Negeri Mega Buana, tepatnya di Kota Jakarta Raya, sebuah kota yang seakanetidak pernah tidur....
Tampak sebuah sedan merek Honda Civic Type R berwarna merah metalik tengah melaju cukup kencang di sebuah jalan yang amat ramai. Pada saat itu malam telah turun menyelimuti seantero kota yang amat ramai itu.
Adapun penghuni di dalam sedan mewah itu terdiri dari 2 orang gadis cantik yang usianya berkisar 17-an tahun. Lebih tepatnya mereka adalah pelajar SMA Kelas 11.
Gadis cantik yang berada di depan setir berambut lepas sepunggung warna coklat kehitaman, berkulit mulus putih bersih.
Model pakaiannya bisa dikatakan sexy. Meski berbaju lengan panjang tapi cukup ketat. Sehingga memetakkan bentuk tubuhnya yang aduhai. Apalagi pakaian bawahnya berupa rok mini, tentu sedikit-banyak akan terlihat sepasang pahanya yang putih mulus.
Ber-make up tidak terlalu tebal yang makin menambah kecantikannya. Benar-benar menunjukkan kalau dia gadis cantik yang feminim yang amat diidolai banyak lelaki.
Lain halnya dengan gadis cantik yang duduk di sebelahnya.
Penampilan gadis itu begitu tomboy. Berambut panjang warna hitam kemerahan dengan dikuncir model ekor kuda. Kulitnya juga bersih putih mulus.
Dia berpakaian rangkap dengan baju dalam berupa baju kaos cukup ketat warna coklat muda. Baju luarnya berupa kemeja lengan panjang kotak-kotak. Baju luar itu dibiarkan terbuka kancingnya. Bercelana panjang model jeans warna biru tua.
Wajah cantiknya tanpa riasan apapun yang makin menampakkan ketomboyannya. Namun kecantikan alaminya itu bukan berarti kalah dengan gadis feminim di sebelahnya.
Kira-kira beberapa menit kemudian, si gadis tomboy seketika terkejut hebat. Suasana di luar mobil yang tadinya ramai, tiba-tiba saja menjadi sunyi. Tak ada lagi kendaraan yang lalu-lalang.
Ditambah lagi, mobil yang mereka tumpangi memang masih melintasi jalan aspal, namun Indah merasa amat asing dengan jalan yang dia lihat itu. Seketika saja dia langsung merasakan keanehan.
Sedangkan si gadis feminim sepertinya juga merasakan hal yang sama seperti temannya itu. Tampak dari wajah cantiknya yang seketika menegang kaget.
Namun baru saja dia hendak berkata mengungkapkan keterkejutannya kepada temannya, tiba-tiba saja mobil sedan mewahnya melaju dengan tersendat-sendat bagai hendak kehabisan bersin.
"Eh, Eh! Mobil gue napa nih?" gumamnya terkejut.
Sebelum mobilnya benar-benar ngadat, gadis feminim itu membawa mobilnya ke pinggir jalan. Dan baru saja sampai di pinggir jalan mobilnya benar-benar mogok.
"Mobil lu napa nih, Shofie?" omel gadis tomboy bernada kesal. "Kehabisan BBM?"
"Gue juga nggak tau, Indah," keluh gadis yang ternyata bernama Shofie. "Tapi nggak mungkinlah kehabisan BBM. Tadi baru gue isi kok."
"Terus napa kalau kayak gini? Mesinnya rusak?" makin kesal nada suara gadis yang ternyata bernama Indah.
"Lu kalau ngomong jangan ngasal ya," protes Shofie tidak terima. "Tiga hari yang lalu gue ama lu 'kan baru-baru habis nyervice mobil. Apa lu tiba-tiba amnesia?"
"Terus apa dong kalau kayak gitu?"
"Gue juga nggak tau napa tiba-tiba kayak gini!"
Indah semakin dongkol dan kesal, sedangkan Shofie semakin kesal sekaligus tambah panik. Sehingga untuk beberapa saat lamanya mereka hanya bisa terdiam.
Bersamaan dengan itu mereka seakan lupa kalau mereka saat ini seperti berada di dunia lain.
Sementara Shofie, dengan perasaan yang kacau dan wajah yang tampak kusut, tapi kecantikannya tidak susut, bersiap hendak keluar. Maksudnya dia hendak melihat mesin mobilnya. Siapa tahu ada keajaiban.
Tangannya sudah memegang handle pintu, lalu tangannya sudah bergerak hendak membuka pintu. Tapi sudah terdengar suara Indah seperti gemetar ketakutan.
"Shofie! Lu jangan keluar!"
"Emangnya napa?" kata Shofie dengan suara malas campur kesal.
Lalu dia segera menoleh ke Indah dan langsung mendapati wajah cantik gadis itu begitu pucat. Dan sepasang matanya juga tampak membelalak.
"Lu napa, Ndah?" tanya Shofie bernada heran, masih belum paham apa yang terjadi dengan temannya.
"Lu..., lu coba liat ke depan!" suara Indah masih gemetar ketakutan. Telunjuk kirinya menunjuk ke arah depan mobil.
Dengan agak cepat Shofie langsung memandang ke arah yang ditunjuk Indah. Tapi tidak cukup 1 menit otaknya sudah bisa mencerna apa yang dia lihat. Dan kejap itu pula langsung membangkitkan ketakutannya yang amat sangat. Sehingga....
"Aaaa....!"
Tanpa menunggu lagi Shofie langsung menjerit ketakutan dengan histeris yang membuat Indah tambah terkejut. Langsung saja si Indah mengomelinya dengan suara dongkol bercampur masih ketakutan.
Shofie tidak peduli dengan gerutuan Indah, tidak perduli kalau menginjak tasnya, dia langsung ngacir ke jok belakang. Lalu menyembunyikan dirinya di bawah jok.
Sebenarnya apa yang kedua gadis itu lihat sehingga membuat mereka ketakutan begitu rupa?
★☆★☆
Di depan mobil sedan merek Honda Civic Type R merah itu, berjarak 4 meter telah berdiri 3 sosok serba merah gelap yang begitu menyeramkan.
Berpakaian panjang hingga ke mata kaki warna merah. Kepala mereka terbungkus tudung dari kain yang bersambung dengan pakaian masing-masing mereka. Di pinggang mereka terlilit sabuk selebar 4 jari dari logam berwarna hijau metalik.
Wajah mereka amat menyeramkan. Agak tebal berwarna merah berpadu guratan-guratan hitam yang rupanya laksana setan. Sepasang mata mereka memancarkan sinar redup warna merah keputihan. Mengerikan!
Menambah tampang menyeramkan mereka, di tangan masing-masing sudah tergenggam pedang lurus selebar 3 jari sepanjang 1 meter bermata satu.
Benar-benar penampilan yang sungguh menyeramkan! Tidak heran kalau kedua gadis itu gemetar ketakutan. Hingga membuat Shofie sempat menjerit ketakutan.
Oh, ternyata bukan cuma 3 sosok saja. Di samping kanan mobil juga ada 3 sosok, di samping kiri mobil juga ada 3, bahkan di belakang mobil juga ada 3 sosok mengerikan.
Sehingga mobil mewah Shofie itu sudah dikurung oleh 12 sosok makhluk yang amat menyeramkan dari segala arah.
Sementara itu Indah masih saja terpaku diam bagai patung. Tapi sepasang matanya yang membelalak masih menatap horor ketiga sosok makhluk di depan mobil.
Namun dengan cepat dia merosotkan tubuhnya ke bawah mana kala melihat ketiga makhluk itu bergerak maju. Lalu menyembunyikan tubuhnya di bawah dasboard.
Ya, ketiga makhluk itu..., oh bukan..., semua sosok makhluk menyeramkan itu kini bergerak maju mendekati mobil itu. Langkah mereka begitu mantap tapi cukup pelan, seakan tidak ingin terburu-buru menghabisi mangsa mereka.
"Makhluk... menyeramkan apa tuh, Ndah?" tanya Shofie mengkeret ketakutan. Suaranya cukup pelan seakan tenggelam di balik ketakutannya.
"Lu jangan bersuara!" dengus Indah, tapi dengan suara pelan, masih ketakutan. "Mereka udah mendekat ke mari!"
Shofie segera membekap mulutnya kuat-kuat menahan mulutnya yang hendak menjerit lagi. Air mata ketakutan sudah membasahi pipi halusnya.
Selagi mereka masih dikecam oleh ketakutan, tiba-tiba terdengar suara bentakan cukup keras yang membuat kedua gadis cantik itu terkejut lagi.
"Berhenti...!"
Jelas Shofie maupun Indah tidak tahu siapa yang membentak keras itu. Yang jelas suara itu terdengar seperti suara wanita muda. Dan kedengarannya seperti dari arah atas kap mobil Shofie.
Yang jelas, saking hebatnya suara bentakan itu membuat 12 sosok makhluk menyeramkan seketika menghentikan langkah.
Kalau begitu siapakah orang yang membentak itu?
★☆★☆
Ya, orang itu memang adalah seorang wanita muda atau gadis yang cantik laksana bidadari, berkulit putih mulus.
Rambutnya lurus lebat panjang sepinggang dengan sebagian digelung indah di atas belakang kepalanya. Sebuah arnel bentuk pedang berwarna biru kristal tertancap di balik gelungan rambutnya.
Berpakaian rangkap dengan pakaian luar berupa baju panjang bermotif indah berwarna biru langit. Pinggang rampingnya terlilit sabuk logam cukup lebar berwarna kuning keemasan. Di pundak kanannya tampak tersembul gagang pedangnya.
Gadis cantik laksana bidadari itu berdiri mantap di atas kap mobil sambil menatap tajam 3 sosok makhluk bertudung merah.
"Siapa kau?" dengan suara serak keras salah satu sosok makhluk bertanya membentak. Suaranya terdengar menyeramkan, membuat Shofie terkejut.
"Kenapa mencampuri urusan kami?" lanjut sosok yang bersuara tadi yang ternyata paling tengah.
"Siapa aku tidak penting kalian ketahui," kata gadis cantik itu bernada dingin-sinis. "Yang jelas aku adalah malaikat maut yang akan mengirim kalian ke neraka!"
Selepas berucap demikian, tubuhnya seketika melesat turun dengan amat cepat. Saking cepatnya gerakan si gadis bidadari, tahu-tahu dia sudah berada dalam jangkauan serangan.
Entah kapan mencabutnya, tahu-tahu di tangannya sudah tergenggam pedang bercahaya biru. Dan pedang itu sudah terayun dengan amat kuat dan cepat, siap menebas leher sosok makhluk yang berdiri sebelah kiri.
Sabetan pedang yang berhawa maut itu memang begitu cepat gerakannya, sudah terlambat bagi sosok makhluk itu untuk menghindarinya. Sedangkan kedua kawannya dengan cepat melenting ke belakang.
Maka dengan cepat diangkat pedangnya, dengan maksud menahan laju tebasan pedang bercahaya biru panas itu. Tapi apa lacur kalau sosok itu menemui naasnya duluan.
Pedang sosok makhluk itu langsung putus begitu berhantaman dengan pedang si gadis baju biru. Sedangkan laju ayunan pedang si gadis ternyata tidak berhenti. Terus meluncur dengan kecepatan yang sama.
Membuat sosok makhluk itu cuma bisa terkejut. Tapi tidak bisa menghindar lagi karena pedang itu sudah menebas putus lehernya.
Darah segar seketika muncrat ke udara saat kepala makhluk itu jatuh menggelinding. Lalu menyusul tubuhnya langsung rebah ke belakang.
Sedangkan gadis berbaju biru, begitu selesai menghabisi lawannya, dia langsung melenting tinggi dan hinggap ke atas jalan aspal.
Sementara kesebelas makhluk menyeramkan itu seperti masih terkesima dengan aksi si gadis. Namun mereka sepertinya tidak mau larut dalam keterkejutan.
Dengan cepat dan serentak mereka langsung melesat ke arah gadis pedang biru. Lalu tak menunggu lama mereka langsung menyerang gadis itu bersama-sama.
Namun ternyata gadis cantik itu memiliki kehebatan di atas semua makhluk itu. Dengan mudah dan entengnya dia menghadapi semua serangan mereka. Bahkan mampu membalas serangan di tengah serangan yang beruntun.
Sementara itu Indah yang sebenarnya masih ketakutan, karena dihantui rasa penasaran, dia memberanikan melihat ke luar dan langsung memandang ke arah pertarungan.
Sedangkan Shofie sama sekali tidak bergeming di tempatnya bersembunyi. Bukan dia takut akan pertarungan, bukan dia takut akan dentingan suara pedang yang saling beradu.
Benaknya masih didominasi oleh ketakutan karena melihat wajah makhluk yang menyeramkan itu. Dia memang fobi dengan hal-hal yang menyeramkan seperti hantu atau setan.
★☆★☆
Selang belasan menit pertarungan berlangsung pedang birunya kembali memakan korban. Tampak dada makhluk tersebut robek panjang dan dalam.
Terang saja membuatnya menjerit keras yang amat menyeramkan bagai jeritan setan. Membuat Shofie yang mendengarnya menutup telinganya rapat-rapat.
Sedangkan Indah, karena rasa penasarannya lebih kuat, maka dia berani-berani saja menyaksikan pertarungan, meski merasa ngeri juga.
Belum hilang suara jeritan mengerikan tadi, kembali lagi terdengar suara jeritan kematian. Ditingkahi tumbangnya 3 sosok makhluk yang susul menyusul.
Hingga tak lama kemudian gadis cantik baju biru itu telah menumbangkan semua makhluk menyeramkan itu tanpa ada yang tersisa.
Meski telah menghabisi semua lawannya, gadis cantik itu masih bersikap siaga. Dilayangkan pandangannya di sekelilingnya yang kembali sunyi namun aneh. Sikapnya itu seolah masih mewaspadai sesuatu.
Sementara Indah, begitu melihat 12 makhluk seram itu sudah terkapar semua, dengan berani dia keluar dari mobil, hendak menghampiri gadis pembasmi setan itu.
Dan sepertinya Shofie terpengaruh dengan keluarnya Indah. Meski masih takut dia memberanikan diri keluar dari persembunyian. Lalu memandang ke luar jendela sebelah kanan.
Sebenarnya dia ingin keluar juga. Tapi rasa takut masih mengalahkan penasarannya. Dia hanya melihat saja Indah yang berbicara dengan gadis cantik itu.
"Kamu tidak apa-apa, Nona?" sapa gadis baju biru begitu melihat Indah sudah berada di dekatnya. Sedangkan pedangnya sudah kembali ke warangkanya.
"Oh, nggak, eh..., tidak," sahut Indah agak gugup dan canggung, ada kesan takut. "Ti... tidak apa-apa...."
Dia merasa di dalam diri gadis itu terpancar semacam aura aneh yang membuatnya jadi gugup dan takut.
"Tenang saja, Nona," kata si gadis menenangkan. "Keadaan sudah aman. Tidak perlu takut."
"Se... sebenarnya makhluk-makhluk menyeramkan itu siapa?" tanya Indah dengan berani. "Asal mereka dari mana?"
"Mereka itu adalah Pasukan Siluman Topeng Merah," sahut si gadis bernada santai. "Mereka berasal dari tempat atau negeri yang amat jauh."
"Siluman...?! Topeng...?!" kejut Indah antara merasa ngeri dan heran.
Sungguh dia tidak menyangka kalau 12 makhluk itu adalah siluman. Dan lebih kaget lagi gadis cantik baju biru itu mengatakan kalau mereka bertopeng.
Apakah wajah yang amat menyeramkan itu cuma topeng?
"Sebenarnya mereka manusia juga," terang si gadis seolah tahu yang dipikirkan Indah. "Cuma sudah dijadikan pasukan siluman. Dan topeng yang mereka kenakan itu adalah Topeng Siluman."
Dengan berani Indah mendekati salah satu mayat Pasukan Siluman, ingin memastikan apakah wajah yang menyeramkan itu hanya topeng.
Begitu sampai di mayat tersebut, dan belum lama dia mengamati keadaan wajah makhluk itu, tiba-tiba saja terjadi keanehan pada sosok mayat itu.
Sampai-sampai Indah terlonjak 2 langkah ke belakang saking kagetnya. Sepasang matanya yang indah membelalak lebar seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Apakah yang terjadi? Sehingga Indah terkejut sangat bagai kembali melihat makhluk menyeramkan?
★☆★☆★
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
anggita
gadis baju biru.. pembantai pasukan siluman 👍
2024-04-21
1