Sepeninggal pria misterius tadi, Indah dan Shofie juga sudah meninggalkan tempat yang naas bagi mereka. Yang menyetir adalah Indah sekarang. Tapi untuk beberapa saat lamanya mereka tidak saling berbicara, seperti masih sibuk dengan pikiran masing-masing.
Ya, mereka masih sibuk memikirkan kejadian-kejadian aneh yang menimpa mereka secara beruntun. Terutama Indah yang sekarang mulai penasaran dengan pemuda belia penyabar tadi.
Menurutnya cowok itu aneh dan misterius. Semua yang dia tunjukkan tadi menimbulkan banyak pertanyaan di benak Indah.
Mulai dari kemunculannya pertama tadi yang hampir saja menabrak Shofie. Sampai sekarang dia belum bisa mencerna, kenapa hal itu bisa terjadi?
Apalagi jika mengingat kalau bentuk helm pemuda belia itu cukup aneh. Tapi itu tidak terlalu mengganggu pikiran Indah. Yang membuatnya terus teringat kejadian helm itu tiba-tiba mengumpul di atas kepala si pemuda ketika Shofie menamparnya.
Sungguh cara membuka helm yang membagongkan!
Ditambah lagi dengan bentuk motornya yang Indah sempat memperhatikan tadi. Motor itu modelnya mirip Yamaha Jupiter MX. Tapi ada sedikit keanehan menurutnya dari motor-motor Jupiter MX yang lain.
Apalagi di bagian spidometernya seperti ada 3 buah tombol. Dan tadi dia sempat melihat si pemuda menekan salah satu tombol yang menyebabkan mesin motornya bunyi. Terus si pemuda melaju dengan cukup kencang.
Pokoknya yang ada pada pemuda itu adalah keanehan dan kemisteriusan yang membuat Indah amat penasaran. Sekarang dia menyesal kenapa tidak sempat bertanya, di bengkel mana pria itu bekerja?
Ya, memang kalau dipikir-pikir mereka sudah keterlaluan terhadap pemuda tadi. Bukannya berterima kasih sudah dibantu, malah mereka melontarkan kata-kata hinaan kepadanya.
Jadi wajar saja pemuda itu tersinggung meski tidak ditunjukkan.
Benar-benar cowok yang penyabar pikir Indah. Dipukul tanpa alasan yang jelas, ditambah lagi dihina, dia tetap bersabar dan tetap menunjukkan sikap datar.
"Ndah, lu percaya nggak sama omongan cowok udik tadi?" entah kenapa Shofie tiba-tiba bertanya seperti itu.
"Yaaah... kita liat aja," sahut Indah seakan masih ragu dengan keterangan pemuda belia tadi. "Besok kita beri tahu Mas Dhanu tentang mobil lu ini. Dia pasti tahulah."
"Kalau gue sih nggak percaya ama tu cowok," komentar Shofie bernada sinis. "Gue rasa dia cuman modus doang."
"Fie, lu ngerasa aneh nggak dengan tu cowok?" tanya Indah ingin tahu pendapat Shofie tentang pria itu.
"Helmnya yang tiba-tiba ngumpul sendiri lu bilang aneh, gitu?" kata Shofie seakan ingin mempertegas.
"Salah satunya."
"Menurut gue biasa aja tuh," komentar Shofie acuh tak acuh. "Yang ada dia tuh bikin gue kesal! Kalau bukan tadi di tempat umum, gue udah bikin bonyok tu cowok."
Shofie selalu tampak emosi mana kala mengingat perbuatan pria tadi yang hampir menabraknya. Dia berharap tidak ingin bertemu lagi dengan si cowok. Soalnya kalau sampai bertemu lagi, bawaannya ingin menghajar si cowok.
"Kalau gue sih cowok itu aneh," kata Indah jujur dengan perasaannya. "Dan yang ada padanya juga aneh...."
Terus saja kedua gadis itu berbincang-bincang tentang pria tadi. Komentar Indah seakan-akan bersimpati dengan di cowok. Sedangkan Shofie terang-terangan ungkapkan kebenciannya kepada si cowok.
Perbincangan mereka terus merembet tentang semua kejadian aneh yang mereka alami tadi. Dan semua kejadian itu menjadikan tanda tanya besar di dalam hati mereka.
★☆★☆
Malam terus merangkak naik perlahan demi perlahan....
Sementara itu di kediaman Menteri Pertahanan, Jenderal Yusuf Subandono tampak cukup ramai, seperti ada perhelatan pesta.
Ya, memang malam ini di kediamannya sedang diadakan pesta. Lebih tepatnya pesta ulang tahun putrinya yang ke 17 tahun. Adapun putrinya yang ultah itu bernama Ranny Oktavia.
Perlu diketahui bahwa Ranny adalah teman sekelas sekaligus teman satu geng dengan Indah dan Shofie.
Adapun geng mereka bernama Red Blue 8. Angka 8 itu adalah inisial dari jumlah anggota mereka, yaitu 8 personil.
Adapun tamu-tamu yang datang sudah pasti didominasi oleh pelajar SMA. Dan pelajar yang paling banyak tentulah SMA Angkasa 2, nama sekolah mereka.
Pesta ultah itu diadakan di halaman belakang kediaman Jenderal Yusuf. Di situ para tamu, pemuda dan pemudi yang rata-rata masih muda belia sudah berkumpul dengan membentuk kelompok-kelompok.
Tampak mereka tengah asyik ngobrol dengan sesama kelompoknya sambil tersenyum penuh sukaria. Bahkan ada yang tertawa renyah.
Tak lama kemudian pintu belakang kediaman ini terbuka dengan lebar. Hampir bersamaan keluar Ranny yang terus tersenyum berseri-seri bersama ibunya, bersama Shofie dan seorang gadis belia nan cantik yang juga satu geng dengan mereka. Namanya Annisa.
Begitu Ranny keluar para tamu langsung bergegas menuju serambi belakang. Begitu sampai di anak tangga bawah mereka berhenti di situ.
Sementara rombongan Ranny terus saja melangkah menyusuri lantai serambi belakang menuju kue ultah. Kue itu berada di atas meja bundar yang dihias cantik. Sedangkan kue ultah itu berbentuk silinder bersusun 3.
Tampak di dekat kue ultah Indah yang tengah membakar lilin kecil berwarna merah yang berjumlah 17. Terus membakar lilin berbentuk angka 17 yang ada di tengah.
Di dekat kue tar bukan cuma Indah. Di situ berkumpul 4 personil Geng Red Blue 8 yang lain. Mereka di antaranya adalah Andhini, Stella, Melly, dan Rindy. Mereka semua rata-rata berwajah cantik.
Saat Ranny dan rombongan kecilnya sampai di depan kue ultah, para hadirin langsung menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun sambil bertepuk tangan. Termasuk personil Geng Red Blue 8.
"Make a wish dulu, Sayang!" kata sang ibu mengingatkan ketika para tamu selesai bernyanyi.
Ranny segera memenuhi permintaan bundanya. Dengan khidmat dia berdoa. Sementara teman gengnya tidak ada yang berbicara. Begitu pun juga para hadirin. Sehingga suasana seketika ditenggelamkan oleh kebisuan.
Namun tak lama Ranny sudah selesai melakukan make a wish. Kemudian para tamu serentak mengucapkan....
"Tiup lilinnya...! Tiup... lilinnya...! Tiup lilinnya!...."
"Come on, Cantik," kata Melly bagai memerintah, "tiup lilinnya!"
Sejenak Ranny melayangkan pandangannya ke teman-temannya. Sementara senyumnya terus saja terkembang di bibir merahnya. Setelah itu dia tiup semua lilin yang ada di atas kue tar itu.
Begitu semua lilin sudah padam, Geng Red Blue 8 langsung menyambutnya dengan bertepuk tangan. Dan diikuti oleh semua hadirin. Sehingga halaman belakang itu langsung semarak dengan tepuk tangan.
Sementara sang bunda langsung mencium kedua pipi putri cantik imutnya itu sambil mengucapkan selamat. Lalu menyusul secara berurutan 7 personil Red Blue 8 saling cipika-cipiki dengan Ranny dengan penuh keriangan.
Sedangkan teman-teman Ranny, ada yang cipika-cipiki, ada yang cuma berjabat tangan saja. Apalagi yang lelaki, jelas mereka berjabat tangan saja.
Kemudian acara berlanjut dengan minum-minum dan makan-makan ringan. Ada yang masih asyik ngobrol sambil tertawa-tawa renyah.
Sementara Geng Red Blue juga sudah asyik dengan obrolan mereka sepeninggal ibu Ranny.
Sungguh suasana di malam ini di halaman belakang begitu semarak. Semua orang tampak begitu bergembira seolah hendak mengalahkan kegembiraan Ranny. Tapi Ranny tentu lebih gembira lagi di malam ultahnya ini.
Hingga suatu ketika....
Braaak...!
★☆★☆
Terdengar bunyi suara benda berat terjatuh menghantam sebuah meja bundar cukup lebar di depan serambi. Saking kerasnya benda itu terjatuh, membuat meja itu langsung ambruk. Sedangkan makanan dan minuman yang ada di atasnya langsung berhamburan ke segala arah.
Suara jatuhan benda berat itu terdengar cukup keras. Tentu didengar mayoritas tamu undangan. Apalagi yang berada di dekat meja itu. Tentu mendengar amat jelas. Termasuk yang mendengar jelas Geng Red Blue 8.
Tentu saja mereka semua langsung terkejut bukan main. Seketika itu juga suasana langsung berubah sunyi. Sementara semua orang serta merta segera menoleh ke sumber suara mengejutkan itu.
Dan belum juga beberapa detik mereka memandang, suasana yang tadinya sunyi langsung diramaikan oleh jeritan-jeritan histeris remaja perempuan yang saling sahut-sahutan.
Sementara tamu laki-laki, meski tidak menjerit, tapi wajah mereka tampak pucat. Sepasang mata mereka menyorotkan kengerian.
Betapa tidak?! Di atas meja yang sudah ambruk itu tergeletak sesosok tubuh berseragam tentara. Tapi kepalanya sudah tidak ada. Sedangkan darah segar masih keluar merembes dari kutungan lehernya. Mengerikan!
Seketika suasana pesta langsung berubah menjadi kacau. Para tamu langsung berlarian tak tentu arah. Sebagian remaja putri bahkan masih ada yang menjerit-jerit.
Namun untung saja 15 prajurit penjaga dengan cepat langsung menggiring mereka masuk ke dalam rumah pak jenderal melalui pintu belakang serambi. Sedangkan Red Blue 8 duluan masuk ke dalam rumah bersama tamu yang ada di serambi tadi.
Sementara itu Jenderal Yusuf sedang berada di ruang kerjanya bersama 5 orang tamunya. Ketika seorang petugas melaporkan tentang peristiwa mengerikan itu, dia berserta 5 tamunya itu langsung bergegas ke serambi belakang.
Begitu sudah sampai di serambi belakang, mereka langsung bergegas ke pinggir serambi. Begitu sampai mereka langsung menyaksikan pemandangan yang amat mengerikan. Sehingga membuat mereka tidak bisa menahan keterkejutan.
Sementara saat 6 orang lelaki tadi keluar, 4 gadis dari personil Red Blue 8 ternyata mengikuti dari belakang.
Tentu mereka bergerak dengan cepat menghindari hadangan 2 petugas penjaga pintu. Tidak menghiraukan larangan 4 kawan mereka yang lain yang sempat histeris melihat mereka keluar.
Empat gadis itu memang orang-orang yang selalu penasaran dengan hal-hal yang berbau mengerikan begini. Meski mereka merasa takut, tapi dengan memberanikan diri mereka ikut keluar.
Dan sekarang mereka berada tak jauh di belakang 6 lelaki yang seperti masih terkesima memandang mayat salah seorang penjaga. Tampak darah menggenang tak jauh di kutungan leher mayat tersebut.
Sejenak keempat gadis yang antara lain yaitu Indah, Annisa, Stella dan Andhini melayangkan pandangan ke sekitarnya.
Tak ada satu batang hidung pun tamu undangan masih berada di luar. Yang ada di sekitar pelataran di depan dan samping serambi hanya 15 prajurit penjaga dengan senapan mesin yang siap dimuntahkan.
Suasana kini langsung berubah menjadi sunyi, bahkan amat mencekam, amat horor. Tak ada yang bersuara walau sekedar batuk kecil. Hanya hembusan napas yang terdengar yang seperti ditahan-tahan, seakan terpengaruh dengan keadaan yang horor.
Kematian seorang prajurit penjaga masih merupakan tanda tanya besar. Orang-orang yang ada di situ belum bisa mencerna apa sebenarnya yang terjadi. Juga siapa yang melempat mayat itu ke depan serambi masih misteri.
Hingga....
Craaasss...! Craaasss...!
"Aaakh...!"
"Aaa...!"
★☆★☆
Kesunyian yang mencekam itu seketika hancur berantakan mana kala terdengar suara-suara jeritan kematian saling susul menyusul. Kedengarannya begitu jelas dan keras seakan hendak merobek malam.
Tentu saja semua yang berada di serambi seketika terkejut bukan main sampai hendak mencopotkan jantung.
Indah membelalakkan sepasang matanya memandang ke depan. Stella dan Andhini langsung membekap mulut mereka saat menoleh ke samping kanan. Annisa langsung membulatkan matanya dengan lebar dan jantungnya hampir copot saat menoleh ke samping kiri.
Sedangkan Jenderal Yusuf dan kelima tamunya langsung terlonjak ke belakang begitu mereka melihat ke depan. Wajah-wajah mereka seketika menegang horor.
Apakah yang terjadi?
Dua orang prajurit penjaga di depan, badan mereka langsung terpisah menjadi 2 akibat tertebas pedang. Yang seorang dari pundak kiri hingga ke rusuk kanan. Yang seorang pinggangnya tertebas putus.
Dua orang prajurit penjaga di samping kanan, dada mereka tertusuk pedang hingga tembus dalam sampai ke punggung belakang.
Dua orang prajurit penjaga di samping kiri, yang seorang lehernya putus tertebas pedang. Yang seorang terbelah dari kepalanya hingga ke bawah selangkangannya.
Kemudian menyusul semua korban ketajaman pedang tadi ambruk ke atas paving di pelataran serambi belakang.
Seketika saja darah segar langsung muncrat ke udara dan mengalir merembes, mengotori kediaman Jenderal Yusuf. Menambah lengkapnya suasana yang semakin menegangkan sekaligus menyeramkan.
Oh, tidak sampai di situ saja adegan sport jantung itu!
Belum hilang suara jeritan-jeritan kematian tadi, terdengar lagi jeritan-jeritan yang menyayat hati saling susul menyusul dari sisa prajurit penjaga.
Menyusul kemudian tubuh-tubuh tanpa nyawa mereka langsung tumbang ke atas paving dengan kematian yang tidak kalah mengerikan.
Ada yang kepalanya menggelinding, ada lehernya putus, ada yang badannya terpisah dua, ada yang dadanya hingga ke perut robek dalam dan besar, ada yang....
Darah segar kembali merembes mengalir, menggenangi paving pelataran serambi belakang!
Sungguh pemandangan menyeramkan ini tidaklah sedap dipandang mata. Namun apa boleh buat orang-orang yang ada di serambi terpaksa menyaksikannya meski harus mengorbankan jantung yang hampir copot.
Tapi sabar dulu, pemandangan menyeramkan belum pula berakhir.
Tampak 9 sosok serba merah darah tahu-tahu sudah berdiri di dekat potongan-potongan mayat para prajurit penjaga. Tiga sosok berada di depan, 3 di samping kiri, dan 3 sosok berada di samping kanan.
Masing-masing mereka masih menggenggam pedang terhunus yang masih berlumuran darah. Tapi bukan itu saja yang membuat penampilan mereka begitu menyeramkan.
Wajah mereka yang serupa begitu tebal berwarna merah, menyeramkan bagai wujud sosok setan neraka. Siapa lagi mereka kalau bukan Pasukan Siluman Topeng Merah!
Melihat penampakan itu, keempat gadis cantik itu hampir saja menjerit ketakutan. Sungguh mengerikan!
★☆★☆★
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
anggita
gank red blue 8...😑
2024-04-21
1
سنم
udah kek motor pak lik ane thor...😂😅😆😀😄😃
2023-04-04
1