Hari pernikahan mantan kekasih pun sudah tiba, jujur ini adalah momen yang aku tunggu-tunggu rasanya aku tidak sabar ingin membuat kejutan untuk Yuda. Aku sudah bersolek, cantik, anggun, dan juga mempesona nan wangi. Pokoknya aku rela mengeluarkan uang tabungaku untuk ke salon, dan membeli pakaian terbaik menurutku dan teman-teman. Dari pakaian, sepatu high heels, tas bermerek meskipun imitasi, masa bodo toh paling dipakai hanya sekali. Yang penting aku terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.
Awan kelabu, dari sesaknya penghinaan sudah aku lewati, menyembunyikan tangis di balik tawa juga sudah aku lakukan. Meratapi nasib dengan menumpahkan kesedihan di atas sajadah dengan menangis tergugu atas sakit dihianati pun aku lakukan. Seolah aku juga ingin Tuhan tahu bahwa hambanya tengah bersedih. Kini aku sudah bertekad kalau aku akan menunjukan pada Yuda, aku adalah wanita yang kuat bukan wanita lemah seperti diluaran sana yang justru mau berlarut membuang energinya untuk bersedih-sedih karena penghianatan pasanganya.
Bukan aku tidak bersedih dan juga tidak kecewa. Hanya saja aku tahu porsinya kapan harus menangis dengan kesedihan ini, dan kapan aku mulai mengumpulkan kepingan hati yang hancur dan kembali menyusun asa yang baru, demi hidup yang jauh lebih baik. Aku tidak diajarkan menjadi wanita yang lemah dan cengeng. Aku diajarkan oleh orang tuaku serta Tuhanku untuk selalu menerima takdir pahit atau pun manis selalu ada hikmah dari semuanya.
“Gue yakin tuh biawak nyesel sejadi-jadinya ninggalin lu, Tia,” ucap Misi ketika aku datang bersama teman-temen satu seperjuangan. Langkah tegas dan percaya diri sudah mewakilkan hati ini yang kuat untuk melihat pasangan yang berbahagia dihari ini. "Eh, tapi yakin nggak yah Yuda bahagia? Atau justru dia juga sebenarnya tidak bergitu mengharapkan pernikahan ini, baiklah kita lihat saja," batinku, rasanya sudah tidak sabar ingin tahu bagaiamana reaksi mantan kekasihku dia atas pelaminan sana.
“Biarin gue seneng malah lihatnya. Akan gue buat nyesel sampai kerak-keraknya,” balasku, dengan nada bicara menggebu-gebu. Salah siapa berhianat. Aku sudah setia dia malah main api. Mana uang-uangku sering dia pakai dengan alasan ini itu dan tidak dikembalikan kan godok. Taunya pasti uang-uang itu untuk selingkuhanya. Yah, ini alasanku masih mendam rasa kesal dengan laki-laki yang hari ini resmi menyandan setatus suami orang.
Sesuai rencanaku begitu sampai diacara mantan, aku pun melihat sang mantan hanya menunduk lesu. Ini hari bahagianya tapi wajahnya nunduk terus, apa artinya kalau nggak nyesel. Ini belum seberapa. Aku sudah berencana akan mecari pacar yang lebih kaya dari dia dan akan aku pamerkan ke dia. Hehe adil kan, mungkin dia lupa kalau aku itu orangnya dendaman. Harusnya sih dia tahu mengingat kita kenal bukan sehari dua hari tapi sejak sekolah menengah atas.
Seperti pada acara kondangan lainya aku dan teman-teman mengambil makan, aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Biarlah dikata norak juga, patah hati butuh tenaga yang banyak. Hati boleh sedih dan juga emosi boleh menguasai, tapi perut jangan dibiarkan kosong. Patah hati butuh tenaga yang banyak sehingga aku pun harus makan yang banyak biar tetap kuat menghadapi kenyataan.
“Setelah mengambil beberapa makanan kami pun duduk di satu meja yang seharusnya sih bisa diduduki enam orang, tapi berhubung aku datang hanya dengan Misi dan Tulip jelas dua orang itu bawa cem-cemanya hanya aku yang sendiri. Tapi tenang aku sekarang udah biasa jadi obat nyamuk sehingga mau mereka berdua aku tetap percaya diri dan santai, yang jomblo belum tentu tidak bahagia.
Yah, meskipun pada kenyataannya aku tidak bahagia
juga, ada rasa iri pengen punya pasangan seperti Misi dan Tulip yang saling setia, dan tentunya pacar mereka romantis-romantis. Contohnya sekarang udah tahu temennya patah hati mereka malah saling cerita dengan hangat, dan terlihat sesekali terkekeh, entah ngomongin apa. Udah gitu mana sesekali suap-suapan duh Gusti kirimkan pacar baru buat manasin mereka.
Namun, aku berusaha cuek dan menikmati hidangan dengan tetap anggun tentu sesekali ekor mataku melirik ke arah pelaminan yang mana pandanganku masih menangkap wajah manten dengan raut yang sama. “Apa sepanjang acara dia akan menunduk terus,” batinku ketika lagi-lagi setiap aku mencuri pandang ke pelaminan mantan kekasihku menunduk. Ah, mungkin dia sedang mencari uangnya yang jatuh.
Hal berbeda jelas terlihat dari Bu Fany yang tampak jauh lebih bahagia. Bahkan wanita yang usianya lebih tua dari Yuda untuk beberapa kali menyapa tamu. Tapi sudah jelas bukan aku yang disapa. Bahkan rasanya wanita itu entah suka atau tidak ketika tahu kalau aku hadir.
Mungkin tujuan wanita itu mengundangku hanya untuk memberi tahu bahwa dialah pemenangnya, tanpa mengharapkan kehadiranku yang aku yakin membuat hati Yuda menyesal. Atau mungkin justru Bu Fany ingin kalau aku bermelow-melow nangis dihari bahagianya, seperti yang kadang viral di sosial media? Ah, entahlah hanya mereka yang tahu kenapa mengundangku, tetapi ketika aku datang wajah mereka seperti tidak suka.
“Tia... lihat tuh Pak Gala datang.” Misi yang kebetulan duduknya berdekatan denganku pun menyenggol ku dengan sikunya. Aku pun mengikuti arah dagu Misi yang digerakan. Hati ini bergetar ketika melihaat Pak Gala tampil dengan sangat tampan dan juga jauh lebih berkarisma dari pada hari-hari biasanya.
“Iya terus mau diapain. Diakan Bos. Ya wajar sih kalau dia diundang dan datang keacara pernikahan anak buahnya,” jawabku dengan santai.
“Aduh Tia, kesempatan kali deketin dia, siapa tahu gayung bersambut,” ucap Misi mengompori aku.
Aku pun hanya membalas dengan senyum tipis. Siapa sih yang nggak mau dengan bos besar, tapi juga kalau bermimpi jangan ketinggian, jatuhnya sakit kalau nggak dapat apa-apa, lagian aku juga nggak tahu kan kalau ternyata Pak Gala sudah punya kekasih nanti sakitnya dobel-dobel dong.
Aku pun kembali terfokus pada es cream yang ada di hadapanku tanpa memperdulikan lagi laki-laki yang di sebut Pak Gala.
“Wah Pak Gala datang juga, tuh fans kamu datang.” Kali ini Tulip yang berbisik padaku. Teman aku memang suka gitu bercandanya nggak kaleng-kaleng di mana Pak Gala adalah bosku ya kali rakyat jelata diidolakan oleh Sultan, kelewatan ngehalu sampe nggak sadar kalau yang dia candain itu bos besarnya. Anak dari pemilik perusahaan tempat ngasi rezeki.
Meskipun dari sekian banyak karyawan bisa dibilang aku dan Pak Gala paling dekat itu karena kata Pak Gala, aku itu lucu jadi enak ngobrol sama aku. Lagi-lagi lucu alasanya. Padahal perasaan aku biasa saja sedikit ngeselin malah, itu yang Misi dan Tulip. sering katakan.
Kembali aku mengembangkan senyumku. Baik Misi atau Tulip memang seperti itu sering meledekku. Aku sih Aminin ajah mereka bercanda apa, siapa tahu dari candaan jadi kenyataan kan nggak tahu.
Kali ini aku tergelitik hatinya untuk kembali melihat ke arah Pak Gala, yang mana ternyata laki-laki itu sepertinya sedang mencari teman untuk duduk. Maklum sang bos datang seorang diri sehingga tidak ada teman untuk sekedar duduk. Namun aku kembali fokus dengan es cream ku yang menurutku jauh lebih menggoda dari pada Pak Gala yang jaraknya cukup jauh. Mau aku tawarin duduk juga tidak mungkin masa iya teriak teriak kan nggak mungkin.
Biarkan, kalau memang jodoh pasti akan bertemu batinku, padahal aku sebenarnya sedang menata hatiku yang hancur agar tetap terlihat baik-baik saja.
Mengapa meratapi gelapnya mendung yang tengah memayungi langit kelabu, apabila ternyata kamu pun tahu langit biru pun kadang berselimut awan gelap, yang
menandakan akan turun hujan (keberkahan).
Mengapa hanya mensyukuri hujan, jika kamu paham ada siklus kemarau yang tandus akan bumi. Tanpa ada kemarau, hujan bukanlah keberkahan bukan? Lihatlah angin yang tidak pernah lelah bertiup meskipun kadang berperan sebagai badai. Jangan berharap empati dari yang kita ratapi. Lingkungan hanya peduli pada indah, tanpa mampu paham jalan tempuhnya adalah banyaknya pengorbanan. Tersenyumlah Tia jalani semua ini dengan Lillah. Mungkin hari ini adalah kehancur untuk aku dan hati ini yang terus bersedih, tapi percayalah suatu saat momen ini akan aku syukuri semua ini.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sunarti
biarkan saja mantanmu menikahi perempuan lain klo ujung-ujungnya tak bahagia
2023-06-01
1
Endang Oke
yuda pinter lah cari istri yg berkelas.pynya jabatan dan berpendidikan tinggi tua2 sedikit gpp.
drpada muda sekolah cuma sma kelaur aha terus di kremus sama ikan hiu.
udh engga zaman. cuma OG pula..sama dgn babu.
2023-05-21
1
abdan syakura
Ahhh Author....
auto puitiiissss bgt deh.....
2023-05-12
1