Pemuda tinggi, tampan, dengan rambut berombak itu mengajak Aurora keluar dari dalam bar dan berjalan menyusuri trotoar sebentar ke arah timur hingga sampailah mereka berdua di depan sebuah mobil Jeep mahal keluaran terbaru.
"Mobil Jeep?" Aurora tertegun. melihat mobil Jeep berwarna hitam dan gagah itu dan di saat ia hampir jatuh karena ia sudah mabuk berat, pemuda tampan itu langsung memeluk Aurora.
"Kenapa? Kamu belum pernah naik mobil Jeep?" Pemuda tampan itu menoleh ke Aurora dengan senyum tampannya.
Aurora tersenyum ke pemuda itu dan berkata, "Aku justru sangat familier dengan mobil Jeep. Aku jadi ingat sama masa kecilku bersama dengan. Papa tercintaku, hehehehe" Aurora berkata sambil mengelus pelan dada bidang pria tampan itu.
Karena sudah sangat mabuk dan kepalanya pusing, Aurora lupa berkenalan dengan benar Dia lupa menanyakan siapa nama pemuda tampan yang sudah banyak membantunya di malam ini dan membiarkan pemuda tampan itu membopongnya dan menaikannya ke atas mobil Jeep. Pemuda itu juga membantu memasangkan sabuk pengaman.
Beberapa menit kemudian, sambil mengemudikan mobil Jeep kebanggaannya, pemuda tampan yang belum memberitahukan siapa namanya itu, melirik Aurora sambil berkata, "Kau melirikku terus tadi waktu di bar. Kenapa? Aku mengingatkan kamu pada seseorang atau kamu tertarik padaku?"
Oh! Astaga! Bocah ini tahu kalau aku terus meliriknya waktu di bar tadi. Aku tertarik pada ketampanan wajah dan fisik bocah ini. Aku juga menyukai rambut cokelat bergelombangnya. Dia sangat tampan. Tapi, sepertinya dia bad boy dan sedikit berbahaya untuk didekati. Batin Aurora.
Pemuda itu kembali melirik Aurora dan bertanya, "Kenapa cuma tersenyum? Apa arti senyum kamu itu? Kamu tertarik padaku?"
"Yeeeaahh, anggap saja seperti itu. Aku mabuk saat ini dan aku nggak akan ingat apa yang aku katakan saat ini. Jadi, yeeaahhh, anggap saja aku tertarik padamu. Lagipula wanita mana yang tidak akan tertarik pada pemuda tampan, dengan fisik yang sempurna, dengan dsenyum manis penuh misteri, dan rambut bergelombang seksi ini" Tanpa Aurora sadari ia menyentuh rambut pemuda tampan itu.
Pemuda tampan itu menarik tangan Aurora dari atas kepalanya, lalu ia genggam tangan itu dan ia arahkan ke bibirnya.
Ada desir hangat di hati Aurora saat ia melihat dan merasakan tangannya digenggam dan dicium oleh pemuda itu.
Aurora lalu menarik tangannya dari genggaman pemuda itu sambil berkata, "Oke! Kita belum salin mengenal dengan benar. Jadi, jangan cium tanganku!"
"Benarkah kita belum saling mengenal dengan benar? Kita saling pandang waktu di bar, aku sudah menolongmu dari pria mesum tadi di bar, dan kamu sudah menyentuh rambutku. kita sudah cukup kenal lewat itu semua, bukan?"
Aurora sontak tertawa lepas dan berkata, "Aku suka guyonan kamu. Kamu sepertinya pendiam, penuh misteri, tapi ternyata punya selera humor yang sangat bagus. Aku suka. Aku menyukaimu" Aurora mengusap pelan pipi pemuda itu.
"Oh! Sekarang kau sentuh pipiku. Kau boleh menyentuhku sesuka hati kamu dan aku tidak boleh hanya sekadar mencium tangan kamu? Itu curang namanya"
Aurora langsung menarik tangannya dari pipi pemuda itu dan berkata, "Maafkan aku"
"Kau sudah menyentuh pipiku, maka kau harus membayarnya"
"Membayarnya? Dengan apa?"
"Aku akan ajak kamu ke rumahku dan kamu harus masak untukku. Aku lapar saat ini dan aku malas mengantre di restoran"
"Hah?! Kenapa tidak ke rumahku?"
"Oke! Boleh. Katakan di mana rumah kamu. Kita sudah jalan selama empat puluh lima menit dan kamu belum katakan alamat rumah kamu. Jadi, aku pikir kamu ingin ke rumahku dulu"
"Yeeaaahhh, ke rumah kamu dulu saja. Aku tiba-tiba lupa di mana rumahku" Sahut Aurora dengan meringis.
Pemuda tampan itu menoleh sekilas ke Aurora untuk memberikan senyum tampannya dan berkata, "Baiklah. Kau yang memintanya dan kau jangan menyesalinya"
"Aku tidak akan menyesalinya. Aku lebih percaya sama kamu, pria asing yang baru beberapa jam aku temui daripada memercayai kekasihku yang sudah berpacaran denganku selama hampir empat tahun" Sahut Aurora di tengah mabuk beratnya.
Pemuda dengan rambut cokelat bergelombang itu menoleh sekilas ke Aurora dan seketika menemukan Aurora sudah tertidur pulas dengan pelipis kiri menempel ke kaca jendela mobil.
Pemuda itu kembali mengarahkan pandangannya ke depan dan sambil tersenyum bahagia ia bergumam, "Kamu tidak mengenaliku, Kak Rora. Tapi, aku bisa dengan mudahnya mengenali kamu. Kamu yang introvert, kamu yang cantik, dan kamu yang unik, sangat mudah untuk aku kenali. Aku senang akhirnya kita bisa bertemu lagi. Kamu tumbuh dengan sangat baik dan cantik, Kak Rora"
Beberapa jam kemudian, Pemuda itu membaringkan Aurora Zeto di atas ranjangnya dan setelah itu ia menyibukkan diri di dapur. Dia memasak sup ayam dan membuat teh hijau hangat untuk Aurora.
Satu jam kemudian, pemuda itu meletakkan sup ayam dan teh hijau di atas nakas. Lalu, ia menepuk pelan pipi Aurora sambil berkata, "Aku buat sup ayam dan teh hijau yang sangat bagus untuk menghilangkan mabuk kamu"
Aurora membuka kedua kelopak matanya dan ketika ia menemukan dirinya bersitatap dengan pemuda tampan itu, ia langsung menarik tengkuk pemuda tampan itu dan mengajak pemuda tampan itu berciuman.
Pemuda tampan itu langsung mendorong kedua bahu Aurora saat wanita itu memperdalam ciumannya. Dia menatap lekat kedua bola mata indah milik Aurora yang sedari kecil sangat ia kagumi itu, lalu pemuda tampan itu bertanya, "Kau yakin? Kau memercayaiku untuk melakukannya? Karena, kalau kau memperdalam ciuman kamu, aku tidak bisa mengontrol diriku lagi"
"Aku yakin dan aku memercayaimu" Aurora kembali menarik tengkuk pemuda tampan itu dan mengajak pemuda itu untuk berciuman lebih dalam.
Ketika tangan pemuda itu menangkup dada, Aurora refleks menahan tangan pemuda itu dan menarik bibirnya. Dia menatap pemuda itu dengan gamang.
Pemuda itu tersenyum dan berkata, "Kenapa? Katanya kau memercayaiku? Kenapa kau menahanku saat ini?"
"A......aku belum pernah melakukannya"
"Benarkah?" Pemuda itu membeliak kaget di depan Aurora.
Aurora berkata, "Aku berkata jujur. Aku belum pernah melakukannya"
"Maka aku akan mengajarimu" Pemuda itu memagut bibir Aurora dan tangannya asyik bermain di titik kenyal.
Aurora seketika gemetar saat ia merasakan gairah pemuda itu. Dirinya terasa rapuh dan sekujur tubuhnya terasa nyeri membutuhkan sentuhan pemuda itu. Dengan tersiksa Aurora menekankan bibir ke leher pemuda itu, lalu ke rahang, bibir, dan dengan penuh gairah yang tengah berputus asa ingin segera dipuaskan, wanita cantik itu menyusuri garis rahang pria itu dengan lidah.
Pemuda itu lalu berbisik di telinga Aurora, "Kamu sangat cantik dan wangi. Aku tidak akan menahan diriku lagi dan aku akan membantumu bersiap diri untuk penyatuan raga kita" Pemuda itu bergerak ke bawah, mencium paha Aurora, kemudian bermain asyik di lembah kenikmatan.
Beberapa menit kemudian, Penyatuan raga kedua sejoli itu terjadi dengan sangat liar. Bukan hanya sekali Aurora dan pemuda itu memekikkan kepuasan mereka secara bersamaan, namun entah berapa kali mereka memekik puas yang mereka reguk dari bermacam gaya permainan yang pemuda itu ajarkan. Kedua sejoli itu kemudian jatuh terkulai lemas di atas ranjang dan tertidur pulas dengan berpelukan.
Keesokan harinya, Aurora tersentak kaget ketika ia menoleh ke kanan dan menemukan wajah seorang pemuda yang sangat tampan. Untuk sejenak, Aurora mengagumi ketampanan pemuda itu, lalu ia bergumam lirih, "Sial!" Ketika ia merasakan sekujur tubuhnya berdenyut nyeri. Ia sontak duduk tegak dan bersandar di ranjang, lalu membuka selimut dan ia membeliak kaget saat menemukan dirinya dalam keadaan polos tanpa sehelai kain pun. Wanita cantik berbola mata biru itu sontak menyibak selimut, melompat dari atas ranjang dengan perlahan dan mendesis pelan saat ia merasakan kepala dan sekujur tubuhnya berdenyut nyeri. Lalu, wanita cantik itu memungut kembali semua bajunya dan memakainya dengan cepat tanpa mengeluarkan suara, kemudian ia tinggalkan selembar cek senilai lima juta rupiah di atas nakas dan berjingkat pergi meninggalkan pemuda itu tanpa mengeluarkan suara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
keren
2023-05-21
0
Lintang Lia Taufik
Suka banget dengan teknik penggambaran tokohnya.
2023-05-04
0
Senajudifa
mampir lg thor
2023-05-04
0