4.Selingkuh?

#Mobil yang di tumpangi Airin dan Bram kini sudah sampai di sebuah Cafe.

Mereka segera keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam cafe tersebut.

"Selamat siang, Pak. Maaf, lama menunggu ya," lirih Bram menatap Klien tersebut.

"Enggak apa-apa Pak, baru saja saya sampai disini. Oya, silahkan duduk," ujar Pak Eko.

"Makasih, Pak."

Bram dan Airin pun segera duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh Klien tersebut.

Mereka pun segera memulai membahas tentang kerja samanya. Tanpa di sengaja Airin melihat suaminya sedang berjalan dengan wanita lain.

Deg. Hati Airin terasa di iris-iris oleh pisau dan hatinya begitu sangat sakit melihat sang suami begitu mesra dengan wanita tersebut.

'Aku enggak salah lihatkan? Apa benar dia, Mas Aldi? Tapi kayaknya iya, aku mengenal bajunya yang waktu pagi dia pakai.' batin Airin' menatap suaminya sedang berjalan bergandengan dengan wanita lain.

Airin tidak fokus memperhatikan Atasannya yang kini sedang membahas kerja sama dengan Klien. Wanita itu terus memperhatikan sang suami saling suap mensuapi dengan wanita tersebut.

'Kamu tega selingkuh di belakangku, Mas. Jangan-jangan uang yang selalu aku kasih, kamu berikan untuk dia? Keterlaluan, Mas!' batin Airin. Dirinya semakin geram dan mengepalkan kedua tangannya.

"Makasih sudah mau bekerja sama dengan Saya," ucap Pak Eko menatap mengulurkan tangannya.

"Sama-sama, Pak. Semoga aja dengan adanya kerja sama perusahaan kita semakin sukses dan berkembang pesat," lirih Bram membalas uluran tangannya.

"Iya, Pak." Pak Eko tersenyum.

"Karena udah enggak ada lagi pembahasan, Saya pamit pulang," ucap Pak Eko.

"Iya, silahkan, Pak."

Pak Eko pun segera beranjak dan pergi meninggalkan Bram dan Airin berdua.

Saat Bram menatap wanita yang ada di depannya, dia merasa heran karena Airin menatap terus ke tempat yang wanita itu tuju.

"Airin," panggil Bram.

Wanita itu tidak menghiraukan perkataannya dan Bram pun mencoba memanggil sekretarisnya.

"Airin ... Airin!" Bram meninggikan nada suaranya, sontak membuat wanita itu terkejut.

"Eh, iya kenapa, Pak?" tanya Wanita itu menatap Atasannya.

"Kenapa sih, kamu? Aku panggil kamu sudah tiga kali tapi kamu enggak menghiraukanku," Bram menatap kesal Airin.

"Maaf, Pak. Aku lagi kesal ini enggak boleh dibiarkan, pak," ucap wanita itu.

"Enggak boleh dibiarkan? Maksudnya apa?" Bram benar-benar tidak mengerti.

"Bapak tunggu aja dulu disini, aku harus samperin mereka."

Airin segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju meja makan dimana suaminya berada. Bram pun hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal karena benar-benar tidak mengerti.

"Ternyata ada disini ya, Mas?" lirih Airin, menatap suaminya.

"A-airin?" Aldi merasa terkejut, bagaimana bisa, sang istri ada di cafe.

"Kenapa Mas, kaget? Kamu tega selingkuh di belakangku, Mas!" bentak Airin menatap tajam suaminya.

"A-aku bisa jelaskan semuanya," Aldi menatap sang istri.

Wita tidak terima kekasihnya di bentak begitu saja, lalu menatap Airin dengan penuh amarah, " kamu siapa? Berani sekali membentak dia!"

"Oh, ternyata ada yang membelanya. Belum tau siapa aku? Istrinya Mas Aldi!" jawab Airin menatap Wita.

"Oh, istrinya? Terus aku harus terkejut gitu? Enggak! Emangnya kenapa kalau suamimu jalan denganku? Enggak boleh?" tanya Wita menatap sinis wanita yang kini ada di depannya.

"Dasar Wanita enggak tau diri!" Airin menatap kesal Wita, lalu mengambil segelas air minum yang ada di depannya, kemudian menuangkan ke kepala Wita.

Wanita itu merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Airin kepadanya.

"Itu hukuman untuk wanita yang enggak tau diri!" Airin segera beranjak dari tempat tersebut.

"Arrgh ... dasar wanita brengsek! Sialan lho!" Wita emosi dan menatap kepergian Airin dengan kesal.

"Enggak apa-apakan, Sayang?" tanya Aldi sangat khawatir.

Wita pun menatap pria yanga ada di depannya dengan tatapan susah diartikan.

"Kenapa kamu diam aja?" Wita menatap kesal Aldi.

"Emangnya apa yang harus aku lakukan?" tanya balik Aldi menatap wanita itu.

"Benar-benar bego, kamu! Harusnya tuh kamu membelaku bukannya diam aja. Jangan mentang-mentang dia istrimu jadi acuh padaku!" Wanita itu menatap tajam Aldi.

"Apa yang kamu katakan enggak benar, tadi aku mau membelamu tapi ...." ucapan Aldi harus terputus saat Wita menyela pembicaraannya.

"Kita putus! Aku enggak bisa lanjutin hubungan dengan pria bego sepertimu!" Wita segera beranjak dari hadapan Aldi.

Langkah wanita tersebut harus terhenti karena Aldi menahan tangannya.

"Sayang, jangan tinggalkan aku! Aku benar-benar minta maaf," ucap Aldi.

"Enggak ada artinya kamu minta maaf sama aku! Karena ulah istrimu yang telah mempermalukan aku!" Wita merasa geram.

Wanita tersebut menghempaskan tangan Pria itu dan segera pergi dari hadapan Aldi.

"Wita ...." teriak Aldi.

Wanita itu tidak menghiraukan ucapan Aldi. Dia memilih terus keluar dari Cafe tersebut.

'ini semua gara-gara Airin! Karena ulahnya membuat hubungan aku dan Wita harus berakhir.' Aldi merasa geram dan mengepalkan kedua tangannya.

Aldi pun memilih untuk pergi dari Cafe tersebut dan mungkin dirinya harus pulang ke rumah.

*

*

Di tempat lain.

"Kamu baik-baik ajakan?" tanya Bram menatap Airin yang dari tadi hanya melamun.

"Aku baik-baik aja kok, Pak," Wanita itu menatap atasannya, lalu tersenyum.

"Oya, tadi ada masalah apa sih? Aku liat kamu berantem sama wanita lain. Maaf, aku lancang bicara," ucap Bram dengan hati-hati.

Airin diam sejenak, lalu menarik napasnya kemudian menghembuskan dengan kasar.

"Wanita itu selingkuhan suamiku. Benar-benar enggak nyangka suamiku selingkuh di belakangku, bahkan uang yang selalu aku kasih, dia berikan sama itu," Airin tiba-tiba meneteskan airmatanya.

Bram yang mendengar perkataan wanita yang ada di sampingnya merasa terkejut dan tidak menyangka ada suami yang tega memanfaatkan kondisi istrinya.

"Tega sekali suamimu melakukan itu? Kamu selalu memberikan uanh gajihmu pada dia? Yang benar aja," Bram mengelengkan kepalanya.

Bagaiamana bisa, Airin memberikan uang gajihnya pada sang suami? Padahal uang istri tetap uang istri, uang suami pun tetap hak untuk istri.

"Entahlah, aku juga enggak habis pikir kenapa bisa dia tega melakukan itu. Lagian, aku tulus memberikan uang gajihku karena suamiku harus bayar kreditan mobil yang belum lunas. Tapi ...." ucapan Airin tergantung karena merasa tak kuasa untuk menahan rasa sakit dihatinya.

Air mata yang tadi di tahannya, lolos begitu saja membasahi wajah cantiknya. Bram merasa tidak tega melihat seorang wanita menangis karena tersakiti oleh pria yang tega menghiantinya.

Bram tiba-tiba menghapus air mata wanita tersebut, "Sudah jangan tangisi pria seperti itu. Aku yakin kamu pasti menemukan pria yang jauh lebih baik lagi," lirih Bram tersenyum pada Airin.

"Makasih, Pak. Oya, Pak, aku izin untuk kerja setengah hari aja ya? Enggak apa-apakan?" tanya Airin menatap atasannya.

"Ya udah enggak apa-apa kok," jawab Bramasya.

Pria itu tidak mungkin menolak Airin untuk tetap kerja, apalagi kondisinya seperti ini. Di paksa kerja pun pasti bakal ambyar pikirannya.

Bram pun segera menjalankan mobilnya untuk mengantarkan pulang Airin.

#Setengah jam sudah mereka sampai dirumah kediaman Airin.

Wanita itu segera keluar dari mobil atasannya dan berterima kasih pada Bramasya yang sudah mengantarkannya pulang.

"Makasih Pak sudah mengantarkan aku pulang," ucap Wanita itu menatap Bram.

"Sama-sama." Bram tersenyum.

"Kalo gitu aku permisi ya, Pak," pamit Airin.

"Iya, silahkan."

Airin segera pergi meninggalkan Bram, lalu berjalan menuju rumahnya.

'Aku benar-benar kecewa sama kamu, Mas! Aku harus segera pergi dari sini.' gumam Airin yang terus melangkahkan kakinya menuju kamar.

Wanita itu tidak ingin bersatu dengan suaminya dan hati kini benar-benar hancur. Dia memilih untuk pergi dari rumah.

Saat sudah sampai di dalam kamar, Airin segera berjalan menuju lemari untuk membereskan baju-bajunnya dan memasukannya ke dalam koper.

Seseorang masuk dalam kamar tersebut dan merasa terkejut dengan apa yang dilakuan oleh wanita itu. Pria itu terus berjalan menghampiri wanita yang kini sedang membereskan pakaiannya ke dalam koper.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Airin!" Pria itu mencengkram tangannya.

"Kamu enggak liat apa? Tentu aja aku mau pergi dari rumah ini!" bentak Wanita itu menatap tajam suaminya.

"Kamu enggak boleh pergi!" Aldi menatap istrinya.

Airin menatap suaminya, lalu menatap sinis pria yang kini ada di depannya dengan intens.

"Aku enggak bisa bertahan dengan suami yang mengkhianatiku! Aku ingin kita bercerai, Mas!" Wanita itu menatap tajam sang suami.

"Sa-sayang, kenapa berkata seperti itu? Aku mohon maafkanlah, aku," pinta Aldi, kemudian memeluk istrinya.

Wanita itu segera menghempaskannya, lalu menatap pria yang ada di depannya.

"Kamu ...."

Bersambung ..

Terpopuler

Comments

Farel Galindra

Farel Galindra

jjangan bodoh airin

2023-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 1.Pinjam uang
2 2.Sabar
3 3.Jadi Sekretaris
4 4.Selingkuh?
5 5.Maafkan, aku!
6 6. Dapat kerjaan.
7 7. Ada apa?
8 8. Yah, Malah tidur
9 9. Ngajak makan siang
10 10. Kejadian tak terduga.
11 11.Apa salahnya, jujur!
12 12.Apa salahnya jujur part. 2
13 13. Selingkuh lagi?
14 14.Cerai?
15 15. Napa, harus curiga?
16 16. Kita cerai!
17 17. Di usir?
18 18.Baiklah, aku terima
19 19.Resmi menjadi janda
20 20. Makasih
21 21.Jumpa lagi
22 22. Enggak sopan!
23 23. Siapa dia?
24 24. Terkejut.
25 25.Saat yang tepat.
26 26.Kembalikan!
27 27. Serius?
28 28. Aku setuju
29 29. Kekasih bohongan
30 30. Go-jek?
31 31.Jadi sasaran.
32 32. Kesal!
33 33. Kata siapa?
34 34. Bukit?
35 35.Satu Bulan Kemudian.
36 36. Semangat lagi
37 37. Gawat
38 38. Jujur!
39 39. Rasakan!
40 40. Apa yang terjadi.
41 41. Aku serahkan!
42 42. kecewa
43 43. Ngerjain
44 44. Dendam?
45 45. Merasa geram
46 46. Jangan!
47 47. Keluar?
48 48. Aku mendukungmu
49 49.
50 50.
51 51
52 52
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 66.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71. Aku dimana?
72 72. Iya, aku mau!
73 73. Jangan ikut campur!
74 74. harus tanggung jawab.
75 75. Kembali lagi?
76 76.Bertengkar?
77 77.Menikah?
78 78.Sudah siapkan?
79 79.Batal menikah?
80 80. Indahnya(Tamat)
81 81.Season 2
82 82. Maafkan Aku
83 83. Mandi bersama
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1.Pinjam uang
2
2.Sabar
3
3.Jadi Sekretaris
4
4.Selingkuh?
5
5.Maafkan, aku!
6
6. Dapat kerjaan.
7
7. Ada apa?
8
8. Yah, Malah tidur
9
9. Ngajak makan siang
10
10. Kejadian tak terduga.
11
11.Apa salahnya, jujur!
12
12.Apa salahnya jujur part. 2
13
13. Selingkuh lagi?
14
14.Cerai?
15
15. Napa, harus curiga?
16
16. Kita cerai!
17
17. Di usir?
18
18.Baiklah, aku terima
19
19.Resmi menjadi janda
20
20. Makasih
21
21.Jumpa lagi
22
22. Enggak sopan!
23
23. Siapa dia?
24
24. Terkejut.
25
25.Saat yang tepat.
26
26.Kembalikan!
27
27. Serius?
28
28. Aku setuju
29
29. Kekasih bohongan
30
30. Go-jek?
31
31.Jadi sasaran.
32
32. Kesal!
33
33. Kata siapa?
34
34. Bukit?
35
35.Satu Bulan Kemudian.
36
36. Semangat lagi
37
37. Gawat
38
38. Jujur!
39
39. Rasakan!
40
40. Apa yang terjadi.
41
41. Aku serahkan!
42
42. kecewa
43
43. Ngerjain
44
44. Dendam?
45
45. Merasa geram
46
46. Jangan!
47
47. Keluar?
48
48. Aku mendukungmu
49
49.
50
50.
51
51
52
52
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
66.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71. Aku dimana?
72
72. Iya, aku mau!
73
73. Jangan ikut campur!
74
74. harus tanggung jawab.
75
75. Kembali lagi?
76
76.Bertengkar?
77
77.Menikah?
78
78.Sudah siapkan?
79
79.Batal menikah?
80
80. Indahnya(Tamat)
81
81.Season 2
82
82. Maafkan Aku
83
83. Mandi bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!