“Jangan berpikir begitu! Jangan menyalahkan diri lo sendiri! Kalau lo begitu gue merasa apa yang gue lakuin nggak dihargai sama lo. Paham?” ujar Eunsun.
Hara hanya menganggukkan kepalanya, “Terima kasih sekali lagi,” ucap Hara.
“Eung, Tentu saja!” ucap Eunsun sambil merangkul Hara, begitu juga dengan sebaliknya.
Mereka berjalan kembali menuju kelas. Sedangkan Donghyuk hanya bisa mengikuti mereka dari belakang, sosok seakan tidak terlihat dan ia diabaikan. Itu sudah hal yang biasa baginya jika berhadapan dengan para gadis.
Saat Hara dan Eunsun memasuki ruang kelas yang tampak hening. Tatapan mata mengarah pada Hara, mungkin mereka penasaran akan keadaan Hara setelah tidak sadarkan diri setelah apa yang dilakukan Yura.
“Hara, lo udah baikkan?” tanya salah satu murid laki-laki, teman satu kelompoknya Donghyuk, dia bernama Hyunsik.
“Iya,” jawab Hara.
Jawaban Hara membuat semua teman-teman tampak terlihat lega mendengar kabar baik tersebut. Kemudian mereka mulai sibuk dengan apa yang mereka lakukan sebelum Hara datang. Eunsun membawa Hara kembali ke meja. Tampaknya suasana kelas sudah mulai kembali normal. Seakan kejadian tadi sudah terlewatkan begitu saja.
TENG! TENG! TENG! TENG!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Setelah mengucapkan salam pada guru, mereka semua berbondong-bondong berjalan keluar sekolah. Ini jam yang paling ditunggu-tunggu oleh semua murid di sekolah. Lorong koridor kelas setiap lantai menjadi penuh oleh para murid yang hendak keluar dari gedung sekolah. Raut wajah yang kembali semeringah setelah berjam-jam dipaksa untuk belajar, kini akhirnya mereka bisa menghabiskan waktu di penghujung hari.
“Hara! Eunsun! Kita duluan ada les!” panggil Hyerin yang tampak sudah bersiap untuk pergi bersama dengan Yongsoo.
“Iya!!”
“Ayo, Hara. Kita pergi!” ajak Eunsun sambil beranjak dari tempat duduknya — menunggu Hara yang masih sibuk mengenakan jaket. Matanya langsung melihat ke arah Donghyuk yang masih sibuk mengobrol dengan teman-temannya. “Hya! Donghyuk! Ayo!” ajak Eunsun sontak membuat Donghyuk menoleh ke arahnya sambil memberikan tanda ‘Oke’ namun mulutnya sibuk mengobrol.
***
Di sebuah restoran chicken yang baru saja buka, letaknya tak jauh dari sekolah. Menikmati beberapa potong ayam dengan berbagai macam saus dan ditemani cola adalah kombinasi yang sempurna. Mereka berani memesan cukup banyak makanan karena Eunsun mendapatkan sebuah kupon dari pacarnya.
“Sering-sering dong pacar lo kasih kupon. ‘Kan lumayan makan enak, murah lagi,” ucap Donghyuk yang tampak lahap.
“Apa aku cari pacar yang lain, biar dapat kupon yang lain. Tapi sebenarnya aku punya kupon diskon 75 persen di starduck, tapi aku lupa taruh di mana,” ucap Eunsun yang juga begitu lahap menikmati sepotong ayam dengan saus keju yang terlihat lezat.
“Jangan! Bagaimana bisa lo selingkuh. Gue nggak izinin lo buat selingkuh! Itu perbuatan yang nggak baik. Lo ‘kan orang baik,” ucap Hara.
“Uhh … gue jadi terharu. Nih … makan yang banyaknya,” ucap Eunsun memperlakukan Hara seperti anak kecil sambil meletakan sepotong ayam di atas piring milik Hara.
Namun tiba-tiba kedua mata Eunsun melihat sesuatu hal yang membuat kedua matanya terbelalak. “Oh! Dia ….”
“Kenapa?” tanya Hara.
Hal itu membuat Hara langsung menoleh ke arah tatapan mata Eunsun. Tepat di depan pintu masuk restoran, sosok lelaki yang mengenakan seragam yang sama dengannya sontak membuat Hara terdiam. Sorot matanya menjadi redup dan jantung menjadi berdebar dengan cepat.
“Siapa sih? Ngeliatin sampai segitunya,” ucap Donghyuk yang menaran dengan apa yang sedang dilihat oleh kedua temannya. Karena penasaran Donghyuk menoleh kebelakang dan ia langsung bisa menyadari sosok orang tersebut. “Oh … Ha Myung, gue kira siapa,” ucap Donghyuk sambil kembali berbalik lantaran tak ada hal yang menarik baginya.
“Dia ngapain kesini ya? Sama cewek pula,” ujar Eunsun bertanya-tanya.
“Ya, mau makanlah. Pertanyaan lo nggak logis!” bentak Donghyuk ketus.
“Cih!”
Akhirnya Eunsun kembali melanjutkan memakan chicken yang ada di tangannya. Keberadaan orang tersebut tak penting untuknya, karena yang terpenting saat ini adalah menghabiskan semua makanan ini.
Sedangkan Hara masih melihat ke arah Ha Myung dengan tatapan murung. Perasaan hancur saat melihat sosok cewek yang tampak begitu dekat dengan orang yang ia suka. Benar. Dia adalah cinta pertamanya. Namanya Lee Ha Myung. Lelaki yang cukup terkenal di sekolah karena wajahnya yang tampan dan terlebih lagi dia seorang atlet sepak bola. Saat kelas 1 SMA, mereka pernah satu kelas.
Saat-saat di mana Hara masih benar-benar polos dan tidak memiliki teman. Namun saat itu Ha Myung dengan ramahnya menyapa dan mengajak Hara mengobrol. Hubungan itu membuat Hara menjadi salah paham hingga akhirnya dia jatuh cinta pada Ha Myung. Sejak saat itu hingga saat ini, perasaannya masih cinta bertepuk sebelah tangan.
Tidak ingin kedua temannya menyadari apa yang ia rasakan, Hara meletakkan chicken di tangannya dan meneguk segelas cola. Mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain walau hatinya sangat perih. Wajahnya berusaha untuk tetap tersenyum sambil mendengarkan Eunsun dan Donghyuk mengobrol. Namun tetap saja, matanya diam-diam beberapa kali melihat ke arah Ha Myung yang tak menyadari keberadaannya.
***
Setelah pelajaran pertama dan kedua selesai, dan bel istirahat berbunyi. Hara dan ketiga temannya segera pergi ke kantin bersama. Sesampainya di sana terlihat antrean yang cukup panjang.
Mereka duduk di dekat kaca, setelah mengambil makanan. Semua tempat sudah hampir dipenuhi oleh pada murid yang sedang menikmati makan siang mereka. Tidak lama, Donghyuk dan beberapa temannya datang menghampiri.
“Kami boleh duduk di sini?” tanya Jongin
“Duduk saja, ini masih kosong.” ucap Eunsun.
Donghyuk dan ketiga temannya pun duduk dan mereka mulai memakan makan siang mereka dengan lahap, karena otak mereka terkuras dengan pelajaran yang ada.
Ketika semua temannya mengobrol dan tertawa bersama, Hara masi diam saja. Ia terus diam bahkan ia hanya memainkan nasi menggunakan sumpit yang ia pegang. Hari ini Hara begitu merasa tak bersemangat, setelah kejadian kemarin di mana ia melihat Ha Myung bersama dengan seorang gadis yang sepertinya kekasihnya. Perasaannya saat ini begitu kacau dan sedikit sedih.
Eunsun yang duduk berhadapan dengan Hara mulai menyadari sikap aneh Hara hanya memakan sedikit nasi dan terlihat tidak bersemangat sejak tadi pagi..
“Hara!” panggil Eunsun.
Sontak membuat lamunan Hana pecah. “Eh?!”
“Kenapa nggak dimakan? Makanannya enak, kok!” ucap Eunsun membuat mereka yang berada satu meja dengannya menoleh ke arah Hara.
“ Oh? Nggak kok, cuman belum laper aja,” ucap Hara mencoba menyembunyikan raut wajahnya dengan senyuman rapat dan mencoba untuk melahap makanannya.
“Lo sakit?” tanya Hyerin.
“Nggak. Gue nggak apa-apa. Makan semua, jangan hiraukan gue,” ucap Hara mencoba mengalihkan suasana yang menjadi tak nyaman karena dirinya. Tak ingin merusak waktu makan mereka, Hara berusaha memaksakan dirinya untuk memakan makanannya dengan lahap.
Namun hal itu membuat Eunsun semakin curiga. Ia merasa Hara sedang berusaha menyembunyikan sesuatu darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments