Bab 2 ( Istri untuk Suamiku )

Dita dan Kasih melanjutkan perjalanan menuju kediaman Pratama, dan ternyata orangtua mereka sudah menunggu kedatangan Dita di depan rumah.

"Assalamu'alaikum Ayah, Bunda," ucap Dita dan Kasih dengan bergantian memeluk tubuh orangtua angkat mereka.

"Wa'alaikumsalam sayang-sayangnya Ayah dan Bunda, kenapa kalian bisa datang bersamaan?" tanya Bunda Cinta dan Ayah Ilham.

"Kami tidak sengaja bertemu di jalan Yah, Bun," jawab Dita, dan sebelumnya Kasih sudah meminta kepada Dita supaya merahasiakan dulu tentang dirinya yang mandul kepada kedua orangtua mereka, tapi feeling seorang Ibu begitu kuat, apalagi saat ini mata Kasih terlihat bengkak karena terus saja menangis.

"Kasih, kenapa mata kamu bengkak seperti itu sayang? apa Kasih habis menangis? jika Kasih sedang mempunyai masalah, Kasih bisa menceritakan semuanya kepada kami?" tanya Bunda Cinta dengan memeluk tubuh Kasih, dan Kasih langsung saja menumpahkan airmatanya dalam pelukan Bunda Cinta.

Ayah Ilham menyuruh semuanya untuk masuk, apalagi saat ini kondisi Kasih terlihat tidak baik.

"Sebaiknya sekarang kita masuk, kita bicarakan semuanya di dalam."

Kasih saat ini duduk di tengah-tengah Ayah Ilham dan Bunda Cinta.

"Sayang, sebaiknya sekarang Kasih minum dulu," ujar Bunda Cinta dengan memberikan segelas air putih pada Kasih.

"Makasih Bunda," ucap Kasih dengan menghela napas panjang.

"Nak, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Apa Rangga sudah menyakiti Kasih?" tanya Ayah Ilham, tapi Kasih menggelengkan kepalanya.

"Ayah, Bunda, sebenarnya Kasih tadi melakukan pemeriksaan ke Dokter Kandungan, karena Kasih ingin tau bagaimana kondisi rahim Kasih, tapi ternyata Dokter bilang kalau Kasih mandul, bahkan pada rahim Kasih terdapat kista yang sudah berubah menjadi miom, jadi Kasih harus melakukan pengangkatan rahim," ujar Kasih yang kembali menangis.

Ayah Ilham dan Bunda Cinta begitu terkejut mendengar penyakit yang saat ini Kasih derita, dan mereka langsung memeluk tubuh Kasih yang saat ini terlihat begitu rapuh.

"Sayang, Kasih yang sabar ya, Bunda tau kalau semua ini berat untuk Kasih, tapi semua yang terjadi dalam hidup kita sudah Allah SWT atur, dan Allah tau mana yang terbaik untuk kita."

"Iya Nak, Kasih harus ikhlas, dan Ayah sangat yakin jika Rangga akan menerima Kasih apa adanya, karena Rangga adalah lelaki yang baik."

"Mungkin Mas Rangga bisa menerima Kasih yang mandul, tapi tidak dengan kedua orangtuanya, apalagi Mas Rangga adalah Anak Tunggal Yah, dan Orangtua Mas Rangga sudah sangat menginginkan Cucu."

Ayah Ilham dan Bunda Cinta tidak bisa berkata apa-apa lagi, sampai akhirnya Kasih kembali angkat suara.

"Sepertinya Kasih harus rela untuk dimadu supaya Mas Rangga memiliki keturunan, dan Kasih akan mencarikan istri untuk Mas Rangga."

"Apa maksud kamu Nak? tidak seharusnya Kasih berbicara seperti itu, karena tidak ada satu pun di Dunia ini perempuan yang ikhlas untuk dimadu," ujar Bunda Cinta.

"Iya Nak, Ayah tidak mau kalau sampai Kasih merasakan sakit hati jika melihat Rangga bersama perempuan lain, apalagi jika sampai Rangga melakukan poligami. Sebaiknya kasih pikirkan dulu semuanya, dan nanti kita bicarakan semuanya dengan Rangga."

"Iya Kasih, aku juga tidak setuju dengan ide konyol kamu, kenapa bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu? bahkan sekarang banyak orang yang sengaja tidak ingin memiliki keturunan," ujar Dita.

"Tapi aku ingin menjadi seorang perempuan sempurna yang bisa memberikan keturunan untuk Suamiku."

"Nanti aku akan mencoba mengobati kamu, jadi kamu jangan sedih lagi ya," ujar Dita dengan memeluk tubuh Kasih.

Cinta mengajak semuanya untuk makan terlebih dahulu, meski pun saat ini semuanya merasa tidak nafsu makan, apalagi Kasih terlihat enggan memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Sayang, Kasih harus makan yang banyak, kami tidak mau kalau sampai Kasih sakit," ujar Bunda Cinta yang terus mencoba membujuk Kasih.

"Iya Kasih, kamu tenang saja, kalau sampai Rangga berani menyakiti kamu, aku sendiri yang akan menghajarnya," ujar Dita yang mencoba menghibur Kasih.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara Dika dan Iqbal mengucap Salam.

Dita dan Kasih yang melihat Om juga Adiknya pulang, langsung berhambur memeluk tubuh mereka.

"Kak, Iqbal sekarang udah besar, jadi jangan peluk-peluk Iqbal, bagaimana kalau nanti perempuan yang Iqbal taksir melihatnya, pasti akan salah paham kan."

"Eh bocah, umur kamu itu baru lima belas tahun, baru juga masuk SMA, belum saatnya Iqbal pacaran. Kalau Iqbal udah bisa cari uang sendiri, Iqbal baru boleh pacaran," ujar Dita yang selalu merasa gemas terhadap Adiknya.

"Iya Iqbal, bagaimana dengan nasib Om Dika yang usianya sudah memasuki kepala Empat, sampai sekarang Om Dika aja masih betah melajang, kasihan kan kalau sampai kamu melangkahi Om Dika," ujar Kasih.

"Kenapa Om jadi kebawa-bawa," ujar Dika dengan mendudukkan tubuhnya di kursi samping Bunda Cinta.

"Sayang, bagi piringnya," ujar Dika kepada Bunda Cinta.

"Dika, sepertinya kamu belum bisa move on dari istriku, padahal kami saja sudah tujuh belas tahun menikah," sindir Ilham.

Bunda Cinta memberi isyarat kepada Ayah Ilham supaya tidak membahas masalah pernikahan dengan Dika, karena Dika selalu sensitif jika membicarakan semua itu.

"Seandainya Cinta bukan saudara Kembarku, aku pasti sudah menikah dan hidup bahagia dengannya," ujar Dika yang hendak kembali berdiri meninggalkan meja makan, tapi Cinta langsung memegang tangan Dika.

"Kak, makan dulu, Mas Ilham cuma bercanda, jadi jangan dimasukin ke dalam hati ya."

"Maaf sayang, Kakak sedang banyak masalah saja, tidak seharusnya kita membicarakan masalalu, karena itu hanya akan membuka luka lama bagi kita semua."

"Seharusnya aku yang meminta maaf Dika, karena aku selalu saja cemburu terhadap kamu dan Cinta, padahal tidak seharusnya aku bersikap seperti itu, karena kenyataannya kalian berdua adalah saudara kembar, meski pun di masalalu kalian sempat hampir menikah." ucap Ayah Ilham.

Sejak Ilham dan Cinta menikah, sebenarnya mereka sudah berniat untuk pindah rumah dan tinggal terpisah dari Dika, tapi mereka tidak tega karena Dika hanya hidup sendirian, apalagi keluarga Dika satu-satunya hanyalah Cinta, dan Dika juga sering sakit, sehingga Cinta dan Ilham berat untuk meninggalkannya.

Ketiga Anak Ilham dan Cinta hanya diam mematung ketika mengetahui masalalu orangtuanya yang ternyata memiliki kisah cinta yang sangat rumit.

"Sayang, kenapa kalian bertiga terus saja berdiri? maaf ya jika situasinya membuat kalian kurang nyaman, kami tidak seharusnya membicarakan masalalu di depan kalian bertiga," ujar Bunda Cinta.

"Bunda, kami sekarang sudah dewasa, jadi kami sudah mengerti apa yang kalian rasakan, pasti semua itu tidak akan mudah," ujar Kasih.

"Sekarang sebaiknya kalian makan, kalau tidak, Om akan menghabiskan makanannya," ujar Dika yang mencoba mencairkan suasana, sontak saja semua itu membuat Dita, Kasih dan Iqbal, langsung berebut makanan dengan Dika yang selalu saja usil terhadap ketiga keponakannya.

Ayah Ilham dan Bunda Cinta tersenyum melihat pemandangan yang saat ini berada di hadapannya.

"Om, apa boleh Dita mengajak Dosen Dita saat di luar negeri untuk bergabung di Rumah Sakit kita?"

"Tentu saja boleh, memangnya dia spesialis apa?" tanya Dika.

"Dia serba bisa Om, bahkan sudah menyandang beberapa gelar, dan kebetulan Dokter Asyifa baru kembali ke tanah air bersama Dita."

"Ya sudah, kalau begitu Om akan menjadikan dia sebagai Dokter umum saja," ujar Dika.

"Makasih banyak Om ku yang ganteng, Dokter Asyifa pasti akan bahagia mendengarnya," ujar Dita dengan memeluk tubuh Dika.

"Dita, kamu itu sudah dewasa, masih saja kelakuannya seperti Anak kecil," ujar Dika dengan mengelus lembut kepala Dita, apalagi sebelum cinta menikah dengan Ilham, Dika yang sudah merawat Dita dari bayi setelah Ibu kandungnya meninggal Dunia.

Beberapa saat kemudian terdengar suara bel yang berbunyi, dan Dita berlari untuk membuka pintu.

Dita begitu terkejut ketika melihat sosok lelaki yang saat ini berada di hadapannya.

"Rangga."

"Dita."

Ucap Rangga dan Dita secara bersamaan.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

yang sabar ya kasih... vote mendarat Thor semangat ya💪

2024-10-26

1

Hartawan1234 Randika

Hartawan1234 Randika

semoga langgeng

2023-05-16

2

Mommy QieS

Mommy QieS

tolong!😭😭

2023-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Mandul )
2 Bab 2 ( Istri untuk Suamiku )
3 Bab 3 ( Kejutan yang menyakitkan )
4 Bab 4 ( Perubahan sikap Rangga )
5 Bab 5 ( Lupakan Aku )
6 Bab 6 ( Orang Ketiga )
7 Bab 7 ( Cinta Segitiga )
8 Bab 8 ( Menjaga jodoh orang )
9 Bab 9 ( Cinta Suamiku bukan Untukku )
10 Bab 10 ( Antara Kasih dan Dita )
11 Bab 11 ( Perempuan bawel VS Lelaki mesum )
12 Bab 12 ( Senyum dibalik Luka )
13 Bab 13 ( Pura - pura miskin )
14 Bab 14 ( Mencintai tanpa memiliki )
15 Bab 15 ( Separuh hatimu bukanlah untukku )
16 Bab 16 ( Jodoh pasti bertemu )
17 Bab 17 ( Calon istri untuk Rangga )
18 Bab 18 ( Mendukung Rangga dan Dita )
19 Bab 19 ( Perkelahian Rangga dan Rizki )
20 Bab 20 ( Salahkah aku mencintaimu )
21 Bab 21 ( Salah paham )
22 Bab 22 ( Penolakan Dita )
23 Bab 23 ( Calon Suami Syifa )
24 Bab 24 ( Rencana licik Bu Susi dan Mayang )
25 Bab 25 ( Mencoba membuka hati )
26 Bab 26 ( Cemburu )
27 Bab 27 ( Lebih baik dicintai daripada mencintai )
28 Bab 28 ( Getaran aneh dalam dada )
29 Bab 29 ( Aku akan menikahimu )
30 Bab 30 ( Pernikahan dadakan )
31 Bab 31 ( Seperti Cinderella )
32 Bab 32 ( Jangan sentuh istriku )
33 Bab 33 ( Operasi pengangkatan rahim )
34 Bab 34 ( Kedatangan Ahmad )
35 Bab 35 ( Kenapa Dita mirip Tia? )
36 Bab 36 ( Nasib yang sama )
37 Bab 37 ( Ucapan adalah Do'a )
38 Bab 38 ( Menjadi Teman )
39 Bab 39 ( Acara pertunangan Dita dan Rizki )
40 Bab 40 ( Jauh di mata dekat di hati )
41 Bab 41 ( Membasmi bibit-bibit Pelakor )
42 Bab 42 ( Syifa Hamil )
43 Bab 43 ( Pernikahan yang gagal )
44 Bab 44 ( Nikahi Dita )
45 Bab 45 ( Orangtua Asuh )
46 Bab 46 ( Perdebatan pada malam pertama )
47 Bab 47 ( Hidup mempunyai pilihan )
48 Bab 48 ( Ciuman pertama )
49 Bab 49 ( Separuh jiwaku pergi )
50 Bab 50 ( Meminta cerai )
51 Bab 51 ( Berbagi Suami )
52 Bab 52 ( Menantu yang tidak di anggap )
53 Bab 53 ( Bertahan sakit, berpisah sulit )
54 Bab 54 ( Hasutan Bela )
55 Bab 55 ( Kepergian Kasih )
56 Bab 56 ( Apa salah kasih? )
57 Bab 57 ( Pengakuan cinta Ahmad )
58 Bab 58 ( Kontrak seumur hidup )
59 Bab 59 ( Meminta restu )
60 Bab 60 ( Semua akan indah pada waktunya )
61 Promosi Novel ( 1 Ranjang 3 Nyawa )
62 Promosi Novel ( Arjuna Mencari Cinta )
63 Bab 63 Season 3 ( Pernikahan kedua )
64 Bab 64 ( Senyum dibalik luka )
65 Bab 65 ( Hanya manusia biasa )
66 Bab 66 ( Berbagi Suami )
67 Bab 67 ( Luka cinta )
68 Bab 68 ( Orang ketiga )
69 Bab 69 ( Overthinking )
70 Bab 70 ( Drama di pagi hari )
71 Bab 71 ( Cinta itu buta dan tuli )
72 Bab 72 ( Rencana Tuhan selalu indah )
73 Bab 73 ( Berdebat )
74 Bab 74 ( Ancaman )
75 Bab 75 ( Antara adil dan tidak )
76 Bab 76 ( Dilema )
77 Bab 77 ( Nasi sudah menjadi bubur )
78 Bab 78 ( Pindah rumah )
79 Bab 79 ( Keluarga Toxic )
80 Bab 80 ( Hari pertama bekerja )
81 Bab 81 ( Kesalahan yang fatal )
82 Bab 82 ( Istri pertama VS Istri kedua )
83 Bab 83 ( Takdir cinta yang ku pilih )
84 Bab 84 ( Tes kesuburan )
85 Bab 85 ( Berubah )
86 Bab 86 ( Mandul )
87 Bab 87 ( Obsesi )
88 Bab 88 ( Khilaf terdalam )
89 Bab 89 ( Terlanjur kecewa )
90 Bab 90 ( Hidup memiliki pilihan )
91 Bab 91 ( Mimpi buruk )
92 Bab 92 ( Memperbaiki hubungan )
93 Bab 93 ( Bukan Menantu idaman )
94 Bab 94 ( Bertepuk sebelah tangan )
95 Bab 95 ( Sulit didekati )
96 Bab 96 ( Cinta satu malam )
97 Bab 97 ( Hamil )
98 Bab 98 ( Permintaan maaf )
99 Bab 99 ( Menantu yang tak di anggap )
100 Bab 100 ( Memutuskan hubungan )
101 Bab 101 ( Hanya sebatas angan )
102 Bab 102 ( Biarkan aku menyerah )
103 Bab 103 ( Aku pergi )
104 Bab 104 ( Menyerah )
105 Bab 105 ( Perceraian )
106 Bab 106 ( Tes DNA )
107 Bab 107 ( Jatuhnya talak )
108 Bab 108 ( Sudah berakhir )
109 Bab 109 ( Fakta yang terungkap )
110 Bab 110 ( Akhir semuanya )
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 ( Mandul )
2
Bab 2 ( Istri untuk Suamiku )
3
Bab 3 ( Kejutan yang menyakitkan )
4
Bab 4 ( Perubahan sikap Rangga )
5
Bab 5 ( Lupakan Aku )
6
Bab 6 ( Orang Ketiga )
7
Bab 7 ( Cinta Segitiga )
8
Bab 8 ( Menjaga jodoh orang )
9
Bab 9 ( Cinta Suamiku bukan Untukku )
10
Bab 10 ( Antara Kasih dan Dita )
11
Bab 11 ( Perempuan bawel VS Lelaki mesum )
12
Bab 12 ( Senyum dibalik Luka )
13
Bab 13 ( Pura - pura miskin )
14
Bab 14 ( Mencintai tanpa memiliki )
15
Bab 15 ( Separuh hatimu bukanlah untukku )
16
Bab 16 ( Jodoh pasti bertemu )
17
Bab 17 ( Calon istri untuk Rangga )
18
Bab 18 ( Mendukung Rangga dan Dita )
19
Bab 19 ( Perkelahian Rangga dan Rizki )
20
Bab 20 ( Salahkah aku mencintaimu )
21
Bab 21 ( Salah paham )
22
Bab 22 ( Penolakan Dita )
23
Bab 23 ( Calon Suami Syifa )
24
Bab 24 ( Rencana licik Bu Susi dan Mayang )
25
Bab 25 ( Mencoba membuka hati )
26
Bab 26 ( Cemburu )
27
Bab 27 ( Lebih baik dicintai daripada mencintai )
28
Bab 28 ( Getaran aneh dalam dada )
29
Bab 29 ( Aku akan menikahimu )
30
Bab 30 ( Pernikahan dadakan )
31
Bab 31 ( Seperti Cinderella )
32
Bab 32 ( Jangan sentuh istriku )
33
Bab 33 ( Operasi pengangkatan rahim )
34
Bab 34 ( Kedatangan Ahmad )
35
Bab 35 ( Kenapa Dita mirip Tia? )
36
Bab 36 ( Nasib yang sama )
37
Bab 37 ( Ucapan adalah Do'a )
38
Bab 38 ( Menjadi Teman )
39
Bab 39 ( Acara pertunangan Dita dan Rizki )
40
Bab 40 ( Jauh di mata dekat di hati )
41
Bab 41 ( Membasmi bibit-bibit Pelakor )
42
Bab 42 ( Syifa Hamil )
43
Bab 43 ( Pernikahan yang gagal )
44
Bab 44 ( Nikahi Dita )
45
Bab 45 ( Orangtua Asuh )
46
Bab 46 ( Perdebatan pada malam pertama )
47
Bab 47 ( Hidup mempunyai pilihan )
48
Bab 48 ( Ciuman pertama )
49
Bab 49 ( Separuh jiwaku pergi )
50
Bab 50 ( Meminta cerai )
51
Bab 51 ( Berbagi Suami )
52
Bab 52 ( Menantu yang tidak di anggap )
53
Bab 53 ( Bertahan sakit, berpisah sulit )
54
Bab 54 ( Hasutan Bela )
55
Bab 55 ( Kepergian Kasih )
56
Bab 56 ( Apa salah kasih? )
57
Bab 57 ( Pengakuan cinta Ahmad )
58
Bab 58 ( Kontrak seumur hidup )
59
Bab 59 ( Meminta restu )
60
Bab 60 ( Semua akan indah pada waktunya )
61
Promosi Novel ( 1 Ranjang 3 Nyawa )
62
Promosi Novel ( Arjuna Mencari Cinta )
63
Bab 63 Season 3 ( Pernikahan kedua )
64
Bab 64 ( Senyum dibalik luka )
65
Bab 65 ( Hanya manusia biasa )
66
Bab 66 ( Berbagi Suami )
67
Bab 67 ( Luka cinta )
68
Bab 68 ( Orang ketiga )
69
Bab 69 ( Overthinking )
70
Bab 70 ( Drama di pagi hari )
71
Bab 71 ( Cinta itu buta dan tuli )
72
Bab 72 ( Rencana Tuhan selalu indah )
73
Bab 73 ( Berdebat )
74
Bab 74 ( Ancaman )
75
Bab 75 ( Antara adil dan tidak )
76
Bab 76 ( Dilema )
77
Bab 77 ( Nasi sudah menjadi bubur )
78
Bab 78 ( Pindah rumah )
79
Bab 79 ( Keluarga Toxic )
80
Bab 80 ( Hari pertama bekerja )
81
Bab 81 ( Kesalahan yang fatal )
82
Bab 82 ( Istri pertama VS Istri kedua )
83
Bab 83 ( Takdir cinta yang ku pilih )
84
Bab 84 ( Tes kesuburan )
85
Bab 85 ( Berubah )
86
Bab 86 ( Mandul )
87
Bab 87 ( Obsesi )
88
Bab 88 ( Khilaf terdalam )
89
Bab 89 ( Terlanjur kecewa )
90
Bab 90 ( Hidup memiliki pilihan )
91
Bab 91 ( Mimpi buruk )
92
Bab 92 ( Memperbaiki hubungan )
93
Bab 93 ( Bukan Menantu idaman )
94
Bab 94 ( Bertepuk sebelah tangan )
95
Bab 95 ( Sulit didekati )
96
Bab 96 ( Cinta satu malam )
97
Bab 97 ( Hamil )
98
Bab 98 ( Permintaan maaf )
99
Bab 99 ( Menantu yang tak di anggap )
100
Bab 100 ( Memutuskan hubungan )
101
Bab 101 ( Hanya sebatas angan )
102
Bab 102 ( Biarkan aku menyerah )
103
Bab 103 ( Aku pergi )
104
Bab 104 ( Menyerah )
105
Bab 105 ( Perceraian )
106
Bab 106 ( Tes DNA )
107
Bab 107 ( Jatuhnya talak )
108
Bab 108 ( Sudah berakhir )
109
Bab 109 ( Fakta yang terungkap )
110
Bab 110 ( Akhir semuanya )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!