Rasa keterkejutan pada sosok pria yang membisikan Ruella seakan membuat wanita itu langsung membeku. Seketika dirinya menjadi mematung dengan perasaan kaget luar biasa. Orang yang pernah bercinta dengannya adalah anak dari pria yang sudah resmi menikah dengannya. Itu sangat membuat Ruella takut jika Donzello mengetahui akan hal tersebut.
Namun segera Ruella bersikap biasa saja. Ia merasa apa yang terjadi antara mereka berdua sebulan yang lalu sama sekali bukanlah hal yang harus membuat dirinya takut. Saat itu antara wanita itu dan Donzello tidak memiliki hubungan apapun itu berarti ia bebas bercinta dengan pria manapun. Siapapun juga tidak akan menganggap bercinta dengan orang asing adalah sesuatu hubungan yang serius. Dirinya juga sudah beberapa kali melakukannya dengan banyak pria yang tidak benar-benar dikenal.
"Kau tidak harus menganggapnya ibu tirimu, Sav. Cukup anggap dia istriku saja." Ujar Donzello.
Savero melepaskan pelukannya pada Ruella meski masih menatap wanita yang sudah terlihat menampakkan wajah biasa saja itu.
"Ya, baiklah Papa, tidak mungkin aku memanggilnya Mama. Bahkan usianya jauh lebih muda dariku." Jawab Savero, kedua tangannya masih memegang lengan bagian atas Ruella.
"Itu benar, kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan Mama. Aku sama sekali belum ada niatan memiliki seorang anak." Ujar Ruella yang mencoba bersikap biasa saja pada Savero saat ini.
Savero dan Donzello tertawa kecil mendengar perkataan Ruella. Itu membuat Ruella sedikit memulas senyuman. Namun Emiliano yang masih berada bersama dengan mereka terus saja menatap lekat pada Savero. Tampak ekspresi curiga dari wajahnya.
"Baiklah, sebaiknya kalian berdua menikmati pestanya. Ini adalah pesta pernikahan terbaik yang pernah aku kunjungi." Ucap Savero melepas tangannya dari Ruella dan sedikit mundur. "Aku sangat senang bisa datang ke pernikahan Papaku sendiri. Ayah, berbahagialah dengannya." Savero mengambil dua gelas minuman dari seorang pelayan yang melintas.
"Tentu saja, Sav." Jawab Donzello menerima salah satu gelas yang diberikan putranya untuk bersulang dengan wajah tampak bahagia.
"Rue, ikutlah denganku. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu." Bisik Emiliano pada Ruella.
Setelah meminta ijin pada Donzello, Ruella mengikuti Emiliano menjauh dari ayah dan anak yang tampak sedang berbincang.
"Ada apa, Em? Kenapa harus menjauh dari mereka hanya untuk bertanya sesuatu padaku?" Tanya Ruella yang sama sekali tidak berpikiran hal yang aneh pada sahabatnya itu.
"Rue, kau mengenal Savero? Apa yang dibisikannya padamu tadi?" Tanya Emiliano penasaran. "Apa sesuatu yang aneh?"
"Ada apa Em? Kenapa kau terlihat sangat serius?" Ruella balik bertanya dengan mengernyitkan dahinya karena heran pada sikap Emiliano.
"Aku tahu kau mengenalnya. Sekitar satu bulan lalu di klub malam. Aku melihat Savero keluar dari toilet wanita yang hanya kau di dalam toilet itu. Waktu itu kau juga sangat mabuk ketika aku masuk mencarimu. Bahkan kau mengoceh dengan mengatakan kalau kau sangat menikmati dirimu yang baru saja bercinta dengan seseorang." Terang Emiliano menceritakan apa yang terjadi saat dirinya mencari Ruella yang lama tidak kembali dari toilet satu bulan lalu. "Katakan apa pria itu adalah Savero? Dia yang bercinta denganmu, kan?"
"Ya, dia adalah pria yang bercinta denganku waktu di toilet itu." Jawab Ruella dengan santainya. "Sepertinya dia juga mengetahui hal tersebut."
Emiliano menjadi merasa aneh mendengar jawaban Ruella. Bisa ia lihat raut wajah biasa saja yang ditampakan temannya itu ketika menjawab pertanyaan yang seharusnya membuat dirinya gusar saat ini. Bagaimanapun kenyataan kalau Savero yang pernah bercinta dengan Ruella seharusnya mengganggunya, karena pria itu adalah anak dari suami wanita tersebut. Namun yang terjadi Ruella tampak tidak takut jika hal tersebut diketahui oleh Donzello.
"Kau biasa saja dengan hal itu?" Tanya Emiliano tidak percaya pada reaksi Ruella. "Bagaimana kalau Don tahu? Bagaimana kalau suamimu tahu kalau kau pernah bercinta dengan putranya?"
"Apa itu akan menjadi masalah?" Tatap Ruella. "Aku dan dia bercinta di saat aku dan Don belum memiliki hubungan apapun. Bukankah itu seharusnya tidak menjadi masalah?"
Emiliano terdiam. Yang dikatakan oleh sahabatnya itu memang tidak salah namun entah kenapa perasaannya sebagai seorang sahabat yang sangat menyayangi Ruella merasa itu bukanlah sesuatu hal yang baik.
"Aku sudah banyak bercinta dengan pria dan aku rasa apa yang terjadi antara aku dengan Savero bukanlah sesuatu hal yang serius. Kami bercinta karena kami ingin melakukannya, bukan karena kami saling mencintai. Seharusnya kau pun tahu akan hal itu, Em." Tambah Ruella dengan sangat yakin. "Aku akan bersikap biasa saja padanya. Kenyataan kalau kami pernah bercinta tidak akan mengganggu hubunganku dengan Don."
"Lalu bagaimana dengan dia? Maksudku, apa Savero juga menganggapnya biasa saja?" Tanya Emiliano lagi. Nada suaranya sudah terdengar merendah meski tatapan heran yang terpancar masih saja terlihat dari raut wajah maskulinnya.
"Aku rasa seperti itu. Setelah kami bercinta pun dia mengatakan padaku kalau apa yang dia lakukan hanya karena dirinya sedang ingin bercinta." Jawab Ruella. "Memangnya apa yang kau takutkan, Em? Mengapa jadi kau yang terlihat gusar?"
Dengan sedikit kesal Emiliano mendengus pada pertanyaan naif Ruella. Mereka sudah bersahabat lama, dan ia pun juga tahu kalau wanita yang merupakan sahabat karibnya itu selalu menyepelekan hal apapun. Ia tidak pernah menganggap semua yang terjadi padanya adalah sesuatu hal yang harus dipikirkannya. Ya, memang selama ini segala hal terjadi dengan baik dan sesuatu dengan semua yang diinginkan Ruella. Itu membuatnya menjadi terlihat tidak memikirkan hal apapun adalah hal yang serius.
"Rue, bagaimana dengan Don? Bagaimana kalau dia tahu kau dan putranya pernah bercinta?" Tatapan Emiliano sangat lekat pada Ruella agar wanita itu bisa melihat apa yang menjadi kecemasannya pada hubungan antara Ruella dan suami yang baru saja menikah dengannya. "Apa semua akan baik-baik saja saat Don tahu kalian pernah bercinta?"
Sesaat Ruella terdiam. Ia berpikir sejenak dengan perkataan Emiliano. Namun lagi-lagi wanita yang selalu mendapatkan segala hal yang diinginkannya itu tidak bisa menduga apa yang akan terjadi nanti.
"Apa aku harus memberitahu Don mengenai hal tersebut?" Ruella malah balik bertanya.
Mendengarnya membuat Emiliano berdecak kesal. Ia tidak habis pikir kenapa wanita itu bisa bertanya dengan wajah polosnya mengenai hal yang sangat serius tersebut. Apalagi pertanyaan yang diajukan menurutnya adalah sebuah pertanyaan yang bodoh.
"Rue, jangan berkata apapun pada Donzello! Sembunyikan apa yang terjadi antara kau dan anaknya waktu itu. Kau tidak tahu bagaimana reaksinya saat dia tahu kalau istrinya dan anak laki-lakinya pernah bercinta." Ucap Emiliano dengan penuh penekanan. "Dan sebaiknya kau bicarakan juga hal tersebut pada Savero. Pastikan dia untuk menyembunyikan semuanya dan melupakan apa yang terjadi antara kalian berdua waktu itu. Bilang padanya kalau kau tidak ingin membuat ayahnya menjadi berpikiran hal yang buruk antara kau dan dirinya."
"Apa aku harus berbicara begitu padanya?" Tanya Ruella memastikan dengan raut wajah yang terlihat keberatan.
"Ya, kau harus melakukannya kalau kau ingin terus bersama pria yang sangat membuatmu tergila-gila itu." Jawab Emiliano penuh keyakinan.
...–NATZSIMO–...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rawai hiatus ✅
Rue keinginanmu dah nggak berlaku,, udah ada yg ditinggalin tuhh..
2023-10-12
1