Deru ombak serta angin membuat kedua orang yang tadi menikmati ciuman sandiwara itu kini terdiam dengan pemikiran mereka masing masing. Kedua insan itu kini saling menatap ke depan dengan cara pemikiran mereka masing masing yang berbeda.
Charlotte dan Don kini merasa canggung, tak dapat dipungkiri bahwa mereka menikmati ciuman yang hanya sandiwara itu. Awal sandiwara yang membuat getaran itu ada hingga saat ini.
Udara yang berhembus kencang membuat Charlotte memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Donzello yang tak berani mengatakan apapun kini melepaskan jasnya dengan segera memasangkan ke bahu wanita yang ada di sampingnya.
Charlotte tersentak terkejut tapi kemudian jantungnya memompa cepat hingga membuat dirinya berpaling dari dia yang melihat ke arah samping.
" Terima kasih…" Ujarnya dengan gugup.
Don hanya tersenyum tipis menanggapi apa yang dikatakan oleh wanita itu.
" Maafkan aku masalah yang tadi, aku tak bermak-"
" Sudahlah jangan dibahas lagi Don, harusnya aku yang meminta maaf karena sudah mencium mu dengan tiba tiba."
Charlotte menahan rasa malunya dia yang bersalah kali ini memang dirinya yang memulai dari tadi. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa ciuman itu mereka nikmati dengan mesra.
Kini mereka kembali diam dengan rasa canggung yang hampir membunuhnya, kini rasa canggung itu seakan mencekik leher mereka yang tak bisa berkata apapun.
Rasa canggung dan rasa malu membuat kedua orang itu sama sama menunduk dengan pemikiran mereka masing masing.
" Don."
" Charlotte."
Mereka secara bersamaan saling memanggil dengan saling menatap dengan pandangan yang tersenyum. Mereka kini sama sama tertawa dengan mata mereka yang berpandangan.
" Kamu dulu."
" Tidak, wanita dulu yang bicara."
" Baiklah, ayo kembali di sini dingin, angin malam tak baik untuk kesehatan kita."
Donzello kini kembali tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu. Ini untuk pertama kalinya dia mendapatkan perhatian dari seorang wanita yang bukan pasangannya.
" Don kau mendengar apa yang aku katakan?" Charlotte mengguncangkan lengan laki laki yang malah terpaku terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya.
" Apa kamu mengatakan apa?" Tanyanya dengan gugup.
" Ayo kembali, udara disini dingin tak baik bagi kesehatan mu dan kesehatan ku juga."
Charlotte tersenyum dan mampu membuat laki laki itu mengangguk, senyumnya seakan mampu membuat Donzello terhipnotis begitu saja.
Donzello kini yang berdiri dulu mengulurkan tangannya agar wanita itu mau menyentuhnya dan membantunya berdiri. Charlotte tanpa pikir panjang dia juga menerima uluran tangan itu.
Tangan mereka saling bersentuhan ketika Don membantu dirinya yang bangun dari duduknya. Bahkan tangan itu yang masih bergandengan ketika langkah mereka akan turun dari atas kapal tersebut.
" Kau mau langsung masuk kamar atau masih ingin jalan jalan?" Donzello kini yang kembali membuka suaranya dengan pelan ketika mereka sudah turun dari atas kapal dan kini mereka berjalan.
" Entahlah tapi sepertinya aku belum mengantuk. Aku ingin jalan jalan tapi cuaca malam ini begitu dingin."
Charlotte masih ingin berjalan jalan tapi dirinya yang masih malu lebih baik menghindari laki laki itu. Donzello tau apa yang ada di pikiran wanita itu.
Donzello mencengkram lengan Charlotte dengan lembut membuat mereka berhenti dengan saling berpandangan.
" Jangan menghindar karena masalah yang tadi, please."
" Aku tak menghindar Don Sayang, bagaimana mungkin aku menghindar setelah mencium kekasih ku sendiri."
Mereka kini saling tertawa dengan pelan Don kini melepaskan cengkraman itu dan kini kembali menyodorkan tangannya. Charlotte merasa bingung dengan tangan itu.
" Aku adalah kekasih ku seperti yang kau bilang tadi?, Maka tak ada salahnya bergandengan tangan bukan?"
Charlotte hanya bisa menggeleng dengan pelan serta senyum yang menerka tipis. Dia tau apa yang mereka lakukan tadi seperti pasangan kekasih tapi bukankah ini hanya sandiwara.
" Tak akan malu jika aku bergandengan tangan, dia juga tampan tak kalah tampan dari Barnard…" Batin Charlotte.
" Baiklah ayo kita jalan jalan Sayang, menikmati malam ini yang begitu indah…" Charlotte menerima tangan itu untuk dia gandeng.
Donzello kini melebarkan senyumannya dengan hangat. Kini jemari jemari itu bertautan dengan mesra, seakan mereka memang sepasang kekasih yang sesungguh nya, meskipun mereka hanya sandiwara yang akan berkelanjutan.
Malam ini banyak orang yang menghabiskan dengan orang yang mereka cintai. Semua orang yang menikmati momen indah di lautan lepas dengan saling berpelukan dengan mesra.
Hati Charlotte dan hati Donzello seakan terisi merasakan sakit, harusnya mereka menikmati momen indah ini dengan pasangan mereka yang mereka cintai. Bukan malah terjebak dengan pasangan sandiwara seperti sekarang.
" Don bisakah kita pergi ke bulan agar kita tak melihat orang orang bermesraan di depan kita?"
" Kau merasa tak nyaman?"
" Bukan tak nyaman tapi aku merasa kita orang paling menyedihkan saat ini. Mereka tertawa bahagia dengan pasangan mereka tapi kita malah di sini terjebak dengan status palsu."
" Menjadi kekasih sungguhan mu pun aku tak masalah."
Charlotte memandang Donzello dengan tajam, matanya melotot. " Jangan jadikan dirimu laki laki playboy Don."
" Baiklah ayo ikut aku, aku tau di mana tempat yang tak akan ada orang orang sedang bermesraan."
" Benarkah di mana?"
Donzello hanya tersenyum menanggapi apa yang ditanyakan oleh wanita itu. Donzello menarik pelan tangan wanita itu. Kini mereka sedikit berlari melewati para orang orang yang sedang menikmati momen di atas kapal.
Kini mereka berdua semakin turun ke bawah, ke arah kabin kapal yang paling bahwa tak ada siapapun di sana, hanya ada beberapa awak kapal yang memantau keadaan kapal bagian bawah.
" Don kita akan dimarahi oleh mereka?" Bisiknya.
" Aku akan mengurusnya Sayang."
Semakin mereka kebawah semakin terlihat indah kapal mewah tersebut. Kini mereka berdiri di antara tiang yang memisahkan mereka dengan air laut.
" Ini indah sekali Don lebih indah dari kita di atas tadi…" Matanya begitu takjub melihat keindahan kapal yang indah pada malam hari.
Langit yang cerah seakan menambah kesan plus untuk kapal holiday itu sendiri.
" Kau suka?"
Charlotte mangangguk dengan cepat dengan senyum yang masih indah. Tapi keindahan alam yang disuguhkan itu malah tak ada apa apanya di banding dengan senyuman wanita cantik yang ada di sampingnya.
" Kau bisa berteriak dengan kencang agar beban dihatimu bisa lepas. Aku tau luka di khianati begitu sakit dan tak akan semudah itu melupakannya orang yang selama ini ada di sisi kita. Tapi setidaknya kau harus berusaha melepaskan beban itu. Berteriaklah agar semuanya bisa sedikit lepas dari hatimu."
Charlotte hanya diam dia tak mengatakan apapun dengan tetap menatap ke arah lautan lepas.
" Argh…. Kau bastard Barnard… aku membencimu.. Arghh…." Teriakan yang kencang membuat Charlotte menaikan dadanya dengan segera. Dadanya terasa sedikit lega ketika ini semua sudah dia lakukan.
" Kau lega?"
Charlotte menoleh ke arah Donzello dengan tersenyum. " Terima kasih."
" Don bolehkah aku meminta satu hal lagi?"
" Katakan?"
" Bolehkah kekasih sandiwaramu ini meminta ciuman lagi?"
Donzello kini hanya memandang Charlotte tanpa bisa berkomentar apapun lagi. Dia tak tau apa yang harus dikatakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Uthie
hmmm... chemistry ceritanya baik sekali 👍👍🤗
2024-05-21
0
Habibah Atmaja
boleh dong nenk carrlotte
2023-04-02
0
𝐊𝐈𝐌💋𝐇𝐖𝐀①④🆁&🆉👻ᴸᴷ
apa Charlotte kecanduan yaa😁😁😁
2023-04-01
0