Gue mau dinikahin nettaaa "
" HAH! "
" gue gak tau harus gimana " ucap Karin putus asa
" besok kita harus ketemu Rin, lu ceritain semuanya, pokoknya lu harus tenang sekarang oke " netta berusaha menenangkan sahabatnya
sementara itu di kediaman keluarga Davidson arsen sedang mencoba untuk berbicara dengan orang tuanya terkait rencana pernikahannya
" kenapa mama sama papa nggak ngomong dulu "
" mama sama papa mau yang terbaik buat kamu sayang, ini semua juga demi masa depan kamu " ucap felicia sembari tangannya mengelus pundak arsen
" arsen yang harusnya nentuin siapa calon istri arsen sendiri ma "
" Karin wanita baik arsen dia cantik, pintar papa yakin Karin bisa jadi istri yang baik buat kamu " Fernando mencoba meyakinkan arsen
" pa, aku udah ada Laura " tegas arsen yang membuat Fernando murka
" arsen! papa nggak mau tau kalo kamu masih mau jadi pewaris keluarga Davidson kamu harus patuh sama perintah papa titik!!" bentak Fernando ia langsung melangkah pergi meninggalkan ruang tamu
Felicia yang melihat suaminya marah pun langsung pergi mengikuti suaminya masuk kedalam kamar ia berusaha untuk meredam kemarahan suaminya
arsen menghempaskan tubuhnya di atas sofa, ia mengacak-acak rambutnya sehingga tampilannya kini menjadi berantakan,
keputusan orang tuanya membuatnya merasa sangat frustasi karena ia tidak mungkin meninggalkan laura untuk menikah dengan karin
arsen pun pergi meninggalkan rumah orang tuanya ia melajukan mobil sport miliknya dengan kecepatan penuh
" Shittt .... " umpat arsen kesal, ia pun memukul setir mobilnya
hari ini karin ingin bertemu dengan netta ia sudah menunggu kehadiran sahabatnya di dalam cafe
Karin mengaduk minuman matcha miliknya, ia sudah menunggu setengah jam tapi netta belum juga datang menampakkan batang hidungnya
" kemana sih ni bocah " gerutu Karin kesal
tak lama ia melihat netta yang baru saja masuk ke dalam cafe, Karin pun langsung melambaikan tangannya
netta pun menghampiri meja Karin, ia datang dan tanpa permisi langsung meminum minuman milik Karin yang ada di atas meja
" hah... hah... hah... sorry Rin hah... gue telat hah... " ucap netta dengan nafas ngos ngosan
" lu habis ngapain nettaaa.... nafas lu sampai kayak gitu anjirr, mana minuman gue lu habisin lagi " kesal Karin melihat netta yang sedang menghabiskan minuman miliknya
" gue iseng aja lari dari parkiran tadi " ucap netta tanpa dosa
Karin hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah absurd sahabatnya yang luar biasa
" yaudah sekarang lu cerita ke gue kenapa orang tua lu tiba-tiba mau lu nikah " ucap netta dengan ekspresi wajah serius
" gue juga gak tau nett, kemarin gue ke rumah temen orang tua gue, setelah selesai makan tiba-tiba aja mereka bicara tentang rencana pernikahan gue sama arsen " jelas Karin dengan wajah yang tampak frustasi
" lo kenal sama arsen "
" nggak tapi kata mama dia temen main gue pas masih kecil "
" menurut gue ya, kayaknya perjodohan Lo emang udah direncanain dari dulu deh "
" terus gue harus gimana nett " ucap Karin memelas ia menundukkan wajahnya di atas meja
netta merasa iba dengan nasib sahabatnya, ia tau ini merupakan masalah yang berat untuk Karin.
" Lo coba deh ngomong pelan-pelan sama orang tua Lo, siapa tau keputusan mereka bisa berubah rin " netta berusaha untuk menenangkan sahabatnya
" gimana kalo sekarang kita belanja, biar Lo nggak kepikiran masalah ini terus " ajak netta ia tidak mau Karin terus merasa sedih
Karin pun mengangguk mereka berdua beranjak pergi meninggalkan cafe, mereka berdua masuk kedalam mobil netta karena tadi karin pergi diantar oleh supir.
netta mulai melajukan mobilnya pergi meninggalkan parkiran cafe, di perjalan Karin memejamkan mata sembari menikmati hembusan angin dari jendela mobil yang terbuka
" udah rin jangan terlalu dipikirin " ucap netta yang merasa khawatir
" iya nettaaa bawel " jawab karin dengan tersenyum
" nah gitu dong dari tadi " ucap netta girang tangannya dengan enteng memukul lengan Karin
" woyy sakit !! " protes Karin tak terima
" wkwk sorry kelepasan " kekeh netta dengan rasa tidak bersalah
kini mereka berdua sudah sampai di mall Karin dan netta berjalan masuk dengan bergandengan tangan
netta merupakan sahabat satu satunya yang dimiliki oleh Karin, persahabatan mereka sudah terjalin lebih dari sepuluh tahun sehingga mereka berdua sudah saling mengenal sampai ke akar-akarnya.
netta menghentikan langkahnya di depan salah satu store baju yang cukup terkenal
" eh rin Lo kemarin katanya mau nyari baju " ucap netta mengingat perkataan Karin kemarin kepadanya
" eh iya gue malah lupa haha... " ucap Karin sambil menepuk jidatnya
" dasar pikun " gumam netta yang masih bisa didengar oleh karin
" yaudah yukk...." Karin menyeret tangan netta untuk menemaninya memilih baju
Karin dan netta sedang fokus mencari baju yang cocok untuk mereka, namun tanpa sengaja saat sedang asyik memilih baju mata Karin melihat arsen yang sedang menemani seorang wanita cantik berbelanja
mata arsen juga tanpa sengaja melihat karin, mereka berdua saling bertatapan, namun pandangan arsen langsung beralih saat Laura mengajaknya berbicara
" sayang, bagus yang mana " tanya Laura pada arsen ia bingung memilih baju mana yang akan ia beli
" yang ini aja bagus " jawab arsen menunjuk baju crop berwarna merah di tangan kiri Laura
saat arsen kembali melihat ke arah Karin tadi ia merasa heran karena Karin sudah tidak ada
* cepet banget ilangnya " gumam arsen dalam hati
setelah Karin bertemu dengan arsen ia langsung menyeret tangan netta untuk keluar dari store pakaian tersebut
" ehhhh.... kenapa sih main tarik aja Lo rin " omel netta pada Karin
" tadi gue liat arsen " ucap Karin membuat mata netta melebar
" hah yang bener aja Lo, yang mana orangnya anjrot " mata netta berusaha mencari arsen
" dahlah yuk pergi aja " ajak Karin pada netta yang masih penasaran
" wanita tadi pasti kekasih arsen, untung deh kalo gitu berarti ada alasan buat batalin rencana pernikahan nanti" guman karin dalam hati
sementara itu arsen mulai merasa bosan menunggu laura yang sedang asik berbelanja, arsen merasakan perutnya mulai terasa lapar ia pun menghampiri laura
" belum selesai sayang ? " tanya arsen pada laura
" honey aku bingung pilih yang mana " ucap laura ia menenteng dua baju di tangannya
" ambil dua duanya aja "
" ihh... emang gak papa ? " tanya laura dengan suara sok imut
" buat kamu apasih yang enggak " ucap arsen membuat laura girang
setelah membayar semua belanjaan, arsen langsung mengajak laura untuk pergi makan siang
arsen menggandeng tangan laura masuk kedalam restoran mereka berdua langsung duduk dan memesan makanan
saat menunggu makanannya datang arsen tidak sengaja melihat Karin yang juga sedang memesan makanan disana, laura melihat arsen yang sepertinya sedang melihat sesuatu
" kamu liat apa honey " tanya Laura pada arsen yang sedang memperhatikan Karin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments