Suami Titisan Iblis

Suami Titisan Iblis

Bab 1. Pengantin Baru?

"Selamat pagi, sayang."

Lilith membuka matanya perlahan, saat mendengar suara lembut yang berbisik di telinganya. Suara gumaman yang masih diwarnai rasa kantuk itu menguar dari bibir merah ranum pemiliknya.

"Ih, apaan, sih? Jangan lihatin aku kayak gitu, dong. Wajahku masih jelek banget, nih," protes Lilith, saat sadar bahwa lelaki di sebelahnya sedang memandangnya dengan senyuman manis. Wanita itu buru-buru mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Nggak, kok. Menurutku kamu itu cantik banget. Orang yang baru bangun tidur kok bisa secantik ini, ya?" goda Ellard sambil mengecup kening wanita bermata cokelat itu.

"Apa, sih? Bikin aku malu aja. Pinter banget ngegombalin orang," Lilith sontak mengalihkan wajahnya.

"Mau satu ronde lagi?" bisik Ellard seraya mengusap pipi Lilith yang merah merona.

"Satu ronde apaan? Ini sudah jam enam. Kamu harus segera pulang sebelum Anella curiga," tolak Lilith dengan lembut.

"Hahaha ... Aku cuma bercanda, kok. Tapi sebenarnya aku mau di sini terus sama kamu," ucap Ellard sambil tertawa kecil.

"Aku juga. Makanya cepat nikahin aku, dong," balas Lilith dengan manja. Kedua tangannya melingkar di pinggang pria itu.

"Iya, aku pasti akan meresmikan hubungan kita, kok," ujar Ellard tak mau kalah. "Mau sarapan di luar?" imbuh pria berkulit cokelat itu lagi.

"Hmm, boleh juga. Aku harus mencari tempat sarapan yang paling enak," balas Lilith sambil membuka HP-nya untuk mencari tempat makan yang enak. "Kamu mau makan bubur atau roti pagi ini?" tanya Lilith lagi.

"Bubur aja, deh," jawab Ellard. "Oh iya, jangan lupa sekalian singgah ke pengelola gedung, untuk komplain masalah air dari tadi dia tidak mengangkat teleponku," kata Ellard mengingatkan.

...***...

"Selamat pagi, Bu. Kami penghuni kamar 1313, mau komplain soal air yang kadang nggak lancar," ucap Lilith dengan senyuman mengembang di wajahnya.

"Ah, kalian pengantin baru yang minggu ini baru pindah, ya? Aku baru pertama kali bertemu. Ternyata kalian sama-sama rupawan serasi banget deh," cerocos pegawai pengelola gedung itu dengan ceriwis.

"Wah, terima kasih." Ellard dan Lilith saling bertukar pandang dengan canggung.

"Tapi bisa langsung diurus enggak? Kami harus cepat pergi," ujar Ellard dengan tegas.

"Oke, keluhan kalian sudah aku catat dan tinggal menyampaikan pada pengelola air. Lalu ini ada kunci tambahan untuk kalian, kartu cadangan akses gedung yang kalian minta," jawab pegawai wanita itu.

"Terima kasih," ujar Lilith sambil tersenyum manis.

"Duh, kamu bukan cuma cantik, tetapi juga baik, ya?" Puji pegawai itu dengan ramah.

"Siapa mereka?" tanya seorang satpam yang selisih jalan dengan Ellard dan Lilith.

"Ah, itu pengantin baru dari kamar 1313," kata pegawai tadi.

" Hmm ... Wajahnya kok mirip dengan pemilik apartemen tempat aku bekerja dulu, ya?" celetuk Pak Satpam.

"Hei, mana mungkin. Untuk apa orang kaya menyewa apartemen seperti ini?" bantah wanita tadi.

...***...

"Sayang, aku pergi dulu ya. Jaga dirimu kita bertemu lagi nanti malam." Ellard memeluk Lilith dengan erat, lalu mengecup bibirnya dengan lembut.

"Aku pasti akan merindukanmu." Lilith enggan melepaskan kepergian sang kekasih kembali ke rumahnya.

Setelah berkendara selama satu jam, Ellard akhirnya sampai di depan sebuah rumah mewah. Pintu pagar pun terbuka otomatis.

"Sayang, aku pulang."

"Syukurlah kamu udah sampai, sayang. Aku tadi sedikit cemas karena kamu sedikit terlambat. Gimana perjalanannya? Kamu udah sarapan?" Anella menyambut suaminya dengan sebuah pelukan manja.

"Iya, maaf. Pesawatku tadi delay sebentar. Rasanya capek banget karena harus ke bandara pagi-pagi banget. Tapi aku udah sarapan di pesawat, kok," balas Ellard sembari mendaratkan hidung mancungnya di kening sang istri.

"Makanya lain kali kalau ke bandara di antar supir aja, jangan membawa mobil sendiri," kata Anella. "Ya udah, mandi aja lalu istirahat. Aku udah siapkan air hangat untukmu," balas Anella lagi.

"Nggak usah, aku tadi udah mandi di hotel. Aku mau langsung tidur aja sebelum ke kantor nanti," tolak Ellard.

"Tumben di musim gugur yang dingin gini dia udah mandi pagi-pagi banget?" batin Anella merasa heran.

"Kenapa kamu masih di sini?" ujar Ellard dengan nada agak tinggi.

"Menemani kamu, dong. Masa kamu baru pulang, aku langsung pergi?" balas Anella keheranan.

"Kamu ke kantor duluan aja. Hari ini kan kamu harus mengurus balik nama gedung, tanah dan saham? Lalu gantikan aku di meeting dengan investor pagi ini," perintah Ellard. "Nanti sekitar jam sepuluh, aku akan menyusulmu," sambungnya.

Senyum di wajah Anella langsung memudar, saat mendengar penolakan dari suaminya tersebut. Ini bukan pertama kalinya Ellard menolak pelayanannya.

Anella menutupi rasa sedihnya dengan berpikiran positif. Mungkin saja sang suami memang rasa kecapean, setelah perjalanan bisnis dari luar kota.

"Baiklah, aku akan pergi duluan. Aku set alarm jam sembilan, ya. Kalau kamu nanti mau sarapan lagi, di meja makan ada sup jagung daging sapi," balas Anella dengan lembut.

"Oke, sayangku," balas Ellard dengan senyum hambar.

Bruk! Ellard langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur empuk, setelah Anella pergi.

"Huh, memuakkan! Aku bosan dengan hubungan ini. Kalau saja dia bukan wanita kaya, aku pasti sudah menceraikannya dari dulu," umpat Ellard dengan kesal.

"Oh, iya. Dia nggak bakal curiga kalau kemarin aku nggak pergi keluar kota, kan? Aku sudah membayar seseorang untuk pura-pura check in pesawat dan hotel di sana, sih."

Pria itu khawatir, kebohongannya selama ini terbongkar.

...***...

"Duh, ini mobilnya Kok nggak bisa hidup, sih?"

Anella berulang kali menyalakan mesin mobilnya, namun tak juga menyala. Dia mulai cemas, karena meeting dengana para investor sebentar lagi dimulaia.

"Kalau begini terus aku bisa terlambat meeting. Kenapa Pak supir nggak bisa dihubungi, sih? Apa dia masih sakit?"

Anella buru-buru masuk ke dalam rumah dan mengambil kunci mobil milik suaminya. Ellard yang telah terlelap, tak sadar jika Anella mengambil kunci mobil miliknya di dalam kamar.

"Sudahlah, pakai ini saja dulu. Nanti aku akan meminta seseorang datang ke rumah dan mengecek mobilku," pikir Anella.

"Loh, apa ini? Kartu akses apartemen? Kok bisa ada di sini?" Anella mengerutkan keningnya.

Kedua matanya meneliti setiap inci kartu yang dia temukan di dasbor mobil tersebut. Perasaan curiga pun mulai menguasai dirinya. Anella lalu membongkar setiap satu mobil, namun tidak menemukan hal aneh lainnya.

"Tunggu! ada satu kejanggalan lagi. Jarak antara Bandara ke rumah kan hanya 11 km? Tapi ini kenapa selisih kilometernya bisa sampai 300 km dibandingkan hari kemarin? Ke mana saja dia membawa mobil ini?" gumam Anella, lalu memfoto semua kejanggalan tersebut.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

istri cerdas

2024-01-27

1

Alfarossa

Alfarossa

Nopel.baru lagi thor? Seru kayaknya. Aku suka cewek karakter pinter ggak menye2

2023-04-04

5

Avril Qalesya Pratiwi

Avril Qalesya Pratiwi

sepertinya menarik, lanjut

2023-04-03

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengantin Baru?
2 Bab 2. Operasi Rahasia
3 Bab 3. Jangan Berikan Padanya
4 Bab 4. Tertangkap Basah
5 Bab 5. Ketahuan
6 Bab 6. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhannya
7 Bab 7. Asal Usul Pria Laknat
8 Bab 8. Curiga
9 Bab 9. Dibuang
10 Bab 10. Ketahuan (2)
11 Bab 11. Fakta Malam Itu
12 Bab 12. Jangan Pulang
13 Bab 13. Railo
14 Bab 14. Misteri Kematiannya
15 Bab 15. Rencana Balas Dendam
16 Bab 16. Penyamaran Rhea
17 Bab 17. Arella Andzelika
18 Bab 18. Cowok Manja dan Cewek Matre
19 Bab 19. Menyesal
20 Bab 20. Bertemu Kembali
21 Bab 21. Balas Dendam Level Satu
22 Bab 22. Menipu sang Penipu
23 Bab 23. Menggoda Suami
24 Bab 24. Tidur Bersama
25 Bab 25. Interogasi
26 Bab 26. Aroma Spesial
27 Bab 27. Balas Dendam Level Dua
28 Bab 28. Kebohongan Lilith
29 Bab 29. Seperti Kamu
30 Bab 30. Rencana Baru Lilith
31 Bab 31. Pasangan Super Serasi
32 Bab 32. Permintaan Arella
33 Bab 33. Rencana Licik Arella
34 Bab 34. Membuat Jebakan
35 Bab 35. Tanda Tangan Kontrak
36 Bab 36. Rugi Besar
37 Bab 37. Trauma
38 Bab 38. Trauma (2)
39 Bab 39. Orang Kaya Baru
40 Bab 40. Cewek Arogan
41 Bab 41. Peringatan Dini
42 Bab 42. Wanita Nomor Dua
43 Bab 43. Balas Dendam Level Tiga
44 Bab 44. Penipu yang Tertipu
45 Bab 45. Semua Bukan Milikmu
46 Bab 46. Hukuman Spesial
47 Bab 47. Prasangka
48 Bab 48. Bagian untukmu
49 Bab 49. Rencana Terbaik
50 Bab 50. Hilang
51 Bab 51. Balas Dendam Level Empat
52 Bab 52. Karma Instan
53 Bab 53. Akibat Orang Ketiga
54 Bab 54. Balas Dendam Level Lima
55 Bab 55. Penipu yang Ditipu (2)
56 Bab 56. Bertemu Kembali
57 Bab 57. Bertemu Kembali
58 Bab 58. Rencana Rahasia Arella
59 Bab 59. Hukuman Sepadan Untuknya
60 Bab 60. Happy Ending atau Sad Ending?
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Pengantin Baru?
2
Bab 2. Operasi Rahasia
3
Bab 3. Jangan Berikan Padanya
4
Bab 4. Tertangkap Basah
5
Bab 5. Ketahuan
6
Bab 6. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhannya
7
Bab 7. Asal Usul Pria Laknat
8
Bab 8. Curiga
9
Bab 9. Dibuang
10
Bab 10. Ketahuan (2)
11
Bab 11. Fakta Malam Itu
12
Bab 12. Jangan Pulang
13
Bab 13. Railo
14
Bab 14. Misteri Kematiannya
15
Bab 15. Rencana Balas Dendam
16
Bab 16. Penyamaran Rhea
17
Bab 17. Arella Andzelika
18
Bab 18. Cowok Manja dan Cewek Matre
19
Bab 19. Menyesal
20
Bab 20. Bertemu Kembali
21
Bab 21. Balas Dendam Level Satu
22
Bab 22. Menipu sang Penipu
23
Bab 23. Menggoda Suami
24
Bab 24. Tidur Bersama
25
Bab 25. Interogasi
26
Bab 26. Aroma Spesial
27
Bab 27. Balas Dendam Level Dua
28
Bab 28. Kebohongan Lilith
29
Bab 29. Seperti Kamu
30
Bab 30. Rencana Baru Lilith
31
Bab 31. Pasangan Super Serasi
32
Bab 32. Permintaan Arella
33
Bab 33. Rencana Licik Arella
34
Bab 34. Membuat Jebakan
35
Bab 35. Tanda Tangan Kontrak
36
Bab 36. Rugi Besar
37
Bab 37. Trauma
38
Bab 38. Trauma (2)
39
Bab 39. Orang Kaya Baru
40
Bab 40. Cewek Arogan
41
Bab 41. Peringatan Dini
42
Bab 42. Wanita Nomor Dua
43
Bab 43. Balas Dendam Level Tiga
44
Bab 44. Penipu yang Tertipu
45
Bab 45. Semua Bukan Milikmu
46
Bab 46. Hukuman Spesial
47
Bab 47. Prasangka
48
Bab 48. Bagian untukmu
49
Bab 49. Rencana Terbaik
50
Bab 50. Hilang
51
Bab 51. Balas Dendam Level Empat
52
Bab 52. Karma Instan
53
Bab 53. Akibat Orang Ketiga
54
Bab 54. Balas Dendam Level Lima
55
Bab 55. Penipu yang Ditipu (2)
56
Bab 56. Bertemu Kembali
57
Bab 57. Bertemu Kembali
58
Bab 58. Rencana Rahasia Arella
59
Bab 59. Hukuman Sepadan Untuknya
60
Bab 60. Happy Ending atau Sad Ending?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!