3. Berpetualang.

"Ish, dasar cengeng! Kau itu laki-laki, tidak pantas untuk bersedih, apalagi harus menangis. Pantang bagi laki-laki, harus mengeluarkan airmata." Ucap Kakek Dongyi yang berbicara dengan Liiu Yaoshan.

Kakek Dongyi tidak sadar, bahwa ketika sedang berbicara, kedua matanya mulai berembun.

"Kakek sendiri, kenapa terlihat sedih?" Tanya Liiu Yaoshan terheran.

Bisa-bisanya sang Kakek menasehati dirinya, untuk tidak menangis. Padahal dia sendiri?

"Anak muda, tidak boleh menyelak ucapan orangtua!" Kilah Kakek Dongyi.

Liiu Yaoshan mengerucutkan bibirnya ketika mendengar ucapan itu.

"Ambil ini!" Kakek Dongyi melemparkan kantong kain hitam ke hadapan Liiu Yaoshan.

"Apa ini, Kakek?" Tanya Liiu Yaoshan sembari memungut kantong kain yang di lemparkan padanya.

"Itu racun!" Kakek Dongyi tampaknya masih kesal dengan ucapan Liiu Yaoshan tadi.

"Racun?" Liiu Yaoshan menjadi bingung.

"Ck, tentu saja bukan. itu uang untuk bekalmu di jalan. Pergunakan uang itu dengan sebaik-baiknya. Perjalananmu masih panjang, jadi kau harus menghemat dan jangan di hambur-hamburkan. Mengerti?" Kakek Dongyi akhirnya menjelaskan tentang isi dari kantong kain tersebut.

"Mengerti, Kakek!" Liiu Yaoshan mengangguk patuh.

Kakek Dongyi mengangguk puas. "Sekarang, istirahatlah! Karena besok pagi, kau harus segera berangkat."

"Baik, Kakek!" Meskipun enggan berpisah, namun Liiu Yaoshan tetap mengiyakan ucapan Kakeknya.

Keesokan harinya...

"Apa kau sudah siap?" Kakek Dongyi menatap Cucunya yang sedang duduk di hadapannya sekarang.

Liiu Yaoshan mengangguk. "Siap!"

"Pergilah ke pegunungan di daerah selatan, cari pohon yang berwarna merah darah di puncak gunung tersebut. Di sana, kau akan menemukan sesuatu yang sangat berguna untuk dirimu kelak."

"Sesuatu itu, apa Kakek?" Liiu Yaoshan merasa penasaran dengan apa yang ada di pohon merah darah yang di ceritakan oleh sang Kakek.

"Ish, anak nakal! Tugasmu untuk mencaritahu, bukan bertanya padaku!" Ucap Kakek Dongyi ketus.

Liiu Yaoshan garuk-garuk kepala. "Aku hanya penasaran saja Kakek, jangan berlebihan seperti itu."

Kakek Dongyi menarik nafas berat untuk mengembalikan ketenangannya.

"Bukan berlebihan, aku hanya sedang tidak bisa tenang saja." Ucap Kakek Dongyi pelan.

Sebenarnya, dia berat jika harus berpisah dengan cucunya tersebut.

Jika Liiu Yaoshan pergi, dia harus rela hidup menyendiri lagi.

Beberapa tahun hidup bersama cucunya ini, membuat hati Kakek Dongyi merasa senang, dan juga bahagia. Karena di usianya yang sudah tak lagi muda, ada seseorang untuknya berbagi cerita.

"Kakek! Aku berjanji padamu, untuk melakukan apa yang kau inginkan. Bahkan, jika kau menginginkanku untuk tetap di sini, aku rela Kakek. Aku juga sebenarnya tidak ingin, meninggalkanmu sendirian di sini. Aku ingin menjagamu, di sisa hidupku. Hanya kaulah satu-satunya keluargaku saat ini, Kakek." Liiu Yaoshan mengucapkan hal itu dengan berlinang airmata.

Kakek Dongyi merasa tersentuh dengan ucapan Liiu Yaoshan. Sikap dan ketulusan yang Liiu Yaoshan tunjukkan, sama persis dengan Liiu Donghai, Ayahnya Liiu Yaoshan yang bukan lain adalah Anak pertamanya yang di bunuh oleh Liiu Yanhui yang juga merupakan Anaknya juga.

"Cepat, pergilah! Aku tidak ingin menahanmu terlalu lama di sini!" Kakek Dongyi memalingkan mukanya ke tempat lain.

Bukan karena tidak merasa sedih harus berpisah dari Liiu Yaoshan, tapi karena dia tidak kuasa menahan keinginannya untuk tetap bersama cucunya itu.

Kakek Dongyi tidak mau menunda lagi keberangkatan Liiu Yaoshan, karena menurutnya, masa depan Liiu Yaoshan itu sangat penting. Bukan hanya untuk cucunya saja, tapi untuk umat manusia.

Jika Liiu Yanhui tetap di biarkan, dia akan semakin semena-mena. Dan hanya Liiu Yaoshan-lah, satu-satunya orang yang bisa menghentikan tindakan Liiu Yanhui yang semena-mena itu.

"Baik Kakek, aku akan pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik, aku akan kembali setelah tugasku selesai." Liiu Yaoshan bangkit, lalu mulai berjalan meninggalkan Kakek sekaligus gurunya itu.

Setelah cucunya pergi, Kakek Dongyi memalingkan kembali wajahnya ke arah Liiu Yaoshan yang sekarang hanya punggungnya saja yang kelihatan.

"Berhati-hatilah cucuku, aku akan selalu melindungimu dari sini. Aku akan datang, jika kau benar-benar membutuhkan bantuanku." Setelah mengucapkan itu, tubuh Kakek Dongyi langsung menghilang di kehampaan.

Liiu Yaoshan menuruni bukit yang sudah beberapa tahun ini menjadi tempat tinggalnya. Rasa sedih dan juga enggan, kini menggelayuti pikirannya.

"Kakek, aku berjanji akan kembali secepatnya ke tempat ini." Ucap Liiu Yaoshan penuh tekad.

Kakek Dongyi tersenyum puas di tempatnya sekarang. "Aku tunggu, Anak nakal!" Lalu matanya kembali terpejam.

Di sebuah perkampungan di kaki bukit...

"Tolong! Tolong!"

Telinga Liiu Yaoshan menangkap orang yang berteriak meminta pertolongan.

Dia segera berlari mendekati asal suara orang yang berteriak tersebut.

"Tuan-tuan, tolong lepaskan Putriku ...," Ucap Kakek Han memelas.

"Lepaskan? Mimpi!" Bentak orang yang di sebut Tuan oleh Kakek Han.

"Lepaskan dia!" Liiu Yaoshan yang baru sampai, langsung berteriak kepada orang yang sedang menarik paksa tangan seorang gadis.

"Lihat itu Tuan, ada pahlawan kesiangan. Ha-ha!" Anak buah si Tuan mengejek keberanian Liiu Yaoshan.

"Tangkap dan bunuh dia!" Perintah si Tuan tersebut.

Beberapa orang langsung mengurung Liiu Yaoshan dan berniat untuk menyerangnya secara bersama-sama.

Liiu Yaoshan tampak tenang, dengan kemampuan yang dia miliki sekarang, jangankan cuma beberapa orang, seribu orangpun pasti tidak akan mampu untuk mengalahkannya.

Apalagi sekarang, kekuatannya sudah pulih sepenuhnya karena berendam di kolam hitam. Jadi bagi Liiu Yaoshan, beberapa orang ini, bagaikan batu kerikil yang menghalang jalannya.

"Enyah!" Liiu Yaoshan berteriak dan orang-orang yang sedang mengurungnya langsung tumbang.

Si Tuan mendengus kasar ketika orang-orangnya telah di kalahkan dengan mudah oleh Liiu Yaoshan.

"Brengsek! Rasakan ini!" Si Tuan langsung menyerang ke arah Liiu Yaoshan.

Tak tanggung-tanggung, dia menyerang dengan kekuatan tenaga dalam penuhnya.

Wuusshhh...

Wuusshhh...

Angin kencang langsung menerjang ke arah Liiu Yaoshan.

Bukannya takut, Liiu Yaoshan malah menunggu kedatangan angin tersebut dengan tenang.

Swosshhh...

Blarr!

Pohon besar di belakang Liiu Yaoshan langsung tumbang begitu angin kencang menabraknya.

"Lumayan!" Cibir Liiu Yaoshan.

Si Tuan merasa emosi karena jurus andalannya di bilang lumayan oleh bocah ingusan.

"Rasakan ini!"

Dia kembali menyerang dengan jurus yang sama.

Liiu Yaoshan mengangkat tangannya membuat gerakan menahan, dan angin kencang langsung berhenti seperti tertahan sesuatu.

"Kau suka bermain-main dengan angin bukan? Ini, aku kembalikan!" Liiu Yaoshan menghentakkan tangannya dan angin berbalik menerjang sang pemilik.

Wuusshhh...

Agghhh...

Orang itu melayang sampai beberapa meter ke belakang, hingga akhirnya jatuh terjengkang meninggalkan lobang besar di tanah.

"Apa kau masih belum puas, Tuan?" Sindir Liiu Yaoshan ketika sudah berada di dekat si Tuan tadi.

"Ampun! Ampuni hamba Tuan! Hamba tidak mengukur tingginya langit, dan dalamnya lautan." Ucap si Tuan tadi dengan menggigil ketakutan.

"Baguslah, kalau kau sadar. Tapi melepaskanmu, akan menyebabkan masalah di kemudian harinya." Ucap Liiu Yaoshan lalu membungkuk dan memukul perut si Tuan.

Agghhh...

Si Tuan berteriak kencang, meskipun tidak sampai membuat orang meninggal, tapi pukulan Liiu Yaoshan mampu merusak dantian milik si Tuan. Dan si Tuan tersebut, harus rela hidup menjadi orang yang tidak berguna karena tak bisa lagi memiliki kekuatan. Hal itu adalah hal yang paling menakutkan bagi orang-orang dunia persilatan.

Selain tubuhnya akan melemah, orang itu juga harus rela hidupnya menjadi bulan-bulanan orang yang lebih kuat darinya. Apalagi si Tuan yang selalu menindas orang ketika masih memiliki kekuatan. Dia harus rela sekarang menjadi bulan-bulanan orang yang akan membalas dendam padanya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!