Ajak debat

"Woy!! Mau di kemanakan adik ku!!"

Deg!

Deg!

Sontak saja kedua tungkai jenjang berbalut jeans biru itu terpaku di tempat dengan mata masih menatap pada gadis kecil yang kini juga sedang menatapnya.

"Ehm, tu-turunkan aku Bang.." lirihnya masih dengan mata terpaku menatap lelaki dewasa yang kini juga terpaku menatapnya.

"Abang.." lirihnya lagi

"Hah?" jawabnya dengan mulut sedikit menganga saat melihat sudah dimana keduanya saat ini.

"Hehehe.. Enak banget ya gendongin aku yang kurus ceking kayak ikan teri ini hingga nggak sadar kalau kita udah tiba di luar ya??" godanya pada lelaki dewasa itu yang berhasil membuat lelaki dewasa itu salah tingkah dengan wajah merona.

Ia berdehem untuk menghilangkan rasa malunya pada gadis belia itu. Gadis belia yang berada di gendongannya itu tertawa. Ia pun ikut terkekeh melihat tawa sang gadis belia itu.

Dari belakang mereka kini sudah ada tiga orang lelaki berbeda usia. Dua nya menatap geram pada pemuda itu. Sedang yang satunya terkekeh-kekeh.

"Bang Azka! Mau di kemanakan keponakan ku itu??" tanya Rayyan pada Azka yang kini keduanya terdiam dan sudah berhenti dari tertawa karena mendengar suara Rayyan.

"Al! Kamu kok betah amat sih di gendong sama lelaki yang bukan mahram kamu?!" ketus lelaki belia seusianya itu.

"Alzana! Abang minta, kamu turun dari gendongan Om Azka!" seru seorang lelaki yang kini juga meradang melihat adik perempuannya di gendong oleh Azka.

Alzana bukannya turun, ia malah cengengesan menatap Azka yang kini tersenyum lembut padanya.

"Kita balik ya Bang? Eh Om? Eh kok nggak enak banget sih dengernya? Hehehe.." ucapnya masih dengan cengengesan.

Azka tertawa dibuatnya.

Rayyan terkekeh lagi. Selama yang ia tahu belum pernah sekalipun Abang kandung istrinya itu menyentuh wanita manapun selain Cinta istri nya.

Ia yakin, jika jodoh Abang iparnya itu sudah terlihat hilalnya. Rayyan terkekeh lagi sambil menggelengkan kepalanya. Memikirkan yang tidak-tidak tentang keduanya.

Sementara dua orang lelaki beda usia yang merupakan Abang kandung Alzana itu mendengus tidak suka pada lelaki yang bernama Azka itu.

"Turunkan adikku, dodol!" seru Danis semakin kesal pada Azka.

Alzana berdecak. "Ck. Kita balik Bang! Gawat urusannya jika berhadapan dengan Prince Pratama!" sungutnya kesal.

Azka menurut begitu saja masih dengan senyum ramah terbit di bibirnya itu.

Keduanya pun berbalik dan melihat dua orang lelaki yang dipanggil dengan Prince Pratama tadi oleh Alzana kini sedang meradang melihat Azka.

Alzana memutar bola mata malas melihat kedua Abang nya yang begitu garang terlihat saat ini.

"Diem Abang!" peringat Alzana pada kedua saudara lelakinya itu dengan telunjuk mengacung ke arahnya.

Kedua lelaki itu langsung bungkam seketika melihat wajah kesal adiknya mirip sekali dengan Mami Annisa.

"Jangan ajak debat ataupun ribut! Adek nggak di apa-apa! Iya kan Bang Azka?" Azka mengangguk patuh. "Noh, lihat kaki ku terkilir gegara Kak Maira tadi! Masih untung kaki saja yang terkilir! Coba kalau kuah opor panas itu yang kesiram ke wajahku? Apa nggak jadi daging opor juga wajahku ini?! Ishh.."

Azka tertawa mendengar gerutuan gadis belia tujuh belas tahun itu.

Rayyan terkekeh lagi. "Ya sudah, berarti sekarang kamu ini tidak apa-apa kan? Mana kaki mu yang sakit?" tanya Rayyan mendekati Azka yang kini mulai membawa Alzana ke sebuah ruangan yang di tuntun oleh kedua saudara lelakinya yang kini berwajah masam itu.

...****************...

Hayolohh..

Ada yang kenal nggak sama Bang Azka??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!