Dita dan Rangga diam mematung karena tidak percaya jika setelah sekian lama mereka berpisah akhirnya mereka bisa berjumpa kembali.
Saat ini keduanya saling memandang dengan rasa rindu yang menggebu pada hati mereka, bahkan keduanya sudah saling mendekat untuk melepas rindu dengan berpelukan, tapi belum sempat semua itu mereka lakukan, terdengar suara Kasih yang memanggil nama Rangga.
"Mas Rangga akhirnya sampai juga," ucap Kasih dengan memeluk tubuh Rangga.
Deg
Jantung Dita rasanya berhenti berdetak melihat lelaki yang dicintainya dipeluk oleh perempuan lain, bahkan perempuan itu adalah saudaranya sendiri.
"Mas Rangga, kenalin ini Dita saudaraku yang paling cantik dan baik hati. Dita, kenalin ini Mas Rangga, Suamiku." ujar Kasih.
Dita merasakan sesak pada dadanya, hatinya sakit bagai tertusuk ribuan duri, tapi Dita mencoba menahan semua itu karena dia tidak mau membuat Kasih sakit hati jika mengetahui siapa Rangga sebenarnya.
Jadi Rangga adalah Suami Kasih? ucap Dita dalam hati.
"Dita," ucap Dita dengan mengulurkan tangannya yang terlihat bergetar.
"Rangga," ucap Rangga dengan lirih, karena saat ini Rangga sangat merasa bersalah kepada Dita.
"Maaf Kasih, aku duluan," ujar Dita yang masih belum percaya dengan semuanya, sampai akhirnya Dita berlari ke dalam kamar tanpa menghiraukan semua keluarganya yang memanggil dirinya.
"Dita sayang, kamu mau kemana Nak?" tanya Bunda Cinta.
Beberapa saat kemudian Kasih dan Rangga datang dan bergabung di meja makan.
"Bunda, Dita kemana?" tanya Kasih yang tidak melihat keberadaan Dita di sana.
"Barusan Dita lari ke kamarnya. Memangnya apa yang sudah terjadi sama Dita? Bunda lihat sepertinya Dita menangis," tanya Bunda Cinta kepada Kasih.
"Kasih juga tidak tau Bunda, tadi tiba-tiba Dita pamit sama kita."
Dita sepertinya kecewa terhadapku yang telah mengkhianati cinta kami. Maafkan aku Dita, aku terpaksa menikahi Kasih karena Papa sudah menjodohkanku dengannya. Kenapa Dunia ini sempit sekali? ternyata selama ini perempuan yang aku cintai adalah saudara dari istriku sendiri, ucap Rangga dalam hati.
"Rangga, bagaimana kabarnya?" tanya Ayah Ilham.
"Alhamdulillah Yah, Rangga baik," jawab Rangga dengan mencium punggung tangan Ilham, Cinta dan Dika.
"Maaf semuanya, silahkan dilanjut makannya, Bunda mau melihat Dita dulu," ujar Bunda Cinta, kemudian melangkahkan kaki menuju kamar Dita.
Setelah mengetuk pintu kamar Dita, Bunda Cinta masuk ke dalam kamar Dita, dan saat ini Dita masih menangis.
"Nak, Dita kenapa menangis?" tanya Bunda Cinta dengan memeluk tubuh Dita.
"Dita tidak apa-apa Bunda, Dita hanya tidak enak badan saja."
"Sayang, Meski pun Dita tidak terlahir dari rahim Bunda, tapi kita memiliki ikatan batin yang kuat, dan Dita tidak akan bisa menutupi apa pun dari Bunda."
Setelah beberapa kali mengembuskan nafas secara kasar, Dita akhirnya berniat untuk menceritakan semuanya kepada Bunda Cinta.
"Bunda, sebenarnya Rangga Suami Kasih, adalah Kekasih Dita."
Cinta begitu terkejut mendengar perkataan Dita, karena selama ini Dita tidak pernah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia memiliki kekasih.
"Sayang, kenapa Dita tidak pernah mengatakan jika selama ini Dita sudah mempunyai kekasih?"
"Dita dan Rangga sepakat jika kami akan mengatakan tentang hubungan kami setelah menyelesaikan kuliah, dan Rangga akan langsung menikahi Dita, tapi ternyata Rangga terlebih dahulu menyelesaikan kuliah jurusan Bisnisnya, dan kedua orangtua Rangga menyuruh Rangga untuk segera kembali ke Indonesia."
"Apa Rangga memutuskan hubungannya dengan Dita sebelum kembali ke Tanah air?"
"Tidak Bunda, karena Rangga berjanji setelah Dita kembali ke Indonesia, Rangga akan menjadikan Dita sebagai istrinya, tapi sejak kami terpisah oleh jarak dan waktu, kami los konteks, dan hari ini Rangga sudah memberikan Dita kejutan yang sangat menyakitkan," ujar Dita dengan menumpahkan tangisannya dalam pelukan Bunda Cinta.
"Sayang, Bunda mengerti perasaan Dita, maaf ya, Bunda tidak bisa berbuat apa-apa untuk Dita. Apa Dita akan mengatakan tentang hubungan Dita dan Rangga kepada Kasih?"
"Tidak Bunda, Dita tidak mungkin melakukan semua itu, Kasih adalah saudara Dita, dan Dita tidak akan mungkin tega menyakiti hati saudara Dita sendiri. Mulai sekarang Dita akan mengikhlaskan Rangga untuk Kasih, mungkin kami memang tidak berjodoh."
"Bunda bangga sama Dita, karena Dita sudah rela mengorbankan perasaan Dita untuk Kasih."
"Dita harap Bunda tidak mengatakan hal ini kepada siapa pun juga ya, apalagi kepada Kasih, biarlah Rangga menjadi kenangan terindah untuk Dita."
"Semoga Dita mendapatkan pengganti yang lebih baik segala-galanya dibandingkan dengan Rangga ya Nak," ujar Cinta yang di Amini oleh Dita.
"Apa sekarang Dita mau ke luar untuk bergabung dengan yang lain?"
"Tidak Bunda, Dita mau tidur saja. Makasih banyak ya Bunda, karena Bunda selalu mengerti Dita, dan Bunda selalu ada untuk Dita," ucap Dita dengan mencoba untuk tersenyum.
Kasihan Dita, aku tau bagaimana rasanya ditinggal menikah oleh Lelaki yang kita cintai, dan itu sangat menyakitkan. Kenapa semua itu harus kembali di alami oleh Anakku? apalagi lelaki yang dia cintai menikah dengan saudaranya sendiri, dan itu pasti akan lebih menyakitkan karena nanti Dita akan sering bertemu dengan Rangga, ucap Cinta dalam hati dengan menitikkan airmata karena dulu Cinta pernah ditinggal menikah oleh Ilham, meski pun rumah tangga Ilham dan Bella tidak pernah harmonis, bahkan selama menikah dengan Bela, Ilham tidak pernah menyentuh Bela, sampai akhirnya Bela selingkuh dengan mendiang Ayah kandung Ilham dan melahirkan Kasih.
"Nak, kalau begitu Bunda ke luar dulu ya, Dita istirahat saja, kalau ada apa-apa Dita bisa panggil Bunda."
Cinta kembali ikut bergabung dengan yang lain, dan Dika yang tidak melihat Dita ikut bersama Cinta menanyakan keberadaannya.
"Cinta, mana Dita? kenapa dia tidak ikut ke luar?"
"Dita sedang tidak enak badan Kak."
"Kalau begitu Kakak mau lihat Dita dulu," ujar Dika yang hendak berdiri, tapi Cinta melarangnya.
"Kak, Dita hanya kecapean saja, biarkan Dita istirahat," ujar Cinta, dan Dika akhirnya kembali duduk.
Rangga terus saja melamun, karena saat ini yang ada dalam pikirannya hanya Dita.
Dita pasti merasa kecewa, dan aku semakin merasa bersalah kepadanya. Apa yang harus aku lakukan? karena sekarang aku sudah menikah dengan Kasih. Maafkan aku Kasih, karena selama ini masih ada Dita dalam hatiku, dan Dita adalah cinta pertamaku, meski pun aku sudah berusaha melupakannya, tapi bayang-bayang Dita selalu saja hadir dalam ingatanku bahkan dalam mimpiku, Batin Rangga yang saat ini merasa bersalah kepada Dita dan Kasih.
"Mas, kenapa melamun terus?" tanya Kasih.
"Mas hanya cape saja," jawab Rangga.
"Kalau begitu sebaiknya sekarang Mas istirahat saja atau Mas mau mandi dulu? biar Kasih siapin air hangatnya."
"Nanti saja mandinya, Mas ingin istirahat dulu."
"Ya sudah kalau begitu kita ke kamar sekarang. Semuanya, Kasih sama Mas Rangga duluan ya," ujar Kasih dengan menggandeng Rangga menuju kamarnya di lantai atas, dan kamar mereka bersebelahan dengan kamar Dita.
Aku ingin sekali menemui Dita untuk meminta maaf, tapi bagaimana caranya kalau Kasih terus berada di sampingku, ucap Rangga dalam hati yang saat ini melihat pintu kamar Dita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
@Kristin
pasti sangat menyakitkan Thor 😥
2024-10-31
1
@Kristin
Iklan buat mu Thor 🥰 semangka 🍉
2023-04-09
2
Lina Zascia Amandia
Sabar Dita, adaMak Autor yg akan atur jln cintamu ke dpn, tungguin saja...
2023-04-09
1