Part 5# Dunia Aira

Jarak antara sekolah dengan rumah tak begitu jauh tetapi memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Itupun jika mengendarai sepeda biasa. Rutinitas harian yang selama ini ditekuni tanpa keluhan karena cuaca yang menyambut tak selalu ramah. Kadang hujan, panas atau gerimis menemani setiap perjalanannya. Aira tak merasakan harus berkeluh kesah karena ia selalu bersyukur. Seperti saat menyerahkan amplop hasil ujian kepada ibunya.

Amplop putih yang dibuka dengan tangan gemetar, membuat Aira membantu ibunya mengeluarkan hasil ujian. Perlahan dibacanya dengan teliti setiap kata yang tertulis. Dimana menyatakan sang putri menjadi juara satu dengan nilai rata-rata yang memuaskan dan itu berarti mengalahkan teman lain yang selalu disombongkan oleh tetangga mereka.

Dipeluknya sang putri dengan penuh rasa haru, "Terimakasih, Nak. Kamu sudah menjadi yang terbaik dan bisa membuat semua orang diam dengan prestasi mu. Ibu bangga denganmu."

"Semua pencapaian Aira tak luput dari do'a, harapan dan usaha yang harus diperjuangkan. Termasuk doa dari Ibu. Aku bahagia bisa membuat bangga ibu. Esok, kita datang bersama di hari perpisahan nanti karena hanya Ibu yang berhak atas semua hasil kerja keras ku dalam hal ini." ucap Aira seraya mendongakkan wajah memandang ibunya penuh cinta.

Anggukan kepala sang ibu, membuat Aira kembali merengkuh tubuh wanita yang telah melahirkannya agar meredam emosi di hati. Rasanya lega bisa menjadi alasan seorang ibu bahagia. Seperti kenikmatan dunia yang tidak bisa diukur dengan materi. Yah, cara sederhana menghangatkan hubungan antara anak dan orang tua.

Seperti yang dikatakan Aira. Hari perpisahan diselenggarakan setelah satu minggu penerimaan hasil akhir ujian nasional. Remaja itu dengan semangat berangkat ke sekolah, tapi karena ia harus berangkat lebih awal. Maka memilih berboncengan dengan teman lain agar bisa pulang bersama sang ibu setelah acara berakhir.

Di dalam acara itu, Ibu Sonia juga naik ke atas panggung untuk menenmani putrinya menerima hadiah atas prestasinya. Aira hanya ingin memberikan keinginan seorang ibu yang berharap melihat usaha sang putri tunggal dihargai oleh semua orang. Kebahagiaan yang selalu sederhana walau harus berjuang sedemikian rupa.

Hari perpisahan yang teramat singkat, tapi bagi Aira dan ibunya merupakan hari bersejarah. Bagaimana tidak? Selama ini, semua teman kelasnya hanya bisa selalu mencibir prestasi yang diraihnya. Mereka tidak melihat perjuangan di balik keberhasilan. Meski begitu, remaja satu itu membuktikan dengan hasil terbaik yang langsung membungkam semua siswa satu sekolah. Tak seorang pun berani berkomentar lagi.

Kisah dan jalan itu selalu memiliki pilihan. Tak seperti yang terlihat karena kenyataan lebih dari apa yang terlihat. Kenyataan adalah kehidupan sesungguhnya.

Setelah Aira lulus, kini ia bekerja sebagai pelayan rumah untuk membantu orang tuanya. Remaja itu adalah anak yang tidak mau selalu membuat orang tuanya terbebani oleh masalah. Sehingga begitu mendapatkan tawaran pekerjaan langsung menerima tanpa berpikir dua kali. Akan tetapi, sejak ia mulai bekerja, sikap dingin seorang gadis mulai semakin terbentuk.

Dimana ia hanya sibuk bekerja tanpa pernah berpikir untuk bermain lagi. Waktu berlalu terlalu cepat hingga hitungan tiga tahun Aira kembali ke rumah, lalu memulai usaha kecilnya. Kini Aira disibukkan dengan banyak kebiasaan baru, termasuk bermain facebook sebagai penghibur di waktu senggangnya. Media sosial di tahun itu hanya ada facebook yang sangat familiar karena menjadi trending laman sosial yang menjadi pusat pencarian teman.

Kenapa ia memilih facebook? Semua itu karena ia bukanlah gadis yang selalu suka bermain diluar bersama teman. Bagi Aira keluar rumah harus dengan tujuan jelas sehingga Ia hanya banyak memiliki teman dunia maya. Meski begitu, bukan berarti mudah untuk mendapatkan teman karena ia memang sangat pemilih atau lebih tepatnya selektif agar tidak terluka.

"Waktu yang berlalu selalu sama untukku. Kehidupan nyata ini masih tentang orang tua dan beberapa teman dunia maya. Terlalu sederhana dan tak terasa sesak." gumam Aira seraya menghela napas pelan.

Tiba-tiba, terdengar suara sebuah notification pesan masuk, membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Diambilnya si benda pipih dari atas meja kayu yang ada di sisi kanan tempat duduknya. Pesan dari sebuah nama yang selama beberapa waktu menjadi pengisi harinya. Buru-buru ia buka yang ternyata menanyakan kabar.

[ Assalamu'alaikum Rara. How are you?]~pesan masuk dari Arkha Khan.

Aira tanpa berpikir panjang langsung membalas dengan mengetik seraya berucap dari bibir manisnya. "Wa'alaikumsalam, fine, you?"

[Alhamdulillah, fine too.]~balas Arkha kembali sembari mengirim emoji senyum yang langsung memberikan semangat untuk Aira.

Selalu perbincangan basa basi yang terjadi di antara keduanya. Rara juga terkadang sibuk melihat grup chat yang juga Ada Arkha disana karena keduanya mulai mengenal dari grup yang dibuat oleh ia. Hanya berteman tapi semakin hari kepercayaan terhadap Arkha meningkat. Maka ia meminta pemuda beda negara itu untuk ikut mengawasi group.

Bagi Rara, meskipun itu hanya group dunia maya. Tetap harus hati-hati dalam bertindak dan menjaga karena ia ingin semua anggotanya agar bisa saling menghormati tanpa harus menjatuhkan. Apalagi mempermasalahkan hal pribadi di area obrolan para anggota lain.

Namun entah apa yang terjadi pada sore itu. Dimana tiba-tiba di group dihebohkan dengan pertanyaan siapa kekasih Arkha, sedangkan di sana memiliki anggota banyak sekali cowok maupun cewek. Hanya saja Arkha yang selalu aktif di group, sedangkan Rara yang tidak peduli itu sibuk dengan kegiatannya di rumah.

Bagi Rara hidup nya ada dirumah karena sikap ramah atau biasa di sebut humble hanya untuk menjadi teman yang baik. Jadi jangan heran ketika gadis satu itu selalu serius dan masa bodo. Meski bukan berarti tidak peduli. Kesibukan dunia nyata sudah menyita sampai waktu malam selesai karena pekerjaan rumah yang begitu banyak.

Di tengah waktu istirahat sambil menikmati secangkir kopi panas, Aira baru sempat memegang si benda pipih yang seringkali terabaikan. Sebuah pesan dari salah satu teman menarik perhatiannya, "Ka Alea, chat? Ada apa ya?"

[Raaa, kamu dimana? Kenapa tidak ke group? disana heboh sekali.]~ lapor Alea sambil memberi emoji tertawa, membuat Aira mengernyitkan alis. Ia tak paham memang ada apa dengan group?

[Hmm. Aku sibuk, biarkan saja. Selama tidak ada hubungan dengan ku. Lagian, kamu tahu, duniaku udah sibuk banget.]~jawab Aira langsung mengirim balasannya.

Pesan yang langsung dibalas dan tampak Alea tengah mengetik balasan lagi. Sehingga ia menunggu agar tahu apa ada yang harus di handle atau lebih baik pergi beristirahat. Anehnya begitu balasan diterima. Justru Alea memberikan pertanyaan yang tidak masuk akal. Dimana temannya itu bertanya apakah ia tidak penasaran dengan pacar Arkha.

Aira mengetik sambil ngedumel sendiri, "Kepo amat jadi orang kamu. Arkha mau ama siapa terserah dia, Lea! udahlah, Aku cape, night Lea." Setelah mengirim sesuai pemikiran, dimatikannya nada dering hingga beralih mode silent. Lalu ia pergi tidur menikmati mimpi indahnya.

Namun, pada malam harinya ketika terbangun. Ia dikejutkan dengan banyaknya notif pesan dan panggilan dari sebuah nama yang selama ini hanya dianggap sebagai teman.

Pesan salam yang berkelanjutan bertanya tentang keberadaannya dan lain sebagainya. Jelas pemuda satu itu tengah khawatir dan menunggu balasan darinya. Hanya saja, kenapa harus melakukan semua itu? Padahal sudah jelas jadwal dari rutinitas harian tidak pernah berubah.

Tak ingin membuat anak orang cemas. Aira membalas sekali. Yah setidaknya menghargai kepedulian orang terhadap dia.

[Waalaikumsalam. Me sleep, what happens?]

[Sorry you can sleep again, Rara.]~ balas Arkha menyematkan emosi tersenyum di akhir pesan.

Aira tak paham dengan kebiasaan pemuda itu yang selalu bersikap tenang setelah mendapatkan balasan darinya. Bukan penasaran tapi ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi karena apapun itu pasti menyangkut soal grup chat yang mereka kelola bersama.

[Hmm later, any important because you still on this time?]~tanya Aira mencoba untuk bersikap lebih tegas agar tidak basa basi lagi.

Arkha menjelaskan tidak ada hal penting dan semua hanya karena rasa khawatir saja. Mendengar hal tersebut, Aira mengalihkan topik obrolan dengan bertanya tentang seorang gadis yang juga di satu group dengan mereka berdua. Semua itu karena di saat chatting dengan si pemuda, ia juga memeriksa semua pesan di grup, bahkan pesan alea yang masih ingin tahu siapa kekasih sang teman.

Demi kebaikan bersama agar selesai dengan kehebohan yang terjadi di group dan juga membuat Alea diam. Aira terpaksa bertanya langsung dengan Arkha. Akan tetapi jawaban si pemuda justru di luar ekspektasi karena mengaku mencintai gadis lain dan bukan Salsa yang ada di group.

[Ouh, so, what means in group all think salsa is your gf? hmm, it's your life. Night.]~ balas Aira mengakhiri sesi chatting malam itu dan kembali offline untuk bermimpi indah.

Pada keesokan harinya, masih seperti biasa. Kebiasaan ku hanya akan on di saat pagi bangun tidur dan setelah selesai tugas rumah. Akan tetapi, hari ini aku sedikit menunda untuk online karena rasa nya malas sekali. Apalagi begitu data on, banyak sekali pesan masuk terutama dari Arkha, group dan Alea.

Alea yang masih mode penasaran tiba-tiba ngomel di pagi hari dengan pesan yang cukup ngegas bak suara decitan rem mobil. ~ [Rara, kamu itu! Kenapa sih selalu saja menghilang? Lama-lama, aku bisa darah tinggi gara-gara kamu!]

Pagi yang diharapkan penuh semangat justru seperti biasa udah menerima omelan, membuat Aira lebih suka baca pesan lewat notif dibandingkan balas pesan. Hanya saja, Alea adalah teman dekatnya jadi tidak masalah dengan semua kebisingan huruf yang selalu diterimanya.

[Lea, masih pagi. Masak sana! Kamu paling cuma mau tahu pacar Arkha 'kan? Arkha tidak punya pacar, dia cinta sama ntah cewek mana.]~ balas Aira karena tak tega mengabaikan pesan temannya seraya menyematkan emoji menjulurkan lidah di akhir pesan.

[Rally? Siapa cewek nya? Kasih tahu donk.]~balas Alea dengan emoji shock mata melotot, membuat Aira tersenyum tipis akan reaksi sang teman.

[Mana Aku tahu. Tanya sendiri ja!]~jawab Aira langsung mengakhiri pesan obrolan tak penting itu, lalu ia melihat chat group hanya untuk memberikan ucapan selamat pagi meski itu pukul sepuluh pagi.

Namun ditengah kesibukannya bermain medsos. Ia juga membaca pesan Arkha yang memang belum dibuka. Apalagi dilirik, "Rara, you know na salsa have boyfriend and I never love or like other girls. Honestly I see a girl and from her eyes I fall in love. Never feels this after my broken heart, but I afraid how if her not accept me or love other boy."

"Masih pagi udah Inggris aja. Pake translate aja deh," Aira mengetik apa yang barusan ia baca tanpa di batin. Lalu melihat hasil dari arti yang dimaksud Arkha. "Rara, Anda tahu na salsa memiliki pacar dan saya tidak pernah mencintai atau menyukai gadis-gadis lain. Jujur saya melihat seorang gadis dan dari matanya, aku jatuh cinta. Tidak pernah merasakan hal ini setelah hati saya yang hancur, tetapi saya takut bagaimana jika dia tidak menerima saya atau mencintai anak laki-laki lain."

Anak satu ini, tumben dilema. Biasanya dewasa menyikapi setiap masalah.~batin Aira seraya mengetikkan sebuah jawaban agar memberikan pencerahan atas kasus cinta tanpa nama.

[If you love someone just tell to her na. Her accept or reject. Just understand her. Simple na?]~balasnya, lalu kembali meletakkan ponsel ke atas meja.

Baru saja beberapa menit berlalu, tapi sudah ada balasan yang datang. Sontak membuat Aira kembali mengambil ponsel, lalu memeriksa dan ternyata pesan dari Arkha. Dimana pemuda itu berterima kasih atas sarannya, tapi juga meminta pertolongan. Akan tetapi perbedaan waktu yang menjadi masalah utama, membuat keduanya harus melakukan janji obrolan pada siang hari.

Terpopuler

Comments

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

Aira sangat dewasa dan begitu menghargai ibunya

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!