Bab 3 Kecelakaan

Setelah jam kerja berakhir Melisa pun bergegas membereskan barangnya serta mengganti pakaian dan membersihkan diri di kamar mandi

Melisa keluar dari kamar mandi sudah berpakaian yang bersih dan memakai bedak tipis membuat wajahnya tampak cerah dan tubuhnya menjadi segar

"Mau gue anterin gak ke cafe ? tanya Henry

"Emang lu gak ada kerjaan lagi ? tanya Melisa tanpa menjawab pertanyaan Henry

"Gak ada kok, semua barang udah gue masukin ke gudang tadi pagi" jelas Henry

"Yaudah boleh deh, menghemat duit gue yang gak tinggal seberapa ini" timpal melisa tersenyum

"Hahaha lu bisa aja Mel" tawa Henry

"Yaudah ayok berangkat" ajak Melisa

"Iya iya siap cantik" goda Henry

Mereka pun pergi ke parkiran tempat dimana Henry meletakkan sepeda motornya

Henry menghidupkan mesin sepeda motornya memberikan helm dan menyuruh Melisa untuk naik

Melisa naik ke kursi penumpang lalu berpegangan ke pinggang Henry menenteng tas di bahunya

Diperjalanan Henry dan Melisa mengobrol santai sembari menikmati angin sepoi sepoi di jalanan

"Jam berapa nanti pulangnya ? tanya Henry

"Jam 12 malam hen, emang nya kenapa ? tanya Melisa

"Pulang nanti lu harus hati-hati ya kalau ada apa apa telfon gue segera, gue gak mau lu kenapa-kenapa" jelas Henry

"Iya bawel udah kek emak-emak lagi ngomel anaknya" seru Melisa

"Itu karena gue khawatir sama sedikit aja lu lecet gue bakal hajar orang yang gangguin lu" jelas Henry

"Iya iya hen, jangan lupa ya besok kamu ke rumah bos dulu katanya dia minta pembukuan" pinta melisa mengingatkan

Henry mengangguk paham dengan ucapan Melisa dan melajukan sepeda motornya sedikit kencang agar Melisa bisa sampai sebelum cafe di buka

Tiba di cafe Melisa turun dari sepeda motor lalu melepaskan helm yang di kenakan nya

"Makasih ya hen udah mau nganterin aku" seru Melisa

"Iya" mengambil dompet dari dalam saku celananya memberikan beberapa lembar lima puluh ribu kepada Melisa

"Apa ini hen ? tanya Melisa heran

"Ya uang lah apa lagi masak daun" kesal Henry

"Iya tau tapi apa maksudnya kamu ngasih aku uang ? tanya Melisa kembali

"Udah ambil aku tau kamu sekarang lagi gak pegang uang kan, ambil ini buat makan sama ongkos ke kampus" meletakkan uang di telapak tangan Melisa

"Terus kamu gimana hen ? tanya Melisa tak enak hati

"Udah aku mah gampang, yaudah ya aku pamit pulang dulu" mencium pucuk kepala Melisa dan melambaikan tangan

Sepeninggalan Henry ia juga membalas lambaian tangan Henry dan tersenyum kearahnya

"Kebiasaan kamu hen, kamu lebih milih memberikan uang ini kepada aku sedangkan kamu juga lagi butuh " gumam Melisa

Melisa segera pergi kedalam cafe membersihkan lantai beserta meja yang ada di cafe

Setelahnya ia pun kembali ke dapur mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan Mereka sajikan nanti

"Loh Mel lu udah datang ? tanya Siska

"Iya dianterin Henry jadi agak cepat sampai disini" jelas Melisa

"Ooo gitu baguslah bisa hemat duit juga kan mana gaji masih lama lagi keluarnya" keluh Siska sembari mengelap piring dan gelas

"Sabar aja dulu seminggu lagi kan kita bakal gajian sis, jadi bertahan dulu seminggu ini untuk hemat" terang Melisa

"Iya Mel" jawab Siska menyudahi pekerjaannya melayani pelanggan yang baru datang

Siska menyodorkan buku menu kepada pelanggan tersebut serta mempersiapkan buku untuk menulis catatan pesanan

"Mau makan apa mas ? tanya Siska dengan sopan

"Saya mau kopi hitamnya satu pakai gula satu sendok" jelas pria tersebut

"Itu aja mas apa ada yang lain ? tanya siswa kembali

Pria tersebut menggelengkan kepalanya lalu Siska menulis pesanan lalu meraih buku menu menuju pantry

"Tunggu sebentar ya mas" seru Siska

Dia pun lalu berjalan ke dapur memberikan catatan pesanan pria tadi kepada Melisa

"Ini Mel pesanan pelanggan pertama kita, lu yang antar ya gue mau ke toilet" tutur Siska

"Baiklah" jawab Melisa

Selesai membuat kopi Melisa mengantarkan pesanan kepada pelanggan di meja Nomor 4

Sampai di meja Nomor 4 ia tak melihat sosok pria yang memesan kopi mencoba melihat sekeliling dia malah terkejut melihat pria yang seperti dikenalnya tengah sibuk menelpon

"Kok bisa dia ada disini, aku harus buru-buru ke dapur sebelum dia lihat" batin Melisa

Ia bergegas kembali ke dapur meninggalkan kopi di atas meja Nomor 4 setengah berlari dan berpapasan dengan Siska yang baru saja keluar dari toilet

Siska heran melihat tingkah sahabatnya yang tidak biasanya seperti sekarang ini

"Mel Lo kenapa ? tanya Siska

Bukan menjawab Melisa malah menggeleng kepalanya tanpa berhenti untuk berjalan ke dapur

"Aneh" gumam Siska melihat sahabatnya

Di dapur Melisa duduk sambil mengelus dadanya atas keterkejutannya beruntung ia tak bertemu langsung dengan pria tadi setelah mereka tenang Melisa malah melamun

Flashback on

Satu bulan yang lalu dimalam hari

Krit krit brak suara mobil mengerem mendadak menabrak pejalan kaki

Kondisi korban yang terluka parah setelah di tabrak mobil pribadi harus dilarikan segera ke rumah sakit jika tidak nyawanya tidak terselamatkan

Kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah karena hantaman mobil yang kuat dan luka di tubuhnya memar serta luka goresan

Pengemudi tersebut berusaha memanggil para warga untuk membantunya membawa gadis tersebut ke rumah sakit terdekat untuk segera di tangani dokter

"Tolong tolong" teriak pengemudi

"Ada apa mas ? tanya para warga di sekitar

"Saya menabrak gadis itu tadi kondisinya sangat lemah bisa bapak bantu saya mengantarnya ke rumah sakit terdekat ? tanyanya kembali

"Yaudah ayok mas"

"Masukkan dia ke dalam mobil saya pak" pintanya

Terlihat wajah pria tersebut sangat kalut dan khawatir dengan kondisi sang gadis yang telah di tabrak nya tadi

Sampai di rumah sakit suster membawa brankar untuk membawa pasien ke ruang UGD

Para suster dan perawat segera berlari menuju ruang UGD yang tak jauh letaknya dan pria itu juga mengikuti arah pasien yang akan di tangani dokter

Tiba di UGD perawat memanggil dokter segera memberikan bantuan pertama membersihkan luka dan memastikan pasien siap untuk di operasi segera

"Silahkan tunggu di luar ya mas" seru dokter kepadanya

Pria tersebut duduk di kursi tunggu memastikan gadis itu mendapat perawatan segera

Dokter memasuki ruang UGD melakukan operasi di bagian kepala pasien yang tengah tak sadarkan diri

Salah seorang suster menjumpai pria itu mengatakan pembayaran harus dilakukan sebelum operasi di lakukan

"Silahkan lakukan pembayaran dulu pak sebelum operasi" titah suster

Pria itu mengangguk dan berlalu ke tempat pembuatan rumah sakit dengan segera

Selesai melakukan pembayaran pria tersebut kembali duduk di depan ruangan UGD dengan gusar

Lalu dia pun menelpon seseorang melalui ponselnya tak berapa lama seorang pria bertubuh atletis datang menemuinya memberikan sebuah surat

"Ini tuan tiket pesawat yang anda pesankan, apa ada lagi yang perlu saya lakukan ? tanya Anton

"Tolong kamu siapin ruang VVIP di rumah sakit ini untuk penyembuhan gadis yang aku tabrak" tutur pria itu

"Baik Tuan" jawab Anton langsung menuju tempat resepsionis rumah sakit

Dokter yang menangani sang gadis keluar membersihkan tangan dari sisa darah dan cairan obat obatan

"Apa operasinya berjalan lancar dok ?

Bersambung ........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!