya dengan baik tanpa ada yang curiga. Semua ia demi kebaikan merela berdua dan demi kelangsungan proyek yang ia tangan saat ini.

"Tidak apa - apa, saya cuma sedang gembira saja. Kamu boleh lanjut kan pekerjaan kamu tapi ingat selalu utama kan keselamatan. Saya tidak mau terjadi apa - apa sama kamu, eh maksud saya pada semua pekerja saya. Saya pamit dulu". Mandor meninggalkan Haikal yang tercengang dengan sikap nya.

"Ada - ada saja pak Mandor ini. Walau pun sikap nya sedikit aneh tapi dia memang dari dulu baik pada ku, memberikan ku pekerjaan meskipun tidak bekerja sepenuh masa, kadang memberi bonus juga bahkan jika ada pekerjaan tambahan lain aku adalah orang pertama yang ia berikan". Gumam Haikal mengingat kembali kebaikan mandor pada nya.

"Eh, kenapa mandor tiba - tiba meluk lo tadi? Padahal dari jauh gue khawatir lo akan di beri pelajaran atas kejadian tadi tapi ternyata malah sebalik nya". Imran juga bingung dengan sikap mandor.

"Gue juga nggak tahu, Im. Ya udah lah, yang penting gue masih bisa kerja di sini. Sana lanjutkan kerja lo, gue juga mau angkat semen ini juga ke dalam. Masih banyak yang harus gue angkat di sana". Kata Haikal tidak ingin mengambil pusing dengan sikap mandor yang tiba - tiba.

Tidak terasa, waktu untuk pulang kerja sudah tiba. Haikal dan Imran sama - sama bersiap untuk pulang bersama seperti biasa. Tapi saat di jalan langkah mereka di cegat oleh Rudi dan teman - teman nya menggunakan motor.

"Anak miskin baru pulang kerja, sekarang mau kemana lagi cari uang? gue ingin menawarkan pekerjaan menarik untuk kalian si anak - anak miskin. Gue yakin kalian pasti berminat, nggak perlu mengeluarkan tenaga banyak tapi bayaran kalian mahal sangat berbanding jauh jika di banding bekerja sebagai buruh. Bagaimana kalian berminat nggak?". Rudi memberi tawaran pekerjaan pada mereka berdua.

Haikal tidak ingin menanggapi ucapan Rudi dan melanjutkan langkah nya tapi Imran malah terlihat berminat dengan pekerjaan yang di tawar kan Rudi.

"Tunggu dulu, Kal. Tawaran Rudi terdengar menarik". Imran menahan tangan Haikal agar tidak pergi. "Pekerjaan apa yang kamu maksud itu, Rudi?". Tanya Imran pada Rudi.

"Sudah lah, Im. Jangan ladenin mereka. Mereka hanya datang ingin mengusik tiada niat menolong pun". Kata Haikal ketus.

"Tapi kalau memang ada pekerjaan senang seperti itu kan bagus. Aku capek lah kerja jadi buruh terus tapi bayaran nya nggak seberapa menurut ku dengan tenaga yang kita pakai. Aku mau juga kerja tapi bayaran mahal". Sahut Imran..

"Betul yang kamu katakan Imran. Kalian itu sudah miskin, hidup susah jadi nggak usah sombong. Sudah bagus aku ingin menawarkan pekerjaan bagus untuk kalian...". Imbuh Rudi dengan senyum sinis nya. Teman - teman nya juga menatap mereka berdua seperti sampah..

"Jadi apa pekerjaan itu, Rudi? Aku seperti nya berminat". Sahut Imran senang.

"Ha ha ha". Rudi dan teman - teman nya malah serentak ketawa terbahak - bahak.

"Kok kalian malah tertawa?". Bingung Imran.

Rudi turun dari motor nya dan menghampiri Haikal dan Imran. "Dari penampilan kalian berdua kayak nya memang cocok jadi gigolo, ha ha ha". Rudi kembali tertawa di ikuti teman nya yang lain.

Imran tersentak, ternyata benar yang di katakan Haikal, Rudi dan teman - teman nya hanya datang untuk mengganggu mereka. Dengan perasaan kesal, Imran lebih dulu berjalan meninggalkan mereka. Haikal pun ikut dari belakang meninggalkan Rudi dan teman - teman nya yang masih asik menertawakan mereka berdua.

"Kalau kalian berubah pikiran, datang saja ke tempat ku, akan aku cari kan tante - tante girang yang akan membayar kalian mahal, ha ha ha". Tidak puas Rudi masih saja melontarkan kata - kata yang membuat Haikal dan Imran kesal.

Tapi mereka tahu jika mereka melawan akan semakin memperpanjang masalah, jadi mereka berdua memutuskan untuk mengabaikan kata - kata hinaan Rudi. "Kita mengalah bukan berarti kita pengecut kan. Kita nggak ada masa untuk meladeni mereka semua, di rumah masih ada yang menunggu kepulangan kita, masih banyak kerjaan penting yang harus kita kerjaan darinpada harus meladeni mereka semua". Ujar Imran menenangkan pikirannya.

"Aku sudah bilang kamu malah tertarik, yang ada kamu hanya menjadi bahan mereka untuk menghibur diri...". Sahut Haikal.

*

*

Keesokan hari nya seperti biasa sepulang sekolah Haikal langsung menuju lokasi tempat ia bekerja. Tapi ada yang aneh, dua orang pengawal yang menemani Pria kaya kemarin sekarang sudah bekerja menjadi buruh seperti nya. Seorang dari mereka di letakkan bersama Imran bagian susun bata sedangkan seorang lagi bersama nya mengangkat semen dan bahan - bahan lain.

"Hai nama saya Josep, bang Jo". Pengawal itu mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri.

Mereka berdua saling berkenalan tapi tak cukup akrap karena Haikal bersikap cuek pada orang yang baru ia kenal. Perlakukan masyarkat pada nya membuat nya memiliki sikap cuek dan dingin kecuali pada sahabatnya Imran.

Haikal merasa heran dengan sikap dua orang pekerja baru itu, ia merasa seperti di perhatian setiap gerak - gerik nya seperti sedang di mata - matai. Tapi dengan cepat Haikal menyangkal semua itu. "Mungkin hanya perasaan ku saja". Gumam nya.

Episodes
1 Bab 1 Remaja yang malang
2 Bab 2 akhirnya menemukan nya
3 Bab 3 Kabar gembira
4 Bab 4 Gembira
5 Bab 5 Pertengkaran
6 Bab 6 perasaan terpendam
7 Bab 7 Rahasia Hana
8 Bab 8 Kekhawatiran Karina
9 Bab 9 Kekhawatiran bertambah
10 Bab 10 Lega
11 Bab 11 Tawaran pekerjaan untuk Haikal
12 Bab 12 meminta persetujuan Sukma
13 Bab 13 Benih Cinta semakin berkembang
14 Bab 14 Rudi nggak pernah puas
15 Bab 15 Detik - detik pertemuan keluarga
16 Bab 16 Reaksi keluarga besar Purbalingga
17 Bab 17 Haru
18 Bab 18 Siapa mereka?
19 Bab 19 kenyataan pahit
20 Bab 20 Tukaran bekal
21 Bab 21
22 Bab 22 Ada apa dengan Karina?
23 Bab 23 Khawatir
24 Bab 24 aku di titipkan oleh seseorang?
25 Bab 25 Penyebab kematian juragan Jarwo
26 Bab 26 siapa aku sebenar nya?
27 Bab 27 Rencana Karina
28 Bab 28 kejadian malam pembunuhan Juragan Jarwo
29 Bab 29 rumah baru Karina
30 Bab 30 Karina dan Abil
31 Bab 31 bertemu mereka
32 Bab 32 Hancur di tangan darah daging sendiri
33 Bab 33 Bertemu tante Jasmin
34 Bab 34 Bibik yang baik Hati
35 Bab 35 Oma murka pada Zack
36 Bab 36 Zack emosi
37 Bab 37 Jasmin punya perasaan pada Haikal
38 Bab 38 Jasmin masuk perangkap
39 Bab 39 Kerja sama
40 Bab 40 Ragu
41 Bab 41 Siapa yang datang?
42 Bab 42 +
43 Bab 43 Apa yang terjadi padaku?
44 Bab 44 Operasi plastik
45 Bab 45 Pertengkaran
46 Bab 46 Suprise
47 Bab 47 Ke Markas
48 Bab 48
49 Bab 49 Rinata
50 Bab 50 Pelampiasan
51 Bab 51 Hampir saja terenggut
52 Bab 52 Gadis kucing
53 Bab 53 Ternyata
54 Bab 54 Hansi
55 Bab 55 Pertengkaran
56 Bab 56 Desak Hansi
57 Bab 57 Mengatur rencana
58 Bab 58 Pertemuan Meri dan Jasmin
59 Bab 59 Ancaman Jasmin
60 Bab 60 Seram
61 Bab 61 Pengkhianat
62 Bab 62 urung kan niat menjadi malaikat maut
63 Bab 63 Cemas
64 Bab 64 Tanggapan Naga Merah
65 Bab 65 Curiga
66 Bab 66 Melindungi Rinata
67 Bab 67 ide Haikal
68 Bab 68 iya Sayang
69 Bab 69 paking baju
70 Bab 70 Rehan pamit
71 Bab 71 Sampai di kota kelahiran
72 Bab 72 Wanita pilihan Ronal
73 Bab 73 Lowongan pekerjaan untuk Rehan
74 Bab 74 Rehan di Culik
75 Bab 75 Arya Cemas
76 Bab 76 Aneh
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Remaja yang malang
2
Bab 2 akhirnya menemukan nya
3
Bab 3 Kabar gembira
4
Bab 4 Gembira
5
Bab 5 Pertengkaran
6
Bab 6 perasaan terpendam
7
Bab 7 Rahasia Hana
8
Bab 8 Kekhawatiran Karina
9
Bab 9 Kekhawatiran bertambah
10
Bab 10 Lega
11
Bab 11 Tawaran pekerjaan untuk Haikal
12
Bab 12 meminta persetujuan Sukma
13
Bab 13 Benih Cinta semakin berkembang
14
Bab 14 Rudi nggak pernah puas
15
Bab 15 Detik - detik pertemuan keluarga
16
Bab 16 Reaksi keluarga besar Purbalingga
17
Bab 17 Haru
18
Bab 18 Siapa mereka?
19
Bab 19 kenyataan pahit
20
Bab 20 Tukaran bekal
21
Bab 21
22
Bab 22 Ada apa dengan Karina?
23
Bab 23 Khawatir
24
Bab 24 aku di titipkan oleh seseorang?
25
Bab 25 Penyebab kematian juragan Jarwo
26
Bab 26 siapa aku sebenar nya?
27
Bab 27 Rencana Karina
28
Bab 28 kejadian malam pembunuhan Juragan Jarwo
29
Bab 29 rumah baru Karina
30
Bab 30 Karina dan Abil
31
Bab 31 bertemu mereka
32
Bab 32 Hancur di tangan darah daging sendiri
33
Bab 33 Bertemu tante Jasmin
34
Bab 34 Bibik yang baik Hati
35
Bab 35 Oma murka pada Zack
36
Bab 36 Zack emosi
37
Bab 37 Jasmin punya perasaan pada Haikal
38
Bab 38 Jasmin masuk perangkap
39
Bab 39 Kerja sama
40
Bab 40 Ragu
41
Bab 41 Siapa yang datang?
42
Bab 42 +
43
Bab 43 Apa yang terjadi padaku?
44
Bab 44 Operasi plastik
45
Bab 45 Pertengkaran
46
Bab 46 Suprise
47
Bab 47 Ke Markas
48
Bab 48
49
Bab 49 Rinata
50
Bab 50 Pelampiasan
51
Bab 51 Hampir saja terenggut
52
Bab 52 Gadis kucing
53
Bab 53 Ternyata
54
Bab 54 Hansi
55
Bab 55 Pertengkaran
56
Bab 56 Desak Hansi
57
Bab 57 Mengatur rencana
58
Bab 58 Pertemuan Meri dan Jasmin
59
Bab 59 Ancaman Jasmin
60
Bab 60 Seram
61
Bab 61 Pengkhianat
62
Bab 62 urung kan niat menjadi malaikat maut
63
Bab 63 Cemas
64
Bab 64 Tanggapan Naga Merah
65
Bab 65 Curiga
66
Bab 66 Melindungi Rinata
67
Bab 67 ide Haikal
68
Bab 68 iya Sayang
69
Bab 69 paking baju
70
Bab 70 Rehan pamit
71
Bab 71 Sampai di kota kelahiran
72
Bab 72 Wanita pilihan Ronal
73
Bab 73 Lowongan pekerjaan untuk Rehan
74
Bab 74 Rehan di Culik
75
Bab 75 Arya Cemas
76
Bab 76 Aneh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!