Valesha, Penyesalan Terdalam
Malam pengantin yang telah dinantikan.
Malam di mana seorang wanita bernama Valesha, dengan gaun putih bersihnya, tengah terduduk menanti kehadiran suaminya di atas ranjang.
Ia tersenyum anggun, menyimpulkan kebahagiaan di wajahnya yang memang sangat manis, dengan sapuan bedak tipis-tipis, namun membuatnya terlihat sangat cantik.
Jari jemarinya saling meremas gugup, menanti kedatangan sang suami selama lebih dari setengah jam lamanya.
Merasa jengah dengan penantian yang tak pasti, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi suaminya melalui benda pipih di tangannya.
Ia memencet beberapa tombol, kemudian mencoba untuk memanggil nomor tersebut..
Bip!
"Hallo? Mas, kamu di mana?"
Namun dari seberang tak terdengar mengatakan apapun, membuat Valesha agak di buat risau.
Ia terus mencoba menunggu, meski hatinya risau bercampur kesal, menanti selama setengah jam memang membuat siapa saja dongkol.
Sampai akhirnya, terdengarlah suara pintu terbuka, membuat dia akhirnya memilih menutup panggilan, dan berdiri dari duduknya dengan penuh antusias.
"Itu pasti suamiku." Gumam mulutnya dengan lirih.
Dan benar saja, sesosok wajah menyembul dari luar, memperlihatkan wajah tampan dengan setelan jas mewahnya.
"Kamu dari mana saja, Mas? Aku tunggu kamu sejak tadi, tapi kamu."
Namun ucapan dia terputus, sekaligus terhenti.
Ia menatap sebuah tangan yang digandeng mesra oleh suaminya di sana. Tangan yang kelihatan lembut, dengan kuku-kuku manis berwarna merah menyala, menunjukkan dengan pasti, bahwa itu adalah tangan seorang wanita.
"Mas? Dia siapa?" Tanyanya dengan polos.
Suaminya tak menampilkan ekspresi apapun di wajahnya. Hanya sedikit gerakan memperlihatkan tangan wanita itu, mendekatkannya ke arah bibirnya, lalu mengecupnya dengan lembut.
Cup!
Jlger!
Valesha memaku, menatap kecupan mesra yang didaratkan oleh suaminya pada tangan manis tersebut, membuat dirinya seolah terbakar api cemburu bercampur dengan amarah luar biasa yang bergejolak di dalam hatinya.
"Kemarilah, sayang, tunjukkan dirimu padanya." Ucap pria bernama Axelo Devandra Wicaksono pada sosok wanita yang masih bersembunyi di balik daun pintu.
Wanita yang masih misterius itu kemudian terlihat muncul, menampilkan wajahnya yang anggun, dan manis, dengan barang-barang branded berkelas yang menempel di sekujur tubuhnya.
"Perkenalkan, dia adalah kekasihku."
Duarrrrr!
Bak disambar petir, untuk yang kedua kalinya Valesha mendapat kejutan yang tak akan pernah mungkin dilupakannya.
Kejutan yang membuat dirinya hampir mati, membuat dia tersungkur begitu dalam pada jurang kesedihan.
Tubuhnya ambruk di atas ranjang, dengan kesadaran yang masih utuh, namun raga seolah tak punya kekuatan untuk berdiri dengan tegak di atas kedua kakinya yang juga mendadak lemah.
Malam pertama yang dia dambakan, yang selama ini dia impikan, mendadak semua itu hancur dalam sekejap mata, dengan hadirnya sebuah kejutan besar di awal pernikahan mereka.
Ya, sejak itulah, kehidupan bak neraka akan segera dimulai. Pernikahan yang semula ia gadang-gadang akan menjadi sangat bahagia, dalam pikirnya, kini tak lagi dia impikan.
Awal mula pernikahan mereka telah diselimuti jutaan kebohongan, termasuk dan terutama adalah, pada suaminya, Tuan Axelo, yang ternyata, memiliki wanita lain selain dirinya.
Tiada yang tahu apakah di hati Axelo memang mencintai Valesha atau tidak, sejujurnya, Valesha sendiri jadi meragukan hal tersebut.
Entahlah, ia pun tak dapat memastikan, karena bagaimanapun, hatinya juga mendadak mati, seolah perasaan cinta yang ia tumpahkan pada sosok Axelo, hingga pada malam pertama itu, mendadak lenyap tak lagi berbekas.
Ia tak tahu lagi harus bagaimana menjalani semua ini. Semuanya telah terjadi, dan dia hanya wanita bodoh yang mempercayai pria itu dengan kepolosannya.
Ia menumpahkan seluruh perasaan cintanya pada sosok Axelo, tapi ternyata, sosok itulah yang menjadi pisau tajam yang melukai hatinya sendiri.
"Dia kekasihmu?" Tanya Valesha dengan air mata yang berderai membasahi pipinya yang manis.
Axelo terlihat memiringkan senyuman di bibirnya, melepas rangkulan tangannya pada wanita yang dia sebut sebagai kekasihnya, lalu terlihat mulai bergerak mendekat ke arah Valesha.
"Bagaimana menurut kamu?" jawab Axelo sambil mencondongkan badannya menjadi sangat dekat dengan Valesha.
Mendengar ucapan pengakuan dari mulut Axelo, Valesha kembali tertegun. Air mata pun luruh semakin deras di pipinya, menunjukkan betapa sakit luka di hatinya pada saat itu.
"Lalu, apa kau mencintai aku?" Tanya wanita itu lagi dengan sisa-sisa kekuatan yang dia miliki.
Pria di depan matanya tak menjawab sedikitpun. Ia hanya terlihat menatap kedua netra Valesha dengan tatapan tajam, seolah ingin sekali membunuh dan memotong-motong tubuh Valesha dengan penuh kepuasan.
"Tidak!"
Mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Axelo, Valesha menjadi sangat marah. Ia menarik kerah jas hitam yang dikenakan oleh suaminya, lalu berteriak di depan pria itu dengan sangat lantang.
"Mengapa kau menikahi aku kalau kau tidak mencintai aku? Mengapa kau memberi aku kejutan besar di malam perkawinan kita? Mengapa kau menjatuhkan aku ke dalam jurang kesedihan saat aku telah resmi menjadi istrimu, Mas?"
Axelo tak bergeming dari posisinya, membiarkan Valesha, istri sahnya meronta, mengamuk, dan melampiaskan semua amarah itu padanya.
"Karena aku benci pada dirimu! Pada kebahagiaan keluargamu! Dan terutama, pada ayahmu!"
Valesha terdiam. Kedua tangannya mendadak lemas, hingga jatuhlah keduanya menimpa gaun putih bersihnya, bersamaan dengan air mata yang juga menetes di pipi.
"Aku benci dengan kebahagiaan keluargamu, sedangkan aku, aku dan ibuku harus mendapat kesedihan bertahun-tahun karena ulah ayahmu! Tuan Wishnu Fotham yang kalian hormati itu!"
Mendengar penjelasan dari suaminya, Valesha menjadi diam. Ia tak tahu masalah apa yang dialami oleh suaminya hingga dengan sebegitu kejamnya Axelo membencinya, bahkan seluruh anggota keluarganya.
"Kenapa kau membenci kami?"
Axelo terdiam membisu. Ia tak sanggup mengatakan semua yang dialami oleh keluarganya sejak dahulu, ya, untuk saat ini.
Dia memilih menahan emosi yang bisa saja meledak kapan saja di depan istri sahnya itu. Ia memilih bangkit dari kungkungannya, dan berbalik meninggalkan Valesha.
"Jelaskan padaku, Axelo! Jelaskan padaku apa yang sebenarnya telah terjadi! Axelo!"
Sekuat tenaga Valesha mencoba memanggil dan meminta penjelasan suaminya, tapi suaminya bahkan tak menggubris dia sama sekali.
Axelo hanya berlalu pergi, merangkul kembali Sheilin, kekasih hatinya, dan mengacuhkan panggilan Valesha, seolah dia telah menjadi tuli.
Di atas ranjang, Valesha menangis, mencurahkan segala kesusahan di hatinya melalui deraian air mata di kedua pipinya.
Semua yang baru saja terjadi seolah seperti mimpi. Ia bahkan tak pernah menyangka hal seburuk ini akan menimpa dirinya.
Sebuah tragedi di malam pertamanya dengan pria yang dia cintai, pria yang memberikan dia secercah harapan, dibumbui cinta dan pesona kebahagiaan, namun lihatlah apa yang terjadi sekarang, semuanya menjadi hitam, gelap gulita dan penuh luka.
Entah ia akan bisa melalui semua ini atau tidak, sekarang andaikata ia mengeluh pun, mungkin tiada lagi berguna. Ia telah terlanjur terjebak dalam posisi sulit, yang mengharuskan dia untuk menjalani kehidupan menyedihkan dengan pria bernama Axelo Devandra Wicaksono.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hallo semuanya 😁🤭🤭
Intip lagi yuk karya baru saya..
No Boomlike ya 🙅
No Plagiat ⚠️
Dan kalau gak suka sama ceritanya, jangan dikasih Bintang di bawah 5 karena hanya akan merugikan author saja ❌
Oke deh, udahan aja kata-katanya, silahkan menikmati kehaluan author 🤗🤗🤗
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я
Aku mampir Mak. semangat ya💪
2023-06-08
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
semangat valesha sayang, ntar tak jewer suami durjana mu itu
2023-05-08
2
mom_abyshaq
sungguh miris, malam pertama yang gagal
2023-05-08
2