Empati

Jang Seung Ah, wakil kelas yang cukup pendiam tapi tegas langsung mencoba memisahkan Yura dan Eunsun. Namun, ia malah yang ikut tertarik dalam pertengkaran tersebut.

Di seberang tempat duduknya sedang terjadi pertengkaran antara Eunsun dan juga Yura. Namun tiba-tiba, kepalanya mulai terasa pusing, sepertinya itu karena efek keningnya yang terkena tempat pensil tadi. Hara mulai kehilangan keseimbangannya.

Seorang lelaki bertubuh mungil menghampiri Hara. "Kamu nggak apa-apa?" tanya Dal Po mengkhawatirkan keadaan Hara.

“Gak tau nih, kepalaku terasa sakit,” jawab Hara.

Pertengkaran kedua gadis yang tampaknya tidak akan pernah berakhir. Donghyuk dan Jongin mencoba untuk turun tangan memisahkan keganasan dua singa dan satu kelinci yang menjadi korban keganasan mereka.

“Hya! Hya! Sudah! Sudah! Hentikan, sebelum Guru datang!!” ucap Donghyuk yang juga ikut mengalami kesulitan menghentikan Eunsun, yang lebih kuat dibanding yang ia kira. Donghyuk menahan kedua tangan Eunsun sedangkan Jongin menjauhkan Yura darinya.

“APA YANG KALIAN LAKUKAN!! KENAPA KALIAN BERTENGKAR!!” ucap Guru Han yang tiba-tiba muncul dari pintu masuk kelas membuat semua memantung.

Sejenak suasana menjadi sangat tegang.

“SAYA MENYURUH KALIAN BUAT MERENUNGKAN KESALAHAN KALIAN, TAPI KALIAN MALAH BERTENGKAR!!!” bentaknya yang sudah kehilangan kesabaran menghadapi anak muridnya yang benar-benar tidak mendengarkan ucapannya.

Hara yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit, penglihatannya perlahan mulai berbayang — ia mulai kehilangan keseimbangan, hingga akhirnya tak sadarkan diri dirangkulan Dal Po.

“Hara! Hara!! Pak Han, Hara pingsan!!” sahut Dal Po.

Sontak membuat semua terkejut mengetahui hal tersebut. Guru Han segera menghampiri muridnya tersebut.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa dia bisa pingsan? Cepat bawa dia ke UKS!!” ucapnya — panik melihat anak muridnya yang tiba-tiba pingsan ditengah-tengah pertengkaran muridnya yang lain.

Tanpa menjawab, Dal Po langsung menggendong Hara keluar kelas.

Terlihat raut wajah khawatir dari Donghyuk saat melihat Hara yang dibawa oleh Dal Po. Namun dirinya tidak bisa melakukan apapun itu yang membuatnya merasa kesal akan dirinya sendiri.

“Kalian bertiga ikut saya!!” ucap Guru Han yang berjalan duluan keluar kelas. Disusul Yura dan Eunsun yang masih tampak saling berkerut kesal — saling menyalahkan satu sama lain. Lalu diikuti Seung Ah yang terpaksa harus ikut walau sebenarnya ia tidak bersalah dalam kasus ini.

Pertengkaran dan ketegangan di dalam kelas mulai menghilang setelah orang-orang yang terlibat pergi. Namun mereka masih ricuh membicarakan apa yang baru saja terjadi. Beberapa dari mereka mencoba merapikan meja yang berantakan karena pertengkaran Yura dengan Eunsun.

***

Di ruang perawatan, Hara masih terlihat tertidur pulas dengan kening yang dibalut oleh kasa tepat di lukanya. Ketiga temannya tampak duduk diam menunggu Hara sadar. Setelah mendengarkan cerita dari Dal Po, Yongsoo merasa bersalah akan apa yang pada temannya hingga terbaring lemah diatas tempat tidur di ruang UKS.

Melihat Yongsoo yang terus menghela napas — menyalahkan dirinya sendiri membuat Hyerin tak tega. “Udah … jangan salahin diri lo sendiri, sebentar lagi Hara juga sadar,” ucap Hyerin sambil menepuk pundak Yongsoo dengan lembut agar temannya bisa lebih tenang.

Benar saja ucapan Hyerin, tiba-tiba Hara perlahan mulai membuka matanya.

“Hara! Lo nggak apa-apa ‘kan?” tanya Yongsong segera meraih tangan Hara.

“Eung. I’m okay …,” ucap Hara sambil tersenyum kecil saat dirinya belum sepenuhnya sadar. Bahkan ia masih merasakan sakit pada bagian keningnya yang terluka, karena tak ingin membuat teman-teman khawatir Hara mencoba untuk sebisa mungkin terlihat baik-baik saja. Saat penglihatannya sudah sempurna, Hara mencoba untuk bangun dibantu oleh Yongsoo.

“Ini, diminum dulu,” ucap Hyerin sambil mengulurkan segelas pada Hara yang langsung menerimanya.

“Terima kasih,” ucap Hara kemudian dengan perlahan meneguknya.

Tiba-tiba Donghyuk datang dengan tergesa-gesa mengejutkan semua orang yang berada di dalam UKS. “HYA! Lo Nggak apa-apa?” tanya Donghyuk yang seketika membeku saat melihat banyak mata menatapnya dengan aneh. Sungguh memalukan, pikir Donghyuk.

“Lo kenapa? Lo khawatir sama gue?” tanya Yong Soo yang masih bingung.

“Nggak. Gue mengkhawatirkan Dal Po,” ucap Donghyuk sambil menunjukan ke arah Dal Po yang seketika bingung. Itu hanyalah sebuah alasan untuk menghindari pertanyaan yang tidak diinginkan. “Tadi dia ’kan gendong Hara, gue khawatir tangannya akan patah. Ya … karena, dia itu ‘kan sangat berat,” jelas Donghyuk.

“Gue nggak berat kok! Ya ‘kan, Dal Po?” tanya Hara yang tidak terima dengan tuduhan tak beralasan dari mulut Donghyuk

Sedangkan Dal Po hanya tersenyum mendengar ucapan Donghyuk, karena ia tahu jika ucapan Donghyuk hanya omong kosong. Dia datang hingga berlari karena mengkhawatirkan Hara.

“Terus, bagaimana dengan Eunsun?” tanya Hara.

“Sekarang mereka ada di ruang penyuluhan,” jawab Donghyuk.

Mendengar jawaban Donghyuk membuat Hara merasa bersalah dan juga khawatir. Ini pertama kalinya melihat Eunsun sebegitu marahnya hingga tak memikirkan dirinya sendiri. Bagaimana jika Eunsun mendapatkan penalti dari sekolah, pikir Hara terus memikirkan hal-hal buruk yang tidak bisa ia hindari.

***

Berdiri di depan ruang penyuluhan siswa. Lantaran khawatir dengan keadaan Eunsun, setelan diizinkan oleh dokter kembali ke kelas, Hara memilih untuk bertemu dengan Eunsun bersama dengan Donghyuk yang berdiri di sebelahnya. Lorong kelas yang tampak sepi karena jam pelajar sudah kembali dimulai, itu sebabnya kedua teman yang lainnya tidak bisa ikut.

Sejak mereka sampai, Donghyuk tidak berhenti menatap Hara dari samping. Kejadian tadi masih membuatnya khawatir akan keadaan cewek polos yang saat ini sedang berdiri di sampingnya dengan penuh kekhawatiran hingga melupakan kondisinya sendiri.

“Lo beneran udah nggak apa-apa?” tanya Donghyuk memecahkan suasana hening.

Hara menganggukkan kepalanya, “I’m okay, I’m Hara …,” ucap Hara sambil tersenyum tipis untuk meyakinkan Donghyuk yang masih saja menanyakan hal yang sama. “Ini sudah kesepuluh kalinya, kamu tanya dengan pertanyaan yang sama,” ucap Hara.

“Cih! Pakai dihitung segala …,” gumam Donghyuk — menyeringai malu tanpa ia sadari. Namuan kesadarannya langsung kembali dalam dua detik, hingga membuat raut wajahnya langsung berubah datar.

Terlihat pintu mulai terbuka dari dalam, sontak membuat Hara langsung melangkahkan kakinya untuk mendekat. Namun wajah semeringahnya langsung menghilang saat orang yang pertama kali keluar bukanlah Eunsun melainkan Yura yang langsung menatapnya dengan sinis kemudian pergi begitu saja. Hara hanya bisa menghela nafas melihatnya.

“Hara!” sahut Eunsun yang sontak membuat Hara langsung kembali tersenyum menghampiri Eunsun. “Lo udah sadar? Kenapa ke sini? Lo nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Eunsun khawatir.

“Eung. Gue udah nggak apa-apa. Lo sendiri gimana?” tanya Hara.

“Gue cuman disuruh nulis surat permintaan maaf, sama bersihin kotak susu bekas selama seminggu,” ucap Eunsun.

“Apa?” Hara terkejut saat mendengarnya, senyumannya langsung menghilang saat mengetahui jika Eunsun mendapatkan sebuah hukuman karenanya. “Maaf … gara-gara gue, lo jadi kena hukuman …,” ucap Hara tampak begitu murung.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!