"Bunuh saja aku!" Teriak orang itu dengan kencang.
Liiu Yaoshan tersenyum smirk saat orang itu berteriak kepadanya.
"Kau akan mati, tapi bukan dengan tanganku." Ucap Liiu Yaoshan tenang.
"Agghhh ... Brengsek!" Orang itu berteriak-teriak dan memaki Liiu Yaoshan.
Kakek Han menghampiri Liiu Yaoshan dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Sebagai balas budi, Kakek Han menawarkan untuk menjamu Liiu Yaoshan di gubuk miliknya.
Sedangkan si pria jahat, kini di bawa ke rumah kepala pemerintahan di sana untuk di hukum.
Semua warga di desa itu mengucapkan syukur, karena orang yang selama ini mengganggu kehidupan mereka, telah di musnahkan beserta para anak buahnya.
"Anak muda! Sebenarnya, kau ini mau berangkat kemana?" Kakek Han mulai mengajukan pertanyaan.
Liiu Yaoshan yang sedang mengunyah makanan, langsung terhenti begitu Kakek Han menanyai soal tujuannya. "Aku mau ke puncak gunung di daerah selatan, Kakek."
"Puncak gunung di daerah selatan?" Ucap Kakek Han keheranan.
Liiu Yaoshan mengangguk, lalu kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Itu berbahaya, anak muda! Urungkan saja niatmu itu, dan kembalilah!" Kakek Han memberi saran kepada Liiu Yaoshan.
"Aku tidak bisa, Kakek. Aku tetap harus pergi kesana, dengan atau tanpa bahaya sekalipun." Tegas Liiu Yaoshan yang membuat Kakek Han merasa terharu.
Anak muda ini, tekadnya sangat kuat. Seandainya saja, cucu perempuanku bisa mendapatkan Suami seperti dia. Mungkin cucuku tidak akan di ganggu lagi oleh para hidung belang, batin Kakek Han.
"Anak muda, bisakah kau mengabulkan sebuah permohonanku?" Tanya Kakek Han serius.
"Apa itu Kakek? Seandainya bisa, aku pasti mengabulkannya!" Jawab Liiu Yaoshan yang kini telah menghabiskan makanannya.
"Begini ...," Kakek Han berhenti karena merasa ragu.
"Kenapa Kakek? Katakan saja!" Ucap Liiu Yaoshan yang penasaran.
"Itu, anu ...," Pembicaraan Kakek Han semakin tidak jelas karena selalu terhenti.
Liiu Yaoshan yang sedang menunggu ucapannya 'pun menjadi semakin penasaran.
"Katakan saja, Kakek! Jangan sungkan!" Liiu Yaoshan menjadi tidak sabar.
Sebelum berbicara, Kakek Han menarik nafas terlebih dahulu untuk menenangkan diri.
"Anak muda, bisakah kau membawa cucu perempuanku turut serta? Atau lebih jelasnya, kau nikahi saja dia, bagaimana?" Liiu Yaoshan terkejut mendengar permintaan dari Kakek di hadapannya ini
Jangankan menikahinya, jika Kakek Han memaksa agar cucunya di bawa, mau itu menjadi Istri, ataupun teman seperjalanan saja, Liiu Yaoshan akan tetap menolaknya.
Liiu Yaoshan menggelengkan kepala. "Maafkan aku, Kakek! Sepertinya, aku tidak bisa mengabulkan keinginanmu!"
Kakek Han menghela nafas pasrah, meskipun mendapat penolakan, setidaknya dia sudah mencoba. Jadi Kakek Han tidak merasa sakit hati, mendapat penolakan seperti itu dari Liiu yaoshan.
"Tidak apa-apa, Anak muda. Aku mengerti, mungkin kau belum siap untuk memiliki Istri saat ini. Jika suatu hari nanti kau berubah pikiran, dan cucuku belum juga mendapatkan pasangan, aku akan mempersilahkan kau untuk melamarnya. Bagaimana?" Kakek Han belum putus harapan, jadi dia memberikan usulan seperti itu.
"Baiklah, aku rasa itu cukup adil buatmu Kakek. Tapi itu berlaku, jika cucumu itu belum mendapatkan pasangan." Liiu Yaoshan menyanggupi usulan yang di berikan oleh Kakek Han.
"Baik, aku setuju anak muda!" Kakek Han merasa bersemangat sekali saat ini.
Kakek Han berharap dalam hatinya, jika sang cucu akan berjodoh dengan pemuda di hadapannya ini.
"Kakek, aku tidak bisa berlama-lama lagi. Terima kasih, untuk jamuannya hari ini." Liiu Yaoshan melipat kedua tangan di depan dada.
"Jangan terlalu sungkan, anak muda! Justru aku, dan warga di sini yang harus berterima kasih denganmu. Karena jasamu-lah, warga di sini terbebas dari penjarahan orang-orang jahat." Balas Kakek Han dengan sopan.
Setelah selesai berbasa-basi, Liiu Yaoshan pergi meninggalkan desa tersebut.
Kini di hadapan Liiu Yaoshan terbentang area hutan yang sangat luas, dan Liiu Yaoshan harus melewatinya, agar cepat sampai di desa berikutnya.
Liiu Yaoshan berlari dengan sangat cepat, menggunakan ilmu meringankan tubuh miliknya.
Dalam sekejap mata, Liiu Yaoshan sudah bisa membelah gelapnya hutan.
"Berhenti!" Segerombolan pria berbaju hitam menghadang di tengah jalan yang Liiu Yaoshan ingin lalui.
"Siapa kalian?" Liiu Yaoshan mengajukan pertanyaan.
"Jangan banyak bertanya, serahkan saja semua barang bawaanmu!" Bentak ketua gerombolan tersebut.
Liiu Yaoshan ingin tertawa begitu orang-orang ini menggertaknya. Bukan dirinya sombong, tapi jika mereka menyerang secara bersamaan 'pun, belum tentu mereka bisa mengalahkannya.
"Kalau aku tidak mau menyerahkannya, bagaimana?" Tantang Liiu Yaoshan yang membuat si ketua menjadi marah besar.
"Jika kau menolak, berarti mati!" Bentak si ketua gerombolan.
Liiu Yaoshan tersenyum dengan tenang. "Aku ingin tahu, bagaimana caranya aku mati di tangan kalian."
"Brengsek! Nyawa sudah di ujung tanduk saja masih bersikap sombong! Serang dia!" Si ketua gerombolan memberikan perintah kepada semua anak buahnya.
Woosshhh...
woosshhh...
Beberapa orang langsung meloncat dengan menebaskan pedangnya kepada Liiu Yaoshan. Serangan pedang itu di sertai ilmu tenaga dalam, yang tak bisa di bilang lemah. Bahkan suara desiran pedang itu terdengar jelas oleh semua orang. Bukan hanya satu, melainkan banyak cahaya yang keluar dari kilatan pedang tersebut.
Traanngggg...
Bunyi pedang beradu di udara.
Tapi sayangnya, tak satupun dari pedang mereka yang mengenai tubuh Liiu Yaoshan.
"Kemana dia?" Teriak salah seorang anak buah si gerombolan perampok.
Semua orang mencari-cari keberadaan Liiu Yaoshan yang hilang entah kemana.
"Sedang mencari siapa, kalian?" Liiu Yaoshan berdiri di belakang mereka dengan gagahnya.
"Bagaimana bisa dia keluar dari kepungan formasi ilmu pedang kita?" Ucap salah seorang pria yang terkejut karena Liiu Yaoshan berhasil lolos dari serangan mereka.
Semua orang memiliki pertanyaan yang sama dengan orang tersebut. Bagaimana bisa?
Liiu Yaoshan terkekeh ketika mendengar hal itu dari orang-orang yang menyerangnya.
"Itu karena ilmu pedang kalian yang masih lemah. Aku akan tunjukkan, apa itu kekuatan pedang yang sesungguhnya." Liiu Yaoshan berbicara sambil menjentikkan jari tangannya, dalam sekejap mata sebilah pedang sudah berada di dalam genggamannya.
"Jurus Pedang Langit!" Teriak Liiu Yaoshan, seketika angin bergemuruh kencang, dan kilat mulai menyambar di sekitar mereka.
"Jurus apa ini? Mengapa kekuatannya sehebat ini?" Ketua perampok bertanya-tanya dalam hatinya.
Dia ingin kabur, namun sudah terlambat baginya. Jurus pedang yang di keluarkan oleh Liiu Yaoshan, tak hanya untuk menyerang satu orang saja. Jurus itu mampu membinasakan orang-orang dalam sekejap.
Namun Liiu Yaoshan tidak ingin melakukannya, dia hanya menggunakan jurus itu untuk memberi pelajaran orang-orang ini saja. Bahwa di atas langit, masih ada langit yang lainnya.
Swosshhh...
Swosshhh...
Sekali pedang di libaskan, ribuan kilatan cahaya keluar dari dalam pedang tersebut.
Bom...
Bom..
Blarrr...
Pohon-pohon yang berada dalam jangkauan beberapa meter, langsung tumbang terkena hantaman kilatan cahaya yang keluar dari pedang.
"Bagaimana? Apa kalian menyukainya?" Tanya Liiu Yaoshan dengan santainya kepada para perampok yang sekarang sedang bergidik karena kehebatan ilmu pedang Liiu Yaoshan.
"Tuan! Tolong maafkan kami! Kami janji, tidak akan merampok lagi!" Si ketua gerombolan perampok langsung bertekuk lutut di hadapan Liiu yaoshan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
herry bjb
ceritanya terlalu buru buru thor...beri ritme cerita yg lebih rinci dan santai kebanyakan cerita kultivator mcnya selalu serius dan sedikit bicara lalu semua berjalan sangat mulus dan mudah...mungkin cerita fangyuan bisa author baca sebagai referensi.
2023-10-30
1