Sore hari nya, Sherena pun pulang dari sekolah. Karena di awal masuk sekolah, dia langsung mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni. Sherena suka menyanyi, suara nya juga bagus jadi dia mengikuti les musik dan bernyanyi.
Saat di gerbang, Sherena berdiri sendirian menunggu Abang gojek yang dia pesan dari ponsel. Tapi, sudah beberapa menit berdiri di gerbang, Abang ojek nya tidak kunjung datang juga.
Tak lama kemudian, Marvin juga keluar dari parkiran, dia baru saja mengikuti ekstrakurikuler olahraga, dia berbakat dalam olahraga basket dan juga sepak bola. Namun, Marvin lebih menekuni basket dari pada sepak bola.
"Heh, anak baru!"
"Lo manggil gue?" Tanya Sherena sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah, emang nya disini ada siapa lagi selain Lo sama gue?"
"Elah, gue punya nama kali. Sherena, kali aja Lo gak denger pas gue perkenalan tadi." Jawab Sherena.
"Iya, Sherena. Lo ngapain? Nunggu jemputan apa gimana?"
"Nungguin Abang gojek, tapi dari tadi gak dateng-dateng." Jawab Sherena sambil melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Lo balik ama gue aja, Sher. Cancel aja tuh gojek nya."
"Gak usah, Marvin. Gue bisa balik sendiri kok."
"Naik apa? Jalan kaki?" Tanya Marvin. Akhirnya, Sherena pun tak punya alasan lagi untuk menolak. Jadi, dia pun menerima tawaran Marvin untuk mengantarkan nya pulang. Sherena naik ke atas motor sport milik Marvin.
"Nih, pake helm nya."
"Dih, dah siap siaga aja. Lo sering nganterin cewek ya, apa gimana?" Tanya Sherena ketus. Tapi, Marvin hanya terdiam tidak menjawab apapun. Setelah selesai memasang helm nya, Marvin pun melajukan motor sport nya.
"Kemana?"
"Perumahan mangga." Jawab Sherena sedikit berteriak, karena suara nya tersalip oleh suara kenalpot motor Marvin yang bising.
"Blok berapa?"
"Blok 15A." Jawab Sherena lagi. Masih dengan setengah berteriak, hingga urat-urat di leher nya menegang. Marvin tersenyum kecil di balik helm full face nya. Tak mungkinlah dia tersenyum di depan Sherena, bisa-bisa image nya sebagai pria kulkas luntur sudah.
Setengah jam kemudian, motor yang di kendarai oleh Marvin berhenti tepat di depan sebuah rumah yang cukup mewah dengan dua lantai.
"Rumah Lo yang mana? Yang ini?" Tunjuk Marvin ke arah rumah Darren.
"Yang itu tuh." Ucap Sherena sambil menunjuk ke arah rumah nya dengan dagu nya.
"Pacaran jangan di pinggir jalan, ganggu aja!" Celetuk seorang pria dengan mobil nya, pasalnya motor milik Marvin menghalangi nya untuk memasukan mobil nya ke garasi.
Marvin pun menggeser motor nya, setelah mobil itu lewat barulah dia bertanya pada Sherena.
"Tetangga Lo serem amat."
"Gak seserem genderuwo kali, malahan dia mah kayak malaikat, ganteng banget." Jawab Sherena, secara langsung dia membanggakan penampilan dan wajah rupawan yang di miliki Darren, tetangga nya.
Tak tahu saja dia kalau hati Marvin terasa panas, seperti kebakaran saat ini. Terbakar api cemburu sih lebih tepat nya, siapa sih yang tidak cemburu saat mendengar gadis yang dia sukai malah secara terang-terangan memuji pria lain di depan nya.
Seketika wajah Marvin berubah asam, dia tersenyum kecut ke arah Sherena yang malah celingukan ke arah rumah milik Darren, seperti nya dia mencari keberadaan pria tampan itu.
"Yaudahlah, gue masuk ke rumah dulu. Lo balik aja, thanks tumpangan nya Vin." Jawab Sherena, dia melambaikan tangan nya lalu berlari dengan langkah ceria ke rumah nya.
"Panas banget njir.." Gumam Marvin, dia pun kembali memasang helm di kepala nya, lalu memilih untuk pulang. Kebetulan, rumah nya juga berada di perumahan mangga, hanya berbeda blok saja.
Di rumah, Sherena langsung di sambut oleh senyuman menggoda dari sang ibu, Arumi.
"Lho, mama kenapa natap Sheren gitu banget sih?" Tanya Sherena.
"Pulang sama siapa hmmm?" Tanya Arumi pada sang putri.
"Temen sekelas, Ma."
"Temen apa temen, Sher?"
"Temen, mama. Beneran temen kok, ya kali Sheren baru sehari pindah sekolah udah punya pacar sih?" Ucap Sherena yang membuat Arumi tergelak.
"Iya juga sih, ya sudah kamu bersih-bersih dulu sana. Terus makan ya."
"Oke, papah belum pulang, Ma?" Tanya Sherena sambil meletakan sepatu nya di tempat nya, sedari dulu sang Mama mengajarkan nya untuk disiplin. Salah satu nya, menyimpan barang yang sudah dia kenakan pada tempat nya.
"Belum, mungkin sebentar lagi."
"Ohh, yaudah. Kalo gitu Sheren mandi dulu ya, Ma."
"Iya, sayang." Jawab Arumi. Dia pun membiarkan putri kesayangan nya itu pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri setelah seharian berada di sekolah, pasti sangat asam rasa nya.
Bukan nya langsung mandi, Sherena malah merebahkan tubuh nya di atas ranjang. Dia menutup kedua mata nya, kasur adalah tempat yang paling dia rindukan, kamar adalah tempat favorit nya. Kalau libur sekolah, dia pasti lebih suka mengurung diri di kamar.
Sherena tiba-tiba saja teringat dengan Darren, dia pun membuka gordeng jendela kamar nya dan membuka pintu kaca yang menghubungkan kamar dengan balkon.
Benar saja, ternyata di balkon juga ada Darren yang sedang menikmati udara sore hari yang terasa menyejukkan. Sherena tersenyum manis, Darren terlihat sangat tampan dengan balutan bathrobe berwarna hitam yang membalut tubuh atletis nya.
"Gak salah sih ke balkon sore-sore gini kalo ada om-om ganteng itu." Gumam Sherena.
"Omm.." Teriak Sherena yang membuat Darren langsung menatap ke arah asal suara. Sherena tersenyum genit sambil melambai-lambaikan tangan nya.
Darren mendengus, lalu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah nya tanpa sepatah kata pun. Jelas saja hal itu membuat senyum Sherena yang tadi nya mengembang, surut seketika.
"Hmmm, cuek amat itu om-om." Gumam nya, dia pun kembali masuk ke kamar dan kali ini dia benar-benar masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Setelah menyelesaikan mandi nya, Sherena pun langsung berpakaian. Piyama bermotif kucing berwarna biru pendek menjadi pilihan nya sore ini, setelah selesai dia pun turun dari kamar dan melihat kalau sang ayah sudah ada di ruang tamu. Seperti nya beliau baru saja pulang, terlihat jelas raut lelah dari wajah nya.
"Papiw." Panggil Sherena, membuat Arya langsung membuka kedua mata nya dan tersenyum begitu melihat putri nya tengah berjalan ke arahnya.
"Iya, sayang. Kenapa hmm?"
"Enggak kok, baru pulang ya pah?" Tanya Sherena, dia pun langsung memijit lengan Arya tanpa di minta.
"Iya, sayang. Gimana di sekolah?"
"Sheren senang sekolah disana, Pah. Mereka baik-baik kok, guru-guru nya juga. Sheren udah punya banyak temen lho."
"Baguslah kalau begitu, sayang."
"Tadi lho, dia di anterin cowok pah." Celetuk Arumi dengan senyum jahil nya, membuat Arya mengernyitkan kening nya.
"Beneran? Sejak kapan putri papah ini dekat dengan laki-laki hmm?"
"Elah, papah tuh. Tadi, Sheren pesen gojek tapi susah banget dapet nya, pas dapet datang nya lama. Gak sengaja, ada Marvin yang baru pulang eskul nawarin nganter pulang, yaudah Sheren iyain aja. Lumayan kan, irit ongkos. Hehe." Jawab Sherena yang membuat kedua orang tua nya itu terkekeh.
"Ya sudah, ayo makan malam dulu. Mama juga ngundang tetangga kita buat makan bareng."
"Tetangga siapa, Ma?"
"Darren, itu lho rumah nya yang berseberangan sama kita. Yang kemarin kamu kirim kue." Jawab Arumi yang membuat Sherena tersenyum aneh.
'Ohhh, jadi nama nya Darren? Baguslah, kesempatan nih.' Batin Sherena.
.....
🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
s
cepat amat jatuh cintanya
2024-11-10
0
🍃yanni🍃
kasian sikulkas marvin sadboy😭
2023-04-03
2
Ana_Mar
weiii sheren ga ngerti apa si kulkas marvin kebakaran jenggottt tuu gegara pujianmu ke darren hihiii
pasti jingkrak2 tu sheren tahu darren makan bareng di rumahnya, pepettt terus ren om dudanya...
2023-04-02
1