5. Artis Menyebalkan

Hari pertama mengikuti ospek di kampus kedokteran itu membuat Rachel harus mempersiapkan mentalnya untuk dikerjain oleh para seniornya.

Rachel mengikuti kegiatan itu dengan teratur tanpa ingin membuat kekhilafan sedikitpun. Sebaik apapun yang dilakukan oleh Rachel, tetap saja ada yang selalu iseng padanya karena dirinya sudah di Incar oleh seorang pria tampan yang menjadi ketua BEM saat ini di kampusnya.

"Hei ...! Kamu sini." Panggil Rio mengarah ke Rachel yang sedikit terkejut saat namanya dipanggil.

"Saya ya kak?" Tanya Rachel memastikan jika itu adalah dirinya.

"Ya kamu."

Rachel maju dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh pria tampan ini padanya." Siapa namamu?"

"Rachel kak."

"Dari mana asalmu?"

"Sumatera kak."

Rio mengajukan pertanyaan apa saja yang terlintas dipikirannya menyangkut dunia kedokteran dan Rachel menjawab pertanyaan Rio secara beruntun dengan benar, cepat, tepat dan padat.

"Sial! Jawaban gadis ini benar semua. Bagaimana cara aku mengerjainya. Aku harus mendapatkannya lebih dulu sebelum teman-temanku menaklukkan hati gadis ini.

"Apa kamu kerja paruh waktu?"

"Iya kak."

"Kerja apa?"

"MUA."

"Apakah kamu Rachel yang saat ini sedang viral?"

"Tidak tahu kak."

"Ko, kamu bisa tidak tahu kalau kamu terkenal?"

"Aku tidak punya waktu untuk melihat sesuatu yang tidak penting."

"Waktumu buat apa saja?"

"Bekerja, beribadah, mengurus hal lainnya, makan dan tidur."

"Kamu tahu siapa aku?"

"Ketua BEM."

"Selain itu?"

"Aku tidak tahu kak."

"Sial. Berarti dia tidak tahu kalau aku juga seorang artis." Umpat Rio membatin.

"Ya sudah. Kamu kembali ke tempatmu."

"Terimakasih kakak."

Usai mengikuti kegiatan ospek, Rachel terlihat sangat lelah dan mengantuk. Ingin rasanya ia tidur di mana saja saat ini. Sedari tadi ia sudah menghubungi taksi online tapi di cancel terus membuat tubuhnya makin lelah.

Karena terlalu lelah ia akhirnya memilih tidur dibangku taman kampus. hingga menjelang malam. Beruntunglah ia tidak sholat saat ini karena haid. Rio yang baru selesai meeting dengan teman-temannya bergegas pulang karena ia juga mau langsung ke lokasi shooting. Rio mengerem mobilnya saat melihat seseorang yang tidur bersandar dibangku taman dan ternyata gadis itu adalah Rachel yang saat ini dia taksir.

"Rachel..?" Rio segera turun menghampiri Rachel untuk membangunkan gadis itu.

"Rachel... Rachel!" Rio mengguncang sedikit tubuh Rachel.

Gadis ini membuka matanya sedikit lalu kembali tertidur. Tanpa berpikir panjang, Rio segera menggendong tubuh Rachel lalu membawanya ke mobil. Ia akhirnya membawa Rachel ikut ke lokasi shooting. Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, akhirnya keduanya sudah tiba di lokasi shooting. Manajer Rio terlihat gelisah karena MUA tiba-tiba tidak jadi ke lokasi karena mengalami sakit demam berdarah dan harus di rawat.

"Tuan Rio. Kita tidak punya banyak waktu saat ini karena MUA kita sedang sakit.

Artis lain juga pada heboh karena Ardi tidak memberi informasi sebelumnya. Kita bakal terlambat shooting." Ucap sang manajer.

Rio yang mendengar penjelasan manajer nampak tersenyum. Ia terlihat santai membuat sang manajer jadi gregetan." Apakah ini semua sudah ditakdirkan?" Batin Rio terlihat tenang.

"Bos, kenapa malah senyam-senyum tidak jelas gitu?"

"Tidak usah kuatir. Ada yang bisa menyelesaikan permasalahan kita." Ucap Rio lalu menuju ke jok belakang untuk membangunkan Rachel.

"Rachel...!" Panggil Rio beberapa kali membuat Rachel tersadar. Ia sangat kaget saat melihat di sekitarnya ternyata ia sedang tidur di mobil.

"Bos. Itu siapa?"

"Emang kamu tidak kenal sama dia?" Tanya Rio.

Manajer Alin menatap wajah cantik Rachel dan langsung menutup mulutnya." Astaga. Bukankah dia adalah MUA, Rachel?" Ucap Alin sangat senang melihat langsung Rachel.

"Astaga...! Kenapa aku bisa berada di sini? ini mobil siapa? Gumam Rachel yang belum ngumpul nyawanya.

"Rachel...!"

"Astaga kak Rio?"

"Maaf aku akan jelaskan nanti, mengapa kamu bisa berada di mobilku. Aku mau minta tolong padamu karena kami saat ini sedang mendapat masalah."

"Ini di mana?" Tanya Rachel yang belum fokus mendengarkan perkataan Rio padanya.

"Kamu berada di lokasi shooting film."

"Apa.. ?" Sentak Rachel.

"Kagetnya nanti saja. Sekarang ikut aku." Ucap Rio sembari menarik tangan Rachel yang masih bingung melihat keadaan di sekitarnya.

Semua orang yang berada di lokasi shooting menatap wajah cantik Rachel. Mereka hampir tidak percaya saat mengetahui Rachel yang saat ini, namanya sedang viral tiba-tiba muncul di lokasi shooting.

"Bukankah itu Rachel MUA dengan bayaran termahal itu?" Tanya diantara mereka.

"Sepertinya begitu."

"Wah...! Ternyata aslinya sangat cantik. Tapi, apakah dia kekasih barunya Rio?"

"Bisa jadi begitu." Tebak yang lain.

Rio membawa Rachel di tempat artis berkumpul. Mereka terlihat gelisah menunggu MUA yang saat ini sedang di usahakan manajer mereka. Tapi wajah murung mereka berubah sumringah saat melihat Rachel yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

Mereka berkenalan dengan Rachel sambil berbasa-basi secukupnya. Diantara mereka mulai memperebutkan Rachel minta di dandanin duluan sama Rachel. Rio yang tidak suka cara artis itu yang langsung menodong Rachel dengan perintah membuat ia harus turun tangan.

"Siapa yang akan di ambil perannya untuk pertama kali?

"Saya..!" Ucap Kayla.

"Berarti kamu dulu yang di dandanin. Ayo, Rachel! Tolong dandani mereka!" Pinta Rio.

"Masalahnya, aku tidak bawa alat tempurku." Bisik Rachel namun terdengar oleh Kayla.

"Aku membawanya Rachel." Ucap Kayla yang langsung menyodorkan kotak make-up miliknya di hadapan Rachel.

"Baju warna apa yang kamu gunakan?" Tanya Rachel.

"Merah."

"Konsep bajunya?"

"Makan malam."

"Peranmu sebagai apa di film ini?"

"Sebagai gadis yang akan memperebutkan kekasihnya yang diambil oleh sang pelakor." Ucap Kayla.

Dalam lima belas menit wajah Kayla terlihat sangat cantik membuat orang-orang nampak kagum dengan artis cantik ini yang makin tambah bersinar. Kayla sendiri merasa tidak percaya dengan tampilannya saat ini.

Biasanya ia butuh satu jam lebih di dandanin oleh MUA tapi dengan Rachel dalam waktu 15 menit sudah merubah tampilan wajahnya lebih cantik dari yang sudah-sudah saat ia shooting sinetron stripping maupun film layar lebar.

Tidak butuh waktu lama Rachel merias para pemain itu termasuk Rio sendiri sebagai peran aktor pria di film tersebut." Kamu duduk saja di mobil kalau mau istirahat lagi. Makan malamnya sudah di siapkan manajerku. Kalau kamu butuh apapun minta saja di manajerku." Ucap Rio.

"Tapi aku mau pulang. Badanku sangat lengket. Besok aku harus ke kampus lagi. Apakah manajermu mau mengantarku pulang?" Tanya Rachel.

"Aku tidak lama shootingnya. Biar Aku sendiri yang akan mengantar kamu pulang."

"Baiklah." Sahut Rachel yang tidak ingin membantah Rio karena Rio adalah seniornya.

"Dasar artis menyebalkan. Kalau tidak ingat kamu senior, aku lebih baik kabur naik taksi." Gerutu Rachel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!