Di balik dinding batu, Kakek Dongyi menyunggingkan senyuman dan bergumam dengan diri sendiri.
"Akhirnya, racun itu telah keluar dari tubuh Cucuku!"
Kakek Dongyi bangkit berdiri, lalu berjalan kembali mendekati dinding batu.
Dengan cara yang sama, Kakek Dongyi membuka, dan memasuki celah dinding menuju tempat Liiu Yaoshan berada.
"Kau sudah boleh keluar!" Kakek Dongyi memberi perintah dan Liiu Yaoshan melakukannya.
Setelah berpakaian lengkap, kini Liiu Yaoshan duduk di hadapan sang Kakek.
Karena racun di dalam tubuhmu sudah keluar, itu artinya, kau sudah bisa melatih kembali ilmu tenaga dalam." Kakek Dongyi berbicara dengan serius.
Liiu Yaoshan tentu saja merasa terkejut dengan pencapaian dirinya.
"Apa itu benar, Kakek? Aku sudah normal? Aku sudah bisa berlatih tenaga dalam?"
"Apa aku pernah berbohong padamu? Kalau tidak percaya, kau boleh mencobanya!" Kakek Dongyi memasang wajah kesal.
Liiu Yaoshan panik, "Tidak, aku tidak berani meragukan Kakek!"
"Sekarang, kau makanlah dulu. Setelah itu, pelajarilah kitab yang 'ku berikan kemarin." Kakek Dongyi memberikan beberapa macam buah, dan makanan kepada Liiu Yaoshan.
Karena dari kemarin Liiu Yaoshan tidak makan, dan perutnya juga sudah terasa lapar. Liiu Yaoshan segera memakan apapun yang di berikan oleh Kakek Dongyi.
"Rakus! He-he ...," Kakek Dongyi terkekeh ketika melihat cara makan Liiu Yaoshan.
Liiu Yaoshan tidak merasa terganggu sama sekali dengan ucapan Kakek Dongyi.
Perutnya terlalu lapar untuk mendengarkan ucapan sang Kakek. Jadi dia terus makan, sampai semua makanan yang di berikan Kakek Dongyi habis di lahap olehnya.
"Terima kasih, Kakek!" Ucap Liiu Yaoshan yang telah selesai menghabiskan makanannya.
"Tidak perlu sungkan!" Balas Kakek Dongyi santai.
Setelah makan, Liiu Yaoshan ingin berniat kembali melakukan pelatihan. Namun Kakek Dongyi, menghentikan niatnya itu.
"Duduklah dulu, aku ingin menceritakan sesuatu." Kata Kakek Dongyi penuh misteri.
Liiu Yaoshan kembali duduk, dan mulai mendengarkan Kakek Dongyi dengan seksama.
"Dua tahun yang lalu, aku menyelamatkanmu dari kematian. Dan mimpi buruk yang selalu kau ceritakan kepadaku itu, sebenarnya adalah kenyataan." Kakek Dongyi menghentikan dulu sejenak ceritanya untuk melihat reaksi Liiu Yaoshan.
"Kau adalah Putra Penguasa Langit Pertama, Liiu Donghai, yang bukan lain adalah Putraku sendiri. Aku sengaja keluar dari pertapaan, karena telah mendapatkan penglihatan batin tentang hal ini. Kau adalah Cucuku, sudah sepantasnya aku menyelamatkanmu. Lagipula, apa yang di lakukan Putra Keduaku adalah kesalahan yang sangat fatal. Kau harus menyadarkannya, dengan cara apapun juga. Kau sangat di berkati, dengan ilmu-ilmu kanuragan dan ilmu tenaga dalam yang kau miliki. Oleh karena itu, aku akan mempercayakan semua tanggung jawab ini kepadamu. Jika nanti kau sudah berhasil, jadilah Penguasa yang bijaksana, dan jangan sekali-kali membuat rakyatmu menderita. Apa kau paham, Liiu Yaoshan?" Kata Kakek Dongyi tegas mengakhiri ceritanya.
Sejujurnya, Liiu Yaoshan sangat terkejut mendengar cerita dari Kakeknya. Namun ia tahan, karena ingin mendengarkan semuanya dengan jelas.
Dan masalah jati dirinya, Liiu Yaoshan tidak terkejut sama sekali. Karena di mimpinya, sering kali ada perempuan yang terus memanggil-manggil namanya. Tentang siapa perempuan tersebut, Liiu Yaoshan tidak terlalu memikirkannya.
"Kakek bilang, ilmu kanuragan dan tenaga dalamku sangat hebat, tapi kenapa, aku tidak bisa menggunakannya sekarang?" Tanya Liiu Yaoshan heran.
Kakek Dongyi tersenyum sebelum menjawab.
"Itu karena kau di beri minum racun pelumpuh saraf, masih untung kau bisa hidup sampai sekarang."
"Itu semua berkat Kakek! Kalau saja Kakek tidak menolongku saat itu, mungkin aku sudah menjadi tulang belulang tak berguna." Ucap Liiu Yaoshan sembari membungkukkan badannya kepada Kakek Dongyi.
Jika bukan karena jasa Kakeknya ini. Dengan kehebatan racun pelumpuh saraf, bagaimana bisa hidupnya baik-baik saja sampai sekarang, pikir Liiu Yaoshan.
"Kau juga berperan penting dengan kesembuhanmu itu. Jika tubuhmu tidak kuat, mungkin aku juga tidak akan bisa menyelamatkanmu." Sangkal Kakek Dongyi. Dia tidak mau di anggap pahlawan oleh Cucunya, Liiu Yaoshan.
"Apapun itu, aku sangat berhutang nyawa kepada Kakek. Dan aku ucapkan banyak terima kasih kepada anda." Liiu Yaoshan kembali membungkukkan badannya memberi penghormatan.
"Sudah-sudah, kau hidup bukan untuk merendah seperti ini. Kau hidup untuk berjuang, menegakkan keadilan. Anggap ini adalah kesempatan kedua hidupmu, untuk berbuat kebaikan. Jangan pernah sia-siakan kesempatan ini, dengan berbuat kejahatan. Ingat itu!" Ucap Kakek Dongyi mengingatkan.
"Baik, Kakek! Aku akan selalu mengingat semua ucapan Kakek!" Tegas Liiu Yaoshan.
"Sekarang, berlatihlah! Pelajari kitab yang aku berikan, untuk mendapatkan kembali ilmu tenaga dalammu yang hilang. Setelah kitab itu selesai, kau harus pergi ke beberapa tempat di bumi ini, untuk mencari keberadaan kitab yang lain, dan mempelajarinya. Setelah kau siap, aku akan datang dan membantumu untuk naik lagi ke atas, dan menegakkan keadilan." Kata Kakek Dongyi dengan tatapan kosong.
Liiu Yaoshan mengiyakan, lalu bangkit dan memulai pelatihan dengan sarana kitab yang di berikan.
Setelah kepergian Liiu Yaoshan, Kakek Dongyi menghela nafas panjang.
"Liiu Yanhui, bersiaplah!" Gumam Kakek Dongyi perlahan kepada dirinya sendiri.
Waktu cepat berlalu, dan Liiu Yaoshan sudah menyelesaikan pelatihannya.
Semua jurus yang ada di dalam kitab, sudah berhasil dia kuasai. Bahkan menurut Kakek Dongyi, jurus itu jauh lebih hebat ketika di gunakan oleh dirinya.
Kitab ini adalah kitab yang sama, yang pernah di pelajari oleh Ayahnya, Penguasa Langit Pertama.
Jika Ayahnya saja bisa menjadi Penguasa Langit dengan jurus kitab ini, bagaimana dengan dirinya, yang menurut Kakek Dongyi lebih hebat?
"Jangan terlalu berbesar hati!" Kakek Dongyi seakan tahu isi pikiran Liiu Yaoshan.
"He-he! Aku tidak berani, Kakek!" Liiu Yaoshan garuk-garuk kepala karena merasa malu.
"Ilmu yang kau miliki, baru seperempat bagian saja. Untuk menjadi Penguasa Langit, kau harus mempelajari ilmu yang jauh lebih hebat lagi. Setelah itu, barulah kau bisa di katakan hebat, dan layak untuk menduduki tahta. Kalau masih lemah, musuh akan dengan mudah menyingkirkanmu. Sama seperti yang telah terjadi, dengan Ayahmu itu." Ucap Kakek Dongyi dengan tegas.
Sebenarnya, ucapan Kakek Dongyi ini terbilang kasar. Namun karena tujuannya itu benar, Liiu Yaoshan sama sekali tidak memperhitungkannya.
"Sekarang, sudah waktunya untukmu pergi dari tempat ini." Ucap Kakek Dongyi dengan penuh kesedihan.
Bagaimana tidak sedih, dia harus berpisah dengan Cucu kesayangannya ini.
"Kakek, aku harus kemana? Aku tidak ingin meninggalkan Kakek di sini." Liiu Yaoshan 'pun tak kalah sedihnya.
Semua keluarganya telah lenyap, meskipun masih ada keluarga dari Paman keduanya, tapi Liiu Yaoshan sudah lama menganggap mereka mati.
Karena Paman keduanya itu, Ibu dan Ayahnya jadi terbunuh. Tinggallah Liiu Yaoshan seorang diri, untuk mengarungi lautan kehidupan yang kejam.
Namun Liiu Yaoshan masih bersyukur, karena kejadian itu, dia baru tahu jika dia masih memiliki seorang Kakek yang menyayanginya.
Namun dia menjadi sedih lagi sekarang, karena sang Kakek memintanya untuk pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
herry bjb
mc berlatih sejak umur berapa dan berapa lama dia berlatih lalu bagaimana saja latihannya dan sekarang mc berapa umurnya..gak di ceritakan secara baik dan lebih rinci...
2023-10-30
0