Bab 3. Jangan Berikan Padanya

"Sayang, kamu cari apa?" tanya Anella bingung.

Setengah dari isi lemari milik suaminya telah pindah ke lantai kamar. Namun pria itu masih tampak sibuk mencari sesuatu.

"Duh, aku mencari dasi yang kamu belikan dari Perancis dulu," jawab Ellard tanpa menoleh ke belakang.

"Sini aku bantu, kamu sarapan aja dulu." Anella meletakkan bubur gandum di atas meja.

"Hmm? Baiklah," kata Ellard. Kebetulan perutnya sudah terasa lapar.

Anella pun turun tangan mencari dasi yang dimaksud dengan suami. Dia menelisik setiap sudut lemari tanpa terlewat sedikit pun.

"Eh, apa ini? Antibiotik?" Milik siapa?"

Anella menemukan sebuah obat di dalam kantong plastik dari sebuah rumah sakit. Kantong plastik itu terlihat sengaja di sembunyikan, karena letaknya yang berada di antara tumpukan baju, yang jarang dipakai oleh Ellard.

"Gimana sayang? Kamu menemukannya?" tanya Ellard yang sedang sarapan.

"Eh, ngg-nggak. Mungkin tertinggal di hotel waktu kamu dinas kemarin," jawab Anella buru-buru. Kedua matanya dengan cepat membaca nama rumah sakit yang tertulis di kantong plastik tersebut.

"Hmm, padahal aku hari ini ada meeting dengan investor dari Perancis. Aku ingin menggunakan dasi itu untuk menarik perhatiannya," gerutu Ellard.

"Sudahlah, pakai yang lain aja, sayang. Semua dasimu kan bagus-bagus. Ah, apa kamu mau mengenakan dasi yang diberikan oleh Perusaan L'caste?" usul Anella.

"Tapi itu kan barang terbatas. Sayang banget kalau hilang," kata Ellard. "Apa jangan-jangan tertinggal di apartemen ya? Aku harus menemukannya lagi, karena harganya sangat mahal," ujarnya dalam hati.

"Pakai ini aja dulu. Nanti akan aku minta dibiarkan untuk mencarinya, Tapi kalau nggak ketemu juga aku bisa memberikannya lagi untukmu. Apa kamu mau sebuah dasi untuk hari anniversary besok?" usul Anella.

"Ya baiklah," Ellard meraih dasi dari tangan Anella.

"Ngomong-ngomong apa kamu sudah menandatangani surat balik nama gedung dan saham? Dibandingkan sebuah dasi, kayaknya itu lebih cocok untuk hadiah anniversary kita," kata Ellard sambil memasang dasi.

Anella menghembuskan nafas panjang lalu berkata, "Sudah kok. Mungkin saat anniversary nanti, semua sudah menjadi milikmu," kata Anella seraya merapikan dasi suaminya.

"Syukurlah ... Kamu tahu kan, ini semua bukan karena aku tamak, tetapi demi kesehatan menjelang kehamilan. Kamu nggak boleh terlalu capek mengurusi perusahaan," jelas Ellard.

"Iya, aku tahu, kok," kata Anella sembari memutar kedua bola matanya. "Atas nama aku atau kamu sama aja kan nantinya juga bakal untuk kita berdua," sambungnya sambil tersenyum manis.

"Kamu memang berhati malaikat, sayang. Sama persis sesuai dengan arti namamu," kata Ellard sambil mendaratkan hidung yang mancung di kening sang istri.

"Huh! Dasar culun! Mudah banget sih dibodohin." Ellard menertawakan istrinya dalam hati.

"Huh, kamu pikir aku sebodoh itu? Sudah cukup aku terlalu percaya padamu selama belasan tahun. Mulai saat ini aku akan menjadi wanita yang cerdas dan mandiri," pikir Anella dalam hati.

Ting! Sebuah pesan masuk ke ponsel Anella.

"Aku sudah menemukan infonya, Bu. Memang benar itu merupakan kartu akses ke dalam gedung apartemen. namun statusnya hanya pinjaman bukan kepemilikan."

Seorang pegawai yang mendadak jadi intel pribadi Anella, memberikan laporan khusus pada majikannya itu.

"Apa aku salah terlalu mencurigai Ellard? Bisa aja kartu itu digunakan untuk meeting dengan klien, kan? Lagipula kalau Ellard menyimpan sesuatu di apartemen, nggak mungkin dia meningalkan kartu itu di mobil, kan?" pikir Anella berusaha positif thinking.

"Ada apa, Anella?" tanya Ellard. Dia melihat raut wajah istrinya mendadak berubah, setelah membaca pesan masuk.

"Oh, nggak kok. Aku lupa hari ini ada janji dengan dokter, hari ini jadwal mama ceck up," kilah Anella. Untung saja Ellard langsung percaya.

...***...

Klinting!

"Selamat da- ... Ellard." Senyum mengembang di wajah Lilith, saat melihat seorang pria tampan yang memasuki toko kuenya.

"Selamat pagi, sayangku." Ellard langsung memeluk Lilith dan mendaratkan bibirnya, ke bibir ranum wanita itu.

"Sssstt! Jangan di sini, ada banyak pegawai." Lilith menarik lengan Ellard, memasuki sebuah ruangan di belakang meja kasir.

"Aku pikir kamu sudah ngelupain aku. Katanya mau datang kemarin malam, ternyata kamu ingkar janji," kata Lilith memasang wajah kesal. "Hampir aja aku melupakan wajahmu," sambungnya lagi.

"Maafkan aku. Aku juga merindukanmu, kok. Tapi kemarin hari suburnya Anella. Aku nggak bisa mengabaikannya gitu aja, biar dia nggak curiga pada kita," kata Ellard.

"Ckk, kenapa kamu masih berhubungan sama wanita itu, sih?" gerutu Lilith kesal.

"Sabar, dong. Nanti kan aku juga bakal sama kamu seharian. Tapi tunggu aku dapatkan semua harta Anella, dan menceraikannya," kata Ellard membujuk kekasihnya itu supaya nggak marah.

"Huh! Iya deh," sahut Lilith.

"Nih, ada sesuatu untukmu." Ellard mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Bros baju? Ya ampun, aku kira apa." Lilith mengerutkan keningnya, melihat hadiah pengolahan tersebut. "Kenapa dia membeli barang rongsokan seperti ini, sih? Kapan dia membeli barang bermerek?" gerutunya dalam hati.

"Dia pikir aku bakal memberinya barang mahal? Jangan mimpi! Lebih baik uangnya untuk aku bersenang-senang di pulau tropis," ucap Ellard dalam hati.

...***...

"Ini apa, Ma? Kenapa banyak sekali? Tanya Anela saat sang Ibu memberikannya dua rantang lauk.

"Tentu saja Ini lauk untuk kalian. Besok kalian kan, merayakan anniversary," ucap Nyonya Eleanor, Ibunda Anella.

"Tapi ini banyak banget, Ma. Mama kan harus istirahat, supaya nggak kambuh lagi sakitnya," protes Anella.

"Sesekali nggak apa-apa, kok. Ellard kan menyukai masakan mama. Oh iya, Mama juga menyiapkan sebuah mobil dan kapal mewah untuknya," jawab Nyonya Eleanor.

"Untuk Ellard?" Anella tak percaya, mamanya lebih menyayangi sang menantu, dibandingkan dia sendiri.

"Iya, dia itu terlalu baik untuk menjadi suamimu. padahal sampai sekarang kamu belum memberinya anak," ujar Nyonya Eleanor dengan pedas.

Anella menghela nafas panjang. "Aku lagi berusaha, Ma. Lagian hasil pemeriksaan dokter kemarin, aku sehat, kok." Anella membalas kalimat sang mama dengan lemah lembut, tanpa rasa marah sedikit pun.

"Lalu jangan terlalu memanjakan Ellard, Ma. Dia itu sudah dewasa, dan bisa mengurus dirinya sendiri. Mama fokus sama kesehatan Mama aja," ujar Anella mengingatkan.

...***...

"Aku pulang dulu, ya. Kita ketemu dua hari lagi," ucap Ellard sambil memasang kembali seluruh pakaiannya yang berserakan di lantai.

"Tepati janjimu, ya. Jangan seperti kemarin." Lilith begitu berat melepaskan Ellard untuk pulang ke rumahnya.

"Aku janji, sayang. Di mana lagi aku mendapatkan pelayanan terbaik, selain di sini?" ujar Ellard sambil mengedipkan matanya.

"Cih, tukang gombal!" gumam Lilith dengan lirih. "Sebelum pulang kita mampir ke toko dulu, ya. Aku udah menyiapkan sesuatu untukmu," ucap Lilith. Jemarinya sibuk mengancingkan bajunya yang tampak kusut.

"Oh ya? Apa itu?"

"Rahasia, dong," balas Lilith.

Kedua sejoli itu lalu keluar dari apartemen, lalu berjalan menuju toko roti dan cake yang berada beberapa puluh meter di sebelah apartemen.

"Sayang, dia siapa?"

Ellard dan Lilith kompak menghentikan langkah kaki mereka, saat bertemu pandang dengan seorang wanita cantik bagaikan seorang Dewi Yunani. Suaranya terdengar lembut, namun juga tegas.

"Sialan! Kok dia bisa ada di sini, sih?" umpat Ellard yang tertangkap basah.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Cucu Doank

Cucu Doank

ganteng tapi pelit

2023-08-29

1

Avril Qalesya Pratiwi

Avril Qalesya Pratiwi

lanjut

2023-04-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengantin Baru?
2 Bab 2. Operasi Rahasia
3 Bab 3. Jangan Berikan Padanya
4 Bab 4. Tertangkap Basah
5 Bab 5. Ketahuan
6 Bab 6. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhannya
7 Bab 7. Asal Usul Pria Laknat
8 Bab 8. Curiga
9 Bab 9. Dibuang
10 Bab 10. Ketahuan (2)
11 Bab 11. Fakta Malam Itu
12 Bab 12. Jangan Pulang
13 Bab 13. Railo
14 Bab 14. Misteri Kematiannya
15 Bab 15. Rencana Balas Dendam
16 Bab 16. Penyamaran Rhea
17 Bab 17. Arella Andzelika
18 Bab 18. Cowok Manja dan Cewek Matre
19 Bab 19. Menyesal
20 Bab 20. Bertemu Kembali
21 Bab 21. Balas Dendam Level Satu
22 Bab 22. Menipu sang Penipu
23 Bab 23. Menggoda Suami
24 Bab 24. Tidur Bersama
25 Bab 25. Interogasi
26 Bab 26. Aroma Spesial
27 Bab 27. Balas Dendam Level Dua
28 Bab 28. Kebohongan Lilith
29 Bab 29. Seperti Kamu
30 Bab 30. Rencana Baru Lilith
31 Bab 31. Pasangan Super Serasi
32 Bab 32. Permintaan Arella
33 Bab 33. Rencana Licik Arella
34 Bab 34. Membuat Jebakan
35 Bab 35. Tanda Tangan Kontrak
36 Bab 36. Rugi Besar
37 Bab 37. Trauma
38 Bab 38. Trauma (2)
39 Bab 39. Orang Kaya Baru
40 Bab 40. Cewek Arogan
41 Bab 41. Peringatan Dini
42 Bab 42. Wanita Nomor Dua
43 Bab 43. Balas Dendam Level Tiga
44 Bab 44. Penipu yang Tertipu
45 Bab 45. Semua Bukan Milikmu
46 Bab 46. Hukuman Spesial
47 Bab 47. Prasangka
48 Bab 48. Bagian untukmu
49 Bab 49. Rencana Terbaik
50 Bab 50. Hilang
51 Bab 51. Balas Dendam Level Empat
52 Bab 52. Karma Instan
53 Bab 53. Akibat Orang Ketiga
54 Bab 54. Balas Dendam Level Lima
55 Bab 55. Penipu yang Ditipu (2)
56 Bab 56. Bertemu Kembali
57 Bab 57. Bertemu Kembali
58 Bab 58. Rencana Rahasia Arella
59 Bab 59. Hukuman Sepadan Untuknya
60 Bab 60. Happy Ending atau Sad Ending?
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Pengantin Baru?
2
Bab 2. Operasi Rahasia
3
Bab 3. Jangan Berikan Padanya
4
Bab 4. Tertangkap Basah
5
Bab 5. Ketahuan
6
Bab 6. Mengumpulkan Bukti Perselingkuhannya
7
Bab 7. Asal Usul Pria Laknat
8
Bab 8. Curiga
9
Bab 9. Dibuang
10
Bab 10. Ketahuan (2)
11
Bab 11. Fakta Malam Itu
12
Bab 12. Jangan Pulang
13
Bab 13. Railo
14
Bab 14. Misteri Kematiannya
15
Bab 15. Rencana Balas Dendam
16
Bab 16. Penyamaran Rhea
17
Bab 17. Arella Andzelika
18
Bab 18. Cowok Manja dan Cewek Matre
19
Bab 19. Menyesal
20
Bab 20. Bertemu Kembali
21
Bab 21. Balas Dendam Level Satu
22
Bab 22. Menipu sang Penipu
23
Bab 23. Menggoda Suami
24
Bab 24. Tidur Bersama
25
Bab 25. Interogasi
26
Bab 26. Aroma Spesial
27
Bab 27. Balas Dendam Level Dua
28
Bab 28. Kebohongan Lilith
29
Bab 29. Seperti Kamu
30
Bab 30. Rencana Baru Lilith
31
Bab 31. Pasangan Super Serasi
32
Bab 32. Permintaan Arella
33
Bab 33. Rencana Licik Arella
34
Bab 34. Membuat Jebakan
35
Bab 35. Tanda Tangan Kontrak
36
Bab 36. Rugi Besar
37
Bab 37. Trauma
38
Bab 38. Trauma (2)
39
Bab 39. Orang Kaya Baru
40
Bab 40. Cewek Arogan
41
Bab 41. Peringatan Dini
42
Bab 42. Wanita Nomor Dua
43
Bab 43. Balas Dendam Level Tiga
44
Bab 44. Penipu yang Tertipu
45
Bab 45. Semua Bukan Milikmu
46
Bab 46. Hukuman Spesial
47
Bab 47. Prasangka
48
Bab 48. Bagian untukmu
49
Bab 49. Rencana Terbaik
50
Bab 50. Hilang
51
Bab 51. Balas Dendam Level Empat
52
Bab 52. Karma Instan
53
Bab 53. Akibat Orang Ketiga
54
Bab 54. Balas Dendam Level Lima
55
Bab 55. Penipu yang Ditipu (2)
56
Bab 56. Bertemu Kembali
57
Bab 57. Bertemu Kembali
58
Bab 58. Rencana Rahasia Arella
59
Bab 59. Hukuman Sepadan Untuknya
60
Bab 60. Happy Ending atau Sad Ending?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!