Ketahuan dan kenyataan

Pagi hari Nicole bangun lebih dulu, pria itu langsung membersihkan diri dari sisa percintaan semalam dengan Carolline.

Tidak lama setelah Nicole, Carolline membuka matanya dengan perlahan, tumbuhnya terasa remuk dengan bagian pangkal paha yang begitu terasa ngilu. Jelas dia tahu apa yang sudah terjadi semalam.

Menoleh ke samping dirinya tidak mendapati suaminya, tapi Carolline mendengar suara gemercik air di dalam kamar mandi.

"Ah, pasti Demas sedang mandi." Ucapnya sambil berusaha untuk turun dari ranjang.

Carolline melilitkan selimut di tubuhnya yang ramping, wanita itu berjalan sambil merambat berpegang pada apapun, karena jujur saja bagian bawahnya terasa begitu sakit.

"Aku masuk saja lah." Ucapnya yang merasakan ingin buang air kecil, tapi menunggu suaminya selesai dirinya sudah tidak tahan lagi rasanya jika harus menahan.

Carolline perlahan membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci, wanita itu mendorong perlahan dan melihat pugung seseorang yang dengan postur tubuh yang berbeda dengan suaminya Demas.

Kulit Demas terkesan sedikit putih, dan sekarang Carolline melihat punggung seseorang yang yang terlihat begitu kecoklatan.

Jantung Carolline berdegup dengan kencang, melihat pemandangan itu, dirinya seolah tidak percaya jika pria itu bukanlah Demas suaminya.

"Tidak mungkin." Ucapnya dengan kepala menggeleng.

Karena merasa ada yang memperhatikan, Nicole yang sedang berdiri di bawah guyuran air shower menoleh, dan dirinya mendapati Carolline yang berdiri mematung di depan pintu.

Mata Carolline memanas dengan air mata yang bercucuran, pria itu benar bukan Demas suaminya, lalu kenapa pria itu bisa berada di dalam kamar hotelnya.

"Aline." Nicole langsung menyambar handuk di gantungan, pria itu berjalan cepat sambil melilitkan handuk di pinggangnya.

Bruk

"Auwss..."

Karena ingin berbalik dan berlari, Carolline lupa jika kakinya terlilit oleh selimut.

"Aline, kau tidak apa-apa." Nicole ingin menyentuh bahu Carolline, tapi wanita itu menepisnya dengan kasar.

"Lepas..!! jangan kau sentuh aku pria brengsek!!" Air mata Carolline terus mengalir, wanita itu tidak hanya merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tapi hatinya lebih sakit dari apa yang dirasakan oleh tubuhnya.

"Aline, aku bantu."

Nicole tidak mengindahkan larangan Carolline, bahkan tatapan tajam dan kebencian wanita itu teramat jelas.

"Lepas baji*Ngan!! aku tidak mau!!" Carolline berontak saat Nicole langsung menggendong dirinya, pria itu seperti batu yang tidak mendengarnya sama sekali.

Bugh

Nicole menidurkan Carolline di atas ranjang, wanita itu menangis terisak meratapi nasibnya seperti ini. Kemana Demas? kenapa pria itu meninggalkan dirinya dengan pria lain?

"Aline jangan menangis." Nicole ingin mengusap air mata di wajah wanita itu, tapi tangannya ditepis kuat oleh Carolina.

"Pergi!!" Teriak Carolline dengan berderai air mata.

"Tidak, aku tidak akan pergi." Nicole menatap Caroline dengan tajam.

Wanita itu begitu berantakan, wajahnya sudah basah penuh dengan air mata. Banyak pertanyaan yang bersarang di kepalanya, tapi mulutnya enggan untuk bertanya, karena dirinya tidak ingin mendapati kenyataan yang begitu pahit.

Carolline menangis terisak, wanita itu tidak tahu harus berbuat apa, berdua dengan pria yang bukan suaminya jelas membuat Carolline terluka apalagi dengan kejadian semalam, Carolline tidak menyangka jika pria yang menyentuhnya bukanlah suaminya sendiri.

"Aku wanita kotor." Lirihnya sambil menjambak rambutnya sendiri. "Aku wanita hina." Ucapnya lagi dengan suara yang menyayat hati. "Maafkan aku Demas, maafkan aku."

Nicole yang mendengar ucapan Carolline membuat darahnya mendidih, apalagi nama pria tidak tahu diri itu disebut.

"Stop, menyalahkan dirimu sendiri Aline. Kamu tidak perlu minta maaf dengan pria tidak berguna itu." Nicole bicara dengan nada penuh penekanan.

Carolline menatap tajam Nicole, tatapan wanita itu menyiratkan akan kebencian untuk Nicole.

"Lalu, apa aku harus berterima kasih kepada mu yang sudah menghancurkan semua! apa aku harus memujimu yang sudah membuatku terbang melayang karena permainan ranjangmu, hah!!! katakan!! apa aku harus berterima kasih!!" Carolline berteriak dengan nada menggebu-gebu dada wanita itu naik turun dengan emosi yang meluap.

"Kau pasti sudah membuat Demas pergi dengan caramu yang licik itu, kau pasti sudah mengancamnya Demas agar kau bisa menikmati tubuhku!! brengsek!!!"

Nicole mengepalkan tangannya, dengan tatapan semakin tajam, pria itu mencekram dagu Carolline keras dan menatap wajah Carolline tidak suka.

"Suamimu yang meyerahkan dirimu padaku, suamimu yang kau cintai itu telah memberi kamu sebagai jaminan hutang yang dia miliki, jadi kau masih ingin membela suami yang telah menjual dirimu heh."

Jederrrr

Bak petir di siang bolong, mata Carolline melotot sempurna, kenyataan apa lagi ini, kenapa rasa sakitnya hingga tak terkira yang dia dapatkan.

"Kau bohong!! kau pembohong brengsek!!"

Aaarrgghhh!!!

Carolline berteriak histeris, wanita itu menangis meratapi nasibnya yang sial.

Ceklek

Pintu kamar hotel di buka dari luar, dan berdirilah Demas di ambang pintu dengan tatapan sendu dan rasa bersalah yang sangat besar.

Nicole tersenyum sinis, melihat dua orang yang saling bertatapan, melihat cara Carolline menatap Demas membuat darah Nicole mendidih, dirinya tidak suka miliknya menatap pria lain dengan tatapan cinta. Ya, Carolline memang mencintai Demas begitu pula sebaliknya.

"Demas, tolong aku. Jangan biarkan pria itu sudah menyentuh ku lagi." Ucap Carolline tidak berdaya.

Tatapan terluka dan memohon Carolline membuat Demas semakin terluka, dirinya terlalu kejam dengan Carolline yang tidak tahu apa-apa.

"Cih, kau masih saja tidak mendengar kataku. Minta tolonglah, dan lihat apa yang bisa suamimu itu perbuat." Ucap Nicole sinis.

Demas menelan ludah kasar, matanya memanas melihat Carolline yang terlihat begitu kacau dan menyedihkan.

"Demas, dia bohong. Dia bilang kau menjualku. Aku tidak percaya Demas, karena kau mencintaiku." Air matanya terus mengalir meskipun rasa sakit terus menggerogoti hatinya, tapi Carolline sekuat tenaga untuk tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Ini terlalu sakit untuknya.

"Maaf Carol, aku minta maaf." Demas berkata lirih dengan kepala menunduk, dirinya semakin tidak tega melihat kekecewaan Carolline begitu besar padanya, hatinya terasa diremas membuat nya merasa ngilu.

"Tidak, kau pasti bohong kan." Carolline menggeleng dengan tatapan hampa, tubuhnya yang terasa sakit tidak dia hiraukan untuk berlari menuju Demas.

"Aline!" Dengan cepat Nicole mencegah Carolline yang sudah berdiri dan akan mendekati Demas, sungguh Nicole tidak rela jika tubuh polos Carolline dilihat orang lain meksipun Demas adalah suaminya.

"Berhenti Aline!" Pekik Nicole yang menghalangi Carolline dengan memeluknya.

"Lepaskan aku bia*dab!! aku ingin memberi pelajaran pria bajin*gan yang sudah menjual istrinya sendiri!!"

Demas terhenyak mendengar ucapan Carolline, mekipun kenyataanya seperti itu, tapi Demas tidak menyangka jika ucapan Carolline begitu menusuk jantungnya dan terasa begitu sakit.

"Cukup!!"

Bugh

Nicole melepar tubuh polos Carolline di atas ranjang, pria itu mengungkung tubuh Carolline di bawahnya dan mencium bibir Carolline rakus.

Tangisan Carolline terendam didalam cumbuan bibir Nicole, Carolline merasakan sakit hari yang begitu membuat dirinya mati rasa.

Sedangkan Demas menatap nanar Nicole yang menyentuh istrinya, Demas mengusap air matanya yang mengalir dan semakin membuat dadanya kian sesak.

"Maaf Carol."

Terpopuler

Comments

Susi saswita kunum

Susi saswita kunum

buka matamu Alin supaya kau bisa melihat suamimu yang biadab itu

2023-04-28

1

Adi Soraya

Adi Soraya

Dasar suami edan manta di getok

2023-04-03

0

Sri Ujji

Sri Ujji

kasihan sekali kamu, carol.

kisah mu mengandung bawang.

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!