4. Mulai Terkenal

Kemahiran Rachel yang mampu menyulap wajah gadis yang biasa saja menjadi luar biasa mendadak viral di kalangan mulai dari artis maupun istri-istri pejabat serta istri para pengusaha hebat.

Rachel tidak lagi bekerja sebagai OB di salah satu perusahaan ternama karena derajatnya sudah tinggi saat ini. Walaupun begitu ia tidak pernah berubah. Tetap istiqamah pada jalan yang benar dengan menunaikan ibadah sholat wajib maupun Sunnah di tambah puasa Sunahnya tidak pernah ia tinggalkan. Kini kedua sahabatnya Weni dan Mia menjadikan Rachel sebagai teladan mereka. Keduanya juga menggunakan hijab dan melakukan kebaikan yang sama seperti Rachel lakukan. Hidup ketiganya mulai berubah dan ketiganya memutuskan untuk menyewa apartemen kecil karena gaji mereka yang sudah cukup di kumpulkan untuk tempat tersebut. Saat ini Mia sudah bekerja di IO wedding bagian katering. Rachel sengaja mengajak sahabatnya itu untuk bekerja di tempat yang sama dengannya supaya bisa pulang pergi bareng dengan Weni. Rachel dan Mia memang belum bisa mengendarai motor. Yang bisa hanya Weni. Akhirnya keduanya memilih menggunakan jasa angkutan taksi untuk mobilitas mereka.

Rachel dan Mia sudah bertekad untuk melanjutkan pendidikan mereka begitu uang tabungan mereka terkumpul. Jadi keduanya mengambil job hanya Sabtu Minggu.

"Ingat Mia! Tiga bulan lagi kita kuliah. Jangan terlalu tergiur dengan uang dan cukup mengambil job Sabtu Minggu dan selebihnya kita fokus dengan cita-cita awal kita." Ucap Rachel mengingatkan sahabatnya itu.

Kalau Weni sudah nyaman kerja di salon dan tidak ingin melanjutkan pendidikannya karena uang yang didapatkannya sudah cukup menghidupi diri dan keluarganya.

Ketiganya yang sedang bersantai di hari Rabu itu di kejutkan dengan seorang artis terkenal mendatangi apartemen mereka tanpa konfirmasi.

Ting... tong..

"Siapa yang datang? Emang ada yang sedang pesan belanja online?" Tanya Weni.

"Tidak!" Jawab dua sahabatnya itu kompak.

"Ya sudah. Kalau gitu tunggu sebentar! Aku mau lihat dulu tamunya." Ucap Weni menghampiri pintu itu utama.

Sesaat kemudian ia menjerit dengan wajah syok. Mia dan Rachel menghampirinya." Siapa yang datang Weni?" Tanya Rachel penasaran.

"Lihatlah!" Rachel dan Mia sama syok-nya saat melihat layar monitor CCTV.

"Astaga itukan Difa top Indonesia." Gumam Mia.

"Mungkin salah kamar kali?" Ucap Rachel.

"Biar aku yang tanyain. Nanti kita minta Selfi." Ucap Weni antusias.

Weni membuka pintu utama sambil memasang senyum manisnya. Sang diva melihat ketiganya sambil bertanya." Apakah saya bisa bertemu dengan Rachel?" Tanya Sang Diva.

"Saya Rachel." Ucap Rachel ramah.

"Boleh saya masuk?"

"Tentu saja. Silahkan nyonya!"

Diva dan manajernya masuk ke unit milik ketiga gadis itu sambil melihat sekitarnya." Oh iya Rachel. Apakah kamu bisa dandanin aku? Tiga jam lagi aku ada show secara live."

"Tapi, aku tidak punya makeup sendiri."

"Tidak apa. Aku membawakan alat tempur ku sendiri. Aku hanya butuh tangan ajaibmu saja yang bisa membuat aku cantik dan awet muda." Ucap sang diva.

"Baiklah. Kalau begitu aku merias wajah nyonya." Ucap Rachel sambil meminta bantuan Weni untuk membantunya memberikan apa yang ia butuhkan untuk melukis wajah cantik sang diva.

"Kenapa tidak menelepon aku saja nyonya? Biar aku yang ke rumah nyonya."

"Kalau aku mengundang ke rumahku, malah jadi heboh karena wartawan dan teman-temanku akan berebut mewawancarai kamu maupun meminta dandan sama kamu karena namamu sedang viral." Ucap sang diva.

"Bagaimana nyonya bisa menemukan alamat kami, padahal kami sedang tidak ingin kediaman kami viral di sosmed dan media manapun agar kami menjalani hidup kami secara normal." Ucap Weni di sela-sela membantu Rachel.

"Itu rahasia. Dan aku janji tidak akan membocorkan tempat tinggal kalian pada media."

"Terimakasih nyonya."

"Tapi ngomong-ngomong, kalian bertiga ini cantik-cantik semua. Apakah sudah punya pacar?" Canda sang diva pada ketiganya.

"Sepertinya kami belum kepikiran ke arah situ, nyonya karena saya dan Rachel ingin melanjutkan pendidikan kami setelah uang tabungan kami terkumpul." Jawab Mia yang sudah menyiapkan minuman untuk sang diva.

"Keren impian kalian. Sepertinya aku sudah terlihat sangat cantik. Benar juga kata orang, kalau Rachel punya tangan ajaib. Pasti teman-teman ku iri padaku. Aku berangkat dulu ke stasiun televisi." Ucap sang diva.

Sang asisten memberikan amplop untuk ketiganya walaupun tidak sama jumlahnya dengan Rachel. Ketiganya sangat bahagia. Dan sang diva segera beranjak dari unit apartemennya ketiga gadis itu.

Tidak lupa ketiganya meminta foto dengan sang diva dan berjanji tidak akan mengupload foto itu ke sosmed mereka.

Sang diva membisikkan sesuatu pada Rachel sebelum meninggalkan kamar itu." Kau yang paling cantik di antara mereka. Jaga dirimu Rachel karena dunia yang saat ini kamu tekuni penuh dengan fitnah." Ucap sang diva membuat Rachel cemas dan juga kurang mengerti.

Sepeninggalnya sang Diva dari apartemen mereka, ketiga gadis itu menghitung uang yang mereka dapat. Ternyata isinya sama yaitu dua juta tapi Rachel tidak tahu jika bayaran untuknya sudah di transfer langsung ke rekeningnya sepuluh juta oleh sang diva. Sang Diva mengirim chating pada Rahel.

"Terimakasih atas jasa mu. Aku puas dengan hasil karyamu pada wajahku. Aku sengaja menyuruh manajerku membayarmu dengan amplop yang isinya sama denganmu tapi untuk bayaran mu sendiri sudah aku transfer secara pribadi. Kapan-kapan aku datang lagi untuk minta di dandanin kamu." Tulis sang diva membuat Rachel sangat bahagia.

Ia harus merahasiakan pada teman-temannya agar keduanya tidak iri padanya." Berapa jumlah uangmu Rachel?" Tanya Weni.

"Dua juta."

"Ya sama semuanya dong." Keluh Weni.

"Biar adil." Jawab Rachel.

"Ayo! Kita pesan makanan enak." Ucap Rachel.

"Sekali-kali kita makan di luar yuk! Mumpung aku libur."

"Apa kita ke Mall saja? aku mau beli sesuatu untuk persiapan kuliah." Pinta Mia.

"Oh itu ide yang lebih bagus." Puji Weni.

Ketiganya setuju berangkat ke Mall dengan taksi online. Sementara Rachel mengirim uang sepuluh juta yang dianggapnya uang kaget untuk ayahnya agar sang ayah mau membangun rumah mereka secara perlahan. Dan konsep rumah berbahan kayu yang diinginkan Rachel.

Setibanya di Mall, ketiganya terpaksa memakai masker untuk melindungi Rachel dari kejaran wartawan atau netizen yang mengenalnya. Saat memasuki lift ketiganya harus berhadapan seorang anak sultan yang sangat terkenal. Karena ketiganya kurang bermain di media tidak mengenali wajah pria tampan di hadapan mereka. Antara Mia dan Weni mengagumi ketampanan sang pria. Namun sang pria sibuk memperhatikan mata indah milik Rachel yang tidak begitu peduli padanya.

Sang pria membisikkan sesuatu pada asistennya." Selidiki gadis yang berjilbab coklat itu. Aku menginginkannya." Ucap sang pria tampan yang juga seorang mafia.

"Baik Tuan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!