BANGKRUT

"Apa-apaan ini."

Satya tercengang saat melihat laporan keungan perusaahan, dimana perusahaan yang selama ini dia bangun dan kembangkan sehingga sebesar ini mengalami kerugian besar-besaran.

Satya terduduk lemas dikursi kerjanya, tubuhnya terasa tidak bertulang, bisa dipastikan perusahaannya mengalami kebangkrutan.

"Damarr, Damarr." Satya berteriak memanggil orang kepercayaannnya itu.

Damar yang mendengar namanya dipanggil bergegas ke ruangan atasannya.

"Ada apa pak Satya, apa terjadi sesuatu."

Satya membanting berkas yang ada ditangannya dimeja, "Bisa kamu jelaskan Damar, kenapa bisa perusahaan kita mengalami kerugian sebesar ini."

Damar mengambil berkas tersebut, dan tentu saja Damar kaget melihat angka kerugian perusahaan yang mencapai angka ratusan miliar.

"Astaga, kenapa ini bisa terjadi."

Pintu ruangan kembali terbuka, terlihat disana orang yang menjadi sumber utama kerugian yang dialami oleh perusahaan Abadi group, siapa lagi kalau bukan Qianu Barata, dia di temani oleh beberapa orang kepercayaannya, salah satunya adalah Hugo sang bodygourd dan laki-laki dengan stelan abu-abu yang merupakan pengacaranya.

"Pak Qianu." gumam Damar melihat rekan kerja perusahaan Abadi group.

Baik Satya dan Damar bertanya-tanya kenapa Qianu tiba-tiba datang ke perusahaan tanpa membuat janji terlebih dahulu, dan biasanya juga kalau ada pertemuan sering dilakukan diluar bukan diperusahaan.

Qian melangkah dengan pasti dan dengan pandangan angkuh menatap ke arah Satya, saat ini Qian ingin menyaksikan dengan mata kepalanya kehancuran dari Satya Cahya Abadi, laki-laki yang telah menghancurkan keluarganya dan membuat mama dan papanya pergi begitu cepat dengan membawa beban dihati mereka, kehancuran yang sudah ditunggu-tunggu oleh Qian.

Dengan penuh percaya diri Qian duduk dikursi kebanggaan Satya, karna sudah bisa dipastikan perusahaan itu kini berpindah tangan menjadi miliknya, selain karna perusahaan itu mengalami kerugian besar-besaran, Qian juga pemegang saham terbesar di Abadi group saat ini.

"Pak Qian, apa yang anda lakukan, itu kursi kerja saya." protes Satya tidak suka melihat apa yang dilakukan oleh Qian.

"Hahaa." Qian malah tertawa, tawanya terdengar dingin dan menakutkan membuat siapa saja yang mendengarnya merinding ketakutan.

"Asal anda tahu tuan Satya yang terhormat, sekarang, perusahaan ini adalah milik saya, anda tidak ingat tuan Satya, dengan kerugian besar-besaran yang dialami oleh perusaahan ini, saya otomatis sebagai pemegang saham tertinggi, dengan kata lain, sayalah yang saat ini sebagai pemilik perusahaan ini."

Satya hanya bisa menganga, dia heran darimana Qianu bisa tahu perusahaannya mengalami kerugian yang sangat besar.

"Bagaimana bapak Satya yang terhormat, bagaimana rasanya menikmati detik-detik kehancuran perusahaan yang telah anda bangun sejak bertahun-tahun lamanya."

"Brengsek, apa maksudmu, apa kamu dalang dibalik semua ini."

Qian tersenyum licik, "Menurut anda."

"Sialan." Satya mengepalkan tangannya, dia kemudian meringsek mendekati Qian, amarahnya menggelegak, dia ingin meluapkan amarahnya sama Qian dengan menonjok laki-laki yang telah menghancurkan perusahaannya, namun sebelum berhasil mencapai Qian, Hugo lebih dulu bergerak dan menahan tangan Satya, Hugo yang tinggi besar dengan sangat mudah menarik tubuh tambun Satya dan mendorongnya sampai jatuh terjerembab dilantai.

"Langkahi dulu mayat saya kalau mau menyentuh tuan saya."

"Kamu laki-laki bajingan, brengsek, apa salah saya hah sama kamu sampai kamu setega ini menghancurkanku." Satya berteriak.

Qian tersenyum sinis, laki-laki itu berdiri dan mendekati Satya, dia berjongkok dan mencengkram dagu Satya, Satya meringis menahan sakit.

"Mungkin anda sudah lupa apa yang anda lakukan dimasa lalu saking banyaknya hal jahat yang telah anda lakukan." Qian menjeda kata-katanya, mengingat orang tuanya membuat emosinya kembali naik kepermukaan, bagaimana tidak, gara-gara laki-laki yang kini ada didepannya dia harus menyaksikan orang tuanya mati bunuh diri didepan matanya, dan sejak apa yang dilakukan oleh Satya dia masa lalu kepada keluarganya, sejak itulah kehidupan Qian menjadi sulit, apalagi setelah kehilangan kedua orang tuanya, Qian harus berjuang untuk mempertahankan hidupnya, sampai pada akhirnya Hardi yang merupakan sahabat papanya menemukannya dan membawanya ikut bersamanya, atas bantuannyalah Qian bias seperti sekarang ini dan pada akhirnya bisa membalaskan dendam orang tuannya kepada Satya.

"Masih ingat dengan Antonio Barata." Qian menyebut nama almarhum papanya.

"Antonio Barata, sahabatku, jangan bilang..."

"Jangan sebut namanya dengan mulutmu yang kotor itu brengsek, saya tidak sudi mendengar nama papa saya disebut oleh laki-laki jahat seperti anda." Qian meradang.

"Jadi...jadi benar kamu putra Antonio Barata." suara Satya terbata.

"Tentu saja."

"Bagaimana keadaannya, saya sudah tidak bertemu dengannya selama bertahun-tahun."

"Masih berani kamu memanggilnya sebagai sahabat setelah apa yang kamu lakukan kepadanya hah." makin menggelegaklah emosi Qian, apalagi saat Satya menyebut nama papanya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Apa maksudmu."

Buk

Buk

Qian menonjok rahang Satya untuk menyalurkan amarahnya, dia benci melihat Satya yang berpura-pura seperti ini, berpura-pura seolah-olah dia tidak pernah melakukan kesalahan kepada papanya.

"Kamu menghancurkannya brengsek, kamu menggancurkannya dengan mengkhianatinya, tidak hanya menghancurkannya, kamu juga membunuhnya." tanpa membiarkan Satya bicara, Qian kembali memberi pukulan bertubi-tubi diwajah Satya.

"Hentikan pak Qian, apa yang anda lakukan, anda bisa membunuh pak Satya" Damar berteriak, dia ingin menolong atasanya sayangnya dia ditahan oleh Hugo sehingga membuatnya tidak bisa bergerak.

Mendengar hal tersebut, Qian menghentikan apa yang dia lakukan, dia tidak ingin mengotori tangannya sendiri, intinya dia sudah puas melihat laki-laki yang telah menghancurkan keluarganya kini hancur dan tidak memiliki apa-apa lagi.

"Seret dia keluar sebelum saya membunuhnya dengan tangan saya sendiri, saya tidak ingin melihat wajahnya."

"Qianu, dengarkan dulu penjelasan saya, kamu salah paham." ditengah sisa tenaga yang dia miliki, Satya berusaha untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dimasa lalu, tapi tentu saja Qian tidak sudi mendengar apapun dari bibir laki-laki yang telah membunuh papa dan mamanya.

"Apa yang kalian tunggu, cepat seret dia keluar." teriak Qian kepada pengawalnya.

Dua orang pengawalnya yang berpakaian serba hitam menarik tubuh lemah Satya dan hal itu disaksikan oleh pegawainya yang hanya berbisik-bisik melihat atasannya diseret, atau kata yang lebih tepat adalah mantan atasan mereka karna kini perusahaan Abadi group telah berpindah tangan.

"Lepasin saya brengsek, saya bisa jalan sendiri." Satya berontak berusaha untuk melepaskan cekalan dari dua orang yang menyeretnya.

Kedua laki-laki yang menyeretnya itu tidak memperdulikan Satya yang membrontak, mereka baru melepaskan Satya saat sudah berada diluar.

Satpam perusahaan tercengang melihat penampilan sang boss yang babak belur, dan diseret oleh dua orang berpenampilan menyeramkan.

"Pak Satya, apa yang terjadi." sik satpam mendekati Satya begitu dua orang yang menyeret Satya berlalu.

Sebelum dia membuka bibirnya untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh satpam perusahaannya, ponselnya yang berada disaku jasnya berbunyi, Satya lebih memilih menjawab panggilan tersebut, yang menelpon ternyata adalah Irah, ART dirumahnya.

"Ada apa Irah."

"Tuan, apa yang terjadi, kenapa rumah tiba-tiba disita, dan kami disuruh membereskan barang-barang kami."

"Apa, maksud kamu Irah."

"Ada beberapa orang yang datang ke rumah tuan, mereka mengusir kami, katanya rumah ini sudah disita tuan." Irah melaporkan apa yang terjadi kepada tuannya.

"Rumah kita disita." ulang Satya tidak percaya.

"Iya tuan."

Satya memegang area dimana jantungnya berada, terlihat jelas kalau dia tengah menahan sakit, karna tidak mampu menahan sakit yang mendera, Satya terjatuh dilantai.

"Pak Satya." kaget sik satpam mengetahui atasannya tidak sadarkan.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi."

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!