" kamu liat apa honey " tanya Laura pada arsen yang sedang memperhatikan Karin
" gapapa " jawab arsen singkat ia langsung mengalihkan pandangannya agar laura tidak curiga
sedangkan Karin dan netta kini juga sedang menunggu pesanan mereka berdua, tadi setelah belanja netta mengeluh jika perutnya keroncongan sehingga ia mengajak Karin untuk membeli makan
" Rin gue masih penasaran sama arsen " ucap netta sambil tangannya menyangga dagu di atas meja
" kapan-kapan gue kasih tau " jawab Karin dengan malas
" ciri-ciri nya aja deh kayak gimana "
Karin memutar bola matanya malas sepertinya netta benar benar penasaran, mata Karin menjelajahi seluruh restoran melihat apakah ada lelaki yang mirip dengan arsen
deg ! Karin terkejut melihat arsen yang kini duduk tak jauh dari tempatnya ia pun langsung menutupi wajahnya dengan tas miliknya
" kenapa harus ketemu lagi sih " ucap Karin lirih yang masih bisa di dengar oleh telinga tajam netta
" hah! lu ketemu siapa... " ucap Karin heboh
" netta mulut lo ya... jangan berisik " omel Karin karena mereka berdua kini sedang dilihat banyak orang akibat mulut heboh netta
" hehe maaf, Lo ketemu siapa anjrot " bisik netta
" arsen " bisik Karin pelan tangannya langsung memegang kepala netta agar tidak menoleh kebelakang
" lepasin woy astaga gue pengen liat " netta berusaha melepaskan tangan Karin dari kepalanya
" gak bakal gue lepasin hahaha.... "
mereka berdua kini sedang menjadi pusat perhatian orang-orang karena tingkah random mereka berdua
Arsen menatap Karin yang sedang asik bercanda bersama dengan netta ia tidak menduga jika ternyata tingkah Karin sama seperti bocah berbanding terbalik dengan pertemuan pertama mereka berdua tadi malam ia kira Karin tipe wanita yang anggun seperti laura.
" cihh dasar bocah " gumam arsen dalam hati
selesai makan Karin dan netta pergi meninggalkan restoran mereka berdua ingin pergi ke rumah Karin sekarang
di dalam mobil karin menyalakan musik dengan kencang mereka berdua asik bernyanyi meskipun suara mereka sangat merusak gendang telinga untung saja pengendara mobil lainnya tidak dapat mendengarnya
mobil netta kini memasuki pekarangan rumah mewah milik keluarga Jhonson Karin dan netta turun dari mobil mereka dan masuk ke dalam rumah
" halo om tante " sapa netta pada Agnes dan Anthony yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu mereka berdua pun tersenyum
" oh iya halo sayang " balas Agnes dengan ramah
" kalian dari mana ? " tanya Anthony
" dari mall om " jawab netta dengan senyum
mendengar jawaban netta Anthony pun mengangguk
Karin yang masih marah dengan orang tuanya langsung pergi meninggalkan netta yang masih berbicara dengan orang tuanya, netta yang melihat itu pun langsung menyusul Karin
" om tante netta ke kamar Karin dulu ya " izin netta merasa tidak enak
netta menyusul Karin yang sudah berada di kamar ia membuka pintu dan langsung ikut merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Karin
" Lo kenapa sih Rin main nyelonong aja, salam dulu kek ke orang tua " omel netta
"krik... krik ..." tidak ada jawaban dari Karin
" eh woy diem aja lagi ditanya " netta kesal merasa dikacangi ia mengguncang lengan karin yang berada di sampingnya
" apasih nettt, gue masih kesel sama mereka berdua " jawab Karin dengan malas
" mereka tu pasti juga gak sembarangan lah pilih calon suami buat lu, lagian arsen juga ganteng, badannya bagus, pinter, duitnya juga banyak lagi, kurang apa coba " crocos netta
" Lo nggak liat tadi dia nemenin belanja pacarnya " jawab Karin dengan nada sinis
" tapi kan baru pacarannya belom jadi istrinya Rin " elak netta
" gak minat gue " Karin mengambil bantal dan menutup kepalanya
" lagian Lo dari lahir jomblo mulu sih heran gue, pasti orang tua Lo takut Lo gak laku rin wkwkwk.... " ejek netta
" Buuukkk .... " karin menimpuk kepala netta dengan bantal
" heyy sakit tau main timpuk aja lo kampret" keluh netta ia mengusap kepalanya yang terasa sedikit pening
" wkwkwk sakit gak " Karin tertawa sambil mengejek netta
" sakit lah bego, emang kepala gue batu apa " sewot netta
" dahlah balik gue " pamit netta ia mengambil tasnya sebelum pergi ia membenarkan rambutnya yang acak acakan terlebih dahulu di depan cermin
" eh net besok mau ikut ke gramed enggak " tanya Karin sebelum netta keluar dari kamarnya
" yok gass jemput gue tapi "
" oke siap, yauda sono lo balik wkwkwk " usir Karin
" iya kampret " ucap netta setelah menyemprot parfum milik Karin persahabatan mereka yang sudah sangat lama membuat mereka berdua terbiasa berbagi barang yang mereka miliki.
sebelum pulang netta pun pamit terlebih dahulu kepada Agnes dan Anthony
****************
sementara itu di apartemen Arsen dan Laura kini sedang menonton film, namun pikiran arsen tanpa sadar terus memikirkan Karin yang tadi ia temui di mall
Laura merasa sedikit aneh dengan tingkah arsen semenjak pulang dari mall tadi siang, dari tadi arsen terlihat melamun seperti sedang memikirkan sesuatu, tangan laura mengusap lengan arsen
" sayang " panggil Laura
lamunan arsen buyar ia sedikit kaget dengan tangan laura yang mengusap lengannya
" gapapa sayang " jawab arsen sedikit kikuk laura penasaran apa yang menggangu pikiran arsen sekarang
" kamu mikir apa sayang, dari tadi kamu ngelamun terus " tanya laura
" urusan kantor " bohong arsen pada laura tangan arsen mengelus rambut ikal laura ia merasa bersalah karena telah membohongi kekasihnya.
sekarang sudah pukul lima sore arsen pamit pulang pada laura, sebelum pulang arsen memeluk dan mencium kening laura terlebih dahulu
" hati hati sayang " ucap laura ia mengantar arsen sampai depan pintu apartemennya
" dadahh... " Laura melambaikan tangannya
" dah " balas arsen lalu masuk kedalam lift
Laura merasa ada yang aneh dengan arsen tapi ia mencoba untuk tetap berfikir positif
" Ting " pintu lift terbuka
arsen melangkah keluar menuju parkiran untuk mengambil mobil sport miliknya namun tiba-tiba
"drrtttt drtttt " ponsel arsen bergetar ia pun segera merogoh sakunya
" halo mah " ucap arsen ternyata Felicia yang menelfonnya
" kamu dimana sayang " tanya felicia
" kantor ma " jawab arsen berbohong karena mamanya pasti akan marah jika tau ia sedang berada di apartemen laura
" papa sakit arsen, kamu ke rumah ya " ucap felicia membuat arsen menjadi khawatir pada kondisi papanya
" iya ma arsen ke rumah sekarang " arsen langsung mematikan sambungan teleponnya ia langsung masuk kedalam mobil miliknya dan pergi pulang ke rumah orangtuanya.
mobil arsen melaju dengan kecepatan penuh membelah jalanan ia bahkan tidak perduli dengan sumpah serapah para pengguna jalan lain yang hampir celaka karenanya
setelah beberapa menit arsen sampai di rumah orangtuanya ia bergegas turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah
" gimana kondisi papa ma " tanya arsen pada felicia yang baru saja keluar dari kamarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments