3

Setelah itu Naima masuk rumah di sambut oleh mamah yg bertanya kenapa pulang telat dan ga bareng kakaknya.

" Assalamualaikum mah.? " Ucap naima seraya masuk kedalam rumah.

" Waalaikumsalam, loh ko sendiri mana Kakak mu?? Tumben jam segini baru pulang? " Cecar mama padaku.

" Kak adi lagi rapat mah buat kegiatan besok. Tadi aku nunggu Kakak dulu sampe setengah jam. Bikin bt aja ! " dumal Naima kesal.

" Hmm yaudah sana ganti baju terus makan, mama dah masak tuh di meja makan. "  Ujar mama pada Naima.

Naimapun bergegas ke kamar berganti baju setelah itu makan dengan lahap. Masakan mama memang selalu yang paling pas di lidah Naima.

Karena besok adalah hari terakhir  masa orientasi siswa jadi besok tidak banyak membawa barang, hanya disuruh bawa bekal makanan yg nantinya akan saling tukar dengan teman yg lain. Ahirnya naima putuskan untuk tidur beberapa saat untuk mengistirahatkan tubuhnya yg lelah.

****

Keesokan harinya Naima bersiap untuk berangkat sekolah dengan di antar oleh ayah. Kebetulan ayahnya sedanga ada di rumah. Ya biasanya ayah akan pulang saat pekerjaan nya sedang senggang jadi ya mumpung ayah libur sampe Akhir pekan nanti Naima manfaatkan waktu untuk melepas rindu setelah sebulan lamanya ayah tidak pulang.

Setelah sampai di sekolah naima melangkahkan kakinya menuju ke kelas, belum sempat naima sampai di kelas dia merasakan ada yg menarik tangannya dan tenyata itu adalah Dea. 'mau apa lagi dia' gumam Naima dalam hati

" Hay Naima,  " sapa Dea pada naima dengan senyum sinisnya.

" Kak Dea apa-apaan sih aku mau ke kelas, minggir dong!! " Ucap naima mencoba menghindar.

" Enak aja minggir. Lu harus ikut gw dulu! "  Ujarnya sambil mengkode ke 2 temannya untuk membawa naima ke gudang sekolah.

" Lepas ih apaan sih. " Ujar naima sedikit cemas.

AimaN meronta-ronta minta di lepaskan tapi apalah daya tenaganya kalah dengan dua orang. Sepasang koridor banyak siswa siswi yg melihat naima di perlakukan seperti itu oleh Dea and Genk, tapi tak ada satupun di antara mereka yang mau membantunya. Walau hanya sekedar untuk melapor pada guru. Ya semua murid di sekolah ini Takut pada dea, karna kabarnya Dea adalah anak orang yg berpengaruh di sekolah ini.

Sampai ahirnya naima sudah sampai di gudang sekolah yg pengap dan banyak debu. Anti dan Susi mendorong naima hingga naima terjerembap ke lantai dingin gudang.

" Lu punya kuping ga sih hah!! " Bentak Dea berapi-api pada Naima. sedangkan tika dan Susi hanya menonton saja di belakang Dea.

" Lu sebenernya paham ga sih sama yang gw omongin ke lu kemaren hah!! " Ujarnya emosi sambil mencengkram kuat dagu Naima. Naima yg di perlakukan seperti itu hanya bisa meringis kesakitan di buatnya.

Naima tak bisa melawan untuk saat ini. Naima hanya bisa minta maaf padanya.

" Kenapa lu kemarin pulang bareng Irfan Naima..?? " Tanya nya dengan suara keras.

Naima menutup matanya saking kerasnya suara kak Dea berbicara padanya.

" Aku ga minta di anterin pulang sama kak Irfan kak, tapi ka Irfan yg mau nganterin aku. Itupun karna aku adiknya kak adi mangkanya kak Irfan kasihan padaku.. " Ucap naima mencoba membela diri.

" Apa omongan lu bisa gw percaya.?? " Ujarnya tidak percaya.

" Terserah kak Dea mau percaya atau ngga. " Jawab naima acuh.

" Oke, kali ini gw percaya sama lu. Tapi awas kalo sekali lagi gw liat lu deket-deket sama Irfan abis lu!! " Ancamnya pada Naima.

Huft. Ahirnya Dea dan antek-anteknya berlalu dari gudang. Setelah memastikan bahwa mereka sudah jauh Naima pun keluar dari gudang dan menuju ke kelas.

Sesampainya di kelas naima langsung di berondong berbagai pertanyaan dari indah, Sinta, dan juga tika. Dan jangan lupakan tatapan penasaran semua orang yang ada di kelasnya. Karena hampir ya siswa tau kalo aku di bawa oleh Dea dan kawan-kawannya.

Belum spat naima menjelaskan apa-apa bel sudah berbunyi, pertanda semua murid  berkumpul di lapangan untuk menyaksikan beberapa pertunjukan dari setiap eskul yg ada di sekolah ini.

Acara ini lah yg di tunggu-tunggu oleh semua murid. Apalagi penampilan Irfan dari eskul olahhraga.

Naima duduk di barisan paling depan bersama indah, Tika juga Sinta. Ya kami selalu berdekatan.

Acara pun di mulai, terdengar MC memanggil eskul olahraga untuk pembuka. Terdengar riuh penonton setelah rombongan dari eskul olahraga berjalan ke lapangan dengan kostum dan alat olahraga yg berbeda. Terlihat di sana ada Adi, kak irfan, kak Rizal, dan 3 oranglainnya yg tak tau namanya.

" Irfaaann.. " terdengar teriakan siswi SMa bina bangsa memangil-mangil Irfan.

" Irfann. Sayang I love you.. " terdengar suara kak Dea disana. Membuat yg lain

menyorakinya.

Naima melihat kak Irfan cuek saja tidak menanggapi ucapan kak Dea mungkin dia sedang fokus dengan kegiatannya.

Sejenak Naima  terpesona dengan ketampanan ka Irfan dan kagum dengan kepiawannya memainkan bola basket, dia mendribel bola dengan sangat gesit layaknya pemain internasional. Naima  mengenyahkan pikirannya dan kembali fokus ke acaranya.

'inget naimaa dia udah punya pacar, inget inget.' gumam naima pelan.

" Kamu ngomong apa nai. "  Tanya indah yang memang duduk di sebelah Naima 

" Ehh, gako aku ga ngomong apa-apa! "  sahut naima cepat.

" Oh,okee "

Acara terus berlanjut dseleah rombongan dari eskul olahraga. D di lanjut eskul PMR setelahnya paskibra, Lalu yg pramuka, terus sampai semua eskul yg ada di sekolah tampil semua sampai selesai.

Setelah kegiatan selesai mereka semua di kumpulkan lagi di aula untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya yakni tuker makanan.

Setelah mereka sampai di aula mereka langsung mengumpulkan bekal yg mereka bawa. dan setelahnya di bagikan secara acak.

Setelah mendapatkan makanan semuanya merekapun makan bersama di aula yg cukup besar itu. Setelahnya ada pemberitahuan bahwa 3 hari kedepan akan diadakan perjusami atau bisa di katakan perkemahan Jumat, Sabtu, dan Minggu. Aku pun menyimak dengan teliti setiap apa yg di ucapkan oleh kakak kelasnya yg merupakan ketua di eskul Pramuka.

Sampai pada saat pembagian kelompok naima tidak satu kelompok dengan Sinta dan indah, tapi dia satu kelompok dengan Tika.

Patut di sukuri sih yg penting Naima ga sendirian seperti indah dan sinta. Ya indah dan sinta terpisah, indah di kelompok melati sedangkan Sinta di kelompok kamboja. Sedangkan Naima dan tika di kelompok mawar.

Setelah berdiskusi panjang lebar dengan anggota kelompoknya masing-masing . Ahirnya merka pun pulang kerumah masing-masing untuk mempersiapkan apa saja yg harus di bawa sesuai dengan apa yg sudah di bagi si ketua kelompo. Dan naima kebagian membawa tikar dan senter. Cukup mudah memang tugasnya dan ia sangat bersyukur dengan itu karena tidak perlu repot-repot membawa banyak barang.

Naima lihat kakaknya masih sibuk dengan teman-teman pramukanya, mungkin sedang membahas mengenai kegiatan besok.

Naima melihat kakaknya menghampiri Irfan tak lama setelahnya Irfan pergi entah ke mana..

Naima berniat menghampiri kakaknya. Baru ia melangkahkan kaki tak lama ada ka Irfan yg berhenti tepat di depannya dengan motornya.

AimaN ingin menghindar saja rasanya. Tapi baru saja ia mau menghindar tangannya sudah di pegang oleh ka Irfan. Tak jauh dari tempat naima berdiri kak Dea melihat ke arah naima dengan raut muka emosi menunjukan aura permusuhan pdanya.

'mampus' gumam naima dalam hati.

Refleks naima hempaskan tangan kak Irfan dari tangannya. Tapi belum sempat naima melangkah untuk menghindar, suara kak Irfan sudah terdengar kembali.

" Naik.!!! " Ujarnya penuh penekanan. Tanda bahwa Naima tidak boleh menolaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!