Kaget

Pemuda tampan itu meraba kasur dengan kedua kelopak mata yang masih terpejam. Ketika ia tidak menemukan tubuh wanita yang semalam bermain cinta dengannya secara habis-habisan, pemuda itu langsung membuka kedua kelopak mata. Lalu, dengan sekujur tubuh yang masih terasa sangat penat dan lelah, pemuda tampan itu mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamarnya. Dia mengernyit kaget saat ia menemukan ada bercak darah di sprei.

"What! Kak Rora masih suci di umurnya yang sudah menginjak dua puluh lima tahun? Seriously? Dan aku yang ia beri kehormatan untuk membuka segel kesuciannya?" Pemuda itu membeliak tidak percaya, kemudian ia melepaskan tawa bahagianya dan berteriak, "Yes! Aku akan mengejarmu sampai dapat setelah ini, Kak! Sampai dapat! Semoga Kak Rora masih ada di rumah ini dan dia ada di bawah tengah memasak sesuatu untuk sarapan aku dan dia"

Lalu, pemuda itu melompat turun dari atas kasur dan bergegas memakai kaos juga celana boxernya dengan tergesa-gesa. Namun, ketika pandangannya menemukan secarik kertas di atas nakas, bayangan untuk sarapan berdua dengan wanita pujaan hatinya lenyap sudah. Pemuda itu mengambil kertas di atas nakas dan setelah meraup wajah tampannya dengan helaan napas panjang, pemuda berambut cokelat bergelombang itu menyeringai dan bergumam, "Kau memang unik sedari dulu, Kak. Teganya kau hargai kerja kerasku yang sangat luar biasa semalam semurah ini. Lima juta rupiah, Seriously? Wah! Sepertinya aku masih perlu bekerja lebih keras lagi untuk membuatmu merasa puas" Pemuda itu kemudian terkekeh geli dan setelah memasukkan cek itu ke dalam tasnya, ia bergegas masuk ke kamar mandi.

Aurora melemparkan tasnya ke sofa, lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Ia melupakan semua rasa nyeri di sekujur tubuhnya karena waktu terus berjalan dan dia ada kelas mengajar di jam sepuluh.

Pemuda tampan itu membuka pintu rumahnya dan dikejutkan dengan pelukan seorang gadis cantik.

"Nancy? Kenapa kau ke sini?" Pemuda itu berucap sambil mengurai gelungan tangan gadis Cantik, lalu ia mendorong gadis itu.

"Kenapa? Aku ini pacar kamu. Aku ke sini karena semalam kamu tidak datang ke restoran favorit kita, tempat kita janjian untuk makan malam dan merayakan hari jadian kita yang sudah genap empat bulan. Kenapa kau tidak datang?" Gadis cantik berambut cepak itu mengusap pipi pemuda tampan itu dengan senyum penuh cinta.

Pemuda tampan itu langsung menepis tangan gadis cantik itu dan menggeram kesal, "Bukankah kita sudah putus sebulan yang lalu dan kapan aku janjian dengan kamu untuk bertemu di restoran itu semalam? Aku sudah tidak pernah menghubungi kamu lagi sejak kita putus. Lagian, otak kamu kabur ke mana, hah? Mana bisa aku berada di restoran itu semalam. Restoran itu ada di Belanda"

"Kamu yang memutuskan aku dan aku tidak menyetujuinya. Jadi, kita belum putus, Mikha Mahesa. Kita belum putus dan semalam kamu mengirim pesan text ke aku, lihatlah sendiri!" Gadis yang bernama Nancy itu memperlihatkan layar telepon genggamnya ke pemuda tampan yang bernama Mikha Mahesa itu.

"Cih! Dasar bodoh. Kau banting telepon genggamku yang itu. Kenapa kau masih percaya kalau nomer yang mengirimi kamu pesan text itu adalah nomerku? Aku sudah ganti nomer dan ganti ponsel sejak ponselku yang itu kamu banting. Kau ingat sekarang?" Mikha Mahesa kemudian mendorong bahu wanita itu yang masih bengong dan Mikha langsung berlari kencang untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

Saat mobil Mikha melaju, barulah gadis cantik yang bernama Nancy itu berputar badan dan berlari mengejar mobilnya Mikha Mahesa sambil berteriak, "Jangan tinggalkan aku Mikha!!!!!! Aku masih sangat mencintaimu!!!!"

Mikha sampai di kampus dan bertemu dengan partner in crime-nya yang bernama Dave. Mikha dan Dave bersahabat sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Mereka berdua bertemu di luar negri dan memutuskan untuk kuliah di dalam negri. Di hari itu adalah hari pertama mereka menginjakkan kaki mereka di Universitas swasta ternama dan terkenal di kota J.

"Jam pertama dosennya wanita. Semoga dia cantik dan menarik kalau nggak, aku bisa ketiduran di kelas. Aku masih mengalami jetlag" Ucap Dave.

Mikha merangkul bahu Dave dan dengan senyum lebar ia berkata, "Aku nggak mengalami jetlag, tapi aku tengah mabuk cinta saat ini"

Dave menoleh kaget ke Mikha dan bertanya, "Mabuk cinta? Dengan siapa kali ini? Kau sudah putus dengan nancy, kan? Kau dapat cewek lagi?"

Mikha tersenyum semakin lebar dan menganggukkan kepalanya.

Dave melotot dan kembali bertanya, "What?! Kita baru sampai di Indonesia tiga hari ini dan kamu sudah dapat cewek lagi? Lalu, kali ini cewek ini akan kamu ajak bermain selama berapa bulan? Sebulan, dua bulan, atau tiga bulan saja sama seperti Nancy pacar terakhir kamu, hah?!"

"Kali ini aku serius. Aku nggak akan main-main. Karena wanita ini adalah cinta pertamaku. Wanita yang aku cari selama ini dan aku beruntung bisa bertemu lagi dengannya semalam. Aku akan mencari dan mengejarnya sampai dapat, lalu aku akan mendekapnya selama-lamanya"

Dave sontak tertawa dan berkata, "Benarkah! Playboy macam kamu yang selalu mendorong orang untuk menjauhi kamu, akan mendekap seorang cewek selama-lamanya?"

Mikha langsung mendorong bahu Dave sambil menggeram kesal ia berkata, "Kita lihat saja nanti. Kalau aku berhasil kau harus traktir aku makan"

"Oke. Bertahanlah satu tahun saja dengan gebetan baru kamu ini, maka aku akan traktir kamu makan sepuasnya" Sahut Dave dengan seringai meremehkan.

"Deal!" Ucap Mikha dengan senyum lebar. Lalu, pemuda itu bertanya ke Dave, "Nancy muncul di rumahku tadi pagi. Kenapa dia bisa ada di sini dan kenapa dia bisa tahu rumahku?" Mikha menatap Dave dengan sorot mata penuh kecurigaan.

"Hei! Bukan aku yang kasih tahu ke Nancy di mana rumah kamu. Kamu tanya aja langsung ke Nancy kenapa dia bisa tahu rumah kamu"

"Sial! Siapa yang sudah kasih tahu Nancy? Ah! Lupakan saja nggak penting. Lagian aku juga malas menemui Nancy lagi" Sahut Mikha sembari merangkul kembali bahu sahabat terbaiknya itu.

Sejak Mamanya meninggal dunia dan papanya menarik dia kembali ke Indonesia, Mikha berubah menjadi pemuda yang dingin, menutup diri, kekanak-kanakkan, dan dia menjadi suka bergonta-ganti wanita. Sebenarnya ia tengah mencari sosok wanita yang ia cintai yang mirip dengan mamanya dan mirip dengan cinta pertamanya. Mikha Mahesa mengalami cinta pertama saat ia masih berumur lima tahun, namun kemudian dia harus berpisah dengan wanita pujaan hatinya itu. Dan di saat hatinya belum bisa merasa puas dan belum bisa menemukan sosok wanita yang ia cari, ia langsung memutuskan wanita yang sedang ia kencani dengan dingin, tanpa basa-basi, dan tanpa alasan yang logis.

Dia sangat membenci papanya yang otoriter, suka mengatur hidupnya, dan papanya telah mengabaikan mamanya sampai mamanya meninggal dunia di saat ia masih berumur sepuluh tahun. Luka batin itu membuat Mikha menjadi suka memberontak dan membuat pusing papanya.

Beberapa jam kemudian, wanita cantik itu berakhir di kantin kampus tempat ia biasa sarapan dan setelah menghabiskan sandwichnya, ia meminum pil pencegah kehamilan yang dia beli di apotek yang ia lewati di perjalanan menuju ke kampus tadi.

Setelah menghela napas panjang, wanita cantik itu bangkit berdiri dan melangkah lebar menuju ke kelasnya.

Mikha Mahesa hampir saja bangkit berdiri dan melompati mejanya saat ia melihat wanita cantik yang melangkah masuk ke dalam kelas adalah Aurora Zeto.

Dan Dave sontak memekik lirih dan menepuk pundak Mikha, "Hei! Lihatlah! Dosennya sangat cantik dan menarik. Aku nggak akan ngantuk, nih"

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

makin belajar nulis novel ini

2023-05-21

0

Senajudifa

Senajudifa

si bronnis

2023-05-06

0

Lintang Lia Taufik

Lintang Lia Taufik

Uwwu, gerah saya bacanya.

2023-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!