Bab 2 Rutinitas

Pagi ini Melisa pergi ke kampus pukul setengah delapan pagi seperti biasanya hari ini ia memiliki jadwal mata kuliah dari jam 8 sampai dengan jam 11 siang

Seperti biasanya ia hanya berdiam diri di ruangan menunggu kehadiran dosen sembari membaca buku

Banyak mahasiswa berdatangan menuju ruangan

"Liat gak anak kutu buku itu gak ada ngobrol sama yang lain" seru Cika

"Iya tuh masak udah semester 5 pun dia malah menyendiri terus" timpal Reisa

"Dia ngobrol juga kok tapi sama buku Hahaha" tawa mereka

"Sini sini dekat gue mau ngomongin sesuatu"

"Apaan Cika ? tanya mereka

"Gimana kalau kita kerjain dia, saat dia masuk ke toilet kita kunci dari luar siapin juga air 1 ember terus kita tumpahkan saat dia berada di dalam toilet gimana ? tanya Cika

"Setuju banget, sekali kali kita kasih dia pelajaran enak banget dia selalu jadi kesayangan dosen" timpal Dina

Mereka pun bersama sama setuju untuk melakukannya dan memberi isyarat tugas mereka masing-masing

Perkuliahan telah usai semua mahasiswa keluar menuju parkiran ada juga yang tidak pulang untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler

Berbeda dengan Melisa ia memilih untuk pergi ke toilet untuk mengganti pakaiannya bersiap pergi ke supermarket

Cika, Dina , Reisa dan teman mereka lainnya sudah berjaga jaga di sekitaran toilet cewek ingin mengerjai Melisa

"Habis Lo kutu buku siapa suruh lu cari muka sama dosen" batin Cika

Sebelum masuk ke toilet Melisa mendengar suara batin Cika ingin mengerjainya ia pun lalu pura-pura masuk kedalam toilet dengan santainya

Ia sengaja tidak mengunci pintu toiletnya untuk berjaga jaga kedatangan Cika

Saat Cika mengendap ingin mengunci pintu toilet yang digunakan Melisa tangannya terlebih dahulu di tarik melisa ke dalam toilet

Cika menggedor pintu toilet berharap sahabatnya mendengar dan segera membuka pintu

"Dina Reisa gue didalam ini ke kunci tolong buka pintunya" teriak cika

Dina dan reisa pun lalu melancarkan aksinya menumpahkan 1 ember penuh air di atas toilet

"Aaaaa cepat bukain pintu toiletnya sekarang Din" titah Cika dengan baju yang sudah basah kuyup

Mereka saling bertatapan bingung suara yang berasal dari dalam toilet seperti suara Cika bukan suara melisa

Dina buru-buru membuka toilet dan saat terbuka terlihat Cika yang sudah basah kuyup terlihat menggigil kedinginan

"Kok bisa Lo yang ada di dalam Cika, Melisa mana ? tanya Reisa bingung menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Kalian gak dengar aku teriak dari tadi, menggedor gedor pintu" jelas Cika kesal

"Kami kira kamu Melisa yang berusaha ingin keluar dari toilet, maaf ya kami gak sengaja" Dina memelas memegang tangan cika

"Terus Melisa kemana ? tanya Reisa

"Dia udah pergi dari tadi, pas gue mau mengunci pintu eh dia malah narik tangan aku dengan kencang jadi aku ketarik kedalam" jelas Cika

"Yaudah nanti aja kita bahas itu sekarang lu pulang dulu takutnya nanti masuk angin" tutur Dina

Cika mengangguk mengiyakan lalu mereka berjalan ke arah mobil pribadi milik Cika

"Lu duduk di samping aja biar gue yang bawa mobilnya" Seru Dina

"Iya Benar Cika, biar dia aja yang bawa" jawab mereka berdua serentak

"Yaudah kalian antar aku pulang dulu ya buat ganti baju habis itu baru kita shopping" ajak cika

"Siap bos" jawab Dina seolah olah memberi hormat

Saat di perjalanan naik bis menuju supermarket Melisa menggunakan earphone mendengarkan lagu kesukaannya ia tersenyum simpul mengingat kejadian tadi

Melisa melihat ke luar jendela bersandar di badan bis sambil melihat pepohonan yang tumbuh subur di tepi jalan yang sangat rindang

Ia tak menyadari ada seseorang yang tengah duduk di sampingnya memandang wajah nan tenang milik melisa

Tepat di depan kursi Melisa ada seseorang laki-laki yang tengah duduk melihat lihat penumpang lain menggunakan topi memakai kaos bewarna hitam dan celana jeans

"Nah ada incaran yang bagus" batin laki laki tersebut memegang dagunya tanpa berhenti memandang seorang wanita yang sedang membawa tas selempang miliknya

Melisa mendengar suara laki-laki tersebut dan juga melihat wanita yang akan menjadi incaran penjambret ia pun lalu memejamkan matanya sebentar

Laki laki tersebut berdiri mendekati wanita yang menjadi incarannya berusaha mengambil dompet di dalam tas milik perempuan itu secara diam diam

Setelah berhasil mengambil dompet di dalam tas itu dia ingin segera meninggalkan bis

"Kiri kiri saya mau turun" sahut laki-laki tersebut

Melihat laki laki itu berdiri Melisa pun ikut berdiri mencoba meraih dompet yang di ambil penjambret tersebut

Penjambret berusaha menarik sekuat mungkin dompet yang ada di tangan Melisa dan para penumpang melihat kearah mereka

"Tolong ada jambret itu dompet saya" tunjuk perempuan tersebut

Karena takut di amuk massa penjambret langsung pergi meninggalkan Melisa yang tengah memegang dompet wanita tersebut

Melisa menghampiri wanita pemilik dompet dan menyodorkan dompet milik wanita itu

"Ini dompetnya mbak, coba di cek apa ada yang hilang" pinta melisa.

Wanita itu pun lalu memeriksa dompetnya lalu mengelus dadanya

"Makasih bnyak ya udah nolong saya dari penjambret tadi" jelas wanita itu

"Iya sama-sama mbak, kalau gitu saya duluan ya mbak" pamit melisa

Pria yang mengikuti Melisa tersenyum melihat tindakan yang di dilakukannya saat membantu wanita tersebut dari penjambret

Melisa melangkah pergi berjalan menuju supermarket tempat ia bekerja

Sesampai di sana ia langsung bertemu dengan Henry yang sudah selesai membereskan barang barang yang baru masuk

Ia lalu bergegas ke belakang menyapu beserta mengepel lantai

Setelah selesai ia bergegas ke tempat kasir menghitung belanjaan para pembeli

"Totalnya 52 ribu kak" memberikan rincian belanja beserta barang belanjaan yang di telah dimasukkan ke dalam kantung plastik

Pembeli memberikan uang lembaran seratus ribu dari dalam dompet

"Uangnya seratus ya kak, sisa 48 ribu lagi. Ini kak terima kasih" tutur Melisa

pembeli pun berlalu meninggalkan supermarket membawa barang belanjaannya

"Mel tumben banget lu telat datang, biasanya kamu duluan yang sampai dari pada aku" seru Henry

"Tadi ada kejadian di bis, penjambret berusaha ngambil dompet penumpang" jelas Melisa

"Udah tau aku kek mana endingnya, percuma juga tanya" timpal Henry

"Dasar kamu hen, Tapi tadi aku juga ada liat seseorang yang mirip banget sama yang ada di mimpiku" jelas melisa

"Seperti apa wajahnya ? tanya henry

"Aku gak liat jelas tapi di lengannya ada tato berbentuk bulan sabit" jelas Melisa kembali

Mereka pun merenung memikirkan apa yang disampaikan Melisa ia mencoba mengingat ingat laki laki yang di jumpainya di bis tadi siang

"Apa dia ada hubungannya dengan kecelakaan keluarga Pramudya ? tanya henry

Bersambung ........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!