2.Sabar

"Dulu engkau berjanji padaku, akan membuatku bahagia. Dulu engkau berjanji akan memberikan harapan indah terhadapku! Semuanya begitu indah dalam lisanmu, yang tak pernah ku sangka ternyata palsu! Dulu kau nikahi aku karena cinta. Kau bilang kasih sayangmu utuh untukku. Kau janji tidak akan menyakiti. Tapi kenyataan ini tidak seindah ucapanmu, Mas! Kesalahan kecil kau besarkan. Kau mudah mencaci, seolah aku tidak berharga dimatamu. Kau mudah menghujat, tanpa berfikir menggores luka di dalam hatiku. Apa salahku padamu, Mas?! Kenapa kamu sekarang jadi begini batin Airin, tiba-tiba meneteskan airmata membasahi wajah cantik."

Saat Airin sudah selesai mengambil uang yang berceceran di lantai. Dirinya kini berniat untuk menghampiri suaminya yang kini berada di kamar.

Airin kini sudah berada di depan pintu kamar lalu dirinya memegang gagang pintu dan membukakan pintu tersebut.

"Mas, kamu mau kemana?" tanya Airin, saat melihat suaminya kini sedang memakaikan jaketnya.

Aldi tidak menjawab perkataan Istrinya karena sibuk memakai 'kan jaketnya yang sedikit ketat.

"Aku benar-benar minta maaf Mas, aku tidak jujur sama kamu. Aku berjanji tidak mengulanginya lagi," Airin, merasa menyesal.

"Bisa diam enggak? Kupingku jadi budeg karena kamu ngomong mulu," Aldi, merasa kesal.

"Maaf, Mas," Airin, menundukan kepalanya.

"Awas minggir," Aldi, sambil mendorong tubuh Istrinya.

"Mas, mau kemana?" tanya Airin lagi.

"Aku ada urusan dengan teman kerja," jawab Aldi.

"Oh gitu ya Mas, ya sudah hati-hati dijalannya," ucap Airin, sambil tersenyum kepada suaminya.

"Ya sudah aku berangkat dulu," pamit Aldi.

"Iya, Mas," Airin, menganggukan kepalanya.

Aldi segera pergi meninggalkan Istrinya sendirian di kamar.

Airin berjalan menuju ranjang lalu dirinya merebahkan tubuhnya diatas ranjang tersebut.

Airin mengambil uang yang tadi diberi suaminya lalu menghitungnya dan ternyata Aldi memberikan uang kepadanya sebesar dua juta.

'Aku pakai enggak ya, uang ini? Lagian aku bingung Mas Aldi tidak ikhlas memberinya. Bila aku berhutang lagi ke warung pasti mas aldi akan marah besar.

Airin kemudian menyimpan uang tersebut di dalam laci. Rasa kantuk pun mulai menyerangnya. Airin segera memejamkan matanya dan hingga akhirnya kini Airin sedang berada di alam bawah sadarnya.

*

*

Keesokan Harinya.

Airin membuka 'kan matanya lalu menatap jam dinding menujukan pukul setengah enam pagi.

Airin kemudian menatap sang suami yang masih tidur disampingnya. Airin tersenyum karena merasa bahagia.

Airin kemudian beranjak dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

#Satu jam sudah Airin berada di dalam kamar mandi, kini Airin segera berjalan menuju lemari untuk mengambil baju dan celananya.

Aldi kemudian terbangun, lalu menatap sang istri yang sudah rapi dan wangi aroma parfum.

"Eh, Mas, ternyata sudah bangun," ujar Airin, menatap Aldi.

"Sudah tau, nanya lagi!" Pria tersebut segera beranjak dari ranjangnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.

Saat Aldi akan berjalan menuju kamar mandi, tiba-tiba pria itu menyenggol pundak istrinya sehingga tersungkur ke belakang.

"Aww ...," pekik Airin saat merasakan sakit di pundaknya.

Wanita itu benar-benar tidak mengerti dengan sikap sang suami yang suka kasar. Airin hanya bisa mencoba untuk bersabar dan mengelus-ngelus dadanya.

Airin segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk menyediakan sarapan paginya.

"Eh, ternyata ada Ibu disini," ujar Airin saat melihat Bu Mertuanya ada di dapur.

"Iya, napa? Kamu ini gimana sih, jam segini baru bangun tidur? Untung Ibu sudah bangun pagi-pagi kalau enggak habislah kamu dimarahin suamimu!" Bu Mila menatap menantunya.

"Maaf Bu, lagi enggak enak badan makanya bangun kesiangan," jawab Airin merasa tidak enak badan.

"Ya udah nih lanjutin masaknya Ibu ada perlu sebentar. Jangan lupa minum obat biar enggak menyusahkan!" ceplos Bu Mila.

"Baik, Bu."

Bu Mila segera pergi meninggalkan menantunya di dapur sendirian. Airin menarik napasnya lalu menghembuskan napasnya dengan kasar. Wanita itu mencoba selalu sabar dan mengertiin sikap mertuanya yang suka seenaknya kalau bicara.

.

.

Tiga puluh menit sudah Airin selesai memasak. Wanita itu langsung menaruh makanannya satu- persatu di atas meja.

Aldi dan Bu Mila pun berjalan menuju meja makan dan kebetulan Airin sudah selesai menaruh makanannya.

Mereka pun segera duduk dan kini sedang menikmati sarapan paginya.

Sarapan pagi pun sudah selesai, Aldi berpamitan untuk berangkat kerja pada sang istri dan Ibunya.

Sebelum Aldi berangkat menuju mobil, Airin mencium tangan punggung suaminya.

"Hati-hati Mas di jalannya," lirih Airin.

"Heem." jawab Aldi.

"Ya sudah, aku pamit berangkat kerja dulu," ujar Aldi.

"Iya, Mas."

Aldi mencium tangan punggung sang Ibu dan segera pergi meninggalkan istrinya untuk berangkat ke kantor."

Airin merasa heran tiba-tiba suaminya pulang cepat. Wanita itu langsung menatap jam dindingnya menunjukan pukul sebelas siang.

"Mas, tumben jam segini baru pulang? Kamu lagi sakit ya, Mas?" tanya Airin merasa khawatir pada laki-laki yang sedang merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Aldi semakin pusing saat istrinya tiba-tiba datang menanyakan kepulangannya

"Jadi orang cerewet banget sih, sesekali bisa enggak diam!" bentak Aldi menatap kesal istrinya.

"Maaf, Mas. Aku merasa khawatir aja."

Airin menundukan kepalanya dan menyesal telah menanyakan keadaan suami yang baru saja pulang kerja.

"Buatkan aku kopi," pinta Aldy.

"Baik, Mas."

Airin segera berjalan menuju dapur untuk membuat kopi.

Aldi melonggarkan dasinya merasa gerah. 'Nasib, nasib ... aku kena phk. Lagian ada-ada saja itu perusahaan harus di tutup karena menimbun barang-barang ilegal.' gumam Aldi kemudian memijit kepalanya yang terasa pusing.

Airin berjalan menghampiri suaminya dengan membawa secangkir kopi.

"Ini Mas, kopinya," ucap Airin sambil menyodorkan segelas kopi pada sang suaminya.

Aldi langsung mengambil kopi tersebut, lalu meminumnya. Aldi pun langsung menyeburkan kopi yang di minumnya karena merasa kepanasan di mulut.

"Panas banget sih kopi!" bentak Aldi menatap kesal sang istri.

"Lagian Mas, main seruput aja. Sudah tau itu kopi panas 'kan baru aja diseduh," jelas Airin.

"Arrrgh .... " Aldi menjambak rambutnya, karena benar-benar stress.

"Lagian ada apa sih, Mas? Pulang langsung marah gitu aja," tanya Airin menatap suaminya.

"Aku di phk, jadi mulai besok enggak akan kerja lagi disana!" jawab Aldi.

"Lho, napa bisa begitu, Mas?" Airin merasa terkejut mendengar perkataan suaminya.

"Iya gara-gara si perusahaan tuh menyimpan barang ilegal dan kini sedang dalam pemeriksaan polisi."

"Ya ampun, napa bisa mereka melakukan hal itu? Benar-benar sangat disayangkan. Padahal baru saja sukses besar perusahaan tersebut," ucap Airin.

"Sudah ah, pusing!" Aldi segera beranjak dari sofa, lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Mas, mau kemana?" tanya Airin.

"Mau ke kamar!" jawab Aldi tanpa menatap sang istri.

Aldi pun segera melangkah kakinya berjalan menuju kamar.

'Kasihan sekali Mas Aldi harus terkena phk. Nanti, dia kerja dimana lagi dong? Lagian, dia punya pengalaman kerja sih, jadi enggak bakal susah kalau mau melamar pekerjaan ke perusahaan lain.' gumam Airin tersenyum.

Tiba-tiba ponsel Airin pun berbunyi, wanita itu langsung menatap ponselnya dengan nomor yang tidak di kenal.

'Siapa ya?' Airin merasa penasaran, lalu mengangkat ponselnya.

"Maaf, ini dengan siapa ya?" tanya Airin saat sambungan telepon tersambung.

"Kami dari perusahaan PT. EXTA ingin mengatakan kalau Anda di terima bekerja disini! Besok mulai bekerja, pukul jam setengah delapan pagi sudah ada disini," lirih Bu Lili.

"Baik, Bu. siap!" jawab Airin.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi." Bu Lili langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Airin pun merasa senang, akhirnya diterima juga bekerja di perusaahaan PT.EXTA, yang memproduksi makanan instan dan pakaian.

'Alhamdulilah, akhirnya aku diterima bekerja disana. Lumayanlah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Apalagi kini Mas Aldi dipecat, jadi bisa ada uang hasil kerja sendiri selama dia belum bekerja.' gumam Airin merasa sangat senang.

'Aku harus bilang sama Mas Aldi dulu, soalnya aku melamar kerja diam-diam takut nanti dia enggak mengizinkan aku bekerja. Semoga aja dia membolehkan aku bekerja.' Airin langsung berjalan menuju kamar menghampiri sang suami.

Terpopuler

Comments

Queeny Geulitz Syahputri

Queeny Geulitz Syahputri

pukul jam.. ga sekalian waktu thor hehe

2023-11-19

0

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2023-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.Pinjam uang
2 2.Sabar
3 3.Jadi Sekretaris
4 4.Selingkuh?
5 5.Maafkan, aku!
6 6. Dapat kerjaan.
7 7. Ada apa?
8 8. Yah, Malah tidur
9 9. Ngajak makan siang
10 10. Kejadian tak terduga.
11 11.Apa salahnya, jujur!
12 12.Apa salahnya jujur part. 2
13 13. Selingkuh lagi?
14 14.Cerai?
15 15. Napa, harus curiga?
16 16. Kita cerai!
17 17. Di usir?
18 18.Baiklah, aku terima
19 19.Resmi menjadi janda
20 20. Makasih
21 21.Jumpa lagi
22 22. Enggak sopan!
23 23. Siapa dia?
24 24. Terkejut.
25 25.Saat yang tepat.
26 26.Kembalikan!
27 27. Serius?
28 28. Aku setuju
29 29. Kekasih bohongan
30 30. Go-jek?
31 31.Jadi sasaran.
32 32. Kesal!
33 33. Kata siapa?
34 34. Bukit?
35 35.Satu Bulan Kemudian.
36 36. Semangat lagi
37 37. Gawat
38 38. Jujur!
39 39. Rasakan!
40 40. Apa yang terjadi.
41 41. Aku serahkan!
42 42. kecewa
43 43. Ngerjain
44 44. Dendam?
45 45. Merasa geram
46 46. Jangan!
47 47. Keluar?
48 48. Aku mendukungmu
49 49.
50 50.
51 51
52 52
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 66.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71. Aku dimana?
72 72. Iya, aku mau!
73 73. Jangan ikut campur!
74 74. harus tanggung jawab.
75 75. Kembali lagi?
76 76.Bertengkar?
77 77.Menikah?
78 78.Sudah siapkan?
79 79.Batal menikah?
80 80. Indahnya(Tamat)
81 81.Season 2
82 82. Maafkan Aku
83 83. Mandi bersama
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1.Pinjam uang
2
2.Sabar
3
3.Jadi Sekretaris
4
4.Selingkuh?
5
5.Maafkan, aku!
6
6. Dapat kerjaan.
7
7. Ada apa?
8
8. Yah, Malah tidur
9
9. Ngajak makan siang
10
10. Kejadian tak terduga.
11
11.Apa salahnya, jujur!
12
12.Apa salahnya jujur part. 2
13
13. Selingkuh lagi?
14
14.Cerai?
15
15. Napa, harus curiga?
16
16. Kita cerai!
17
17. Di usir?
18
18.Baiklah, aku terima
19
19.Resmi menjadi janda
20
20. Makasih
21
21.Jumpa lagi
22
22. Enggak sopan!
23
23. Siapa dia?
24
24. Terkejut.
25
25.Saat yang tepat.
26
26.Kembalikan!
27
27. Serius?
28
28. Aku setuju
29
29. Kekasih bohongan
30
30. Go-jek?
31
31.Jadi sasaran.
32
32. Kesal!
33
33. Kata siapa?
34
34. Bukit?
35
35.Satu Bulan Kemudian.
36
36. Semangat lagi
37
37. Gawat
38
38. Jujur!
39
39. Rasakan!
40
40. Apa yang terjadi.
41
41. Aku serahkan!
42
42. kecewa
43
43. Ngerjain
44
44. Dendam?
45
45. Merasa geram
46
46. Jangan!
47
47. Keluar?
48
48. Aku mendukungmu
49
49.
50
50.
51
51
52
52
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
66.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71. Aku dimana?
72
72. Iya, aku mau!
73
73. Jangan ikut campur!
74
74. harus tanggung jawab.
75
75. Kembali lagi?
76
76.Bertengkar?
77
77.Menikah?
78
78.Sudah siapkan?
79
79.Batal menikah?
80
80. Indahnya(Tamat)
81
81.Season 2
82
82. Maafkan Aku
83
83. Mandi bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!