Dungeon. Secara harfiah dalam Bahasa Inggris bermakna sebagai penjara bawah tanah. Namun dalam kisah-kisah fantasi, dungeon sering digambarkan sebagai tempat di mana monster banyak berkumpul. Di sana juga terdapat banyak harta yang dapat diambil oleh para slayer yang menjelajahinya. Dapat dikatakan bahwa dungeon merupakan cara tercepat sekaligus berbahaya untuk menjadi lebih kuat.
Sekarang Dans dan Dayat sedang menuju salah satu dungeon di dekat Ibu Kota, yaitu Dungeon Scorpios. Dungeon Scorpios merupakan sebuah dengan ancaman bahaya relatif aman, setidaknya berada di rank B. Selain level ancamannya yang berada di tengah-tengah, lokasinya yang dekat ibukota membuatnya sering diselesaikan dan dibersihkan secara berkala. Hal ini membuatnya harta dan monster di sana hanya sedikit, namun bila beruntung bisa menemukan monster yang memberikan banyak jarahan.
“Hari pertama berpetualang di dunia lain, harta kita dirampas teman sendiri. Lalu hari kedua di dunia lain, kita mulai penjelajahan fantasi yang sebenarnya. Apa yang menunggu kita di depan? Mari nantikan kisah kami berdua, yey,” Dayat memberikan narasi yang aneh.
“Apa, sih, kamu ini,” ucap Dans sinis. “Ini adalah hal yang buruk ketika kita tidak memiliki apa-apa. Untung saja kita masih memiliki satu keping koin emas tersisa yang bisa digunakan untuk membayar tiket masuk ke mari. Bisakah kamu bertindak lebih realistis?”
“Sudah, sudah. Aku hanya sedang menghibur diri di dalam kesempitan, sih.”
“Bisa kau hentikan itu? Yang lebih penting lagi ….” Dans menatap pada lorong luas di depannya. “Aku penasaran bagaimana dungeon bisa terbentuk. Tidak mungkin orang di zaman ini bisa membuat banguanan semegah ini di bawah tanah, belum lagi monster-monster yang hidup di dalam dungeon.”
Dayat mengangkat tangannya dan menjelaskan, “Menurut buku yang aku baca, dungeon sudah terbentuk sejak Zaman Para Dewa. Tidak ada catatan tentang bagaimana dungeon tercipta, tapi cara kerjanya kurang lebih dungeon adalah mengundang orang dari luar dengan item dari monster yang dikalahkan. Jika orang atau individu itu mati di dalam dungeon, maka mayatnya akan terkonversi menjadi mana yang selanjutnya untuk mempertahankan eksistensi dungeon itu.
Hal ini telah dibuktikan bahwa dungeon yang kehabisan mana tidak menghasilkan monster, yang artinya mereka tidak bisa memberikan loot. Tapi meski cara kerjanya adalah dengan mengkonversi mayat menjadi mana, individu luar dungeon yang masuk ke sana akan kehilangan mananya secara berkala. Karena itu, kesalahan slayer pemula adalah kehabisan mana setelah terlalu lama di dalam dungeon.”
“Dengan kata lain, saat ini kita berada di dalam perut makhluk hidup.” Dans menatap datar dan jijik pada jalan di depannya. “Jika saja tempat ini tidak memiliki tampilan seperti labirin, melainkan lembab dan bau, aku yakin hampir tidak ada orang yang akan datang ke sini.”
“Itu benar juga, sih….”
Mereka melanjutkan penjelajahan pada dungeon tersebut. Monster pertama yang mereka temukan adalah Tikus Pedalaman yang menjatuhkan Gagang Pedang Kayu ketika dikalahkan. Tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui fungsinya, jadi mereka meninggalkannya begitu saja di sana. Sialnya mereka lupa membawa tas, jadi memang tidak bisa membawanya.
Turun ke lantai dua, mereka bertemu dengan monster Kelelawar Siang yang menembakkan Sihir Peluru Cahaya pada targetnya. Keduanya sedikit kelelahan ketika bertemu monster yang terbang, namun keduanya berhasil mengalahkannya dengan menembakkan Proyektil Kegelapan. Sama seperti sebelumnya, mereka meninggalkan loot dari Kelelawar Siang, yaitu Bulu Leher Kelelawar yang seharusnya bisa digunakan untuk membuat pakaian.
Ke lantai tiga, mereka bertemu dengan monster tipe serangan fisik, yaitu Goblin Gua yang bersenjatakan pedang pendek. Ukuran dari makhluk ini hanya 30 sentimeter, namun itulah yang membuatnya sulit ditangani. Selain itu, kebiasaan mereka untuk hidup bergerombol membuat keduanya lebih kesulitan untuk mengalahkan mereka. Untung saja Dans memiliki Sihir Sleep yang merupakan debuff elemen kegelapan, jadi ini lebih mudah. Tidak seperti sebelumnya ketika Sleep digunakan, peluru cahaya dari Kelelawar Siang lain membuat yang satu terbangunkan.
“Aku mulai bertanya-tanya, mengapa mayat monster menghilang ketika dikalahkan kecuali lootnya,” tanya Dans.
“Yah, menurut perkiraan para peneliti, mayat monster akan dikembalikan menjadi mana dungeon. Ini sesuai dengan hukum kekekalan massa, di mana energi tidak bisa diciptakan maupun dihancurkan, melainkan hanya berubah bentuk. Kemudian tentang mengapa loot tidak menghilang, hal itu karena tetap diperlukan untuk menarik minat orang-orang serakah.”
“Lalu saksikan juga serial sinetron malam ini. Tukang Bubur yang Serakah Menjadi Pupuk Dungeon,” jawaban bercanda Dans.
“Haha, sangat menyenangkan untuk melawan target yang tidur, ya,” komentar Dayat. “Sayang sekali debuff hanya efektif pada target yang level mananya lebih rendah atau sama.”
Lantai keempat tidak terlalu spesial, di mana mereka menemukan kombinasi dari 3 monster sebelumnya. Goblin Gua menjadi garda depan, Tikus Pedalaman menyusup dan menyerang secara menyebalkan, dan Kelelawar Siang menembakkan proyektil di belakang keduanya. Mereka berdua cukup kesusahan, yang sialnya juga keduanya memiliki tipe serangan satu target. Sihir Sleep Dans juga tidak berguna karena ada Kelelawar Siang. Yang ada dia malah akan diserang ketika merapal.
“Huff… akhirnya kita sampai ke sini juga, ya. Lantai kelima….” Dayat memperhatikan pada pintu gerbang tinggi di depan keduanya.
“Ini pasti ruangan bos. Bagaimana kita membukanya? Mendorongnya?” keluh Dans.
*Kriet!*
Tepat setelah dia menyelesaikan kata-kata itu, pintu besar ruangan tersebut tiba-tiba saja terbuka seakan mengundang mereka berdua untuk masuk.
“Namanya juga dunia fantasi.” Dayat melangkah masuk lebih dulu. “Yuk masuk!”
“Kamu tahu sendiri aturan dalam penaklukan bos, bukan?” Dans mengikutinya dari belakang.
“Tentu saja,” jawab Dayat dengan percaya diri. “Pertama, ketika semua pemain masuk, maka pintu akan tertutup sampai bos dikalahkan atau semua pemain mati. Kedua, jumlah item yang dijatuhkan bos sama dengan jumlah pemain. Ketiga, item yang jatuh dari bos lebih bagus dari kebanyakan item dari monster biasa.”
“Bagus. Yang kita perlukan adalah kualitas item, bukan kwantitas.”
*Bamp!*
Pintu gerbang tiba-tiba saja tertutup dengan suara keras. Mereka berdua berada di dalam ruangan yang sangat gelap tanpa cahaya itu. Lalu kemudian, secara sendirinya, tiba-tiba saja api berkobar di setiap sisi ruangan di mana terdapat obor di sana. Namanya juga dunia fantasi, jadi tidak perlu ditanyakan bagaimana sebuah obor dapat menyala dengan sendirinya.
Di tengah-tengah ruangan, terlihatlah monster bos yang tengah berdiri. Bentuknya sangat aneh, sama sekali tidak mirip hewan apapun yang ada di bumi. Dia memiliki tinggi 2 meter. Seluruh tubuhnya berwarna coklat dan tertutup bulu hitam. Matanya berwarna merah dan haus akan darah. Dia memakai zirah besi sederhana dan membawa kapak besar di tangan kanannya.
Sekali terkena serangan dari kapak tersebut, maka sudah pasti mereka berdua akan mati.
“Seperti tadi, aku akan mengalihkan perhatian dan kamu seranglah ketika lengah.” Dans berjalan maju sambil mengambil pedangnya.
“Okey!” Dayat langsung menggunakan Sihir Conceal dan menghilang dari tempatnya
Sihir Conceal itu sendiri adalah salah satu sihir dasar untuk menyembunyikan hawa keberadaan. Ketika sihir ini diaktifkan, maka langkahnya akan menjadi lebih senyap dan orang yang tidak fokus tidak akan menyadari keberadaannya. Tentu saja, terdapat Sihir Cancel yang menjadi lawan sihir ini dan bisa mengacaukan buff lawan. Namun dengan Dornum memiliki gift Anti-Debuff, maka miliknya tidak bisa dibatalkan.
“Graaaa…!” Monster tersebut memulai dengan berteriak keras.
“Apakah kamu ingin menakutiku dengan itu? Sayang sekali itu tidak akan berhasil.” Dans mengingat malam sebelumnya, ketika aura Zen menyelimutinya. “Bos Monster dungeon dengan ancaman level C, Berserk Furry ….
*Step!* *Step!* *Step!*
Monster tersebut langsung berjalan atau lebih ke berlari pada Dans dengan kapaknya yang siap diayunkan.
“Memiliki serangan kuat dan mematikan namun ….”
*Swing!* *Blar!*
Ketika sampai ke tempat Dans, dia langsung mengayunkan kapaknya secara vertikal, kemudian terjangan dari kapak tersebut langsung menghancurkan lantai. Setelah kapak disingkirkan, Dia terkejut dan melebarkan matanya menyadari bila Dans tidak ada di sana.
*Slash!* *Slash!* *Slash!*
Menggunakan Shukuchi, Dans berada di belakang Bos Monster dan memberikan beberapa tebasan. “Gerakan dari Berserk Furry sangat lambat.” Dia memperhatikan pada bekas tebasannya dan berpikir, ‘Tapi pertahanannya lebih kuat dari yang kuduga….’
“Guo….” Monster tersebut, Berserk Furry, langsung marah melihat dirinya mendapatkan beberapa luka. Dia langsung berbalik dan mengangkat kapaknya, akan menyerang Dans.
Dans tentu saja bisa menghindari itu dengan mudah menggunakan Shukuchi atau bergerak secara langsung. Namun dia malah berteriak, “Sekarang!”
*Crash!*
Dayat langsung muncul di belakang leher Berserk Furry dan menebas menggunakan pedangnya yang berwarna kebiruan. “Keterampilan Pedang: Sambaran Magis!”
*Bugh!*
Kepala monster tersebut langsung terpenggal dan jatuh ke tanah dengan suara pelan. Selanjutnya, tubuh tanpa kepala itu mulai terjatuh dan banyak darah mengalir ke luar darinya.
“Iuh, ini sangat-sangat menjijikkan.” Dayat mengernyitkan bibirnya melihat adegan itu. “Aku yakin jika makhluk ini haram untuk dimakan.”
“Sudahlah. Inilah dunia yang akan kita tinggali. Jangan terlalu banyak dipikirkan.” Dans berjalan mendekat padanya. “Yang lebih bagus dari ini, sekarang adalah saatnya untuk looting.”
*Cring!*
Cahaya keemasan mulai bersinar di tengah ruangan, yang selanjutnya menjelma menjadi beberapa peti harta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments