Hoeekk hoeekk...
Terdengar suara wanita muda yang sedang memuntahkan sesuatu di dalam sebuah toilet di sebuah gereja megah. Gereja yang terletak di kawasan padat kota Milan itu sudah dipenuhi tamu saat ini.
"Kau baik-baik saja, Rue?" Tanya sang sepupu Veronica yang masuk menghampiri Ruella yang sedang mengeluarkan cairan dari mulutnya.
Sejak tadi wanita itu terus saja mengeluarkan apa yang ada di perutnya hingga saat ini perut yang kosong membuat kerongkongannya terasa pahit.
"Riasan dan gaunmu yang indah jadi rusak. Apa kau sakit, Rue? Sejak tadi kau selalu muntah." Tanya Veronica lagi.
Hari ini adalah hari ulang tahun Ruella ke 22 tahun, di mana juga hari pernikahan wanita muda itu bersama Donzello digelar. Hari yang sudah lama di tunggu-tunggunya. Namun sejak beberapa hari Ruella merasa tidak sehat dan menjadi sering muntah, selain itu tubuhnya juga terasa selalu lemas.
Bahkan di hari sepenting ini ketika riasan wajah dan gaun pengantin yang sangat indah sudah dikenakannya, semuanya menjadi kacau saat rasa tidak nyaman di dalam dirinya yang harus ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya.
"Sejak kemarin sepertinya aku kurang sehat." Jawab Ruella setelah membersihkan mulutnya dengan air yang mengalir di keran wastafel.
"Sebentar lagi upacara pernikahannya akan segera dimulai. Apa kau bisa menahannya?" Tanya kakak sepupu Ruella yang berusia 24 tahun tersebut.
"Ya, aku akan menahannya. Sudah lama aku menantikan hari sepenting ini di dalam hidupku." Ruella memulas senyum bahagia, menahan rasa mual di dalam perutnya.
"Baguslah, ayo kita rapikan sedikit riasannya. Kau tidak akan ingin terlihat buruk di hari sepenting ini bukan?" Ujar Veronica.
Alunan piano yang dimainkan dengan sangat merdu mengiringi upacara pernikahan Ruella dan Donzello. Tamu-tamu penting dari berbagai kalangan di negara tersebut hadir untuk menjadi saksi sebuah ikrar suci yang akan diucapkan oleh kedua mempelai yang terlihat berbahagia.
Tentunya para tamu yang hadir bukanlah sembarang tamu, karena bagaimanapun keluarga La Nostra sebagai mafia terbesar di Italia juga merupakan seorang pengusaha besar yang bekerja sama dengan para pengusaha terkaya di negara tersebut, dan salah satunya adalah Donzello sendiri.
Upacara pernikahan dimulai. Arthur mendampingi sang putri tercinta—Ruella berjalan menuju altar untuk diserahkan pada temannya yang sudah berdiri di hadapan seorang pastor.
Ruella yang berjalan perlahan dengan iringan musik tersebut terlihat sangat bahagia ketika menatap Donzello yang menantikan kehadirannya. Semua tamu yang hadir pun terlihat menunjukkan raut wajah kebahagiaan untuknya.
Sesekali Ruella memberikan sebuah senyuman pada para tamu yang hadir, bahkan wanita itu sesekali melambaikan tangannya pada para tamu yang merupakan teman-temannya. Emiliano tampak melambaikan tangannya dengan kedipan satu mata, itu membuat Ruella sedikit tertawa melihat sahabatnya tersebut. Namun tiba-tiba tawanya perlahan pudar ketika dirinya hampir sampai ke deretan kursi paling depan.
Matanya tertuju pada satu orang pria yang baru saja mengendap-endap masuk dengan cepat ke dalam ruangan itu dan berdiri di area tempat duduk di sebelah kanan dari arah pintu masuk. Seharusnya tempat duduk tersebut diisi oleh keluarga dari Donzello.
Ruella teringat pada anak laki-laki Donzello yang tinggal di Inggris. Sebelumnya Donzello mengatakan kalau anaknya tersebut tidak akan hadir ke pernikahan karena sesuatu. Akan tetapi sepertinya anaknya itu berubah pikiran dengan hadir hari ini, bahkan ia berada di deretan kursi tersebut sekarang.
Namun sosok pria muda yang berada di tempat itu menarik perhatian Ruella. Wanita itu merasa tidak asing dengan wajah anak dari pria yang sesaat lagi akan resmi menjadi suaminya. Meski dirinya tidak mengingat apa ia mengenalnya atau tidak, namun rasanya mereka seperti sudah pernah bertemu sebelumnya.
Arthur menyerahkan putri kesayangannya pada Donzello yang menyambutnya dengan sebuah senyuman. Namun Ruella yang menjadi penasaran dengan pria yang adalah anak Donzello membuatnya tidak fokus. Ia terus memikirkan sesuatu. Rasanya Ia tidak mungkin salah, dirinya pasti sudah pernah bertemu dengan pria itu.
"Ada apa?" Bisik Donzello pada Ruella yang masih melirik pada pria yang menarik perhatiannya.
"Ah tidak." Jawab Ruella menatap pada Donzello dengan tersenyum.
Ruella mencoba menampik pikiran yang memenuhi benaknya barusan. Segera dirinya memfokuskan benaknya dengan membuang rasa penasaran pada pria yang juga terus menatap padanya tersebut.
Upacara pernikahan dimulai tanpa adanya kendala apapun. Tepuk tangan mengiringi prosesi akhir sebuah ciuman antara kedua insan yang sudah terikat janji setia sehidup semati.
Pesta diadakan di halaman gereja yang berbentuk kastil tersebut. Matahari siang tampak begitu cerah seperti mendukung rasa bahagia yang dirasakan oleh Ruella saat ini. Area pesta yang dipenuhi dengan warna-warni bunga semakin membuat kepuasan diri wanita yang sudah genap berusia 22 tahun di hari ini itu.
Para tamu undangan terlihat menikmati pesta dengan menyantap jamuan yang disediakan. Tawa dan canda kebahagiaan terlihat di wajah siapapun yang hadir ke pesta tersebut.
"Bagaimana perasaanmu, Rue?" Tanya Donzello sambil merengkuh pinggang wanita itu. "Apa aku sudah memberikan hadiah ulang tahun terbaik di tahun ini?"
"Bukan saja di tahun ini, tuan. Kau memberikan hadiah ulang tahun terbaik di dalam hidupku." Jawab Ruella dengan sebuah senyum kebahagiaan menatap dekat pria yang dimatanya sangatlah memesona itu. "Aku sangat yakin kalau semua hal di dalam hidupku mulai sekarang akan terasa sangat membahagiakan. Itu semua karena tuan akan selalu bersamaku."
Donzello menanggapi perkataan Ruella dengan sebuah senyuman. Pria tersebut langsung melingkarkan pinggangnya pada istri yang usianya terpaut 22 tahun tersebut darinya.
"Mulai sekarang jangan panggil aku tuan, kau adalah istriku, kau bisa memanggil namaku." Ujar Donzello setelahnya mengecup bibir Ruella dengan sangat lembutnya.
"Rueeeee..." Seru Emiliano yang berlari langsung memeluk sahabatnya tersebut dengan tawa kebahagiaan.
"Em..." Ucap Ruella dengan sebuah tawa.
"Aku sangat bahagia melihat kebahagiaanmu hari ini, baby." Ujar Emiliano masih memeluk Ruella dengan mengusap-usap punggungnya setelah itu menatap sahabatnya tersebut dengan memicingkan matanya. "Aku sangat iri padamu."
Donzello yang berada di samping mereka hanya bisa tersenyum melihat kedua sahabat itu yang tampak asyik mengobrol dengan raut wajah senang.
"Papa..."
Ruella ikut menoleh ke sumber suara yang memanggil Donzello dengan sebutan Papa. Pria yang dilihat Ruella di kursi urutan terdepan saat upacara pernikahan tadi, datang menghampiri mereka dengan sebuah senyuman, Donzello juga terlihat tersenyum padanya.
"Savero, kenapa kau tiba-tiba datang tanpa kabar?" Tanya Donzello saat pria yang merupakan anak kandungnya langsung memeluknya.
"Maaf Papa, tiba-tiba acara yang aku datangi selesai lebih cepat. Makanya aku langsung bergegas ke sini. Beruntung aku tidak melewatkan upacara pernikahanmu." Jawab Savero, pria berusia 24 tahun tersebut.
"Itu bagus." Jawab Donzello dengan sebuah senyuman sambil memegang pundak putranya. "Sav, kenalkan sekarang wanita muda ini adalah ibu tirimu. Rue, dia ini adalah putra yang aku pernah ceritakan padamu. Namanya Savero d'Este."
"Hai, aku adalah Ruella dan sekarang aku adalah istri dari papamu." Ucap Ruella menyodorkan tangannya pada Savero.
Savero menyambut jabat tangan Ruella namun tidak wanita itu duga kalau pria itu menyambar tubuhnya untuk memeluk. Ruella terkejut karena dirinya terus berpikir mengenai pria yang tampak tidak asing di matanya itu.
"Semoga kau tidak melupakan apa yang terjadi di toilet klub malam sekitar satu bulan lalu." Bisik Savero pada Ruella.
Seketika ingatan Ruella yang kala itu sedang mabuk muncul kembali dalam benaknya. Matanya membola karena sangat terkejut mengenai pria yang merupakan anak dari pria yang baru saja resmi menjadi suaminya adalah pria yang pernah bercinta dengannya sekitar satu bulan lalu.
"Aku senang bertemu lagi denganmu, Ruella Arthur La Nostra." Lanjut Savero masih berbisik pada Ruella.
...–NATZSIMO–...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rawai hiatus ✅
21+ katanya org yg satu kali tapi tidak diharapkan itu yg sering tokcer dibanding berkali-kali tapi diharapkan
2023-10-11
2
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
jangan jangan hamilll,Hamill anakk siapa yaa🤔🤔,lelaki yg di toilet apa sama De'este
2023-06-30
1
Ⓜ️🅐®️ᵞ🅐Ⓜ️
😳😳😳😳😳
2023-06-15
1