Tiga bulan lamanya mereka berhubungan melalui Video call
Menyapa dan berbincang-bincang setelah selesai salat isya kebiasaan Vino adalah menelpon Gloria.
Saat itu di Boston adalah pagi hari, awal Vino merasa heran kenapa Gloria ingin di telpon di jam itu tapi Gloria berkata bahwa saat ini dia sedang menukar jam waktu sekolah di siang hari agar dia bisa sering menyapanya melalui vidio Call. tentu itu sangat membuat bingung senang karena dia bisa menatap wajah cantik dari kekasihnya itu.
Hari ini pun Gloria melakukan panggilan video pada Vino dia memakai hijab yang di belikan oleh Vino.
"Maaf, aku memakainya hari ini karena aku ingin tahu penilaianmu bagaimana aku Apakah aku cantik menggunakan hijab yang kau berikan?" tanya setelah panggilan video terhubung dan saling mengucapkan salam.
"Kau sangat cantik Gloria, Aku tidak sabar untuk menamatkan sekolahku dan segera meminangmu, tapi apa boleh buat kita bersekolah kan tidak bisa disingkat," kata vino dengan tertawa tanpa tahu tujuan apa sebenarnya Gloria mengenakan hijab yang diberikan Vino
mereka berbincang hingga larut malam sampai akhirnya goria mengakhiri panggilan videonya sekitar jam 21.00 di Indonesia dan di Boston pukul 10.00 karena Tubuh sudah tidak kuat dan pingsan setelah menakhiri Video call-nya. Saat itu terjadi, Abraham masih dalam perjalanan pulang dari menemui klien bisnisnya.
Katerina segera membawanya ke rumah sakit, di sana Gloria langsung di bawah keruang ICU. Dokter menemui Katerina bawah tubuh Gloria sudah tidak bisa menerima kemoterapi dan usia hanya menunggu hitung hari.
Katerina sangat menerima kabar ini. Namun, dia harus kuat menerimanya Karena tidak ada yang bisa dilakukannya dia dan suaminya bukanlah orang tua kandung Gloria.
Kangker darah telah menggerogoti tubuhnya dan baru di ketahui ketika sudah stadium empat, hanya dengan cangkok tulang sumsum yang bisa menjadi alternatif dari kesembuhannya.
Begitu sampai bandara Abraham berjalan dengan cepat ingin menemui anak angkatnya di rumah sakit hingga dia menabrak seorang lelaki paruh baya bersama putrinya yang sedang berjalan berlawanan arah seketika itu dia terkejut karena putri dari orang yang ditabraknya sangat mirip dengan Gloria.
Saat mereka akan pergi Abraham mencegahnya."Tunggu, apa putrimu kembar?" tanya Abraham dengan berteriak lelaki paru baya dan anaknya itu berhenti dan menoleh ke Abraham lalu berbalik arah menghampiri Abraham.
"Yaa, aku mempunyai anak kembar tapi yang satu hilang entah ke mana Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak bertemu Apakah kau tahu apakah dia mirip dengan putriku yang ini?" tanya lelaki paru baya itu.
"Dia memakai kalung dengan liontin bertuliskan Gloria bukan?" tanya Abraham.
"Ya kau betul dia putri ku," katanya
"Mari ikut saya semoga masih ada waktu untuk menyelamatkannya," kata Abraham
Apa maksudmu dengan menyelamatkannya tanya lelaki itu
"Ikut saja tidak ada waktu untuk menjelaskannya di sini, nanti akan aku jelaskan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit," kata Abraham sambil berjalan mendahului pria itu dan putrinya
Abraham segera masuk ke dalam taksi yang telah dipesannya Begitu juga dengan dia paruh baya bersama putrinya itu.
"Kita belum berkenalan namaku adalah Abraham Smith dan kau siapakah namamu? tanya Abraham
"Namaku Albert West dan ini putriku Belvina Birdella," jawab pria itu.
"Aku tidak tahu nama lengkap dari putrimu, aku hanya tahu namanya Gloria dari liontinnya itu, lalu ku beri nama dia Gloria Ashalina. Aku mempunyai yayasan yatim piatu yang ada di tengah kota Boston. Aku seorang mualaf itu sebabnya Gloria pun mengikuti agama yang ku anut saat ini, Maaf," kata Abraham pada lelaki itu.
"Tidak apa-apa, setidaknya anakku tumbuh dengan baik bersamamu," kata lelaki itu.
"Dia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja tuan," kata Abraham sambil memejamkan matanya.
"Apa maksud Anda?" tanya Albert
"Dia menderita kanker darah, dia membutuhkan sumsum tulang belakang dari saudaranya, tapi kami tidak bisa mewujudkannya, semua yang ada di rumah kami adalah anak-anak yatim piatu yang tidak mempunyai ayah ibu dan saudara. Andai dia saudara kembarnya maka aku berharap ini tidaklah terlambat untuknya," kata Abraham.
Albert terdiam tak mampu berkata-kata lagi, sepertinya dia tidak ingin percayai apa yang didengarnya hatinya begitu sakit ketika dia mempunyai harapan untuk bisa bertemu putrinya yang lain ternyata sang Putri mengidap penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan solusinya hanya sudah ada pada saudara kembarnya.
Taxi pun berhenti di depan rumah sakit Lampung mungkin keluar dengan membawa kepada kopernya menuju ruang ICU di mana Gloria didapat pada saat ini.
Sesampainya di sana ia disambut dengan peluk dan tangisan oleh istrinya, lalu yang mengenalkan Albert dan Belvina kepada istrinya.
Abraham menemui dokter dan menceritakan bahwa dia telah menemukan saudara kembar dari Gloria dan ingin kuliah segera menjalani operasi pencangkokan tulang sumsum
Dokter berkata," Saya akan berusaha sebaik-baiknya kita harus periksa dulu kecocokan antara sumsum tulang belakangnya dengan Gloria setelah itu baru dia bisa dioperasi.
Baiklah segeralah periksa kecocokan tulang sumsum dia, berapa lama kita tahu bahwa tulang susunya cocok untuk Gloria
"Paling cepat adalah satu hari," kata Dokter.
"Ya Allah berikan waktu pada keroyok untuk bisa bertahan," kata Abraham sambil besok aja ya dengan kasar dia benar-benar galau hari ini.
Sekali lagi Abraham hanyalah bisa berpasra, dia kembali ke ruang ICU ketika dokter keluar dari ruangan itu lalu dokter itu pun berkata, "Putri anda sudah sadar sudah bisa ditempatkan di ruang perawatan jangan lupa memberikan obat yang teratur hanya itu yang bisa membuat dia bertahan tapi kami tidak tahu sampai kapan dia bisa bertahan dengan obat-obatan itu sambil menunggu pemeriksaan dari kecocokan tulang sumsum dan penentuan operasinya."
"Ya, kami mengerti!" kata Abaraham.
saat itu juga Gloria dipindahkan ke ruang perawatan dengan peralatan yang masih lengkap.
Abraham pun masuk ke ruangan itu bersama Albert dan Belvina yang telah menjalani pemeriksaan tadi.
biarpun memperkenalkan Gloria dan mengatakan bahwa ini adalah ayah dan saudara kembarnya.
itu sangat gembiranya hati Gloria dia mengeluarkan tangan kepada saudara kembarnya sambil menangis di
dipeluknya Belvina," aku sangat gembira di detik-detik terakhirku aku ditemukan dengan ayah dan saudara kembarku sungguh ini nikmat yang tidak terkira yang diberikan padaku katanya sambil memeluk saudara kembarnya itu sangat erat.
"maukah aku menemani aku di sini?" tanyanya pada Belvina.
"Tentu aku juga merindukan saudara kembarku dan sekarang bisa dipertemukan kembali aku sangat senang dan aku akan menemanimu di sini," kata Belvina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Nuhume
hahaa bocil nihh
2023-04-08
0