PULANG TERLAMBAT

Hari sudah menjelang magrib saat Nuri dan teman-teman satu kelompoknya menyelsaikan tugas kelompok yang ditugaskan oleh dosen, Nuri sejak tadi menghubungi orang rumah, baik babenya atau ibunya untuk mengabarkan kalau dia akan terlambat pulang karna harus menyelsaikan tugas kelompok, sayangnya baik babe atau ibunya tidak bisa dihubungi sama sekali sehingga dia menyerah menghubungi mereka.

Dan tadi sieh niatnya Nuri akan diantar oleh Rian teman satu kelompoknya, sayangnya Rian tiba-tiba mendapat panggilan mendadak dari orang rumahnya untuk memintanya untuk segera pulang, dan Rian meminta maaf dengan perasaan tidak enak karna tidak bisa mengantarkan Nuri pulang, Nuri tidak kesal ataupun marah, dia bisa memakluminya, toh dia bisa naik angkutan umumkan atau ojek.

Sayangnya dijam segini tidak ada angkutan umum yang beroperasi, sehingga Nuri memesan ojek online, tapi sayangnya, dia selalu dicancel, hal tersebut membuat Nuri jadi nelangsa.

"Duhh gimana ini ya."

Nuri juga kembali menghubungi nomer babenya untuk meminta jemput, tapi nomer ayahnya tidak aktif-aktif juga.

Ditengah keputusasaannya Juli teringat sama Dewa, iya beberapa hari yang lalu Dewa memaksa Nuri untuk memberikan nomer ponselnya, Nuri memberikan nomer ponselnya kepada Dewa dengan satu syarat yaitu meminta Dewa untuk tidak menjemputnya lagi, pasalnya laki-laki itu beberapa hari ini sering banget menjemputnya dikampus dan itu membuat Juli dan Imel semakin yakin kalau Dewa adalah pacarnya dan itu membuat kedua sahabatnya semakin gencar menggodanya.

Dan memang Dewa menepati janjinya, dia tidak pernah menjemput Nuri lagi, tapi laki-laki itu terus-terusan menerornya lewat chat dan juga telpon dan semuanya dicuekin habis-habisan oleh Nuri.

"Apa gue minta dijemput Dewa saja ya." Nuri mempertimbangkan, Dewa pernah mengatakan kapanpun Nuri butuhkan dia akan selalu ada untuk Nuri.

"Iya, gue minta jemput dia saja, inikan bukan karna gue ingin, tapi terpaksa."

Nuri mulai mengetik pesan diponselnya dan mengirimnya ke nomer Dewa.

Nuri : Gue boleh minta tolong gak

Dua detik kemudian Nuri mendapat balasan dari Dewa.

Dewa : Boleh banget, minta tolong apa adek

"Dihhh, cepat banget dia ngebalasnya."

Nuri : Bisa minta tolong jemput gue gak

Dewa : Bisa adek, adek kirim ya posisinya saat ini dimana, kakak langsung otw nieh

"Kesenengan banget dia, tapi apa boleh buat, gue terpaksa meminta tolong sama dia, babe dihubungin nomernya gak aktif-aktif."

Nuri kemudian mengirimkan alamat dimana saat ini berada.

****

Dikamarnya, Dewa yang saat ini tengah mengerjakan sesuatu dileptopnya kaget sekaligus sangat senang saat melihat pesan yang dikirim oleh Nuri, laki-laki itu menutup leptopnya dan bergegas pergi untuk menjemput sang pujaan hati.

"Tunggu abang adek."

Dirumahnya yang super besar dan mewah, Dewa hanya tinggal sendiri, ada beberapa pekerja yang mengurus rumanya, orang tua Dewa sudah lama meninggal dan Dewa tidak memiliki saudara sehingga dia hidup sebatang kara, sebatang kara tapi kaya raya ya gak apa-apalah.

Ada banyak mobil digarasinya, namun Dewa memilih untuk menggunakan motor butut yang biasa dia gunakan saat menjemput Nuri, Dewa memang tidak ingin memamerkan kekayaannya didepan gadis yang saat ini dengan setengah mati dia kejar, dia ingin nantinya Nuri mencintainya dengan tulus, bukan karna hartanya.

Dewa berhenti tepat didepan Nuri, karna khawatir dengan Nuri, Dewa melajukan motor bututnya dengan kecepatan tinggi sehingga tidak butuh waktu lama baginya untuk sampai ditempat dimana Nuri berada.

"Maaf ya adek, kakak lama."

"Lama apaan, lo kecepatan malah, lo ngebut ya."

"Iya, kakak khawatir sama adek, takutnya adek digangguin oleh cowok-cowok iseng, makanya kakak ngebut."

Tersentuh juga sieh hati Nuri mendengar penuturan Dewa, "Coba saja laki-laki yang gue cintai memperlakukan gue dengan manis seperti Dewa, gue pasti bahagia banget, ini sayangnya Dewa, laki-laki pemalas yang kerjaannya hanya nongkrong doank, mana mau gue sama laki-laki pemalas kayak dia, bisa melarat hidup gue nanti."

"Adekk." tegur Dewa saat dilihatnya Nuri diam mematung.

"Ehh."

"Kenapa malah melamun sieh adek, ayok naik kakak anterin pulang."

"Hmmm." Nuri mendudukkan bokongnya diboncengan motor butut milik Dewa.

"Adek pegangan ya dipinggang kakak."

"Gue pegangan dispanger saja." ujar Nuri.

"Baiklah terserah adek saja, buat diri adek nyaman."

Karna ini sudah malam, Dewa memaksa untuk mengantarkan Nuri sampai depan rumahnya meskipun tadi Nuri meminta diturunkan ditempat biasa dimana dia selalu turun.

Nuri sebenarnya was-was, dia takut kalau nanti dimarahin sama babenya kalau tahu dirinya diantar pulang oleh Dewa, tapi Dewa meyakinkan kalau dia akan menjelaskan kenapa dirinya bisa mengantar Nuri, dan entah kenapa Nuri mengangguk mengiyakan.

Dan setibanya didepan rumahnya, Nuri melihat rumahnya gelap gulita yang menandakan kalau rumahnya dalam keadaan kosong.

"Lho, babe dan ibu kemana, kok sepi sieh." batinnya mempertanyakan keberadaan orang tuanya.

Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya, karna tidak tega membiarkan Dewa pulang ditengah guyuran hujan lebat begini, dengan agak terpaksa Nuri membiarkan Dewa neduh diteras rumahnya.

"Lo mending nuduh dulu gieh, ntar kalau hujannya sudah reda lo baru pulang."

"Terimakasih ya adek karna adek membiarkan kakak neduh."

"Iya." jawab Nuri.

"Walaupun gue gak suka sama elo, ya gak mungkin jugakan gue membiarkan lo balik ditengah hujan deras begini, apalagi elo telah menjemput gue." batin Nuri.

"Tunggu sebentar ya."

Dewa mengangguk sementara Nuri masuk kedalam, dia berniat membuat teh hangat untuk Dewa.

Saat akan keluar membawa teh hangat untuk Dewa, Nuri tiba-tiba terpleset dilantai dapur, gelas berisi teh berjatuhan dilantai dengan suara yang cukup berisik.

"Akhhhhh." Nuri reflek berteriak.

Teriakan Nuri bisa didengar dengan jelas oleh Dewa yang duduk diluar, Dewa khawatir sehingga laki-laki itu reflek berlari kedalam untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan Nuri, betapa kagetnya Dewa saat melihat Nuri duduk tergeletak dilantai dengan pecahan gelas didekatnya.

"Astagfirullah adek, apa yang terjadi." Dewa mendekati Nuri dengan khawatir.

"Gue jatuh terpleset saat mau membawakan teh untuk lo."

Ada rasa senang dihati Dewa saat mengetahui kalau Nuri akan membawakannya teh, hal itu reflek membuat bibirnya tersenyum tipis.

"Auhhh." Nuri mencoba untuk berdiri, namun ternyata kakinya tidak bisa menopang berat badannya.

"Kenapa adek."

"Gue gak bisa berdiri, kaki gue sakit banget." Nuri meringis menahan sakit.

"Adek, kalau kakak bantuin gak apa-apakan." Dewa meminta izin membantu Nuri.

"Hmmm." Nuri mengangguk pasrah.

Dewa meletakkan satu tangannya dipunggung Nuri dan satunya lagi dia surukkan dibawah tumit Nuri, dan dengan entengnya Dewa mengangkat tubuh Nuri.

"Adek mau dibawa ke kamar."

Nuri mengangguk.

Dewa keluar dari dapur.

"Itu kamar gue." Nuri menunjuk salah satu pintu.

Dewa membawa tubuh Juli ke kamar yang ditunjukkan oleh Nuri.

Dewa tidak pernah menyangka kalau dia bisa masuk ke kamar gadis yang dia cintai, kamar yang didominasi oleh warna biru laut yang merupakan warna kesukaan Nuri.

****

Episodes
1 BERUSAHA MENDAPATKAN SIK HITAM MANIS
2 MENJEMPUT NURI
3 PULANG TERLAMBAT
4 MENIKAH
5 RUMAH BARU
6 JUNDI
7 NGAMBEK
8 TIDAK MASUK KULIAH
9 MENJENGUK NURI
10 HADIAH DARI IMEL
11 KETAHUAN BOHONG
12 NYUEKIN NURI
13 DEWA PULANG
14 INSIDEN DIKAMAR MANDI
15 KEFIKIRAN
16 KE PESTA
17 PESTA
18 NIAT JAHAT JUNDI
19 KAKAK KHILAF
20 SARAN DARI DENI
21 HADIAH UNTUK NURI
22 MEMBERI PELAJARAN PADA JUNDI
23 NGAMBEK
24 AKU PENGEN BAYI
25 CEMBURU
26 TOPI UNTUK DEWA
27 CINCIN COUPLE
28 ANGEL
29 PULANG TERLAMBAT
30 RENCANA PERGI JALAN-JALAN
31 TEMAN BARU
32 KESEPIAN
33 KHAWATIR
34 AKU TIDAK SELINGKUH.
35 TABRAK LARI
36 HILANG INGATAN
37 PERNYATAAN CINTA ANGEL
38 SAKIT HATI
39 KEISENGAN NURI
40 RENCANA CERAI
41 KE APARTMEN DIANA
42 PULANG DARI RUMAH SAKIT
43 MENGETAHUI KEBENARAN
44 SUAMI GUE DISUKAI WANITA CANTIK
45 KE RUMAHNYA ANGELL
46 AKU MENIKAH DENGAN DEWA KARNA TERPAKSA
47 MABUK
48 MENUNGGU DEWA
49 DEWA SAKIT
50 MENJENGUK DEWA
51 BATAS
52 KHAWATIR
53 PERHATIAN DEWA
54 ADEK CANTIK BANGET
55 ADEK BEBAS JATUH CINTA KEPADA SIAPAPUN
56 TERIMAKASIH TELAH MENCINTAIKU
57 BERTENGKAR
58 KAKAK SELINGKUH
59 NURI
60 MARYAM SEPUPU NURI
61 MENGHADIRI PERNIKAHAN MARYAM
62 BERTENGKAR
63 GALAU
64 KITA PULANG KE RUMAH
65 MENYELSAIKAN MASALAH
66 AKU KANGEN
67 NURI VS ANGELL
68 UNDANGAN MAKAN MALAM
69 NURI DICULIK
70 KAMU HARUS MATI
71 NURI DITEMUKAN
72 HAMIL
Episodes

Updated 72 Episodes

1
BERUSAHA MENDAPATKAN SIK HITAM MANIS
2
MENJEMPUT NURI
3
PULANG TERLAMBAT
4
MENIKAH
5
RUMAH BARU
6
JUNDI
7
NGAMBEK
8
TIDAK MASUK KULIAH
9
MENJENGUK NURI
10
HADIAH DARI IMEL
11
KETAHUAN BOHONG
12
NYUEKIN NURI
13
DEWA PULANG
14
INSIDEN DIKAMAR MANDI
15
KEFIKIRAN
16
KE PESTA
17
PESTA
18
NIAT JAHAT JUNDI
19
KAKAK KHILAF
20
SARAN DARI DENI
21
HADIAH UNTUK NURI
22
MEMBERI PELAJARAN PADA JUNDI
23
NGAMBEK
24
AKU PENGEN BAYI
25
CEMBURU
26
TOPI UNTUK DEWA
27
CINCIN COUPLE
28
ANGEL
29
PULANG TERLAMBAT
30
RENCANA PERGI JALAN-JALAN
31
TEMAN BARU
32
KESEPIAN
33
KHAWATIR
34
AKU TIDAK SELINGKUH.
35
TABRAK LARI
36
HILANG INGATAN
37
PERNYATAAN CINTA ANGEL
38
SAKIT HATI
39
KEISENGAN NURI
40
RENCANA CERAI
41
KE APARTMEN DIANA
42
PULANG DARI RUMAH SAKIT
43
MENGETAHUI KEBENARAN
44
SUAMI GUE DISUKAI WANITA CANTIK
45
KE RUMAHNYA ANGELL
46
AKU MENIKAH DENGAN DEWA KARNA TERPAKSA
47
MABUK
48
MENUNGGU DEWA
49
DEWA SAKIT
50
MENJENGUK DEWA
51
BATAS
52
KHAWATIR
53
PERHATIAN DEWA
54
ADEK CANTIK BANGET
55
ADEK BEBAS JATUH CINTA KEPADA SIAPAPUN
56
TERIMAKASIH TELAH MENCINTAIKU
57
BERTENGKAR
58
KAKAK SELINGKUH
59
NURI
60
MARYAM SEPUPU NURI
61
MENGHADIRI PERNIKAHAN MARYAM
62
BERTENGKAR
63
GALAU
64
KITA PULANG KE RUMAH
65
MENYELSAIKAN MASALAH
66
AKU KANGEN
67
NURI VS ANGELL
68
UNDANGAN MAKAN MALAM
69
NURI DICULIK
70
KAMU HARUS MATI
71
NURI DITEMUKAN
72
HAMIL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!