Sambil menunggu kedua anakku yang sedang les bahasa Inggris, aku bergabung dengan beberapa mama-mama muda yang juga sedang menunggu anak mereka pulang
"Loh Ntan kok bengong sih?"
Aku menoleh cepat kearah seorang perempuan seumuran aku yang kebetulan Meka satu kelas dengan anaknya
"Ah ini Ya bingung besok mau masak apa untuk bekal anak" bohongku
Mama-mama muda itu tertawa mendengar jawabanku
"Oh iya Ntan, kamu ada barang kaya gini nggak?" tunjuk perempuan muda lainnya
Aku segera melongok kan wajahku ke hpnya
"Oh kalo stok aku nggak ada say, aku pre order dulu, kalo kamu mau aku pesankan"
"Boleh deh, nanti aku japri aku mau pesan apa saja, tapi yang pasti barang ini ya Ntan"
Aku mengangguk. Lalu para mama muda yang lain sibuk bertanya padaku tentang pesanan mereka
"Ntan, skin care aku kok lama sih datangnya, udah kamu pesan belum?"
"Ya ampun say, kalo dari aplikasi yang aku cek sih, besok datangnya. Nanti ketika datang aku antar deh"
Kembali mereka semua sibuk ngerumpi bahkan sesekali tertawa dan aku ikut tersenyum ketika mereka tertawa
"Ntan, nanti kalau lebaran masihkan kamu jualan kerupuk sama kue-kue?"
"Ya ampun lebaran masih lama kali" jawab yang lain
"In Syaa Alloh masih, tenang aja, untuk semua pelanggan aku, aku akan utamakan kualitas" rayuku
Mereka mencibir bahkan ada yang memukul bahuku
"Aku mau dong Ntan jadi reseller kamu kalo lebaran nanti"
"Boleh" jawabku dengan mata berbinar
"Beda harga kan Ntan?"
"He eh" jawabku lagi
Lalu kami melanjutkan kembali obrolan sampai akhirnya seluruh anak kami keluar dari kelas mereka masing-masing lalu kami semua berpisah pulang
Sampai di rumah aku langsung duduk di teras belakang, memandang ke hamparan sawah yang ada di belakang rumah kami
"Ma, kok melamun?"
Aku menoleh kearah Meka yang ikut duduk di sebelahku sambil membawa toples kerupuk
"Ma, kok papa sering sekali sih dinas luar?"
Aku menarik nafas panjang
"Kan papa pegawai pinter kak, jadi andalan kantor, jadi wajar kalo papa yang selalu dikirim untuk dinas luar"
"Kali ini papa kemana ma?"
Aku diam, karena aku juga tidak bertanya kemana suamiku pergi dinas luar kali ini
"Nggak tahu kak, nanti kalau selesai dinasnya kan papa pulang" jawabku pelan
Entah mengapa hatiku jadi melow, kata-kata suamiku yang tadi merendahkan ku rasanya sangat melukai batinku
Aku tidak akan mengapa dikatakan pembantu oleh orang lain, tapi ini oleh suamiku sendiri dan itu rasanya sangat menyakitkan buat ku
Tidakkah sedikit dia bisa menjaga lisannya agar tak melukai hatiku?
Ah, mellow nya aku, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya walau aku sering dibentak dan dikasari aku tidak akan ambil hati, tapi ketika suamiku merendahkan ku di depan teman-temannya mengapa aku jadi baper ya?
Aku menarik nafas panjang, kembali menatap kosong ke hijaunya hamparan sawah
"Adek mandi yok"
Aku hanya melirik ketika Meka bangkit dari kursi dengan berteriak mengajak adiknya mandi
Malamnya pikiranku kembali tertuju pada omongan suamiku sore tadi. Ya Tuhan baper nya aku, padahal itu hanya masalah sepele tapi mengapa aku jadi over thinking ya?
Karena pikiran ku masih kalut aku berpindah ke hp. Aku mencoba berselancar di dunia maya
Iseng-iseng aku melihat siapa saja yang mengirimi pertemanan dengan ku, dan betapa kagetnya aku ketika ada ratusan orang yang mengirimiku permintaan pertemanan
Aku tersenyum, karena aku membuka aplikasi biru hanya untuk promosi jualan online ku, bukan untuk yang lain, jadi jika setiap hari aku membuka aplikasi tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk promosi jualanku
Aku memang seorang pedagang online, apa saja aku jual, diri aku saja yang tidak aku iklan kan disini 🙈🙈
Dan alhamdulillah dari sinilah aku mendapat penghasilan, terlebih karena aku punya cukup banyak reseller, sehingga jika uang bulanan dari suamiku habis aku tidak pusing karena aku punya uang untuk menutupi kekurangan uang dapur
Dan mungkin karena aku sudah bisa cari uang sendirilah maka jatah bulananku sejak tiga tahun ini berada di angka yang sama, tidak pernah nambah
Bahkan untuk skincare dan kebutuhanku aku memakai uangku sendiri, aku sih tidak mempermasalahkan itu selagi aku mampu dan aku punya uang, why not?
Selesai menerima pertemanan yang dikirimkan orang padaku, aku lalu memeriksa pemberitahuan sistem siapa saja yang mengomentari status yang ku bagikan
Dan aku akan semangat ketika barang yang ku iklankan menarik minat orang untuk membelinya
Ting....
Aku melihat bilah notifikasi yang menyatakan ada pesan masuk melalui messenger
"Mario?" batinku
Tadi memang ada yang mengirimiku pertemanan bernama Mario, dan itu sudah satu tahun yang lalu yang baru aku konfirm malam ini
Jantungku tiba-tiba berdebar ketika membaca messenger yang dikirim akun bernama Mario
Apa kabar Ntan
Aku langsung mencari akun tersebut di teman-temanku, membuka dan melihat profil serta status yang pernah dibagikannya
Aku makin deg-degan ketika melihat tanggal lahir yang tertera di sana
11 November 1990
Ya Tuhan.... gumamku
Aku terus men scroll kebawah mencari siapa tahu akun ini pernah memposting gambar wajahnya. Karena di profilnya dia hanya menampilkan gambar burung elang
Ternyata akun ini jarang sekali membuka akunnya, terakhir dia aktif itu empat bulan yang lalu
Lalu kembali hp ku berdenting notifikasi pesan inbox masuk
Kok cuma dibaca aja Ntan? nggak niat buat balas
Dengan jantung yang masih berdebar aku mulai mengetik balasan
Ini siapa ya
Dan kulihat akun tersebut sedang mengetik pesan, dan tak lama balasannya telah aku terima
Mario, Mario Pratama, kamu pasti ingat
Hp yang tadi ku pegang langsung aku letakkan. Dan degup jantungku kian berdegup kencang
"Nggak mungkin ini Mario. Ini pasti Mario orang lain, bukan Mario Pratama yang aku kenal" gumamku
Lalu kembali hp ku berdenting, dan dengan agak takut-takut aku membukanya
Aku langsung menutup mulutku ketika kulihat pesan masuk yang dikirim Mario
Pesan gambar, foto dirinya yang sedang duduk memakai kaos warna hitam dan celana jeans
"Mario....." desis ku
Berkelebat di kepalaku Mario yang dulu. Mario adalah pacar pertamaku, sekaligus cinta pertamaku, kami pacaran ketika kami kelas satu SMA, dan hingga sampai detik ini kami tidak ada kata putus karena saat itu kami berpisah karena Mario ikut tes polisi dan lolos jadi abdi negara
Dan aku yang berasal dari keluarga sederhana akhirnya memilih mundur di tahun kedua dia jadi polisi, karena selain jarak kami yang berjauhan aku juga merasa tidak pantas untuk menjadi pacarnya lagi
Sejak itu aku benar-benar menutup seluruh jenis komunikasi pada Mario, bahkan ketika dia pulang di tahun ketiga masa dinasnya aku tidak menemuinya, padahal rumah kami tidak begitu jauh, hanya berjarak sekitar satu kilo meter
Dan Mario yang saat itu bertamu ke rumah hanya aku temui sebentar. Bahkan ketika dia mengajak jalan aku menolaknya hingga akhirnya tahun 2013 aku menikah dengan Arif kakak kelas kami waktu SMA setelah berpacaran sekitar dua tahun
Ntan?
Aku tergagap dan makin tak berani mengangkat hp ketika hp ku berdering panggilan messenger dari Mario
Aku tahu ini kamu Ntan, kenapa kamu tidak mau angkat panggilan aku
Aku hanya bisa menarik nafas panjang
Maaf Mario, ini sudah malam, aku tidak ingin menggangu aktifitas kamu balasku
Ini nomor hp aku, kali aja kamu bersedia menyimpannya
Aku menarik nafas panjang melihat nomor hp yang barusan dikirim Mario
Lalu pikiranku berkelebat tentang kenangan bahagia aku dan Mario. Mario yang baik dan romantis, selalu perhatian padaku dan menyayangiku
Coba saja aku menikahnya dengan Mario, aku yakin aku tidak se tertekan seperti ini. Sering tidak dihargai suami, bahkan seenaknya dia mengatakan jika aku adalah pembantu
Entah mengapa malam ini aku teringat Mario, pikiranku serasa mengulang ke jaman sewaktu kami bersama
Mario.... desis ku tak sadar.
Bertahun-tahun aku belajar move on dari Mario mengapa malah sekarang dia hadir lagi, umpat ku
Dengan gelisah aku membolak balikkan badanku. Wajah Mario, senyum Mario, kebiasaannya dan ngeyelnya jika berdebat padaku seakan berlompatan keluar dari memori otakku
Andai saja waktu bisa ku putar, tentu lah aku akan memilih waktu kembali dimana aku masih bersama Mario, menikmati indahnya cinta kami dan berkasih sayang berdua, berjanji saling setia dan akan membina rumah tangga berdua, akan memiliki banyak anak dan akan menua bersama
Ya Tuhan Mario.... desis ku dengan menarik nafas panjang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments