"Mommy sudah meretas cctv namanya Jovanka putrinya anak sahabat Mommy yang baru meninggal dua bulan yang lalu. Kami akan ke pergi ke hotel tempatmu menginap sekalian kita melamarnya di rumah Tantenya Jovanka."
"Baik Mom, terimakasih Leo akan menunggu Mommy dan Daddy datang."
Ting
Leo membuka isi pesan tersebut kemudian membacanya.
"Kamu beli cincin untuk lamaran dan satu set perhiasan."
"Baik Mom." Jawab Leo patuh.
Setelah selesai Leo menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku kemejanya sambil tersenyum bahagia.
"Sepertinya Tuan Leo bahagia banget." ucap orang kepercayaannya.
"Iya dong karena sebentar lagi aku akan menikah." Jawab Leo.
"Menikah?" Tanya orang kepercayaannya mengulangi perkataan Leo.
"Iya menikah." Jawab Leo.
"Jangan katakan wanita yang semalam bersama Tuan Leo." Tebak orang kepercayaannya dengan wajah terkejut.
"Tepat sekali dan sekarang kita pergi ke mall untuk membeli cincin dan satu set perhiasan." Jawab Leo sambil tersenyum bahagia dan berjalan ke arah lift.
"Apa? Bagaimana bisa? Bukankah wanita itu sudah pergi?" Tanya orang kepercayaannya sambil berjalan menyusul Leo.
"Tadi Aku hubungi orang tuaku untuk meretas cctv dan nama wanita itu Jovanka anak sahabat Mommy." Jawab Leo.
"Syukurlah Tuan, Saya sangat senang jika Tuan menikah dan semoga saja Saya segera menyusul." Ucap orang kepercayaannya.
"Semoga saja kamu segera menikah dengan gadis baik-baik dan mencintaimu apa adanya." ucap Leo.
"Amin." Jawab orang kepercayaannya.
Ting
Pintu lift terbuka mereka berdua masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut kemudian Leo menekan tombol lantai satu.
Ting
Pintu lift terbuka, mereka berdua keluar dari kotak persegi empat tersebut kemudian berjalan ke arah keluar lobby hotel. Banyak para gadis dan wanita menatap ke dua pria tampan tersebut namun lebih tampan Leo. Leo dan orang kepercayaannya tidak memperdulikan tatapan lapar mereka.
Kini mereka berdua masuk ke dalam mobil dan orang kepercayaannya mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah mal dengan diikuti oleh bodyguard milik Leo.
xxxxxxx
Skip
Kini orang tua Leo siapa lagi kalau bukan Mommy Adriana, Daddy Leonard, Leo, adik kembarnya Leo yang bernama Leona sudah sampai di rumah minimalis milik Tante Angel bersamaan Jovanka yang sedang mendorong koper bersiap untuk pergi keluar negri bersama adik sepupunya.
"Jovanka." Panggil ke dua tantenya ketika melihat ponakannya sedang menuruni anak tangga satu demi satu sambil membawa koper kecil diikuti adik sepupunya.
"Iya Tante." Jawab Jovanka sambil berjalan ke arah ruang keluarga.
"Ini ponakan kami yang bernama Jovanka." Ucap Tante Angel memperkenalkan ponakannya.
"Jovanka." Ucap Jovanka memperkenalkan dirinya sambil mencium punggung tangan ke dua orang tua Leo secara bergantian.
"Ini Leo, putra mereka." Ucap Tante Angel.
"Leo." Ucap Leo memperkenalkan dirinya sambil menatap wajah cantik Jovanka tanpa berkedip.
"Jovanka." Jawab Jovanka sambil membalas uluran tangan.
"Kalau ini adik kembarnya Leo." Ucap Tante Angel.
"Sangat cantik, namaku Jovanka." Ucap Jovanka memperkenalkan dirinya sambil tersenyum namun terlihat jelas wajah sedih Jovanka.
"Leona, Terima kasih atas pujiannya. Kakak juga sangat cantik." Ucap Leona sambil ikut tersenyum.
"Kalian bicaralah di taman belakang karena kami ingin bicara antar orang tua." Ucap Tante Angel.
"Baik Tante." Jawab Jovanka dan Leo bersamaan.
Dengan wajah bingung Jovanka meletakkan tasnya di bawah sofa kemudian berjalan ke taman belakang dengan diikuti oleh Leo.
"Maaf, apakah kita pernah saling kenal?" Tanya Jovanka ketika mereka sudah sampai di taman belakang dan duduk di taman sedangkan Leo berdiri menatap ke arah taman.
"Sebelum aku menjawab, kenapa kamu pergi ke luar negri?" Tanya Leo balik bertanya.
"Maaf aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya." Jawab Jovanka.
Bruk
Leo berlutut di hadapan Jovanka membuat Jovanka sangat terkejut kemudian memegang ke dua bahu Leo agar berdiri.
"Tuan Leo, aku mohon berdirilah." Pinta Jovanka.
"Kakak akan berdiri jika kamu menjawab pertanyaan Kakak." Jawab Leo.
"Sebelum aku jawab, bolehkah aku pinjam punggung Kakak?" Tanya Jovanka.
Grep
Tanpa menjawab Leo bangun kemudian membalikkan badannya membuat Jovanka langsung memeluk tubuh kekar Leo lalu menangis.
"Hiks ... hiks... hiks... Aku sudah ternoda dan aku tidak tahu siapa pria itu karena itulah aku pergi keluar negri untuk melupakan apa yang telah terjadi dengan ditemani adik sepupu." Ucap Jovanka sambil terisak.
Leo melepaskan pelukan Jovanka kemudian membalikkan badannya dan menatapnya dengan tatapan sendu.
"Pasti Tuan Leo akan merendahkan aku karena aku tidak bisa menjaga kehormatan dan tidur dengan laki - laki asing." Ucap Jovanka dengan air mata tidak berhenti keluar.
"Jovanka, jika kamu bertemu dengan pria itu apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Leo tanpa menjawab ucapan Jovanka.
"Jika aku bertemu dengannya aku hanya ingin mengatakan kalau aku adalah wanita terakhir yang diperlakukan seperti ini karena jika itu terjadi lagi sama gadis lain maka sama saja menyakiti aku untuk ke dua kalinya." Jawab Jovanka.
"Jika pria itu mau bertanggung jawab dan menikah denganmu. Apakah kamu mau menerimanya?" Tanya Leo.
"Tergantung." Jawab Jovanka.
"Kok tergantung?" Tanya Leo mengulangi perkataan Jovanka.
"Aku ingin menikah sekali seumur hidup dan pria itu mencintaiku apa adanya aku. Aku tidak ingin hanya karena merasa bersalah akhirnya menikah denganku namun sebulan atau entah kapan kami berpisah." Jawab Jovanka jujur.
"Jovanka ketahuilah bahwa pria itu adalah aku, maukah kamu menikah denganku? Aku berjanji untuk setia dan tidak ada pikiran untuk bercerai terlebih di keluargaku tidak ada satupun yang bercerai semuanya setia." Ucap Leo.
"Apa?" Tanya Jovanka dengan wajah terkejut.
"Maaf saat itu Kakak di jebak dengan diberikan obat perang sang dan Kakak sampai mandi air dingin namun ketika Kakak keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah ranjang kamu masuk ke kamar Kakak dan menggoda Kakak ..." Ucapan Leo terpotong oleh Jovanka.
"Sudah cukup, jangan dilanjutkan." Ucap Jovanka yang merasa malu karena dirinya masuk ke dalam kamar Leo terlebih menggoda Leo hingga akhirnya melakukan hubungan suami istri.
"Kamu tahu ketika Kakak sedang tidur, kamu menaiki tubuh polos Kakak dan menyentuh adik kecil Kakak untuk dimasukkan ke dalam..." Ucapan Leo terpotong oleh Jovanka.
"Stttt .... Sudah cukup jangan dilanjutkan lagi." Ucap Jovanka dengan wajah memerah menahan rasa malu sambil mengangkat tangannya kemudian jari telunjuknya menekan bibir Leo agar berhenti bicara.
Grep
"Baik, kembali ke awal. Apakah kamu bersedia menikah denganku?" Tanya Leo sambil menggenggam tangan Jovanka yang menyentuh bibirnya.
"Apakah Tuan Leo mencintaiku? Kita kan baru kenal." Ucap Jovanka.
"Jujur Kakak merasa nyaman dekat denganmu dan ada perasaan suka. Dengan berjalannya waktu Kakak sangat yakin kita semakin saling mencintai. Kakak akan melindungi mu dari orang-orang yang ingin berbuat jahat." Ucap Leo.
"Kalau memang menyukaiku kenapa aku di tinggal di kamar hotel sendirian?" Tanya Jovanka dengan nada kesal.
"Maaf saat itu Kakak menangkap orang yang telah memberikan obat perang sang karena itulah Kakak meninggalkan dirimu di kamar hotel." Jawab Leo jujur sambil tersenyum karena betapa menggemaskan Jovanka ketika sedang kesal.
Jovanka hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti tanpa banyak bertanya secara detail. Mereka kembali mengobrol hingga satu jam kemudian mereka kembali ke ruang keluarga dimana ke dua orang tua mereka membicarakan tentang pernikahan Leo dengan Jovanka.
Seminggu kemudian Leo dan Jovanka menikah dengan pesta yang sangat mewah dan banyak gadis yang iri dengan keberuntungan Jovanka.
Leo dan Jovanka sangat bahagia bisa menikah terlebih Jovanka tidak lagi bersedih karena kehilangan harta yang selama ini dijaganya.
"Mommy, kenapa Kak Jovanka menikah dengan pria yang lebih kaya dari suamiku?" Tanya Belia yang selalu iri dengan apa yang dimiliki oleh Jovanka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sagita
dasar mak lampir iri bilang bos 🙃
2023-06-23
1
my love
sat set sat set..wuz wyzz wuz.
2023-05-21
0
Yunita Indriani
masih kurang aj si belia,
2023-04-20
0