#Bertemu Adik Kandung Suamiku

Namun Axelo tak juga bergeming dari duduknya. Pria itu masih setia menatapi piring kosong di depannya, dan memainkan sendok yang sama seperti semula.

Entah mengapa, padahal sendok dalam genggaman tangannya beberapa saat yang lalu dia putuskan untuk di banting. Namun lihatlah apa yang terjadi sekarang, dia bahkan memainkannya lagi dengan lihai dengan menggunakan tangan kanannya.

"Axelo! Lihat! Dia menjerat lenganku! Rasanya sakit sekali, Axelo! Tolong bantu aku!!" Wanita itu masih saja merengek tidak jelas, berpikir dirinya tengah di siksa oleh Valesha, padahal nyatanya, Valesha yang mendapat posisi mengerikan itu.

Axelo memilih bergeming dari tempatnya, usai tangannya menggebrak meja dan membuat sendok itu tertahan di sana.

Brak!

Semua orang terdiam membisu, bahkan angin pun seolah berhenti berhembus saat orang ini tengah marah. Ia memang kejam dan pemarah, pendendam dan tak tahu belas kasihan. Mungkin alam memang sudah sangat mengenal manusia yang satu ini.

Di angkatlah kakinya mulai berjalan mendekat ke arah Valesha dan juga Sheilin, dan tanpa menatap keduanya, pria itu hanya melepas jeratan Valesha pada pergelangan tangan Sheilin yang putih bersih, seolah tak ada lukisan noda sedikitpun di sana, kecuali warna merah padam itu pun akibat jeratan tangan Valesha.

"Arkh!" Pekik Sheilin setelah berhasil lepas dari jeratan Valesha.

Valesha hanya bisa terdiam memaku, seolah tak mempercayai apa yang baru saja dia lihat. Suaminya bahkan tak membelanya, suaminya bahkan tak mengarahkan kedua matanya pada tubuhnya yang kosong tak lagi berisi apapun.

Apa sebegitu kejamnya Axelo, apa sebegitu dendamnya Axelo pada keluarganya, sampai-sampai wajah hangat yang selalu ditampilkan oleh Axelo di masa lalu, sekarang mendadak lenyap, seolah tiada lagi cinta yang mekar di sana, atau memang, cinta itu tak pernah ada.

Air mata menitih di kedua pipi Valesha, untuk yang ke sekian kalinya. Luka yang selalu disayatkan oleh Axelo memang tak pernah gagal membuat dirinya lemah, jatuh, dan berlinang air mata.

Namun karena itulah dia akhirnya tahu, rupanya perasaan cinta Axelo padanya hanyalah sebatas butiran debu, ya, semua yang Axelo perlihatkan padanya, sudah jelas membuktikan Axelo tak pernah mencintainya, apalagi sampai memperlakukan dia dengan hangat layaknya seorang istri.

Cih! Itu hanyalah sebatas mimpi!

"Aku tak suka orang asing menyentuh milikku tanpa izin, apalagi sampai melukainya.." ucap Axelo dengan sangat datar, tanpa ekspresi, namun penuh dengan penekanan.

"Apa kau bilang? Aku hanya orang asing?" Tanya Valesha seolah tertawa di dalam batinnya, "hahh! Kau menikahi aku kemarin siang, seluruh keluarga kita menyaksikannya, kau bahkan mengatakan cinta padaku, dan akhirnya mempersunting aku menjadi istrimu, dan kau sekarang berkata aku orang asing? Dan kejamnya lagi, aku menyentuh milikmu? Bukankah seharusnya aku yang jadi milik kamu, dan dia tidak boleh merusak kehidupanku karena dialah orang asing yang kau maksud!?"

Valesha meluapkan isi hatinya, tertawa dan merasa perkataan Axelo baginya sangatlah lucu dan bisa membuat dirinya tertawa sangat puas.

Hahahaha...

"Baru kali ini aku mendengar hal bodoh dari mulut seorang pria! Dan lucunya lagi, pria itu adalah suamiku sendiri! Hahaha..."

Plak!

Namun kini pipinya kembali memar oleh tamparan keras kedua yang kini dilakukan oleh Axelo.

Bahkan tamparan itu sepuluh kali lipat jauh lebih menyakitkan dibanding pukulan Sheilin beberapa saat yang lalu.

Ia tersungkur, jatuh di lantai, dan kembali mencium lantai yang dingin di kediaman Axelo.

Dan sejak saat itu, Valesha memilih diam, hanya berlinang air mata penuh luka, dan mencoba menguatkan hatinya sebisa mungkin.

"Siapapun yang berani tertawa di hadapanku, kecuali Sheilin, maka dia pantas mendapat hukumannya!" Ucap Axelo sambil meraba pergelangan tangan Sheilin yang merah, "aku ingin dia dikurung! Jangan ada yang membuka pintu kamarnya, kecuali mengantarkan makanan sisa untuknya!"

Valesha hanya mencelos, mendengar sebuah keputusan mengejutkan dari mulut Axelo, sungguh membuat dirinya seolah mati, mati sebelum raganya mati.

Pria itu bahkan tak segan mengecup tangan Sheilin saat dirinya tengah terjatuh di penuhi air mata, seakan tak lagi peduli, bahkan andai kata Valesha mati pun, agaknya Axelo malah akan bergembira akan kemenangannya.

"Sayang, aku mau makan di luar, rasanya selera makanku sudah hilang sejak tadi, kau mau, ya!?" Bujuk Sheilin dengan gaya ulat bulunya.

Cih! Muak sekali saat melihat pemandangan menjijikan dari si nenek lampir yang satu ini. Berlendot dan manja, bertindak seolah Axelo adalah miliknya, apa dia masih punya muka untuk menyadari posisinya di rumah ini?

"Apa yang tidak bisa kau dapatkan, sayang.."

Cup!

Mengecup punggung tangan Sheilin.

"Terima kasih, sayangku.."

Dua iblis berwujud manusia itu kemudian terlihat bergerak meninggalkan raga Valesha yang masih tergeletak di atas lantai, tanpa sedikitpun berpikir untuk membantunya berdiri atau sekedar mengulurkan tangannya menawarkan bantuan.

Sama sekali tidak! Lagi pula, untuk apa berharap pada mereka? Bukankah mereka hanyalah manusia biadab yang tak pantas Valesha harapkan?!

Keduanya telah berlalu, di tengah-tengah Valesha mencoba bangkit dari jatuhnya, terlihat lah uluran tangan seseorang mencoba membantu dia berdiri.

*Aku bahkan sempat berpikir cintamu itu nyata, namun sekarang, aku tak lagi bisa menangkap hal demikian, cintamu begitu tabu, seakan semua yang kau berikan di masa lalu, hanyalah sebuah kepalsuan*.

Valesha mendongak, menatapi siapa yang datang dan hendak menolong dia dari lantai yang mungkin kedepannya akan menjadi kawan baiknya di rumah ini.

Namun dia terpana, menatap dua mata biru muda dengan kulit yang putih bersih, rambut pirang dan wajah datar, yang sama persis dengan sosok Axelo, namun dengan versi berbeda.

Ya, dia bahkan memiliki bibir dan mata sipit yang sama seperti milik sang suami, hanya saja, dia terasa sedikit lebih hangat dibanding suaminya sekarang.

Dulu Axelo memang sosok pria yang hangat, dan selalu memperlakukan dirinya dengan baik. Pria itu tak pernah sedikitpun menyakitinya, setiap hari, yang terlukis di wajah Axelo saat di hadapan matanya hanyalah kebahagiaan.

Namun pada akhirnya, Valesha harus mengerti, kalau semua yang digambarkan pada wajah Axelo di masa lalu, hanyalah sebuah penipuan, palsu, dan tidak pernah tercantum pada diri Axelo.

Semua itu hanya sebuah paksaan, yang memaksa Axelo melakukannya, demi bisa menjerat Valesha dalam ikatan pernikahan yang amat menyakitkan.

"Aku tidak butuh bantuan orang lain!" Tolak Valesha dengan cepat, setelah menyadari pria itu pasti masih memiliki hubungan darah dengan Axelo.

Jadi apa mungkin, pria ini keluarga Axelo?

"Hahh!" Namun dia malah terkekeh, "aku bukan kakak, aku masih punya rasa iba, jadi jangan berpikir aku punya sifat yang sama seperti dia!"

"Ah?! Kamu.."

"Aku Ashkan!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

mom_abyshaq

mom_abyshaq

aku hadir kaka

2023-06-02

1

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

hadir kembali kka 👻👍

2023-05-15

2

lihat semua
Episodes
1 #Awal Cerita
2 #Pasrah
3 #Tangisan Penuh Luka
4 #Bertemu Adik Kandung Suamiku
5 #Ashkan Verhagh Wicaksono
6 #Hukuman Yang Menyedihkan
7 #Jadi Istriku Malam Ini
8 #Tragedi Suami Istri
9 #Drama Wanita Buaya
10 #Mengingat Pertemuan Dahulu Kala
11 #Kejadian Masa Lalu
12 #Masih Bercerita Masa Lalu
13 #Masih Bercerita Masa Lalu 2
14 #Istriku Dihukum Kekasihku
15 #Membujuk Valesha
16 #Suapan Dari Ashkan
17 #Apa Kau Sibuk?
18 #Istrimu
19 #Kedatangan Malaikat Penolong
20 #Membungkam Mulut Valesha
21 #Istriku
22 #Bertemu Orang Misterius
23 #Berubah Dalam Sekejap
24 #Kenapa Kamu Punya Dua Sikap Yang Berbeda?
25 #Axelo, Kaukah Itu?
26 #Mengakulah!
27 #Dia Ganas
28 #Rindu Ayah
29 #Drama Sheilin
30 #Membawaku Pergi
31 #Aku Harap Tidak Apa-apa
32 #Jangan Acuhkan Aku
33 #Ayahku Polos
34 #Hadiahkan Aku Seorang Cucu
35 #Kapal Pesiar
36 #Keluar Malam
37 #Aku Pun Tertekan
38 #Valesha dan Seorang Pria
39 #Dia..
40 #Benarkah Pertemuan ini Tidak Disengaja?
41 #Balasan Setimpal
42 #Sesaat Dan Menyesal
43 #Turun Dari Kapal
44 #Sheilin Yang Kacau
45 #Oaklard dan Neil
46 #Dia yang Bimbang
47 #Mendengarkan Dua Kakak Beradik
48 #Bertengkar
49 #Dia Yang Berbeda
50 #Pagi
51 #Pengakuan Victor Yang Mengejutkan
52 #Dokter Palsu
53 #Dikejar Satpam
54 #Aksi Kejar-kejaran
55 #Suamiku
56 #Siapa Mereka Sebenarnya?
57 #Wajah Aneh Ashkan
58 #Menemui Chan
59 #Diam
60 #Menjemput Geshka
61 #Pria Itu
62 #Musuh Bebuyutan
63 #Sandiwara
64 #Geshka dan Ceritanya
65 #Di Kediaman Geshka
66 #Kau Ini
67 #Benarkah Itu?
68 #Perselisihan
69 #Kacau
70 #Dia Pergi
71 #Kasus Yang Rumit
72 #Runyam
73 #Cemas, Apa Itu Salah?
74 #Menetaplah Di Sini
75 #Mendekati Neil
76 #Diculik
77 #Mengejar Valesha
78 #Dalangnya
79 #Menegangkan
80 #Rupanya Dia
81 #Dia Mati
82 #Sebuah Panggilan
83 #Selamat
84 #Ibu Juga
85 #Maukah Kamu?
86 #Biarkan Aku Membayar Semuanya
87 #Bukan Kita, Tapi Dia
88 #Bertemu
89 #Gawat
90 #Terjebak
91 #Ashkan
92 #Anak Nakal
93 #Aku Tidak Suka
94 #Armei
95 #Ada Yang Aneh
96 #Pembohong!
97 #Tragedi Mengerikan
98 #Bagaimana Keadaan Otakku?
99 #Aku Ashkan
100 #Tegakah Aku?
101 #Ashkan, Aku Tahu Kamu Bohong
102 #Ayahku
103 #Misterius
104 #Kejadian Pagi Itu
105 #Alasanku
106 #Sebab Menelfon
107 #Aku Harap Ini Hanyalah Mimpi
108 #Kejutan
109 #Terbongkar
110 #Bersama Penyesalan
111 #Axelo Yang Terpuruk
112 #Dia Dan Aku
113 #Selamat Datang Kota Lama
114 #Pertemuan
115 #Aku Rindu Kamu
116 #Pak Sopir Yang Misterius
Episodes

Updated 116 Episodes

1
#Awal Cerita
2
#Pasrah
3
#Tangisan Penuh Luka
4
#Bertemu Adik Kandung Suamiku
5
#Ashkan Verhagh Wicaksono
6
#Hukuman Yang Menyedihkan
7
#Jadi Istriku Malam Ini
8
#Tragedi Suami Istri
9
#Drama Wanita Buaya
10
#Mengingat Pertemuan Dahulu Kala
11
#Kejadian Masa Lalu
12
#Masih Bercerita Masa Lalu
13
#Masih Bercerita Masa Lalu 2
14
#Istriku Dihukum Kekasihku
15
#Membujuk Valesha
16
#Suapan Dari Ashkan
17
#Apa Kau Sibuk?
18
#Istrimu
19
#Kedatangan Malaikat Penolong
20
#Membungkam Mulut Valesha
21
#Istriku
22
#Bertemu Orang Misterius
23
#Berubah Dalam Sekejap
24
#Kenapa Kamu Punya Dua Sikap Yang Berbeda?
25
#Axelo, Kaukah Itu?
26
#Mengakulah!
27
#Dia Ganas
28
#Rindu Ayah
29
#Drama Sheilin
30
#Membawaku Pergi
31
#Aku Harap Tidak Apa-apa
32
#Jangan Acuhkan Aku
33
#Ayahku Polos
34
#Hadiahkan Aku Seorang Cucu
35
#Kapal Pesiar
36
#Keluar Malam
37
#Aku Pun Tertekan
38
#Valesha dan Seorang Pria
39
#Dia..
40
#Benarkah Pertemuan ini Tidak Disengaja?
41
#Balasan Setimpal
42
#Sesaat Dan Menyesal
43
#Turun Dari Kapal
44
#Sheilin Yang Kacau
45
#Oaklard dan Neil
46
#Dia yang Bimbang
47
#Mendengarkan Dua Kakak Beradik
48
#Bertengkar
49
#Dia Yang Berbeda
50
#Pagi
51
#Pengakuan Victor Yang Mengejutkan
52
#Dokter Palsu
53
#Dikejar Satpam
54
#Aksi Kejar-kejaran
55
#Suamiku
56
#Siapa Mereka Sebenarnya?
57
#Wajah Aneh Ashkan
58
#Menemui Chan
59
#Diam
60
#Menjemput Geshka
61
#Pria Itu
62
#Musuh Bebuyutan
63
#Sandiwara
64
#Geshka dan Ceritanya
65
#Di Kediaman Geshka
66
#Kau Ini
67
#Benarkah Itu?
68
#Perselisihan
69
#Kacau
70
#Dia Pergi
71
#Kasus Yang Rumit
72
#Runyam
73
#Cemas, Apa Itu Salah?
74
#Menetaplah Di Sini
75
#Mendekati Neil
76
#Diculik
77
#Mengejar Valesha
78
#Dalangnya
79
#Menegangkan
80
#Rupanya Dia
81
#Dia Mati
82
#Sebuah Panggilan
83
#Selamat
84
#Ibu Juga
85
#Maukah Kamu?
86
#Biarkan Aku Membayar Semuanya
87
#Bukan Kita, Tapi Dia
88
#Bertemu
89
#Gawat
90
#Terjebak
91
#Ashkan
92
#Anak Nakal
93
#Aku Tidak Suka
94
#Armei
95
#Ada Yang Aneh
96
#Pembohong!
97
#Tragedi Mengerikan
98
#Bagaimana Keadaan Otakku?
99
#Aku Ashkan
100
#Tegakah Aku?
101
#Ashkan, Aku Tahu Kamu Bohong
102
#Ayahku
103
#Misterius
104
#Kejadian Pagi Itu
105
#Alasanku
106
#Sebab Menelfon
107
#Aku Harap Ini Hanyalah Mimpi
108
#Kejutan
109
#Terbongkar
110
#Bersama Penyesalan
111
#Axelo Yang Terpuruk
112
#Dia Dan Aku
113
#Selamat Datang Kota Lama
114
#Pertemuan
115
#Aku Rindu Kamu
116
#Pak Sopir Yang Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!