BAB 5 Kalut

" gimana kondisi papa ma " tanya arsen pada felicia yang baru saja keluar dari kamarnya

" gapapa sayang tadi kata dokter papa gak boleh stres biar badannya nggak drop lagi " jawab felicia

arsen tau papanya pasti terlalu memikirkan rencana perjodohan antara dirinya dan karin ia kini merasa sangat bersalah pada kedua orang tuanya apalagi melihat wajah felicia yang tampak sedih dan khawatir membuat hati arsen makin merasa bersalah

" maaf ma " ucap arsen lirih ia langsung memeluk tubuh felicia

" ini bukan salah kamu sayang " felicia tidak mau membuat arsen merasa bersalah ia mengelus punggung anaknya

" malam ini kamu tidur disini ya, besok berangkat ke kantor dari sini aja " ucap Felicia yang di jawab anggukan oleh arsen

" yaudah sekarang kamu ke kamar terus mandi sama istirahat mama tau kamu capek " perintah Felicia

" yaudah arsen naik ke atas dulu ya ma " pamit arsen pada mamanya

arsen berjalan menaiki tangga sampai di dalam kamar ia langsung melepas kemeja dan celana miliknya, ia masuk ke dalam kamar mandi, mengisi air hangat di bathtub setelah penuh ia langsung merendamkan dirinya

arsen memijat pelipisnya kepalanya terasa sangat berat ia bingung memikirkan perjodohannya dengan Karin, ia juga tidak bisa melepaskan laura semua ini sangat sulit untuk arsen

jika ia memaksa menikah dengan Laura ia akan kehilangan kedua orang tua dan seluruh kekayaannya namun jika ia menerima perjodohan dan menikah dengan Karin ia akan menghancurkan hati Laura wanita yang ia cintai

setelah berendam cukup lama arsen berdiri mengambil handuknya ia melangkah keluar mengambil baju gantinya di dalam lemari, setelah selesai ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya

arsen melihat layar ponselnya ia melihat pesan dari laura

" tidur yang nyenyak sayang " arsen tersenyum membaca pesan dari laura ia lalu melempar ponselnya sembarangan, ia mencoba untuk memejamkan matanya karena besok ia masih harus pergi bekerja

matahari sudah mulai memancarkan sinarnya tepat pukul tujuh alarm Karin berbunyi membuatnya terpaksa harus bangun dan mematikan alarmnya

" Hoaaammm..... " Karin menguap dengan lebar

" krekk... Krekk " suara renyah tulang Karin saat ia mencoba meregangkan tubuhnya

" kayaknya badan gue udah mulai rapuh " keluh Karin pada dirinya sendiri ia menyibakkan selimut dan pergi ke kamar mandi

setelah ritual paginya selesai Karin segera turun untuk sarapan, di meja makan sudah ada Agnes dan Anthony yang sedang menunggunya

" pagi pa ma " sapa Karin lalu ia duduk di kursi sebelah mamanya

" pagi sayang " jawab Agnes dan Anthony

" nih mama masak telur balado kesukaan kamu " ucap Agnes tangannya dengan lincah menyiapkan nasi dan lauk untuk Karin

" makasih mama "

" hari ini kamu mau kemana sayang " tanya Anthony pada Karin

" Karin nanti mau nyari buku pa sama netta "

" yaudah papa berangkat ke kantor dulu ya " pamit Anthony tidak lupa ia mencium kening istri dan anaknya

" hati hati papa " ucap Karin ia melambaikan tangan pada Anthony yang meninggalkan ruang makan Agnes pun ikut mengantar suaminya ke depan

setelah makan Karin mencuci piring yang tadi ia gunakan, meskipun ia putri dari keluarga kaya raya namun dari kecil Anthony dan Agnes selalu mengajarkan Karin untuk terbiasa mandiri

Kini karin berada di halaman belakang rumahnya, setiap pagi ia akan memberi makan ikan-ikan kecil yang ia pelihara, karin duduk di samping kolam ia senang karena sekarang ikannya sudah mulai tumbuh besar

Anthony sengaja membuat kolam ikan yang besar karena waktu itu Karin tiba tiba merengek ingin memelihara ikan, Karin terkekeh mengingat orang tuanya yang selalu sabar dan berusaha menuruti semua kemauannya, ia benar-benar merasa beruntung memiliki orang tua yang sangat menyayanginya

Agnes datang menghampiri Karin yang sedang asik duduk di pinggir kolam, ia mengelus lembut kepala Karin, rasanya baru kemarin ia memapah Karin kecil yang mencoba untuk berjalan kini putri kecilnya sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita

" ma liat deh ikannya udah pada gede " ucap Karin menoleh ke arah mamanya

" kamu juga gak kerasa sekarang udah gede perasaan mama, kemarin kamu masih kecil banget cengeng suka nangis kalo gak diturutin beli permen "

" mama bisa aja wkwk " jawab Karin sambil tertawa

" Karin, apapun yang mama papa lakukan itu semua karena kami berdua mau yang terbaik buat kamu sayang "

ucapan Agnes membuat Karin merasa kalut kembali, ia teringat dengan rencana perjodohannya dengan arsen

" huufffttt " Karin menghembuskan nafas panjang

Agnes masuk kedalam rumah meninggalkan Karin yang sedang bingung dengan isi otaknya, sekarang bagaimana cara memberi tau orang tuanya jika pilihan mereka itu ternyata salah, arsen sudah memiliki kekasih tidak mungkin Karin menikah dengan pacar orang yang ada nanti malah ribut.

Karin mulai bosan dengan drama hidupnya ia memutuskan naik ke kamar dan bersiap-siap untuk pergi menjemput netta

sebelum pergi Karin melihat pantulan dirinya di depan cermin terlebih dahulu, hari ini ia memilih menggunakan kemeja berwarna biru dan celana putih tak lupa ia menguncir rambut dan merapikan poninya.

setelah dirasa semua pas Karin mengambil tas hitam miliknya dan bergegas pergi tak lupa sebelum pergi ia berpamitan terlebih dahulu pada Agnes yang sedang menyiram tanamannya di pekarangan depan rumah

" mama karin pergi dulu ya " pamit Karin sembari mencium tangan agnes

" hati hati ya sayang, cantik banget anak mama " puji Agnes membuat Karin tersenyum

" iyalah anak mama wkwk " kekeh Karin ia pun segera pergi mengambil mobilnya yang masih terparkir di garasi

setiap kali pergi Karin memang lebih sering menggunakan taxi karena ia tipe orang yang malas ribet ia lebih suka pergi menggunakan transportasi umum atau nebeng dengan netta dari pada harus riweh mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi.

setelah Karin merasa mesin mobilnya mulai terasa panas ia pun segera melajukan mobilnya pergi untuk menjemput netta, setelah menempuh perjalanan sekitar lima menit Karin pun sampai di depan rumah netta yang cukup mewah

" hahaha ngapain lo net " ucap Karin ia tertawa melihat netta yang sudah menunggunya di depan gerbang rumahnya seperti orang hilang

" Lo lama banget kampret, lo muter lewat Arab apa gimane " kesal netta karena lama menunggu Karin

" wkwk maap dah buruan masuk " ucap Karin ia memberi isyarat kepada netta untuk masuk ke dalam mobilnya

" brakk " netta terlalu keras saat menutup pintu mobil

" pelan pelan netta bisa copot pintu mobil gue! "

" hehe maap gak sengaja"

" Dasar Samson "

Episodes
1 BAB 1 Arsen
2 BAB 2 Perjodohan
3 BAB 3 Tak Sengaja Bertemu
4 BAB 4 Kekasih Arsen
5 BAB 5 Kalut
6 BAB 6 Toko Buku
7 BAB 7 Fitting
8 BAB 8 Netta Kaget
9 BAB 9 Bertemu Lagi
10 BAB 10 Perjanjian Kontrak
11 BAB 11 Makan Malam Ke Dua
12 BAB 12 Makan Siang Untuk Arsen
13 BAB 13 Ketemu Camer
14 BAB 14 Hampir Ketahuan
15 BAB 15 Pesta Pernikahan
16 BAB 16 Cucu
17 BAB 17 Pindahan
18 BAB 18 Minimarket
19 BAB 19 Bangun Tidur
20 BAB 20 Masalah
21 BAB 21 Masalah 2
22 BAB 22 Honeymoon 1
23 BAB 23 Honeymoon 2
24 BAB 24 she is my wife
25 BAB 25 senjata makan tuan
26 BAB 26 Cemburu ?
27 BAB 27 Menjauh
28 BAB 28 Salah Paham
29 BAB 29 Marah-marah
30 BAB 30 lemah iman
31 BAB 31 Emosi sesaat
32 BAB 32 Rencana Jahat
33 BAB 33 Musuh tak terduga
34 BAB 34 Kualat
35 BAB 35 Kepergok
36 BAB 36 Menjadi Asing
37 BAB 37 Merusak hari yang indah
38 BAB 38 Air terjun
39 BAB 39 Kelelahan
40 BAB 40 Leo
41 BAB 41 Upsss
42 BAB 42 Ketahuan
43 BAB 43 Gara-gara kunci mobil
44 BAB 44 Bolos kerja
45 BAB 45 Cinta pertama
46 BAB 46 Arsen cemburu???
47 BAB 47 Makan Malam Bersama Leo
48 BAB 48 Mulai ada rasa
49 BAB 49 Rey
50 BAB 50 Jatuh cinta
51 BAB 51 Dua hati
52 BAB 52 Menemukan Kelemahan Arsen
53 BAB 53 Kotak Hitam
54 BAB 54 Awal mimpi buruk
55 BAB 55 Hamil
56 BAB 56 Menggugurkan kandungan
57 BAB 57 Sahabat lama
58 BAB 58 Leo menguji kesabaran
59 BAB 59 mencintai orang yang salah
60 BAB 60 PERGI
61 BAB 61 Hidup tanpa semangat
62 BAB 62 Morning sickness
63 BAB 63 Perhatian
64 BAB 64 selalu berantem
65 BAB 65 Malam pertama
66 BAB 66 lagi?
67 BAB 67 Pasrah
68 BAB 68 Romantis
69 BAB 69 mencoba berdamai dengan kenyataan
70 BAB 70 Di jebak
71 BAB 71 Jatah pagi
72 BAB 72 Pura-pura tidak suka
73 BAB 73 Hukuman
74 BAB 74 Wanita sialan
75 BAB 75 Ketemu mantan
76 BAB 76 Malam panas
77 BAB 77 Bingkai Foto
78 BAB 78 Ngambek
79 BAB 79 baikan
80 BAB 80 Permainan di mulai
81 BAB 81 Pengganggu
82 BAB 82 melindung anak dan menantunya
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 Arsen
2
BAB 2 Perjodohan
3
BAB 3 Tak Sengaja Bertemu
4
BAB 4 Kekasih Arsen
5
BAB 5 Kalut
6
BAB 6 Toko Buku
7
BAB 7 Fitting
8
BAB 8 Netta Kaget
9
BAB 9 Bertemu Lagi
10
BAB 10 Perjanjian Kontrak
11
BAB 11 Makan Malam Ke Dua
12
BAB 12 Makan Siang Untuk Arsen
13
BAB 13 Ketemu Camer
14
BAB 14 Hampir Ketahuan
15
BAB 15 Pesta Pernikahan
16
BAB 16 Cucu
17
BAB 17 Pindahan
18
BAB 18 Minimarket
19
BAB 19 Bangun Tidur
20
BAB 20 Masalah
21
BAB 21 Masalah 2
22
BAB 22 Honeymoon 1
23
BAB 23 Honeymoon 2
24
BAB 24 she is my wife
25
BAB 25 senjata makan tuan
26
BAB 26 Cemburu ?
27
BAB 27 Menjauh
28
BAB 28 Salah Paham
29
BAB 29 Marah-marah
30
BAB 30 lemah iman
31
BAB 31 Emosi sesaat
32
BAB 32 Rencana Jahat
33
BAB 33 Musuh tak terduga
34
BAB 34 Kualat
35
BAB 35 Kepergok
36
BAB 36 Menjadi Asing
37
BAB 37 Merusak hari yang indah
38
BAB 38 Air terjun
39
BAB 39 Kelelahan
40
BAB 40 Leo
41
BAB 41 Upsss
42
BAB 42 Ketahuan
43
BAB 43 Gara-gara kunci mobil
44
BAB 44 Bolos kerja
45
BAB 45 Cinta pertama
46
BAB 46 Arsen cemburu???
47
BAB 47 Makan Malam Bersama Leo
48
BAB 48 Mulai ada rasa
49
BAB 49 Rey
50
BAB 50 Jatuh cinta
51
BAB 51 Dua hati
52
BAB 52 Menemukan Kelemahan Arsen
53
BAB 53 Kotak Hitam
54
BAB 54 Awal mimpi buruk
55
BAB 55 Hamil
56
BAB 56 Menggugurkan kandungan
57
BAB 57 Sahabat lama
58
BAB 58 Leo menguji kesabaran
59
BAB 59 mencintai orang yang salah
60
BAB 60 PERGI
61
BAB 61 Hidup tanpa semangat
62
BAB 62 Morning sickness
63
BAB 63 Perhatian
64
BAB 64 selalu berantem
65
BAB 65 Malam pertama
66
BAB 66 lagi?
67
BAB 67 Pasrah
68
BAB 68 Romantis
69
BAB 69 mencoba berdamai dengan kenyataan
70
BAB 70 Di jebak
71
BAB 71 Jatah pagi
72
BAB 72 Pura-pura tidak suka
73
BAB 73 Hukuman
74
BAB 74 Wanita sialan
75
BAB 75 Ketemu mantan
76
BAB 76 Malam panas
77
BAB 77 Bingkai Foto
78
BAB 78 Ngambek
79
BAB 79 baikan
80
BAB 80 Permainan di mulai
81
BAB 81 Pengganggu
82
BAB 82 melindung anak dan menantunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!