Dita dan Kasih melanjutkan perjalanan menuju kediaman Pratama, dan ternyata orangtua mereka sudah menunggu kedatangan Dita di depan rumah.
"Assalamu'alaikum Ayah, Bunda," ucap Dita dan Kasih dengan bergantian memeluk tubuh orangtua angkat mereka.
"Wa'alaikumsalam sayang-sayangnya Ayah dan Bunda, kenapa kalian bisa datang bersamaan?" tanya Bunda Cinta dan Ayah Ilham.
"Kami tidak sengaja bertemu di jalan Yah, Bun," jawab Dita, dan sebelumnya Kasih sudah meminta kepada Dita supaya merahasiakan dulu tentang dirinya yang mandul kepada kedua orangtua mereka, tapi feeling seorang Ibu begitu kuat, apalagi saat ini mata Kasih terlihat bengkak karena terus saja menangis.
"Kasih, kenapa mata kamu bengkak seperti itu sayang? apa Kasih habis menangis? jika Kasih sedang mempunyai masalah, Kasih bisa menceritakan semuanya kepada kami?" tanya Bunda Cinta dengan memeluk tubuh Kasih, dan Kasih langsung saja menumpahkan airmatanya dalam pelukan Bunda Cinta.
Ayah Ilham menyuruh semuanya untuk masuk, apalagi saat ini kondisi Kasih terlihat tidak baik.
"Sebaiknya sekarang kita masuk, kita bicarakan semuanya di dalam."
Kasih saat ini duduk di tengah-tengah Ayah Ilham dan Bunda Cinta.
"Sayang, sebaiknya sekarang Kasih minum dulu," ujar Bunda Cinta dengan memberikan segelas air putih pada Kasih.
"Makasih Bunda," ucap Kasih dengan menghela napas panjang.
"Nak, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Apa Rangga sudah menyakiti Kasih?" tanya Ayah Ilham, tapi Kasih menggelengkan kepalanya.
"Ayah, Bunda, sebenarnya Kasih tadi melakukan pemeriksaan ke Dokter Kandungan, karena Kasih ingin tau bagaimana kondisi rahim Kasih, tapi ternyata Dokter bilang kalau Kasih mandul, bahkan pada rahim Kasih terdapat kista yang sudah berubah menjadi miom, jadi Kasih harus melakukan pengangkatan rahim," ujar Kasih yang kembali menangis.
Ayah Ilham dan Bunda Cinta begitu terkejut mendengar penyakit yang saat ini Kasih derita, dan mereka langsung memeluk tubuh Kasih yang saat ini terlihat begitu rapuh.
"Sayang, Kasih yang sabar ya, Bunda tau kalau semua ini berat untuk Kasih, tapi semua yang terjadi dalam hidup kita sudah Allah SWT atur, dan Allah tau mana yang terbaik untuk kita."
"Iya Nak, Kasih harus ikhlas, dan Ayah sangat yakin jika Rangga akan menerima Kasih apa adanya, karena Rangga adalah lelaki yang baik."
"Mungkin Mas Rangga bisa menerima Kasih yang mandul, tapi tidak dengan kedua orangtuanya, apalagi Mas Rangga adalah Anak Tunggal Yah, dan Orangtua Mas Rangga sudah sangat menginginkan Cucu."
Ayah Ilham dan Bunda Cinta tidak bisa berkata apa-apa lagi, sampai akhirnya Kasih kembali angkat suara.
"Sepertinya Kasih harus rela untuk dimadu supaya Mas Rangga memiliki keturunan, dan Kasih akan mencarikan istri untuk Mas Rangga."
"Apa maksud kamu Nak? tidak seharusnya Kasih berbicara seperti itu, karena tidak ada satu pun di Dunia ini perempuan yang ikhlas untuk dimadu," ujar Bunda Cinta.
"Iya Nak, Ayah tidak mau kalau sampai Kasih merasakan sakit hati jika melihat Rangga bersama perempuan lain, apalagi jika sampai Rangga melakukan poligami. Sebaiknya kasih pikirkan dulu semuanya, dan nanti kita bicarakan semuanya dengan Rangga."
"Iya Kasih, aku juga tidak setuju dengan ide konyol kamu, kenapa bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu? bahkan sekarang banyak orang yang sengaja tidak ingin memiliki keturunan," ujar Dita.
"Tapi aku ingin menjadi seorang perempuan sempurna yang bisa memberikan keturunan untuk Suamiku."
"Nanti aku akan mencoba mengobati kamu, jadi kamu jangan sedih lagi ya," ujar Dita dengan memeluk tubuh Kasih.
Cinta mengajak semuanya untuk makan terlebih dahulu, meski pun saat ini semuanya merasa tidak nafsu makan, apalagi Kasih terlihat enggan memasukan makanan ke dalam mulutnya.
"Sayang, Kasih harus makan yang banyak, kami tidak mau kalau sampai Kasih sakit," ujar Bunda Cinta yang terus mencoba membujuk Kasih.
"Iya Kasih, kamu tenang saja, kalau sampai Rangga berani menyakiti kamu, aku sendiri yang akan menghajarnya," ujar Dita yang mencoba menghibur Kasih.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara Dika dan Iqbal mengucap Salam.
Dita dan Kasih yang melihat Om juga Adiknya pulang, langsung berhambur memeluk tubuh mereka.
"Kak, Iqbal sekarang udah besar, jadi jangan peluk-peluk Iqbal, bagaimana kalau nanti perempuan yang Iqbal taksir melihatnya, pasti akan salah paham kan."
"Eh bocah, umur kamu itu baru lima belas tahun, baru juga masuk SMA, belum saatnya Iqbal pacaran. Kalau Iqbal udah bisa cari uang sendiri, Iqbal baru boleh pacaran," ujar Dita yang selalu merasa gemas terhadap Adiknya.
"Iya Iqbal, bagaimana dengan nasib Om Dika yang usianya sudah memasuki kepala Empat, sampai sekarang Om Dika aja masih betah melajang, kasihan kan kalau sampai kamu melangkahi Om Dika," ujar Kasih.
"Kenapa Om jadi kebawa-bawa," ujar Dika dengan mendudukkan tubuhnya di kursi samping Bunda Cinta.
"Sayang, bagi piringnya," ujar Dika kepada Bunda Cinta.
"Dika, sepertinya kamu belum bisa move on dari istriku, padahal kami saja sudah tujuh belas tahun menikah," sindir Ilham.
Bunda Cinta memberi isyarat kepada Ayah Ilham supaya tidak membahas masalah pernikahan dengan Dika, karena Dika selalu sensitif jika membicarakan semua itu.
"Seandainya Cinta bukan saudara Kembarku, aku pasti sudah menikah dan hidup bahagia dengannya," ujar Dika yang hendak kembali berdiri meninggalkan meja makan, tapi Cinta langsung memegang tangan Dika.
"Kak, makan dulu, Mas Ilham cuma bercanda, jadi jangan dimasukin ke dalam hati ya."
"Maaf sayang, Kakak sedang banyak masalah saja, tidak seharusnya kita membicarakan masalalu, karena itu hanya akan membuka luka lama bagi kita semua."
"Seharusnya aku yang meminta maaf Dika, karena aku selalu saja cemburu terhadap kamu dan Cinta, padahal tidak seharusnya aku bersikap seperti itu, karena kenyataannya kalian berdua adalah saudara kembar, meski pun di masalalu kalian sempat hampir menikah." ucap Ayah Ilham.
Sejak Ilham dan Cinta menikah, sebenarnya mereka sudah berniat untuk pindah rumah dan tinggal terpisah dari Dika, tapi mereka tidak tega karena Dika hanya hidup sendirian, apalagi keluarga Dika satu-satunya hanyalah Cinta, dan Dika juga sering sakit, sehingga Cinta dan Ilham berat untuk meninggalkannya.
Ketiga Anak Ilham dan Cinta hanya diam mematung ketika mengetahui masalalu orangtuanya yang ternyata memiliki kisah cinta yang sangat rumit.
"Sayang, kenapa kalian bertiga terus saja berdiri? maaf ya jika situasinya membuat kalian kurang nyaman, kami tidak seharusnya membicarakan masalalu di depan kalian bertiga," ujar Bunda Cinta.
"Bunda, kami sekarang sudah dewasa, jadi kami sudah mengerti apa yang kalian rasakan, pasti semua itu tidak akan mudah," ujar Kasih.
"Sekarang sebaiknya kalian makan, kalau tidak, Om akan menghabiskan makanannya," ujar Dika yang mencoba mencairkan suasana, sontak saja semua itu membuat Dita, Kasih dan Iqbal, langsung berebut makanan dengan Dika yang selalu saja usil terhadap ketiga keponakannya.
Ayah Ilham dan Bunda Cinta tersenyum melihat pemandangan yang saat ini berada di hadapannya.
"Om, apa boleh Dita mengajak Dosen Dita saat di luar negeri untuk bergabung di Rumah Sakit kita?"
"Tentu saja boleh, memangnya dia spesialis apa?" tanya Dika.
"Dia serba bisa Om, bahkan sudah menyandang beberapa gelar, dan kebetulan Dokter Asyifa baru kembali ke tanah air bersama Dita."
"Ya sudah, kalau begitu Om akan menjadikan dia sebagai Dokter umum saja," ujar Dika.
"Makasih banyak Om ku yang ganteng, Dokter Asyifa pasti akan bahagia mendengarnya," ujar Dita dengan memeluk tubuh Dika.
"Dita, kamu itu sudah dewasa, masih saja kelakuannya seperti Anak kecil," ujar Dika dengan mengelus lembut kepala Dita, apalagi sebelum cinta menikah dengan Ilham, Dika yang sudah merawat Dita dari bayi setelah Ibu kandungnya meninggal Dunia.
Beberapa saat kemudian terdengar suara bel yang berbunyi, dan Dita berlari untuk membuka pintu.
Dita begitu terkejut ketika melihat sosok lelaki yang saat ini berada di hadapannya.
"Rangga."
"Dita."
Ucap Rangga dan Dita secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
@Kristin
yang sabar ya kasih... vote mendarat Thor semangat ya💪
2024-10-26
1
Hartawan1234 Randika
semoga langgeng
2023-05-16
2
Mommy QieS
tolong!😭😭
2023-04-11
1