bab 3. Ulang Tahun Harith

...****************...

Harith pun langsung memotong kue ulang tahun. Tak lupa berfoto untuk di upload ke media sosial. Setelah itu mereka menikmati kue ulang tahun dan martabak sambil menonton televisi di apartemen Marsha.

" Ini buka dulu kado dari aku sayang?!" ujar Marsha memberikan kado kepada harith.

" Kado?! Udah kaya bocah aja sih kamu pake segala ngasih kado" ujar harith menerima kado dari Marsha sambil membuka bungkus kado.

" Buka aja dulu bungkus kadonya. Baru nanti komentar" ujar Marsha sambil tersenyum.

" Wah apa nih?! Kok bungkus kado nya banyak sih?!" ujar harith makin penasaran.

' Udah lanjutkan kamu buka bungkus kado ya. Aku sedang menikmati martabak langganan aku nih" ujar Marsha sambil menikmati martabak.

" Kamu bikin aku jadi penasaran nih" ujar harith yang merasa tertantang dengan kado dari Marsha.

...****************...

Harith pun tak menyangka bahwa Marsha membelikan iPhone untuk nya sebagai kado ulang tahun.

" Terimakasih sayang!! Kok kamu tahu aku lagi pengen iPhone seri terbaru" ujar harith sambil mencium bibir manisnya Marsha.

" Ya sama-sama sayang. Aku kan pacar kamu. Jadi aku lebih tahu dong apa yang kamu suka dan apa yang tidak kamu suka" ujar Marsha memberitahu.

" Iya aku seneng banget dengan kado ulang tahun dari kamu. Pasti langsung aku pake nih" ujar harith memberitahu.

"Ya dong harus. Terus kapan dong kamu akan kenalin aku sama orangtua kamu?! Katanya kita akan menikah?!" ujar Marsha mempertanyakan.

" Nanti nunggu ayah dan ibuku pulang dari Mekkah ya. Soalnya mereka sedang umroh disana. Usai mereka pulang ke Jakarta. Nanti aku akan ajak kamu ke rumah aku dan memperkenalkan ke semua anggota keluarga aku" ujar harith berbohong.

" Oke. Aku pegang janji kamu. Jangan omong doang ya. Jangan PHP ( Pemberian harapan Palsu). Apalagi kita udah setahun pacaran. " ujar Marsha menjelaskan.

" Aku masih pengen kenal kamu sayang. Biar kita makin akrab dan makin sayang gitu" ujar harith mulai mendekati Marsha dengan sentuhan mesranya.

" Tuh mulai dah. Kalo aku pengen minta ke rumah kamu pasti kamu rayu aku dengan pelukan hangat dari kamu" ujar Marsha sambil bercanda dengan memegang wajah nya harith dengan menggoda.

...****************...

Tanpa basa-basi. Harith pun langsung menggendong Marsha menuju kamar tidur nya. Lalu mereka melakukan hubungan intim seperti suami istri. Itu sudah seringkali mereka lakukan ketika awal mula berpacaran. Miya pun tak tahu jika selama ini harith telah berselingkuh dengan wanita lain. Esok pagi harinya di rumah Miya. Saat sedang sarapan. Miya menghangat kan semua makanan seafood yang telah di beli oleh harith semalam.

" Lah tumben nih ibu masakan makanan seafood?!" ujar ayah mempertanyakan.

" Ibu aja kesiangan bangun. Sepertinya Miya yang memasak deh" jawab ibu memberitahu.

" Hehehe.. aku gak masak makanan ini semua kok. Aku hanya menghangatkan makanan seafood yang semalam udah di belikan oleh harith " ujar Miya menjelaskan.

" Oh semalam harith Maen ke rumah kita?! Kok gak bangunin ayah sih?!" ujar ayah berkomentar.

" Semalam aku dan harith makan malam di restoran seafood kaki lima depan kantor aku. Nah pulang nya ternyata harith membeli banyak makanan untuk di bungkus. Katanya buat ayah dan ibu di rumah. Pas nyampe rumah ternyata ibu dan ayah sudah tidur. Jadi aku gak tega buat bangunin" ujar Miya bercerita.

" Owh begitu ceritanya. Kalo ketemu harith lagi bilang bahwa ayah dan ibu berterima kasih sudah di bawain banyak makanan nih" ujar ayah memberitahu.

" Iya nanti aku kasih tahu sama harith ucapan terimakasih dari kalian" ujar Miya tersenyum.

...****************...

Mereka menikmati makanan sarapan pagi bersama di ruangan makan. Ayah dan ibu sangat menikmati makanan seafood yang di belikan oleh harith. Mereka pun sudah memberikan restu kepada harith dan miya untuk menikah.

" Kayanya hari ini harith ulang tahun ya Miya?!" ujar ibu mempertanyakan.

" Ya betul Bu. Hari ini harith ulang tahun. Aku udah belikan kado. Tapi pas semalam aku WhatsApp dan mau video call hape nya gak bisa di hubungi. Mungkin baterai nya lowbat. Soalnya semalam bilangnya tinggal dua puluh persen" ujar Miya bercerita.

" Ya bisa jadi hape nya harith lowbat. Terus lagi charger " ujar ayah berkomentar

" Hemmmmm.. niatnya aku kalo harith hari ini gak sibuk mau aku kasih kado ulangtahun. Kan kebiasaan kami dari pacaran zaman SMA hingga sekarang. Kalo ada momen berharga selalu kasih hadiah " ujar Miya menjelaskan.

" Hahaha.. udah kaya anak ABG aja kalian" ujar ibu mengomentari.

" Aku dan harith memang bukan ABG lagi. Tapi setidaknya jiwa kami masih terlihat muda " ujar Miya memberitahu.

...****************...

Usai sarapan pagi. Lanjut ayah dan miya pamit untuk berangkat kerja. Setiap pagi ayah selalu mengantarkan Miya kerja di kantor nya dengan sepeda motor. Karena Miya masih belum di perbolehkan mengendarai motor sendiri oleh ayahnya. Takut Miya kenapa-kenapa. Maklum Miya anak kesayangan ayah dan ibunya.

" Aku dan ayah pamit berangkat kerja ya Bu. Sampai bertemu nanti sore" ujar Miya sambil mencium punggung tangannya ibu.

" Iya hati hati di jalan ya. Ayah jangan ngebut ya bawa motor nya" ujar ibu menasehati.

" Siap Bu. Ayah selalu hati-hati bawa motor nya. Kami berangkat dulu ya" ujar ayah berpamitan.

" Ya ayah dan miya hati-hati di jalan ya" ujar ibu sambil melambaikan tangannya.

...****************...

Lima belas menit perjalanan dari rumah nya Miya menuju kantor nya. Sesampainya di kantor. Ayah langsung pamit menuju kantor nya. Jarak kantor ayah dengan miya tak terlalu jauh dan masih searah.

" Terimakasih ayah sudah mengantarkan aku sampai kantor" ujar Miya sambil memberikan helm kepada ayah.

" Iya sama-sama. Kerja yang semangat ya sayang. Ayah bangga sama kamu" ujar ayah sambil tersenyum.

" Aku juga sangat bangga dengan ayah dan ibu. Aku bangga memiliki kalian" ujar Miya ssmbil mencium punggung tangannya ayah.

" Nanti sore kamu pulang bareng ayah atau di jemput sama harith?!" tanya ayah penasaran.

" Aku belum tahu Ayah. Soalnya harith tadi masih belum bisa di hubungi. Di WhatsApp masih ceklis. Mungkin masih sibuk kerja " ujar Miya memberitahu.

" Ya udah nanti kabarin aja sama ayah. Jangan terlalu mepet. Biar ayah bisa jemput kamu kalo harith masih sibuk kerja" ujar ayah perhatian.

" Siap ayah!! Nanti aku kabarkan satu jam sebelum pulang kantor ya" ujar Miya sambil masuk ke dalam kantor.

" Semangat kerja nya. Ayah berangkat kerja dulu ya" ujar ayah sambil meninggalkan kantor Miya.

...****************...

Kantor kerja ayah dan miya berdekatan. Satu arah pula. Makanya seringkali ayah dan miya selalu berangkat kerja dan pulang kerja bareng. Karena memang masih satu arah dan berdekatan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!