Vino berjalan sedikit jauh dari Gloria namun apapun yang di bicarakan Gloria mampu di dengar
"Kau juga indah di mataku Gloria," kata Vino yang berjalan di belakang gadis itu. Menatap punggung gadis itu yang berjalan dengan gemulai baju yang longgar dan hijab yang berkibar sebatas pinggangnya membuatnya nampak anggun, Vino tak berani mendekati lebih dekat karena permintaan tuan Abraham.
Mereka Mereka pun duduk di bangku taman berdua melihat anak-anak kecil yang sedang bermain di sana ada yang bermain jungkat-jungkit, ada yang bermain ayunan, membuat panorama begitu indah di mata Gloria tatapannya bertumpu pada keluarga kecil yaitu ibu ayah dan anak yang sedang bermain bersama membuatnya Rindu akan kasih sayang keduanya. Walau dia mendapatkan kasih sayang lebih dari Tuhan Abraham dan Katrina tapi ibu dan ayah kandung adalah suatu hal yang berharga baginya, seandainya dia mempunyai kesempatan untuk menikmati itu alangkah indahnya, sebelum kepergiannya. Dia tidak pernah tahu asal-usulnya yang dia tahu dari kecil dia berada dia rumah yatim piatu itu.
Vino menatap gadis itu mencari tahu apa yang dilihatnya lalu dia pun tersenyum, "Apakah kau ingin bermain? Aku bisa menemanimu bermain? Apa kau ingin duduk di ayunan itu? Aku bisa mengayun mu," kata Vino.
"Aku malu,Vin. Itu hanya untuk anak kecil bukan orang dewasa sepertiku. Mereka pasti marah jika aku duduk di sana," kata Gloria.
"Tidak juga ada banyak orang-orang dewasa berayun di sana, Anggap saja kita masih kecil yang bermain ayunan bersama," kata Vino sama terkekeh.
"Apa kau takut aku menyentuhmu, Aku tidak akan menyentuhmu aku akan menyentuh tali dari ayunan itu, ayolah nikmati hari ini! Akan menjadikan hari yang indah buatku, saat aku pulang ke Indonesia, ini adalah kenangan yang terindah saat bersamamu bukan? Jadi ayolah kita bermain ayunan di sana!" kata Vino.
"Baiklah jika engkau memaksa, Ayo kita bermain ayunan!" kata Gloria.
Dia pun berjalan menuju ayunan itu dan duduk di sana, sementara Vino mengayun tali ayunan itu dengan perlahan lalu sedikit keras kemudian dikeraskan, ketika ayunan itu berayun dengan kencang Gloria tertawa.
"Aku punya kenangan indah dengan ayunan ini," kata Gloria
"Apa kenanganmu? Tanya Vino sambil mengayun ayunan.
"Aku suka berputar-putar di ayunan tali dililitkan lalu diputar kemudian di lepas hingga berputar seperti gangsing," kata Gloria.
"Apa kau tidak pusing berayun dengan cara seperti itu," tanya Vino
"Dulu tidak entahlah sekarang apakah pusing atau tidak," kata Gloria pada Vino.
"Apa kau mau coba sekali lagi sekarang," tanya Vino pada Gloria.
"Tidak aku takut aku pusing jika talinya diputar," jelasnya pada Vino
"Akan ku putar dengan perlahan biar kau tidak pusing," kata Vino
"Boleh aku ingin mencobanya sekali lagi," kata Gloria.
Vino mulai memutar talinya perlahan lalu melepaskannya dan ayunan itu pun berputar seperti gangsing, Gloria tertawa sekolah seolah kembali ke masa kecilnya.
"Apa kau suka Gloria," tanya Vino
"Aku sangat suka aku bahagia sekali aku seperti anak kecil saat ini," kata Gloria pada Vino.
Vino pun kembali lagi memutar lalu dilepaskannya lagi hingga berputar seperti gangsing kembali. Gloria tertawa kembali.
Setelah berapa kali mengulang akhirnya Gloria menyerah, "Sudah-sudah Aku sudah pusing," kata Gloria.
"Mari ku bantu tidak apa-apa jika darurat," kata Vino karena saat itu, dia tidak mampu untuk berdiri dengan tegak karena kepalanya pusing, akibat berputar di ayunan. Namun dia tetap tertawa, menunjukkan rasa bahagianya kepada Vino. Mereka pun kembali duduk di bangku taman, melihat anak-anak Kecil bermain berlari-lari.
"Apa kau juga ingin berlari seperti mereka kalau kau ingin Ayo kita kejar-kejaran" kata Vino sembari ketawa.
"Tidak aku tidak mau kalau kamu ingin, lari saja aku masih pusing," katanya.
"Lihatlah banyak anak yang meniru caramu berayun mereka berputar seperti gangsing," kata Vino sampai tertawa
Mereka pun ikut ketawa saat melihat anak kecil itu berayun seperti dirinya.
"Apa kau ingin ke tempat lain Gloria? Kalau kau ingin tempat lain Ayo kita ke sana mungkin di pantai atau di mana?" tanya Vino.
Setelah puas bermain di taman Vino mengajak gadis itu untuk masuk ke dalam mobil dan pergi di tempat wisata lainnya yang bisa dinikmati berdua.
Berapa tempat wisata mereka kunjungi saat bersama dan tak sekalipun Vino menyentuhnya, dia mematuhi apa yang dikatakan Tuhan Abraham. Saat itu yang dia inginkan adalah memberikan kebahagiaan pada Gloria yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibu kandungnya sejak balita.
Sementara Vino, dia masih mendapatkan kebahagiaan walau ada suatu tragedi yang memisahkan mereka hingga pada akhirnya mereka bisa berkumpul kembali dengan ayahnya.
Vino menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah pantai.
Terdengar oleh suara merdu dari Gloria yang duduk di kursi tengah. "Vin, aku ingin pergi ke pantai Nantasked, apa boleh?" katanya sambil tersenyum
"Tentu, akan ku Antar," jawab Vino sambil menatap manik matanya yang indah itu.
"Apa ini termasuk pacaran? Ayah tak mengijinkannya, berkhalwat dengan seorang pria," katanya dengan derai tawa lirih.
"Tidak aku sudah bilang pada ayah angkatmu aku akan menjaga jarak denganmu, anggap saja saat ini aku adalah supirmu yang akan mengantarkanmu kemanapun kau pergi," katanya sambil tersenyum.
"Janji yaa, dan jangan melihatku," katanya sambil tertawa lirih.
"Kalau melihatmu aku tidak bisa janji, Glo," katanya sambil mengemudikan mobil kakaknya, saat itu dia mencuri pandang lewat spion, yang mengarah pada gadis yang duduk di bangku tengah itu.
mobil pun berjalan menuju pantai Nantasked.
Setengah jam kemudian mereka sampai di sana Vino memarkirkan mobil kakaknya di area parkir lalu dia berjalan beriringan bersama Gloria, dengan jarak yang cukup jauh.
Ketika sudah mencapai pantai galeria berlari menuju pantai, dibiarkannya kaki tersapu ombak yang berganti datang menghantam tubuhnya, dia tertawa seolah menikmati sesuatu yang suatu saat akan dia tinggalkan.
"Gloria jangan terlalu jauh dari daratan nanti bisa hanyut," kata Vino.
"Jika aku hanyut kau akan membawaku kembali di daratan bukan," kata Gloria.
"Tentu aku akan berenang sekuat tenaga untuk menyelamatkanmu dari terjangan ombak juga badai," jawab Vino
"Andai bukan ombak dan badai yang menenggelamkan ku Apakah kau bisa menyelamatkan aku Vino?" tanya Gloria.
"Jika aku bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkanmu, tentu aku akan melakukannya sekalipun senyum ku pudar karena untuk menyelamatkanmu," kata Vino.
"Jika aku tiba-tiba menghilang apakah kau akan mencariku Vin," kata Gloria.
"Jelas aku akan mencarimu karena kau adalah sesuatu yang indah dalam hidupku, tanpa kau hidupku akan terasa hampa dan mati.
"Kau pandai merayu juga padahal kita baru satu hari bertemu dan berkenalan, apa sedalam itu? Sehingga membuatmu terluka begitu dalam jika aku pergi meninggalkanmu," kata Gloria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Penelop3
semangat thor
2023-05-15
1